Anda di halaman 1dari 20

PENDUGAAN INTERVAL

Pendahuluan
Perbedaan pengumpulan data dengan cara sensus dan sampling:
Waktu Biaya SDM

Perkiraan dibagi menjadi dua:

Perkiraan titik/pendugaan tunggal (point estimate)


Memperkirakan parameter dengan satu bilangan tertentu

Perkiraan interval/pendugaan interval


Memperkirakan parameter dengan interval tertentu yang disebut dengan nilai batas bawah dan nilai batas atas dengan suatu tingkat keyakinan (confidence level) atau tingkat kesalahan (significant level)

Pendugaan interval akan memberikan nilainilai statistik dalam suatu interval sehingga kita dapat menyatakan berapa besar kepercayaan kita bahwa interval benar-benar mencakup parameter yang diduga. Pendugaan interval sedemikian akan merupakan interval kepercayaan atau interval keyakinan (confidence interval), yang artinya interval dimana suatu parameter populasi diharapkan berada.

Rumus umum pendugaan interval:


St - Z /2 atau t/2 (df) st Parameter St + Z /2 atau t/2 (df) st

Tingkat Keyakinan
Bila dalam pendugaan kita menggunakan interval keyakinan 95% maka berarti dalam jangka panjang kita akan mentolerir kesalahan duga (error of estimate) sebesar = 5% yang berarti jika pendugaan dilakukan berkali-kali dalam cara yang sama dalam jangka panjang maka parameter populasi akan tercakup di dalam interval yang bersangkutan 95% dari keseluruhan waktu

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


Apakah deviasi standar populasi diketahui atau tidak?
diketahui distribusi Z Tidak diketahui distribusi t n < 30

Apakah populasi terbatas atau tidak terbatas?


Untuk populasi terbatas perlu penyesuaian terhadap kesalahan baku (faktor koreksi populasi terbatas)
N n N 1

Macam-macam pendugaan interval:


Pendugaan interval satu rata-rata; Pendugaan interval selisih dua rata-rata; Pendugaan interval satu proporsi; Pendugaan interval selisih dua proporsi.

Rumus:
Pendugaan interval satu rata-rata.
2 diketahui atau 2 tidak diketahui dan n>30; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

X+Z XZ /2 n /2 n
2 diketahui atau 2 tidak diketahui dan n>30; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:

N n N n X Z/2 X + Z/2 n N 1 n N 1

2 tidak diketahui dan n 30; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

S S X + t /2(n 1) X t /2(n1) n n
dengan:
S= 1 2 ( i ) n 1

2 tidak diketahui dan n 30; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:
S Nn Nn X t /2(n1) X + t /2(n1) n N 1 n N 1 S

Pendugaan interval satu proporsi.


n > 30; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

P Z /2

P (1 P ) P P + Z /2 n

P (1 P ) n

n > 30; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:

P(1 P) N n P(1 P) N n P P + Z /2 P Z /2 n N 1 n N 1

n 30; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:


P t /2(n 1) P (1 P ) P P + t /2(n 1) n P (1 P ) n

n 30; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:


P(1 P) N n P(1 P) N n P t /2(n1) P P + t /2(n1) n N 1 n N 1

Pendugaan interval selisih dua rata-rata:


12 dan 22 diketahui atau 12 dan 22 tidak diketahui dan n > 30; 12 22; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

( X 1 X 2 ) Z /2 ( X 1 X 2 ) 1 2 ..... + .....
dengan:

(X1 X2 ) =

1 + 2 n1 n2

12 dan 22 diketahui atau 12 dan 22 tidak diketahui dan n > 30; 12 22; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:
(X 1 X 2 ) Z /2 (X 1 X 2 ) (N1 + N 2 ) (n1 + n 2 ) 1 2 ..... + ..... N1 + N 2 1

12 dan 22 diketahui atau 12 dan 22 tidak diketahui dan n > 30; 12 = 22; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

1 1 (X 1 X 2 ) Z /2 + 1 2 ..... + ..... n1 n 2
12 dan 22 diketahui atau 12 dan 22 tidak diketahui dan n > 30; 12 = 22; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:
1 1 (N1 +N2 ) (n1 +n2 ) (X1 X2 ) Z/2 + 1 2 .....+..... n1 n2 N1 +N2 1

12 dan 22 tidak diketahui dan n 30; 12 22; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

(X 1 X 2 ) t /2(n1 + n2 2)

S1 S2 + 1 2 ..... + ..... (n1 1) (n 2 1)

12 dan 22 tidak diketahui dan atau n 30; 12 22; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:
(X 1 X 2 ) t /2(n1 +n2 2) S1 S (N1 + N2 ) (n1 + n2 ) + 2 1 2 ..... + ..... (n1 1) (n2 1) N1 + N2 1
2 2

12 dan 22 tidak diketahui dan n 30; 12 = 22; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

(X 1 X 2 ) t /2(n1 +n2 2) S (X1 X 2 ) 1 2 ..... + .....


dengan:
S (X 1 X 2 ) = (n 1 1)S 1 + (n 2 1)S 2 n1 + n 2 2
2 2

1 1 + n1 n 2

12 dan 22 tidak diketahui dan atau n 30; 12 = 22; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:
(X1 X 2 ) t /2(n1 +n2 2) S (X1 X 2 ) (N1 + N2 ) (n1 + n2 ) 1 2 ..... + ..... N1 + N2 1
2 2

dengan:

S (X 1 X 2 ) =

(n1 1)S 1 + (n 2 1)S 2 n1 + n 2 2

1 1 + n1 n 2

Pendugaan interval selisih dua proporsi: n > 30; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

(P1 P2 ) Z /2 (P P ) P1 P2 ..... + .....


1 2

n > 30; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:


P ) Z (N1 + N2 ) (n1 + n2 ) P P ..... + ..... (P1 2 /2 (P1 P2 ) 1 2 N1 + N2 1

n 30; sampel terpilih dengan pengembalian; populasi tidak terbatas:

(P1 P2 ) t /2(n1 +n2 2) S (P P ) P1 P2 ..... + .....


1 2

n 30; sampel terpilih tanpa pengembalian; populasi terbatas:

(N1 + N2 ) (n1 + n2 ) P ) t (P1 2 P1 P2 .....+ ..... /2(n +n2 2) S (P1 P2 ) 1 N1 + N2 1

PENENTUAN UKURAN SAMPEL

Makin besar sampel yang diteliti, maka akan semakin mendekati nilai yang sebenarnya yang akan diteliti. Tetapi berapa besarnya sampel yang harus diteliti agar x mendekati , dan agar mendekati P yang sebenarnya, tergantung pada beberapa faktor:
o Besarnya kesalahan yang dapat diterima/ditolerir (E = Error); o Tingkat variasi data; o Besarnya tingkat keyakinan (confidence level atau 1-) yang digunakan.

Menentukan sampel n dari perkiraan ratarata sampel ( x ) terhadap parameter ( )


o Rumus: z /2 . n = E
2

Menentukan sampel n dari perkiraan proporsi sampel terhadap parameter ( P )


o Rumus:

z /2 n = p (1 p ) E

THE END

Anda mungkin juga menyukai