Anda di halaman 1dari 5

1.

Executive Summary

Laporan penelitian dan rekomendasi kebijakan (policy brief) ini ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia. Tujuan penulisan laporan ini adalah memberikan rekomendasi atas kebijakan untuk meningkatkan kualitas hubungan dan korps diplomatik. Urgensi yang dibahas adalah kelemahan kapabilitas diplomasi dalam memperjuangkan kepentingan nasional oleh Perwakilan RI di Kedutaan/Konsulat dan berpengaruh pada kualitas hubungan dengan negara lain. Terdapat 4 opsi kebijakan, yaitu: A) Membuat communication network antara Pusat dan seluruh

Kedutaan/Konsulat, B) Rekonstruksi perwakilan RI dengan komposisi 40% diplomat muda berkualifikasi di setiap Kedutaan/Konsulat, C) Kerjasama dengan pihak swasta untuk membenahi korps diplomatik, dan D) Aplikasi bahasa sandi di dalam communication network untuk arus informasi rahasia. Dan merekomendasi kebijakan Opsi C.

2. Statement of The Issue Kebijakan apa yang harus diterapkan untuk meningkatkan kualitas hubungan dan korps diplomatik Indonesia?

3. Background Ruyati, TKW di Arab Saudi, dihukum mati karena terbukti membunuh tuannya. Padahal Ruyati sering disiksa, tidak menerima gaji maupun diizinkan pulang ke tanah air. Ternyata KBRI di Riyadh mengaku tidak mengetahui rencana eksekusi Ruyati. Hal Ini mengindikasikan lemahnya integritas, komunikasi, kemampuan negosiasi oleh Perwakilan RI dalam hubungan diplomatik untuk mempertahankan kepentingan nasional. 4. Statement of Your Audiences Inte rests in The Issue Pembenahan mutu Korps untuk peningkatan hubungan diplomatik sangat penting dilakukan oleh badan Kementrian Luar Negeri, tidak hanya bertujuan untuk mencapai kepentingan nasional maupun menjaga citra bangsa. Kapabilitas korps yang memadai akan membantu perwakilan RI untuk mewujudkan Thousand Friends, Zero Enemy, dengan menjaga relasi dan memperkuat diplomasi dengan negara lain dalam kerjasama bilateral, regional, maupun internasional.

5. Pre-existing Policies Berdasarkan tujuan dari Pedoman Umum Reformasi Birokrasi pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 Tahun 2008, Munculah tiga Kebijakan Benah Diri yang menjadi aspek utama dari Kementrian Luar Negeri Indonesia, yaitu: 1) restrukturisasi organisasi Departemen, 2) restrukturisasi Perwakilan RI di luar negeri, dan 3) pembenahan profesi diplomat. 1 Untuk itu, diperlukan kebijakan baru untuk dapat mencapai visi dari pedoman yang telah disebutkan sebelumnya.

6. Policys Options A. Membuat communication network antara Pusat dan seluruh Kedutaan/Konsulat. B. Restrukturisasi perwakilan RI dengan komposisi 40% diplomat muda

berkualifikasi di setiap Kedutaan/Konsulat. C. Kerjasama dengan pihak swasta untuk membenahi korps diplomatik. D. Aplikasi bahasa sandi di dalam communication network untuk arus informasi rahasia. 7. Advantages and Disadvantages of Each Policy Option A. (+) Meminimalkan miskomunikasi. Seluruh korps secara cepat dapat serentak mendapatkan perkembangan informasi dari pusat maupun berita global. (+) Kinerja dan Koordinasi setiap korps dapat diawasi oleh pusat. (-) Ancaman bocornya informasi rahasia yang dilakukan oleh pembobol situs.

B. (+)Kekreatifan

serta

keaktifan

diplomat

muda

dibutuhkan

dalam

meningkatkan kualitas korps diplomatik. (+) Dapat dilakukan forum pembinaan oleh diplomat senior kepada juniornya. (-) Kurangnya pengalaman dalam berdiplomasi. (-) Kecenderungan psikologi yang belum terbiasa bekerja dalam situasi politik dibawah tekanan. Resiko human error cukup tinggi. (-) Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai performa terbaik
1

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Proses Benah Diri Kemlu, diakses di

http://www.kemlu.go.id/Pages/AboutUs.aspx?IDP=4&l=id, terakses pada 3 M ei 2012.

C. (+) Mendapatkan sponsor dana dari pihak swasta untuk pembenahan profesi diplomat, dengan berbagai pelatihan keterampilan soft skill dan hard skill. (+) Menghemat APBN untuk pembenahan. (+) Alokasi anggaran pembenahan Korps untuk sektor lain. (+) Perwakilan RI lebih optimis dalam berdiplomasi. (-) Pihak swasta akan mengajukan beberapa syarat yang menguntungkan baginya untuk mau bekerjasama dengan pemerintah.

D. (+) Arus informasi rahasia terjamin, sehingga instruksi dan strategi diplomatik tetap terjaga. (-) Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mempelajari dan menguasai bahasa sandi. 8. Recommendation Opsi C

9. Sources Consulted or Recommended

Anugrah, Idrah. Challenges for Indonesia's Diplomatic Ambition, http://www.japantimes.co.jp/text/eo20110719a3.html, diakses tanggal 3 Mei 2012 pada pukul 22.00 WIB.

Kemeterian Luar Negeri Republik Indonesia. Berita Utama: Menlu Tegaskan Diplomat Harus Melek Informasi, http://www.deplu.go.id/Lists/News/DispForm.aspx?ID=5541, diakses tanggal 3 Mei 2012 pada pukul 18.32 WIB.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Proses Benah Diri Kemlu, http://www.kemlu.go.id/Pages/AboutUs.aspx?IDP=4&l=id, diakses tanggal 3 Mei 2012 pada pukul 17.30 WIB.

Lembaga Persandia Indonesia. Persandian Indonesia, http://www.lemsaneg.go.id/index.php?option=com_content&view=category& layout=blog&id=66&Itemid=132, diakses tanggal 3 Mei 2012 pada pukul 23.00 WIB.

Mustika, Inggrid. Strengthening Indonesias Diplomacy, http://www.habibiecenter.or.id/download/PostScript%20JulAug%202011.pdf, diakses tanggal 3 Mei 2010 pada pukul 21.00 WIB. Saragih, B. Budi Tama. Many Attaches Cannot Speak English:Foreign Ministry, http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/17/many-attaches-cannot-speakenglish- foreign- ministry.html, diakses tanggal 3 Mei 2012 pada pukul 17.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai