Anda di halaman 1dari 2

I. PENDAHULUAN Setiap bangsa mempunyai pandangan hidup, entah hal itu disadari atau tidak.

Pandangan hidup yang dimiliki suatu bangsa itu khas dan mempengaruhi bagaimana prilaku dan budaya bangsa yang bersangkutan. Semangat kerja pun dipengaruhi oleh pandangan hidup sehingga dalam kajian tentang suatu masyarakat dikenal istilah etos kerja, yaitu semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seorang atau suatu kelompok. Demikian pula dengan Islam yang mempunyai ajaran tertentu. Pandangan Islam atau pemeluknya tentang hubungan manusia dengan Tuhan juga mempengaruhi etos kerja orang yang bersangkutan. Orang yang berpandangan bahwa Allah menentukan nasib semua manusia dan manusia tidak diberi kekuasaan untuk mengubahnya tentu akan mengakibatkan tingkat etos kerjanya rendah. Sebaliknya, orang yang berpandangan bahwa Allah memberi kebebasan manusia untuk mengubah nasibnya sendiri tentu akan mengakibatkan etos kerja yang tinggi. 1.1. Pengertian Etos Kerja Defenisi etos kerja sudah banyak dikemukakan oleh para ahli namun defenisi etos kerja tersebut mempunyai pengertian dan maksud yang sama, yaitu: Etos atau aslinya ethos adalah kata berasal dari bahasa yunani yang merupakan asal kata etika. Etos artinya watak kesusilaan atau adat. Dengan demikian etos merupakan suatu tata nilai yang diyakini, yang menjadi aturan hidup atau (sila) yang lebih baik. Etos kerja dengan demikian dapat dijabarkan sebagai tata nilai yang diyakini, yang menjadi landasan semangat kerja. Untuk mendapatkan hasil prikehidupan yang lebih baik. Etos kerja merupakan rajutan nilai-nilai yang membentuk kepribadian seseorang dalam mengaktualisasikan diri dalam bentuk kerja. Rajutan nilainilai tersebut dapat mencakup nilai sosial, agama, budaya serta lingkungan dimana anda selama ini banyak melakukan interaksi hidup. Selain itu pengertian etos kerja menurut (Cliford Geertz,2000 : 9 ) yaitu: Merupakan refleksi dari sikap hidup yang mendasar yang bersumber dari nilai-nilai tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kegairahan kerja. Menurut Herell bahwa etos kerja itu adalah: 1. Kerja keras dimana dalam hal ini dihubungkan dengan kumpulan nilai yang kompleks yang mencakup pengorbanan diri, saling ketergantungan rasapercaya dan hemat. 2. Persepsi Untuk tercapainya kehidupan yang baik, dengan kata lain insentif untuk bekerja keras secara langsung berhubungan dengan martabat sosial dan jaminan masa depan. 3. Adanya orientasi jangka panjang meningkatkan kesejahtaraan keturunan. dalam unit-unit ekonomi dalam

Kesimpulannya etos kerja itu adalah suatu nilai budaya yang menurut seseoarang menginvestasikan sumber-sumber dayanya dalam usaha jangka panjang guna meningkatkan kesejahteraan materi dan meningkatkan martabat sosialnya.

iii

Etos kerja mempunyai pengaruh dengan semangat dan bergairahnya karyawan dalam melakukan pekerjaannya sehingga hasil yang dicapai juga akan dapat meningkat baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. 1.2. Pengertian Etos kerja menurut Islam Etos kerja dalam arti luas menyangkut akan akhlak dalam pekerjaan. Untuk bisa menimbang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari cara melihat arti kerja dalam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam Islam, iman banyak dikaitkan dengan amal. Dengan kata lain, kerja yang merupakan bagian dari amal tak lepas dari kaitan iman seseorang. Idealnya, semakin tinggi iman itu maka semangat kerjanya juga tidak rendah. Ungkapan iman sendiri berkaitan tidak hanya dengan hal-hal spiritual tetapi juga program aksi. Seruan akan etos kerja dalam Islam sebenarnya sudah banyak diungkapkan brebagai ayat Al Quran atau diuraikan hadis. Kini saatnya menyadari makna al ihsan itu sehingga dari kesadaran yang berdasarkan pengetahuan itu akan lahir sebuah budaya yang melihat pekerjaan sebagai manifestasi pengabdian kepada Allah SWT. Dalam Islam setiap perbuatan manusia mempunyai nilai positif bagi kehidupan manusia. Karena itu setiap muslim tatkala melakukan kegiatan, harus ada nilai tambah yang bermanfaat, baik bagi dirinya ataupun orang lain. Inilah yang dinamakan amal shaleh. Ratusan kali Al Quran mengulang-ulang kalimat amal shaleh, hal ini menunjukkan betapa kerja keras mendapatkan perhatian yang sangat penting bagi kehidupan setiap muslim. Al Quran menggambarkan bahwa manusia memiliki peran besar yang dapat membawa kebangkitan dan keruntuhan jalannya sejarah. Peran penting ini didasari karena manusia memiliki unsur-unsur yang menyatu luar dan dalam sehingga perubahan sejarah dan kehidupan manusia sendiri berada dipundaknya. Unsur luar adalah jasmani dan bentuk lahiriah, sedangkan unsur dalam adalah perpaduan antara pandangan hidup, tekad, kehendaknya. Meskipun kedua unsur itu harus sama mendapat pembinaan, namun Al Quran menekankan bahwa unsur dalam harus dapat perhatian lebih. Allah Berfirman sebagai berikut : Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang terdapat dalam diri mereka ( Q.S. Ar. Raad ayat 11) Lihat Al-Quran on line di goole Berdasarkan ayat ini, keberhasilan atau kegagalan tergantung pandangan hidup yang dimilikinya. Ada yang terbatas, sempit dan sementara namun ada juga yang luas dan jauh kedepan. Bagi muslim diajarkan untuk memiliki pandangan hidup yang mendunia dan berwawasan keakhiratan.

iv

Anda mungkin juga menyukai