Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
1. Obat hemostatik a. Aprotinin, sebagai antihemostatik diindikasikan untuk : Pengobatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan banyak darah selama bedah buka jantung dengan sirkulasi ekstrakorporal. Pengobatan pasien yang konservasi darah optimal selama bedah buka jantung merupakan prioritas absolut. b. Ethamsylate Adalah senyawa yang dapat menstabilkan membran yang menghambat enzim spesifik postglandin dalam proses sintesanya. Obat hemostatik ini juga digunakan pada waktu operasi melahirkan sebaik operasi lain dengan kondisi hemoragik lainnya. c. Carbazochrome, merupakan obat hemostatik yang diindikasikan untuk Perdarahan karena penurunan resistensi kapiler dan meningkatnya permeabilitas kapiler. Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan internal. Perdarahan sekitar mata, perdarahan nefrotik dan metroragia. Perdarahan abnormal selama dan setelah pembedahan karena menurunnya resistensi kapiler.
d. Asam Traneksamat Merupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin. Oleh karena itu dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. Obat ini menpunyai indikasi dan mekanisme kerja ya ng sama dengan asam aminokoproat tetapi 10 kali lebih poten dengan efek sampning yang
lebih sampai
Asam 1
cepat 90%
diabsorsi dari 1
dari IV
saluran diekresi
cerna, melalui
dosis
urin dalam 24 jam. Obat ini dapat melalui sawar uri. 2. Obat hemostatik lokal Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya. a. Hemostatik serap
1. Mekanisme kerja Hemostatik serap ( absorbable hemostatik ) menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-0serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah. Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan factor yang memulai proses pembekuan darah. 2. Indikasi : hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari pemubuluh darah kecil saja m\isalnya kapiler dan tidak efektif untuk menghentikan perdarahn arteri atau vena yang tekanan intra vaskularnya cukup besar. 3. Contoh obat Antara lain spon, gelatin, oksi sel ( seluloisa oksida ) dan busa fibrin insani (Kuman fibrin foam ). Spon, gelatih, dan oksisel dapat digunakan sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena tidsk memerlukan penyingkiran tang memungkinkan perdarahn ulang seperti yang terjadi poada penggunaaan kain kasa. Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua zat diperlukan waktu 1- 6 jam. Selulosa oksida dapat memperngaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan pembentuksan kista bila digunakan jangka panjang pada patah tulang. Selain itu karena dapat menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak dianjurkan intuk digunakan dalam jangka panjang. Busa fibrin insani yang berbentuk spon, setah dibasahi, dengan tekanan sedikit dapta menutup permukaan yang berdarah. b. Astrigen
1. Mekanisme kerja :
Zat ini bekerja local dengan mengedepankan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan sehubungan dengan cara penggunaanya, zat ini dinamakan juga styptic. 2. Contoh Obat :Antara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat. 3. Indikasi : Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang efektif bila dibandinbgkan dengan vasokontriktor yang digunakan local.
c.
Koagulan
1. Mekanisme kerja Kelompok ini pada penggunaan lopkal menimbulkan hemostatid dengan 2cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombindan secara langsung
menggumpalkan fibrinogen. Aktifitor protrombin,ekstrak yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat antara laindari jaringan ortak yang diolah secara kering dengan asetat. Beberaparacun ular memiliki pula aktifitas tromboplastin yang dapat menimbulkan pembekuan darah. Salah satu conto adalah russells vipervenomnyang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat digunakan umpamanyta untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasienhemofilia. 2. Carapemakaian Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1 % dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi. TRombin zat ini tersedia dalamm bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak boleh disuntikkan IV, sebab segara menimbiulkan bahaya emboli. d. Vasokonstriktor 1. Indikasi Epinetrin dan norepinetrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan. 2. Carapemakaian Cara penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yangtelah dibasahi dengan larutan 1: 1000 tersebut pada permukaan yangberdarah. Vasopresin, yang dihasilkn oleh hipofisis, pernah digunakan untuk mengatasi perdarahan pasca bedah perslinan. Perkembangan terahir
menunjukkan kemungkinan kegunaanya kembali bila disuntikkan langsung ke dalam korpus uteri untuk mencegah perdarahan yang berlebihan selama operasi korektif ginekolog.
Reaksi anafilaktik Hiper stimulasi uterus yang membahayakan janin : kerusakan jaringan lunak / rupture uterus Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis besar ) Mual, muntah,ruam kulit, aplasia plasenta, emboli amnion. Kontraksi pembuluh darah tali pusat Aritmia jantung Hematoma panggul
b. Ethamsylate c. Carbazochrome
b. Astrigen c. Koagulan
d. Vasokonstriktor
a.
Hemostatik serap
1. Mekanisme kerja Hemostatik serap ( absorbable hemostatik ) menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-0serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah. Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan factor yang memulai proses pembekuan darah.
Zat ini bekerja local dengan mengedepankan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan sehubungan dengan cara penggunaanya, zat ini dinamakan juga styptic.
c.
Koagulan
1. Mekanisme kerja Kelompok ini pada penggunaan lopkal menimbulkan hemostatid dengan 2cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombindan secara langsung
menggumpalkan fibrinogen. Aktifitor protrombin,ekstrak yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat antara laindari jaringan ortak yang diolah secara kering dengan asetat. Beberaparacun ular memiliki pula aktifitas tromboplastin yang dapat menimbulkan pembekuan darah. Salah satu conto adalah russells vipervenomnyang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat digunakan umpamanyta untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasienhemofilia.