Anda di halaman 1dari 24

BIOLOGI SEL FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Nama: ASMAWATI NIM: N111 12 350 Kelas: B

Makassar 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas berkat, rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Struktur dan Fungsi Sel dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan taslim kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw serta para sahabat beliau. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel dengan tujuan untuk memperkenalkan sekaligus menambah wawasan kita mengenai struktur dan fungsi sel sehingga tercapainya pembelajaran SCL (Student Center Learning) Selama proses penyusunan makalah ini penulis sempat menghadapi berbagai kesulitan, terutama dalam memanfaatkan waktu yang singkat dan pencarian referensireferensi. Namun berkat dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Maka dari itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya kepada guru pembimbing, teman-teman dan berbagai pihak lain yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat selesai. Selain itu, penulis juga menyadari berbagai macam kesalahan yang ada dalam makalah ini karena sebagaimana kita ketahui bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan dikemudian hari. Terima kasih.

Makassar, 17 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. I Daftar Isi ............................................................................................................................ II Bab I Pendahuluan ........................................................................................................... 1 Bab II Isi Sel Prokariotik .................................................................................................................. 4 Sel Eukariotik .................................................................................................................... 5 Sel Hewan .......................................................................................................................... 14 Sel Tumbuhan ................................................................................................................... 16 Bab III Penutup Kesimpulan ........................................................................................................................ 20 Daftar Pustaka .................................................................................................................. 21

II

BAB I PENDAHULUAN

Kehidupan kita dimulai dari yang terkecil. Begitu juga seperti pada tubuh makluk hidup. Setiap makhluk hidup terdiri dari susunan yang memiliki ukaran yang terkecil, yang kemudian akan membentuk suatu koloni atau kumpulan yang saling berkaitan dan bekerja sama. Sehingga suatu organisme atau makhluk hidup yang kompleks memiliki suatu organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan dikemukakan oleh Sunarto, Daroji dan Haryati (1994:27) berikut ini: Bagian terkecil dari makhluk hidup berupa sel. Sekelompok sel yang bentuk dan fungsinya sama membentuk jaringan. Beberapa macam jaringan yang bekerja sama membentuk suatu organ atau alat tubuh. Sedangkan beberapa macam organ akan terangkai dan membentuk suatu sistem organ. Selanjutnya beberapa sistem sistem organ membentuk suatu organisme yang berupa tumbuhan atau hewan. Antara sistem organ yang terdapat makhluk hidup bekerja saling berkaitan. Adapun gambaran organisasi kehidupan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 1 Gambaran suatu organisasi kehidupan. Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan unit fungsional dan herediter terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel saja yang disebut makhluk hidup uniselular dan tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel yang disebut makhluk hidup multiselluler. Makhluk hidup tingkat tinggi yang termasuk dalam kingdom hewan dan tumbuhan tersusun atas milayaran sel. Sel tersebut dapat bekerja bersama-sama sesuai dengan tugas masing-masing sehingga makhluk hidup itu dapat hidup dan melaksanakan aktivitasnya. Sel yang menyusun makhluk hidup tingkat tinggi memang sangat kecil ukurannya sehingga tidak dapat dilihat dengan alat bantu yang sederhana, tetapi memiliki tugas yang sangat besar layaknya sebuah kota yang memiliki bagian-bagian untuk menunjang kehidupan kota. Bagian-bagian yang menunjang kehidupan sel disebut organel-organel. Demikian illustrasi tugas dan aktivitas sebuah sel makhluk hidup yang sangat rumit.

A. Teori-teori Tentang Sel


Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula) Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi) Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup. Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus) Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)

B. Macam-Macam Sel
a) Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid Sel Germinal, sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

b) Berdasarkan Keadaan Inti sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran sehingga materi inti tersebar dalam sitoplasma, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru. sel eukariotik, merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan ganggang biru. Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak.

BAB II ISI
A. SEL PROKARIOTIK
Kebanyakan sel prokarotik berukuran kecil dan berpenampilan sederhana serta hidup sebagai individu independen atau dalam komunitas yang terorganisasi secara longgar. Jenis ini berbentuk sferis atau batang, berukuran beberapa mikrometer dalam dimensi linear. Sel prokariota juga memiliki lapisan perlindungan yang kuat, yaitu

dinding sel yang di bawahnya terdapat membran plasma yang menutupi kompartemen sitoplasma tunggal yang berisi DNA, RNA, protein-protein, dan banyak molekul lainya yang penting untuk kehidupan. Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe prokariotik.

Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel (membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat), membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid. Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul. Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup yang paling dalam dan terbentuk dari bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino. 4

Membran plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan menerima DNA (sebagai pembawa informasi genteika, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya) pada saat konyugasi dan sebagai penghasil energi. Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi untuk melekatkan diri.

Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Tetapi banyak ditemukan ribosom yang merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein.

B. SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya. Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel. Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan, dan jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler. Membran Plasma Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipid dengan protein integral dan ferifer. Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nanometer, sifatnya selektif permeabel. Fungsi spesifik membran plasma dan berbagai tipe membran didalam sel bergantung pada jenis fosfolipid dan protein yang ada. Membran plasma juga memiliki karbohidrat yang melekat pada permukaan luarnya. Membran sel membatasi segala kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah terganggu oleh pengaruh dari luar.

Gambar 3. Membran sel Fungsi lain membran sel yaitu untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar masuknya zat dari dan ke luar sel. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. 1. Transpor pasif Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

2. Transpor aktif Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin. Inti atau Nukleus Letak inti pada sitoplasma biasanya di tengah. Umunya sel mahluk hidup mengandung satu inti, tetapi ada pula yang memiliki inti lebih dari satu misalnya sel otot lurik. Bagian-bagian inti sel yaitu: a. Membran inti Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti terdiri dari dua lapisan membran dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan kimia. Lapisan membran yang sebelah luar berhubungan dengan membran reticulum endoplasma. b. Nukleoplasma dan Kromosom Inti sel mengandung nukleoplasma atau plasma inti. Bahan kimia yang terdapat pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat, gula ribose, protein, nukleotida, dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin yang tampak jelas pada saat pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi kromosom yaitu mengandung material genetik yang berguna untuk mengontrol aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan. c. Nukleolus Nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat. Secara kimia nukleolus mengandung RNA dan protein. Nukleolus berfungsi untuk sisntesis RNA ribosom

Sitoplasma dan Organel Sel Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma (khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). Beberapa organel pada sel hewan dan sel tumbuhan ada yang berbeda, ada beberapa organel pada sel hewan yang tidak terdapat pada sel tumbuhan, begitupun sebaliknya dengan sel tumbuhan, ada beberapa organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan, diantaranya : pada sel hewan terdapat lisosom dan sentriom, sedangkan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel,vakuola, plastid, dan peroksisom.

Gambar 2. Sel hewan, tampak dalam gambar di atas struktur sel hewan yang memiliki system endomembran sehingga pada sel tipe ini ditemukan berbagai organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak organel badan Golgi (apparatus Golgi), RE (kasar dan 8

halus), mitokondria, dan peroksisom (bagian dari badan mikro), selain itu tampak adanya ribosom, sentriol, dan sitoskeleton yang memiliki peran penting di dalam sel.

Gambar 3. Sel tumbuhan, tampak dalam gambar di atas struktur sel tumbuhan yang memiliki sistem endomembran sehingga pada sel tipe ini ditemukan berbagai organel pada sitoplasmanya. Pada gambar tampak organel kloroplas, hanya terdapat pada tumbuhan, selain organel yang serupa ditemukan pada sel hewan. Selain itu tampak adanya beberapa bagian sel yang hanya dimiliki oleh tumbuhan seperti : dinding sel dan plasmodesmata. Secara umum organel sel yang sama pada sel hewan dan sel tumbuhan terdiri atas : Ribosom Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, m e n e m p e l pada permukaan luar retikulum

e n d o p l a s m a , d i d a l a m m e t r i k s m i t o k o n d r i a d a n didalam stroma kloroplas. Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit iniakan berfusi jika proses trnaslasi berlangsung. Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S(Svedb erg) yang merupakan nama penemunya, satuan 9

ini menunjukkan kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi, misalnya sub unit kecil dan sub unit besar ribosom pada eukariotik adalah 40S dan 60s. Komponen penyusun besar ribosom terdiriatas protein ribosom dan ARN ribosom (ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas yang terdapat di dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di dalam anak inti (nukleous). O r g a n e l i n i merupakan tempat b e r l a n g s u n g n ya penerjemahan (translasi) kodon

( k o d e genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasiltranslasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzimlisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptidah a s i l translasi pada ribosom bebas dikirim ke

m i t o k o n d r i a , s e b a g a i e n z i m p e r o k s i s o m , a t a u sebagai protein ribosom

Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang banyak, sehingga retikulum ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama lain dapat berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada yang berhubungan dengan membran inti dan membran plasma sehingga dapat berperan 10

sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian dalam sel. Terdapat dua jenis RE yaitu : a. RE halus (REH) yani RE yang tidak dilekati ribosom, yang berfungsi dalam bermacammacam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, serta menawarkan obar dan racun. Enzim RE halus penting untuk sintesis lipid, termasuk fosfolipid dan steroid. Diantara steroid yang dihasilkan oleh RE halus adalah hormon seks vertebrata dan berbagai hormon steroid yang di sekresi oleh kelenjar adrenalin. b. RE kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan protektif. Peran anabolik yakni mensintesis kolesterol, hormon steroid, dan asam-asam empedu. Peran katabolik yakni dapat mengubah atau menetralisir bahan yang bersifat toksik. Mekanisme kerja antar RE dan organel lain seperti mitokondria dapat saling berhubungan. Badan Golgi Struktur Badan Gogi berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih, (didalamnya terdapat pula yang bundar dan tubuler), yang sangat kompleks yang memiliki dua permukaan yakni permukaan luar berbentuk cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung (maturing face).

Gambar . Badan golgi Beberapa fungsi badan golgi antara lain : Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. Membentuk dinding sel tumbuhan

11

Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. Tempat untuk memodifikasi protein Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel Untuk membentuk lisosom Badan Golgi terdapat di mana-mana dalam sel, terdiri dari membran dengan ketebalan

sekitar 68nm. Unit dasar Badan golgi adalah diktiosom atau Golgi field. Apparatus Golgi terdiri atas tumpukan 3-8 membran yang berbentuk arkuata (menyerupai busur) dalam jarak dekat satu sama lainnya. Membran mengelilingi sisterna sempit yang panjang, yang sedikit melebar pada ujung-ujungnya. Sisterna Golgi selalu didampingi vesikel Golgi vesicles, yang mengantar dan mengekspor material (vesikel transpor). Materi yang diterima dari RE dimodifikasi dan disimpan dalam badan golgi dan akhirnya dikirim di permukaan sel atau tujuan yang lain. Mitokondria Mitokondria berbentuk bulat lonjong atau bercabang, ukurannya 500 sampai 2000 nm. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang sedang aktif. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000]. Membran dalam membentuk lipatanlipatan ke dalam membentuk krista. Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria yang mengandung banyak enzim.

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga 12

mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani -oksidasi menghasilkan Asetil KoA. Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi -oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium Sitoskeleton D i d a l a m s i t o s o l j u g a d i t e m u k a n a d a n ya s i t o s k e l e t o n ya n g t e r s u s u n a t a s m i k r o t u b u l u s , mikrofilamen dan filamen intermediat. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong bentuk sel dan memungkin terjadinya gerakan-gerakan organel di dalam sitoplasma. Mikrotubulus ada yang letaknya terbenam di dalam sitosol, dinamakan mikrotubulus sitoplasmik dan ada juga yang berfungsi sebagai penyusun organel , seperti silia, flagela, dan sentriol. Mikrofilamen merupakan p r o t e i n k o n t r a k t i l ya n g b e r f u n g s i u n t u k p e r g e r a k a n d i d a l a m s i t o p l a s m a , m i s a l n ya a l i r a n sitoplasma di dalam sel tumbuhan dan gerak amoeboid pada leukosit.
1. Mikrotubulus

Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, motilitas sel, pergerakan kromosom dalam pembelahan sel, pergerakan organel, dan sebagai "rangka sel".
2. Mikrofilamen

Mikrofilamen sama seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Mikrofilamen yaitu batang padat yang berdiameter sekitar 7 nm. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam mempertahankan bentuk sel, kontraksi otot, mobilitas sel, dan pembalahan sel.
3. Filament intermediate

Filament ini memiliki diameter 8-12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen, namun lebih kecil daripada diameter mikrotubulus, sehingga disebut dengan filament intermediate. Struktur filament intermediat yaitu protein fibrosa. Fungsi filament ini yaitu 13
1

mempertahankan bentuk sel, tambatan nucleus dan organel lain, serta pembentukan lamina nukleus .

Gambar . Mikrotubul dan mikrofilamen

1) Sel Hewan
Pada sel hewan organel-organel seperti nikleus, membran plasma, mitokindria, dan lainnya sama dengan sel tumbuhan, yang membedakan yakni adanya organel seperti : Lisosom Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis membran, dan diameternya kurang lebih 500 nm. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Lisosom meliputi lisosom primer, dan sekunder. Lisosom primer yakni lisosom yang belum melakukan pencernaan. Lisosom sekunder yakni lisosom yang telah/sedang melakukan pencernaan. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

Gambar . Lisosom 14

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

Sentrosom Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma dekat membran inti. Struktur sentrosom berbentuk bintang. Pada saat pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis) mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang masing-masing set terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Ketika sel membagi, sentrosom mereplikasi dirinya sendiri, membentuk dua sentrosom yang pindah ke ujung berlawanan sel. Masing-masing sentrosom lalu 15

mengeluarkan gelondong yang seharusnya memisahkan DNA sel, membedakan sel ke dalam dua tiruannya sendiri yang kemudian bisa pecah menjadi sel segar. Disamping memainkan tugas penting di sel pembelahan, sentriol juga menolong untuk menyediakan bantuan struktural untuk sel intinya.

2) Sel Tumbuhan
Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel hewan. Perbedaan tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma, kloroplas, dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang terdapat pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel hewan.

Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata.

Gambar . Dinding sel

Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung plastid, ukuran diameternya 4 -6 mikron(). Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas sedangkan yang berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum disebut amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas. Sedangkan kromoplas yang mengandung klorofil disebut kloroplas. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu : 1. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:

Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan protein).

16

2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

Gambar . Kloroplas
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning) Fikodanin (biru) Fikosantin (kuning) Fikoeritrin (merah)

Gambar . Kelompok plastida

Vakuola Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi: air, phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam organic, protein, tanin (zat penyamak),

17

minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain), enzim , butir-butir pati Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Beberapa ahli

tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas vakuola.

Gambar . Vakuola Peroksisom (Badan Mikro) Peroksisom merupakan ruang metabolisme khusus yang dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H202) sebagai produk-samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya. H202 yang dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini mengandung suatu enzim yang mengubah H202 menjadi air.

Gambar . Peroksisom

18

Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak jumlahnya dengan membelah diri menjadi dua setelah mencapai ukuran tertentu. Plasmodesmata Merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan untuk memfasilitasi, komunikasi, dan transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman. Fungsi plasmodesmata menghubungkan ruang sitoplasmik dengan saluran khusus yang memungkinkan pergerakan antar air, berbagai nutrisi dan molekul lainnya. Plasmodesmata berada di daerah dinding sel yang disebut bidang pit primer.

Gambar 16. Plasmodesmata

19

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukaritok Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Organel Membran Plasma Sitoplasma Ribosom Dinding Sel Mesosom Nukleus Retikulum Endoplasma Sentriol Lisosom Kompleks Golgi Mitokondria Badan Mikro Prokariotik Ada Ada Ada Ada Ada Eukariotik Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan 1. Sel Hewan : *tidak memiliki dinding sel *tidak memiliki butir plastida *bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku *jumlah mitokondria relatif banyak *vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil *sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan *memiliki dinding sel *memiliki butir plastida *bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa *jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida *vakuola sedikit tapi ukurannya besar * sentrosom dan sentriolnya tidak jelas 20

DAFTAR PUSTAKA
Sumarjito. 2009. Panduan Belajar Biologi. Yogyakarta: Primagama

http://Biologi Sel/BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL).htm diakses pada 13 september 2012 pukul 19.00

Biologi%20Sel/STRUKTUR%20SEL%20DAN%20FUNGSI%20SEL%20PROKARIOTIK %20DAN%20EUKARIOTIK%20~%20Biosel%20dan%20Molekuler%20untuk%20SMA.ht m diakses pada 13 september 2012 pukul 18.30

http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma diakses pada 16 september 2012 pukul 07.25

http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi) diakses pada 16 september 2012 pukul 07.40

21

Anda mungkin juga menyukai