Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Peradaban manusia telah sampai pada era modern yang memunculkan berbagai efek efek dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Puncak perubahan secara signifikan terjadi pada era millennium sekitar tahun 2000an atau abad21. Saat itu teknologi sangat cepat berubah dan menghasilkan terobosan untuk mengefisiensikan kerja dan memudahkan kita dalam melakukan kegiatan sehari -hari. Perubahan yang terjadi bukan hanya pada sisi manusia sebagai penguasa alam dewasa ini. Perubahan juga terjadi pada alam dan lingkungan kita. Entah itu memang karena ulah manusia atau alam berubah dengan sendirinya. Seperti yang sudah diketahui, alam memang berubah dengan sendirinya dan alam dapat menghancurkan atau memperbaiki dirinya sendiri. Dua aspek perubahan yang terjadi di dunia ini telah memunculkan banyak efek-efek dalam kehidupan kita. Entah itu positif atau negatif. Efek positif yang dapat terjadi dari perubahan perabadan manusia melalui teknologinya adalah seperti efisiensi kerja, penghematan dan pengefektifan kerja, informasi kian mudah di dapat melalui duniamaya, komunikasi lancer dan tanpa batas, transportasi makin cepat dengan banyak pilihan dari mulai transportasi bawah tanah, darat, laut dan udara, ekspor impor semakin mudah dengan adanya perdagangan bebas, kehidupan social makin maju dengan berbagai pengaruh, pendidikan makin tinggi dan manusia makin pintar serta aspek-aspek lainnya. Sementara efek negative yang dapat ditimbulkan adalah masalah kesenjangan sosial, kemiskinan dan kriminalitas, pergaulan bebas, pembangunan tidak merata, penyalahgunaan fasilitas, pencemaran dari kegiatan industri, konsumtif dan hedonis,serta hal-hal lainnya. Kependudukan di kecamatan Pedurungan, Semarang tahun 2010 sebagai tempat untuk kelompok kami ambil data, diketahui memiliki sex ratio yang tinggi. Untuk lebih memahami tentang ukuran demografi di kecamatan Pedurungan, Semarang, maka kelompok kami mendata penduduk di kecamatan Pedurungan, Semarang tahun 2010.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk piramida penduduk menurut umur di kecamatan Pedurungan, Semarang tahun 2010? 2. Bagaimana sex ratio di kecamatan Pedurungan, Semarang tahun 2010?

C. Tujuan 1. Mampu menggambarkan piramida penduduk menurut umur di kecamatan Pedurungan, Semarang tahun 2010. 2. Mampu menghitung sex ratio di kecamatan Pedurungan, Semarang tahun 2010.

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian Demografi Demographic is the study of size, territorial distribution and composition of population, changes there in and components of such changes wich maybe identified as natality, territorial movement (migration) and social mobility (changes of state).

B. Teori Kependudukan Pada dasarnya Teori Kependudukan dikelompokan menjadi 3 (tiga) bagian / aliran, yaitu : 1. Kelompok I (Aliran Malthus)

Aliran Malthusian : Thomas Robert Malthus Aliran Neo Malthusian : Garreth Hardin dan Paul Ehrlich

2. Kelompok 2 (Aliran Marxist) Aliran Marxist : Karl Marx dan Friedrich Engels

3. Kelompok 3 (Aliran Reformulasi) John Stuart Mill, Arsen Dumont, Emile Durkheim

Aliran Malthusian Penduduk (spt halnya tumbuhan dan binatang) apabila tak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dan permukaan bumi. Tinggi pertumbuhan tersebut disebabkan oleh hubungan laki-laki dan perempuan, sedangkan untuk hidup memerlukan bahan makanan, sementara itu pertumbuhan bahan makanan lebih lambat dari pertumbuhan penduduk manusia akan kekurangan bahan makan sumber kemelaratan dan kemiskinan. Aliran Neo Malthusian Tidak yakin pada pendapat Robert Malthus yang yakin hanya moral restraint sebagai usaha preventive checks. Teori inimenganjurkan semua cara preventive checks termasuk penggunaan alat-alat kontrasepsi, termasuk abortion. Paul Ehrlich The Population Bomb The Population Explotion. Aliran Marxist Karl Marx dan Engels tidak sependapat dengan pendapat Malthus (bahwa apabila tdk dibatasi maka manusia akan kekurangan bahan makan. Menurut Marx, tekanan penduduk bukan tekanan bahan makanan tetapi tekanan kesempatan kerja. Kemiskinan bukan disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, tetapi kesalahan masyarakat sendiri, seperti negara-2 kapitalis. Kaum kapitalis mengambil sebagian pendapat buruh, dengan menggantinya dengan mesin.

Marx menganjurkan agar tatanan masyarakat harus diubah dari kapitalis ke tatanan sosialis. Marx menentang moral restraint. Aliran Reformulasi 1. Teori Fisiologis dan sosial ekonomi. a) John Stuart Mill Terjadinya kekurangan bahan makanan disuatu daerah dapat diatas dengan

mengimport dari daerah lain, memindahkan penduduk. Menyarankan akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat. Meningkatnya pendidikan secara rasional, penduduk akan

mempertimbangkan menambah anak, sesuai keinginan karier usaha. John Stuart juga berpendapat bahwa pada umumnya wanita tidak

menghendaki anak banyak. b) Arsen Dumont. Pencetus theory for social capilarity .Kapilaritas sosial mengacu pada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yg tinggi di masyarakat. Untuk mencapai keinginan tersebut keluarga besar dianggap sebagai beban. Konsep ini dibuat dgn analogi cairan akan naik pada sebuah pipa kapiler.

c) Emile Durkhiem Wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka akan terjadi persaingan diantara mereka. Dengan demikian akan ada usaha untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini masyarakat secara alami akan meningkatkan ketrampilan dan pendidikan mereka. d) Michael Thomas Sadler

Bahwa daya reproduksi manusia akan dibatasi oleh jumlah penduduk di wilayah tersebut. Jika kepadatan penduduk tinggi maka daya reproduksi akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah maka daya reproduksi akan tinggi. C. Pengukuran Demografi 1. Sex Ratio Perbandingan jumlah jenis kelamin laki-laki dan wanita. Mis : dalam 1 klas ada 20 siswa terdiri 12 laki-laki dan 8 wanita, maka perbandingan laki thd wanita : 12 : 8 = 1.5 atau 1.5 siswa laki-laki dibanding dengan 1 siswa wanita. Agar tdk pecahan maka dikali 100 > Ratio. M SR = ------------------ X 100 F dari data diatas dpt dikatakan bahwa sex wilayah / kelas tersebut adalah 150

Contoh lain : Jml penduduk Indonesia tahun 1990 adalah 179.3 Juta terdiri 89,4 jt laki dan 89,9 jt adalah perempuan, maka sex ratio penduduk Indonesia tahun 1990 adalah : 89.4 SR = ------------------ X 100 89.9 artinya setiap 99 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan. 99

2. Piramida Penduduk Penduduk yang tidak teriidentifikasi not state tidak dapat digambarkan dalam piramida. Dapat diperkirakan dengan pro rating teknik yaitu dengan mengalikan masing-2 penduduk mnrt kelompok umur dengan faktor pengali (k). Karakteristik Penduduk Suatu Negara :

Ekspansif, sebagian besar kelompok umur berada pada umur muda, negara dengan kelahiran dan kematian yang tinggi.(indonesia, malaysia)

Konstruktif, penduduk usia muda sedikit, negara dengan tingkat kelahiran turun cepat dan kematian rendah (jepang, swedia)

Stasioner, jumlah kelompok umur hampir sama, kecuali kelompok umur tertentu. (jerman)

BAB III PEMBAHASAN

A. Piramida Penduduk Penduduk Menurut Kelompok Umur

Di Kecamatan Pedurungan Tahun 2010

Kelompok Umur 04 59 10 14 15 19 20 -24 25 29 30 -34 35 39 40 -44 45 49 50 54 55 59 60 64 65 69 70 74 75 +

BanyakPenduduk Laki-laki Perempuan 6,841 6,531 6,870 6,507 7,249 6,955 8,396 8,979 8,729 8,927 7,997 8,528 6,997 7,225 5,946 6,479 5,890 7,152 6,186 7,214 5,927 5,266 3,756 2,815 1,502 1,484 930 1,106 664 872 662 1,020

Total Penduduk 13,372 13,377 14,204 17,375 17,656 16,525 14,222 12,425 13,042 13,400 11,193 6,571 2,986 2,036 1,536 1,682

Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kecamatan Pedurungan

Tahun 2010

B. Sex Ratio Sex Ratio At Age Penduduk Di Kecamatan Pedurungan Tahun 2010 Kelompok Umur 04 59 10 14 15 19 20 -24 25 29 30 -34 35 39 40 -44 45 49 50 54 55 59 60 64 65 69 70 74 75 + Jumlah BanyakPenduduk Laki-laki Perempuan 6,841 6,531 6,870 6,507 7,249 6,955 8,396 8,979 8,729 8,927 7,997 8,528 6,997 7,225 5,946 6,479 5,890 7,152 6,186 7,214 5,927 5,266 3,756 2,815 1,502 1,484 930 1,106 664 872 662 1,020 84,542 87,060 Sex Ratio
104.75 105.58 104.23 93.51 97.78 93.77 96.84 91.77 82.35 85.75 112.55 133.43 101.21 84.09 76.15 64.90

97.11

Hasil perhitungan sex ratio kecamatan Pedurungan pada tahun 2010 adalah 97,11. Berarti setiap 97,11 penduduk laki-laki sebanding 100 penduduk perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan dengan jumlah penduduk laki-laki hampir seimbang. Namun hal tersebut masih menunjukkan penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki. Hal ini akan berdampak pada komposisi penduduk kecamatan tersebut serta pada bentuk piramida penduduknya. Sex ratio pada kecamatan Pedurungan mengalami mengalami penurunan pada usia 15 -19 tahun, penurunan tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan mengalami kenaikan dalam jumlah yang cukup besar, sedangkan kenaikan jumlah penduduk laki-laki tidak

terlalu besar. Berdasarkan hal tersebut dapat diindikasikan terjadi moralitas,morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi dikalangan laki-laki usia 20-24 tahun. Sex ratio pada kecamatan Pedurungan mengalami kenaikan pada kelompok usia 50 54, 55 59, dan 60 64 tahun, kenaikan tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan mengalami penurunan dalam jumlah yang cukup besar, sedangkan kenaikan jumlah penduduk laki-laki cukup besar. Berdasarkan hal tersebut dapat diindikasikan terjadi moralitas,morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi dikalangan perempuan usia 50 54, 55 59 dan 60 64 tahun.

Grafik Sex Ratio At Age Penduduk Di Kecamatan Pedurungan Tahun 2010

MAKALAH EKOLOGI DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN


disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi

Dosen Pengampu Sudiyono SE, M. Kes

Kelompok 4: 1. Agustin Kurnia P 2. Dikna mekawati 3. Anisa Fauzia 4. Ni Komang Ayu 5. Wina Puspa R 6. F Henrik T. 7. Galuh Hadi C.K 8. Nor Basuki 9. M. Satria H 10. Teguh Purnomo
PRODI D III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2012

Anda mungkin juga menyukai