sejak abad 9 yang mengontrol jalur perdagang Kievan Rus antara Skandinavia sampai dengan Byzantium. Tidak heran apabila pengaruh Byzantium (Turki Kuno) sangat kuat: agama kristen ortodoks, huruf cyrillic, gaya arsitektur dan model pemerintahan. Ini merupakan titik awal perkembangan budaya Rusia (sintesa antara budaya Slavic dengan Byzantium) yang berbeda dengan negara-negara di Eropa lainnya.
Lanjutan.
Antara abad ke-11 s/d 13 (hampir 200 tahun) wilayah
ini diduduki oleh bangsa Mongol, sampai akhirnya kerajaan Muscovy (salah satu wilayah besar dari Kievan Rus) mendominasi dan berhasil mengusir bangsa mongol. Ivan The Terrible pada tahun 1482 mengusir mongol dan membangun kerajaan Muscovy yang merupakan cikal bakal dari Kerajaan Rusia (Russia empire), setelah muncul dinasti yang disebut sebagai dinasti Romanov yang menguasai kerajaan ini sampai akhirnya dirobohkan oleh Revolusi Bolshevik 1917.
Lanjutan..
1.
Dampak penjajahan bangsa Mongol thd Politik di Kerajaan Rusia: Rusia terisolasi dari pengaruh-pengaruh perubahan sosial politik yang terjadi di Eropa pada era itu (Rennaissance dan aufklarung) yang merupakan tonggak awal modenisasi sosial politik dan ekonomi. Terbangun kekhawatiran mengenai ancaman serangan dari negara lain. Rasa khawatir itu kemudian di tunjukkan dalam perilaku imperialistik dan keyakinan terhadap konsepsi geopolitik. Perilaku seperti ini yang akan mengantar Kerajaan Rusia sebagai great power
2.
Lanjutan.
Nafsu imperialistik yang dilatarbelakangi oleh
kebutuhan akan rasa aman dari invasi bangsa asing itu diwujudkan dengan menganeksasi wilayahwilayah disekitarnya untuk dijadikan bufferzone. Pada abad 16-17 Rusia menganeksasi Tartar, Lithuania, Siberia, Ukraina dan Belarus.akhirnya wilayah kerajaan Rusia meluas dari perbatasan Polandia, sampai dengan Pasifik, dan laut Hitam. Keberhasilan-demi keberhasilan menempatkan Rusia sebagai great power di Eropa.
Kondisi politik dicirikan oleh pemerintahan Tsar yang sangat despotik. Tidak ada perwakilan masyarakat Kondisi sosial masyarakat disubordinasi negara/ ditindas, sehingga selalu muncul berbagai perlawanan/ gerakan (misalnya adalah kelompok anarkhis Narodnia Volia dan kelompok sosialis komunis) Kondisi ekonomi umumnya masih dicirikan agraris (padahal revolusi industri sedang gencar terjadi di Eropa)
Ketika Peter The Great berkuasa (1682-1725), ada upaya untuk melakukan modernisasi, terutama dalam bidang militer. Namun tidak pernah mampu mencapai tingkat produktivitas dan keberhasilan seperti Eropa. Secara kultural ini menjadi bagian penting dari kultur bersaing dengan negaranegara Eropa dalam soal kemajuan dan kekuatan (bahkan hingga sekarang)
Peter The Great officially proclaimed the existence of the Russian Empire in 1721
Lanjutan
1853-1856, Rusia kalah dalam perang Criema.ini menunjukkan bahwa kerajaan mulai melemah. Akibatnya muncul berbagai tuntutan dan ketidakpuasan domestik terutama tuntutan tanah pertanian (karena petani terikat dalam sistem perbudakan tanah), sedangkan pada saat yang sama mulai muncul kelompok pekerja proletariat. Wilayah-wilayah non-Rusia juga mulai gusar terhadap proses Rusifikasi yang dilakukan oleh kerajaan Akibatnya legitimasi kerajaan melemah dan mulai muncul kelompok-kelompok radikal yang disponsori oleh kaum intelektual, pekerja, petani dan etnik non-rusia yang diduduki
Akhir Kerajaan
Rusia menghadapi banyak musuh di Eropa sementara kondisi domestik yang semakin terbelakang menyemaikan bibitbibit perlawanan terhadap kerajaan. Namun nafsu imperialisme tidak berhenti. Rusia melancarkan imperialisme ke Asia, namun kalah dengan Jepang pada tahun 1905 Pada tahun 1914 Rusia terlibat dalam PDI membantu aliansi dekatnya serbia melawan kerajaan Austria-Hungaria + Jerman. Keterlibatan ini menyebabkan lemahnya Tsar dan akhirnya meletus Revolusi Bolshevik