Anda di halaman 1dari 4

I.

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Tujuan pemeriksaan teratur adalah agar kelainan yang mungkin terjadi, begaimana kecilnya, harus dicegah, serta kesehatan ibu sendiri dapat dipertahankan agar janin dalam kandungan tidak terganggu dan tidak kekurangan suatu apapun. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di klinik-klinik kehamilan, di RS. A. Perubahan tubuh wanita hamil Arti hamil atau kehamilan ialah bila seorang wanita mengandung sel telur yang telah dibuahi atau dihamilkan oleh sperma. Perubahan tubuh yang dapat dilihat adalah sebagai berikut: 1. Perubahan kulit 2. Perubahan pada kelenjar 3. Perubahan buah dada 4. Perubahan perut 5. Perubahan pada alat kelamin luar 6. Perubahan pada tungkai 7. Sikap penderita pada waktu kehamilan agak tua B. Tanda-tanda kahamilan 1. Tanda-tanda tidak pasti a. Amenorrhoe b. Perubahan buah dada c. Perasaan mual diwaktu pagi d. Sering buang air kemih e. Pergerakan janin yang pertama f. Membesarnya perut 2. Tanda-tanda kemungkinan a. Tanda Hegar (6-12 minggu) b. Tanda Piscasek (benjolan) c. Tanda Braxton Hicks (kontraksi retraksi) d. Tanda Chadwick (uterus banyak membutuhkan darah) e. Tanda Ascheim-Zondek (progesterone berlebihan) 3. Tanda-tanda pasti a. Terdengar detak jantung anak b. Terabanya bagian anak c. Pergerakan anak

II.

PERAWATAN SEBELUM MELAHIRKAN 1. Segi-segi Pengawasan Sebelum Melahirkan a. Segi Sosial Mengetahui unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan social, kondisi ekonomi dan kebudayaan yang berhubungan dengan pengawasan sebelum melahirkan bagi calon-calon ibu Akibat yang kurang baik terhadap kehamilan ialah kebiasaan adat istiadat dan tingkat hidup calon ibu dan berusaha mencegah akibat itu.

b. Segi Psikologis Memperhatikan reaksi dan tingkah laku ibu, bila perlu bidan harus mempengaruhinya. Bidan harus dapat membesarkan hati penderita Menjelaskan kepada suaminya, bagaimana seharusnya sikap suami terhadap istri nasehat ini di berikan kalau ada kesempatan c. Segi Medis Diberi pertolongan dengan memberi pengobatan. Dinasehati untuk lebih banyak beristirahat atau tinggal di rumah sakit beberapa minggu sebelum waktu bersalin. d. Segi Obstetris Segala kelainan yang ditemui bidan harus diteruskan kepada dokter supaya ibu itu mendapat pengobatan yang lebih sempurna dan supaya kita dapat memberikan nasihat yang diperlukan. e. Segi Pendidikan Dengan nasihat dan penerangan. Pengawasan suapay nasihat itu dituriti Mengajar ibu agar mempunyai bayi yang sehat Mengajar ibu supaya dapat membawanya ke dalam persalinan yang biasa. Mengajari ibu cara mengasuh anak yang baik untuk kepentingan perkembangan anak dan kebahagiaan keluarga III. PERSALINAN Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran bayi juga merupakan peristiwa social yang ibu dan keluarga nantikan selama kurang lebih 9 bulan.Ketika persalinan dimulai, peran ibu adalah melahirkan bayinya dan peran petugas adalah memantau proses persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu keluarga juga perlu memberikan bantuan serta dukungan pada ibu saat persalinan. Partograf digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai suatu catatan atau rekam medic untuk proses persalinan. Asuhan kebidanan normal : a. Menghadirkan dan melibatkan suami atau keluarga, selama proses persalinan agar ibu merasa aman dan nyaman. b. Membantu ibu untuk memenuhi kebutuhannya seperti nutrisi membimbing untuk rileks sewaktu his, menjaga kebersihan tubuh dan melakukan massage. c. Memberikan dukungan mental.

IV.

PARAWATAN PADA KALA PEMBUKAAN

Kala pembukaan adalah masa mulai terjadinya persalinan sampai terjadinya pembukaan jalan nkelahiran dengan lengkap. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kala pembukaan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Adanya kontraksi pada otot uterus Adanya pemb entukan segmen atas dan segmen bawah dari rahim Adanya perkembangan retraksi ring Adanya penarikan cervik Adanya pembukaan dari ostrium uteri internum dan externum Adanya pengeluaran vulva Adanya tonjolan kantong ketuban Adanya pecahan kantong ketuban PERAWATAN PADA KALA PERSALINAN Pemberian carian kepada kolon bagian bawah dengan melalui pelepasan Pencukuran rambut vulva Membersihkan tubuh ibu Mengadakan pembersihan vulva Memberikan makanan Mengusahakan agar ibu dapat tidur dan dapat istirahat Menentukan sikap penderita Memberikan bimbingan dan persiapan mental

VI.

PERAWATAN PADA KALA URI

Kala uri adalah kala pengeluaran uri, yaitu waktu setelah anak lahir sampai lahirnya uri. Perubahan yang utama terjadi pada kala uri adalah adanya pelepasan plasenta dan adanya pengeluaran plasenta A. Perawatan pada Kala Uri 1. Ibunya dirawat dengan menggantikan alas bokong dan pakaian yang basah agar penderita merasa lebih enak dan keringat diusap. 2. Kandung kemih diperiksa bila penuh air kemih dikeluarkan dengan penyadapan, karena kandung kemih yang penuh akan menggangu kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan pendarahan. 3. Diadakan higieni vulva 4. Posisi tidur penderita dalam kala uri sebaiknya tetap posisi dorsal. B. Pengawasan Kala Uri

1. Ruptur perineum Dengan membersihkan vulva, membuka labia, dibersihkan dan melihat keadaan perineum dan dinding vagina bagian belakang. 2. Keadaan umum ibu Dalam keadaan normal, keadaan umum ibu tetap baik walaupun tampak ada kelelahan, kemungkinan pula banyak keringan setelah banyak tenaga yang dikeluarkan. 3. Keadaan uterus a. Ukuran uterus Diperiksa denga palpasi dan auskultasi bila bayi lahir dalam uterus. b. Kontraksi uterus Hendaknya diperhatikan bila uterus bundar danm keras maka menandakan uterus baik. c. Banyaknya perdarahan Denga dilakukan sering mengontrol keadaan uterus dengan melihat pengeluaran darah dari vulva. 4. Keluhan-keluhan Memberikan perhatian sampai keadaan ibu dianggap normal dan toidak mengkhawatirka, apabila ibu tidak tahan dengan perasaan mulas hendaknya diberi obat-obat sedative.

VII.

NIFAS 1. Pengertian nifas daloam bahasa Indonesia adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali. Pengertian nifas dalam bahasa Latin adalah waktu tertentu setalah melahirkan anak disebut puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi, parolus yang artinya malahirkan. Penderita masa nifas memerlukan perawatan, pengawasan yang dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit, maupun setelah nanti keluar dari rumah sakit. 2. Tujuan dari perawatan nifas : a. Untuk memulihkan kesehatan umum penderita b. Untuk mendapatka kesehatan emosi c. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dan infeksi d. Untuk memperlancar pembentukan ASI e. Agar penderita dapat melaksanakan perawatan sampai masa nifas selesai dan dapat memelihara bayinya dengan baik

Anda mungkin juga menyukai