Interpersonal Skills ?
Key interpersonal skills
Listening Goal setting Providing feedback Empowering people
A Coaching B Interviewing Politicking Persuading Resolving conflicts Running meetings negotiating Building teams
(Stephen P. Robbins,1989)
2
I. Listening (mendengarkan)
Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian besar menempatkan listening diurutan teratas, sebagai syarat manajer yang berhasil Hearing Vs. Listening Hearing mendengar suara Listening menangkap makna dari suara yang kita dengar. Listening requires paying attention, interpreting, and remembering sound stimuli.
3
empati
intensitas
Active Listening
menerima
Active listeners
listen with their:
Words Emotions
ears
Eye movement
eyes
Facial expressions
speaker
mind
Body posture
Hand gestures
6
1. Kontak mata
Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?. Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan. Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.
8
4. Ajukan pertanyaan
Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benarbenar mendengarkan.
11
13
14
15
2. Jaga agar tetap bersifat impersonal. Upayakan, walau anda dalam situasi marah sekali pun, jangan mengkritik kepribadian seseorang. Mis: Dasar pemalas, pembohong atau kata-kata yang menunjukan sifat seseorang. Lebih baik kritik tindakannya Mis. : Dalam satu minggu ini Anda sudah dua hari tidak masuk tanpa pemberitahuan
18
3. Segera
Umpan-balik akan sangat bermakna bagi pihak penerima, jika dilakukan segera setelah perilaku tertentu ditampilkan. Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas pelanggaran yang dilakukan seseorang
4. Dimengerti
Pihak yang diberi umpan balik harus mengerti isi dari umpan balik yang dilontarkan kepadanya
19
b
20
Strategi Membujuk
Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu. 1. Kredibilitas (anda bisa dipercaya) 2. Nalar (isinya masuk akal) 3. Sentuhan emosional (memunculkan perasaan suka)
21
Taktik pembujukan
1. Memberikan kemudahan secara aktif (active facilitative) . Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan. 2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative) . Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu, memberikan kesempatan berpikir.
22
Ketrampilan membujuk
1. Bangun kredibilitas Kembangkan pengetahuan anda di bidang pekerjaan yang memerlukan bantuan orang lain. Jaga hubungan dekat dan akrab Sajikan informasi yang dapat diandalkan. Kembangkan rasa saling percaya Lakukan presentasi yang dinamis Minta bantuan pihak ketiga
23
2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana Kita harus berasumsi bahwa pihak yang akan kita bujuk adalah orang yang pintar dan dewasa. Jangan meremehkannya. Hormat, sopan, dan bijak. 3. Jelaskan dengan baik maksud kita Kita harus mengerti sekali sekali apa yang kita inginkan. Persiapkan dan pelajari secara cermat apa yang menjadi tujuan kita yang sebenarnya.
24
4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita. Kita harus mampu menjelaskan mengapa permintaan kita penting, dengan cara memberikan bukti yang mendukung 5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang yang kita bujuk. Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang cerdas dan rasional, alasan yang harus dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh akal)
25
6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk. Kita harus memperrtimbangkan keuntungan apa yang bisa diperoleh pihak yang kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi permintaan kita. 7. Sentuh aspek emosionalnya Kadang alasan rasional dan obyektif belum cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa membangkitkan luapan emosi pihak yang kita bujuk
26
Jenis konflik
1. Functional Conflict : Conflict that supports the goals of the group and improves its performance. viable, selfcritical, innovative. 2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders group performance disruptive, chaotic, uncooperative
28
Low or none
Dysfunctional
Low
Optimal
Functional
High
High
Dysfunctional
Low
29
Unit Performance
A
Low
B
Optimal
C
High
Level of conflict
30