Anda di halaman 1dari 36

SKENARIO 2

BEBERKAN RAHASIA MEDIK DISIDIK POLISI


Kelompok B-6
Ketua Sekretaris Anggota : Rachmat Putra Pramata (1102010225) : Rahmadhini Elkri (1102010227) : Muhammad Adiguna said (1102010174) Muhammad Afdhal (1102010175) Muhammad Ardly (1102010176) Rahayu Kartika Utami (1102010226) Shabira Aliyah (1102010267) Shinta Mariana (1102010268) Silmi Arfiyani (1102010269)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2010/2011

SKENARIO

SASARAN BELAJAR (LI & LO)

PENJELASAN (LI & LO)

Beberkan Rahasia Medik Disidik Polisi


Wajah Ibu Desi terus mendongak ke plafor kamar. Tatapannya kosong. Ibu muda berusia 32 tahun ini berbaring lunglai di kamar 520 Rumah Sakit Harapan Sehat, Jakarta Pusat setelah Menjalani operasi kanker servik stadium satu. Ketika jam berkunjung tiba, ibu Desi merasa gembira karena teman-teman kantornya datatang mengunjunginya. Seperti biasa mereka gembira karena teman-teman kantornya datang mengunjunginya. Seperti biasa mereka dating membawa biskuit, buah-buahan, makanan kareng dan lain sebagainya. Keriuhan inipun berkurang ketika dr. Geni ahli gizi yang cantik memasuki ruangan tersebut. Ibu Desi adalah salah satu pasiennya yang juga menderita penyakit darah tinggi. Melihat ada buahbuahan dan biskuit kaleng yang dibawa pengunjung, dr. Geni berkata : Hati-hati bu Desi terhadap buah segala yang dibeli di supermarket, karena banyak menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker, kan ibu barusaja operasi kandungan, .. oh iya hatihati juga dengan makanan kaleng ya bu yang banyak mengandung natrium dapat memacu penyakit darah tinggi ibu. Ibu Desi terdiam karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan selain terseyum, teman-teman kantornya saling memandang satu dengan yang lainnya. Setelah menulis saran di rekam medis, dr. Geni kemudian pamit meninggalkan kamar 520. Kini tinggal ibu Desi yang sedih dan pilu karena dr. Geni, dokter yang ia percayai telah membuka rahasia medisnya, selama ini dia tidak pernah bercerita kepda siapapun tentang penyakitnya, dan dia sudah mempercayakan penyakitnya kepada dokter yang merawatnya, karena dia yakin dokter akan memengang sumpah Hippocrates. Ibu Desi tidak tahu harus berbuat apa, apakah ia akan mengakhiri hubungan dokter pasien yang selama ini terjadi atau membawa kasus ini ke polisi.

<<

SASARAN BELAJAR (LI & LO)


LI.1. Memahami dan menjelaskan Sumpah Hippocrates LO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan Sumpah Hippocrates LI.2. Memahami dan menjelaskan Rahasia Medis LO. 2.1. Memahami dan menjelaskan definisi rahasia medis 2.2. Memahami dan menjelaskan Yang berkewajiban simpan rahasia medis 2.3. Memahami dan menjelaskan kapan rahasia medis dapat di buka 2.4. Memahami dan menjelasan sanksi hukum yang berhubungan dengan rahasia medis LI. 3. Memahami dan menjelaskan Informed consent dan Rekam Medis LO. 3.1. Memahami dan menjelaskan Informed consent 3.2. Memahami dan menjelaskan rekam medis LI.4. Memahami dan menjelaskan tentang hukum membeberkan rahasia Medik dari perspektif hukum islam

<<

LI.1. Memahami dan menjelaskan Sumpah Hippocrates


1.1. Memahami dan menjelaskan Sumpah Hippocrates
Sumpah Hippocrates Saya bersumpah demi Apollo dewa penyembuh, dan Aesculapius dan Hygeia, dan Panacea,dan semua dewa-dewa sebagai saksi, bahwa sesuai dengan kemampuan dan fikiran saya, saya akan mematuhi janji-janji berikut ini :
1.

Saya akan memperlakukan guru yang telah mengajarkan ilmu ini dengan penuh kasih sayang sebagaimana terhadap orang tua saya sendiri, jika perlu akan saya bagikan harta saya untuk dinikmati bersamanya. Saya akan memperlakukan anak-anaknya sebagai saudarah kandung saya dan saya akan mengajarkan ilmu yang telah saya peroleh dari ayahnya, kalau mereka memang mau mempelajarinya, tanpa imbalan apapun. Saya akan meneruskan ilmu pengetahuan ini kepada anak-anak saya sendiri,dan kepada anak-anak guru saya, dan kepada mereka yang telah mengikatkan diri dengan janji dan sumpah untuk mengabdi kepada ilmu pengobatan, dan tidak kepada hal-hal yang lain.

2.

3.

4.

Saya akan megikuti cara pengobatan yang menurut pengeahuan dan kemampuan saya akan membawa kebaikan bagi penderita, dan tidak akan mrugikan siapapun.

>>

5.

Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapapun meskipun diminta, atau menganjurkan kepada mereka untuk tujuan itu. Atas dasar yang sama, saya tidak akan memberikan obat untuk menggurkan kandungan. Saya ingin menempuh hidup yang saya baktikan kepada ilmu saya ini dengan tetap suci dan bersih Saya tidak akan melakukan pembedaan terhadap seseorang, walaupun ia menderita penyakit batu, tetapi akan menyerahkannya kepada mereka yang berpengalaman dalam pekerjaan ini. Rumah siapa pun yang saya masuki, kedatangan saya itu saya tujukan untuk kesembuhan yang sakit dan tanpa niat-niat buruk atau mencelakakan, dan lebih jauh lagi tanpa niat berbuat cabul terhadap wanita ataupun pria, baik merdeka maupun hamba sahaya.

6. 7.

8.

9.
10.

Apapun yang saya dengar atau lihat tentang kehidupan seserang yang tidak patut disebarkuaskan, tidak akan saya ungkapkan karena saya harus merahasiakannya.
Selama saya tetap mematuhi sumpa saya ini, izinkan saya menikmati hidup dalam mempraktekan ilmu saya ini, dihormati oleh semua orang, disepanjang waktu! Tetapi jika sampai saya mengkhianati sumpah ini, balikkanlah nasib saya.

(Buku Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4 hal 8-9)


>>

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Rahasia Medis


2.1. Memahami dan menjelaskan definisi rahasia medis

Definisi rahasia medis yaitu Segala sesuatu yang disampaikan pasien, disadari atau tidak kepada dokter Segala sesuatu yang diketahui dokter sewaktu memeriksa pasien Segala sesuatu yang diketahui oleh karena atau pada saat melakukan pekerjaan dibidang kedokteran

Dapat dikatakan rahasia kedokteran/ rahasia medis adalah yang harus dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan didapat selama menjalani praktek lapangan kedokteran, baik yang menyangkut masa sekarang maupun yang sudah lampau, laik pasien hidup ataupun meninggal.

>>

Dasar moral - Sumpah Hippocrates point 9 Apapun yang saya dengar atau saya lihat tentang kehidupan seseorang yang tidak patut disebarluaskan, tidak akan saya ungkapkan karena saya harus merahasiakannya. - Sumpah Dokter Indonesia pasal1 Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter. - Kode etik kedokteran pasal 13 >> Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang

2.2. Memahami dan Menjelaskan yang berkewajiban simpan rahasia medis

- Berdasarkan peraturan pemerintah no.10 tahun 1966 pasal 3 Wajib simpan rahasia kedokteran diperluas bagi tenaga kesehatan lainnya, seperti perawat, bidan, mahasiswa kedokteran, ahli farmasi, analis laboratorium, radiology, dan lain-lain. - PP no 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya karena keilmuan saya sebagai dokter. - Dalam menjalankan keprofesian dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui mengenai pasien

>>

2.3. Memahami dan menjelaskan kapan rahasia medis dibuka

Menurut professor sudarto SH, mengemukakan bahwa


Azaz professional menghendaki adanya pertimbangan-

pertimbangan yang mana lebih diutamakan.


Azaz subsider, yakni menyangkut masalah pemilihan

tindakan apa yang harus dilakukan dokter sebelum ia terpaksa melepaskan kewajiban untuk menyimpan rahasia.

>>

Rahasia kedokteran dibuka dengan berbagai alasan


karena terpaksa

diatur dalam pasal 48 KHUP barangsiapa melakukan suatu perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dapat pidana.
karena menjalani perintah UU

pasal 50 KHUP barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan kepentingan undangundang tidak dipidana
karena menjalankan perintah jabatan

pasal 51 KUHP barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
>>

2.4. Memahami dan menjelaskan sanksi hukum yang berhubungan dengan rahasia medis.
1. Hukum pidana

- pasal 112 barangsiapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat atau keterangan-keterangan, yang diketahuinya bahwa harus dirahasiakan untuk kepentingan negara atau dengan segaja memberitahukan atau memberikannya kepada negara asing, diancam dengan pidana penjara paling. - pasal 322 1. barangsiapa dengan sengaja membuka suatu yang wajib disimpan karena jabatan atau pekerjaannya yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sebilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah (harus disesuaikan keadaan moneter saat ini) 2. jika kejahatan dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka >> perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengadilan orang itu

2. Hukum Perdata

- Pasal 1365 setiap perbuatan yang melanggar hukum yang berakibat bagi orang lain, menwajibkan orang yang karena kesalahan mengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. - pasal 1366 setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kergian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya. - Pasal 1367 seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungnya atau disebakan karena perbuatan orang-orang yang berada dibawah >> pengawasannya.

Dilemma Rahasia medis (wajib datang pengadilan) 1. pasal 224 KUHP barangsiapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau juru bahasa, dengan segaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang-undang ia harus melakukannya: - dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama 9 bulan - dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan 2. pasal 522 KUHP barangsiapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bicara, tidak datang >> secara melawan hukum, diancam dengan pidana

Pembelaan
KUHP pasal 48 (overmach)

barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.


KUHP pasal 49

tidak dipidana, barangsiapa melakukan perbuatan pembelaan terpaksa untuk diri sendiri maupu orang lain, kehormatan kesusilaan/ harta benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan/ ancaman serangan yang dekat pada saat itu yangmelawan hukum.
KUHP pasal 50

Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undangundang, tidak dipidana.

>>

Hak undur diri


KHUP pasal 170
mereka yang karena pekerjaan, harta martabat atau jabatannya

diwajibkan menyimpan rahasi, apat minta dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercaya kepada mereka.
hakim menentukan sah/tidaknya segala alasan permintaan

tersebut

>>

Bagi dokter yang menjadi pedoman dalam menentukan

sikapnya ialah: yang pertama-tama didahulukan adalah rahasia jabatan, dokter, trutama karena kewajiban moral.
Sebelum rahasia pekerjaan dokter dapat memberikan

penerangan sepenuhnya kepada pasien persoalannya dapat dipahami benar-benar.

supaya

(Buku Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4 hal 78-83) www.fk.uwks.ac.id/...Kedokteran/RAHASIAKEDOKTERAN(14).pdf

>>

LI.3. Memahami dan menjelaskan Informed cosent dan Rekam medis


3.1. Memahami dan menjelaskan Informed consent

Pengertian Informed Consent

Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberikan penjelasan.

>>

Bentuk Persetujuan Tindakan Medis (PTM) Ada 2 bentuk PTM yaitu :


Tersirat atau dianggap telah diberikan (implied

consent) Keadaan normal Keadaan darurat


Dinyatakan (Expressed consent) Lisan Tulisan
>>

Informasi

Bagian yang terpenting dalam pembicaraan mengenai informed consent tentulah mengenai informasi atau penjelasan yang perlu disampaikan kepada pasien atau keluarga. Masalahnya adalah, informasi mengenai apa (what) yang perlu disampaikan ( who) dan informasi yang mana (which) yang perlu disampaikan Dalam permenkes no 585 tahun 1989 tentang PTM dinyatakan bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau penjelasan kepada pasien/keluarga diminta atau tidak diminta, jadi informasi harus disampaikan.
>>

Persetujuan
Ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya PTM, yaitu :
Diberikan secara bebas
Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga

pasien dapat memahami tindakan itu perlu dilakukan


mengenai sesuatu hal yang khas Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama.
>>

Penolakan Tidak selamanya pasien atau keluarga setuju dengan tindakan medik yang akan dilakukan dokter. Dalm setuasi demikian,kalangan dokter maupun kalangan kesehatan lainnya harus memahami bahwa pasien atau keluarga mempunyai hak untuk menolak usul tindakan yang akan dilakukan. Ini disebut sebagai informed refusal.

(Buku Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4 hal 73-83)

>>

3.2. Memahami dan menjelaskan Rekam Medis


Pengertian Rekam Medis
Dalam permenkes no 749a/MenKes/XII/89 tentang

rekam medis disebutk pengertian rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobataan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

>>

Isi Rekam Medis

Di rumah sakit didapat 2 jenis Rekam Medis, yaitu :


Rekam medis pasien rawat jalan Rekam medis pasien rawat inap

>>

Untuk pasien rawat jalan, termasuk pasien gawat darurat, rekam medis mempunyai informasi pasien antara lain : Identitas dan formulir perizinan (lembar hak kuasa) Riwayat penyakit (anamnesa) o keluhan utama o riwayat sekarang o riwayat penyakit yang pernah diderita o riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, scanning, MRI , dan lain-lain Diagnosa dan diagnosis banding Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tagan pejabat kesehatan yang berwenang
>>

Untuk pasien rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam rawat jalan, dengan penambahan :
Persetujuan tindakan medik
Catatan konsultasi Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan Resume akhir dan evaluasi pengobatan.

>>

Resume akhir
Isi resume harus singkat, menjelaskan informasi penting tentang

penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannya.


Isinya antara lain menjelaskan : Mengapa pasien masuk rumah sakit (anamnesis) Hasil penting pemeriksaan fisik diagnostic, laboratorium, rontgen

dan lain-lain Pengobatan dan tindakan operasi yang dilaksanakan Keadaan pasien waktu keluar (perlu berobat jalan, maupun untuk bekerja dan lain-lain) Anjuran pengobatan dan perawatan (nama obat dan dosisnya, tindakan pengobatan lain, dirujuk kemana, perjanjian untuk datang lagi dan lain-lain)
>>

Tujuan pembuatan resume adalah:


Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan

kualitas yang tinggi serta bahan yang berguna bagi dokter pada waktu menerima pasien untuk dirawat kembali. Bahan penilaian staf medik rumah sakit Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien. Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertungas, dokter yang mengirim dan dokter konsultan. Untuk pasien yang meninggal dibuat Laporan sebab kematian.
>>

Kegunaan Rekam Medis


Communication

Information
Administration Legal Finansial Research Education Documentation

Statistic

CI.ALFREDS
>>

Pemilik Rekam Medis


Standar internasional menyatakan rekam medis adalah milik

rumah sakit, sedangkan isinya memang milik pasien. Begitu pula yang diatur dalam permenkes tahun 1989 tentang rahasia medis. Kerahasiaan rekam medis
Kewajiban dokter dan kalangan kesehatan untuk melindungi

rahasia ini tergantung dalam lafal sumpah dokter, KODEKI dan peraturan perundang-undangan yang ada.
>>

Lama penyimpanan rekam medis


Lamanya penyimpanan rekam medis berpedoman kepada

PERMENKES tentang Rekam medis tahun 1989, pada pasal 7 dinyatakan :


Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya 5

(lima) tahun terhitung tanggal terakhir pasien berobat. Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan halhal yang bersifat khusus dapat ditetapkan tersendiri.
Rekam medis yang tidak aktif dapat disimpan di ruangan

lain atau dibuat microfilm. Pembuatan microfilm atau komputer dan lain-lain tentu merupakan beban rumah sakit.
(Buku Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4 63-71)
>>

LI.4. Memahami dan mejelaskan tentang hukum membeberkan rahasia medik dari perspektif hukum islam
Hukum membeberkan rahasia medis 1. Al-Quran
a. An-nisa : 58 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (An-Nisa: 58)
>>

b. Al-baqarah : 283


Dan jika kamu dalam perjalanan sedang tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipengang. Tetapi, sebagian kamu mempercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, tuhannya Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikan sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
>>

c. Al-anfal ayat 27

wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat yang dipercayakan kepadamu,sedang kamu mengetahui. d. Al-Isra ayat 34 Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggung jawabannya.
>>

2. Hadis abu Daud dari Jabir ra majelis-majelis itu harus menjaga amanat kecuali dalam tiga hal: pertumpahan darah yang haram, kemaluan yang diharamkan dan perampasan harta tanpa hak.

dari Anas bin Malik bahwasannya rosullah saw berabda: tidak ada iman bagi yang tidak amanah (tidak jujur, tak bisa di percaya), dan tidak ada dien bagi yang tidak menepat janji
(http://www.indonesiaindonesia.com/r/alquran/)
(http://www.zonastudi.co.cc/2010/09/rahasia-memang-harus-dijaga.htmi)
>>

DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah jusuf and amri amir.(2009).Etika kedokteran dan hukum kesehatan. EGC.jakarta edisi 4 hal 8-9 Hanafiah jusuf and amri amir.(2009).Etika kedokteran dan hukum kesehatan. EGC.jakarta edisi 4 hal 63-71 Hanafiah jusuf and amri amir.(2009).Etika kedokteran dan hukum kesehatan. EGC.jakarta edisi 4 hal 73-77 Hanafiah jusuf and amri amir.(2009).Etika kedokteran dan hukum kesehatan. EGC.jakarta edisi 4 hal 79-83 http://www.indonesiaindonesia.com/r/alquran/ http://www.zonastudi.co.cc/2010/09/rahasia-memang-harus-dijaga.htmi www.fk.uwks.ac.id/...Kedokteran/RAHASIAKEDOKTERAN(14).pdf Al-quran

end

Anda mungkin juga menyukai