Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Annisa NPM : 240110100023 KEBUTUHAN ENERGI MANUSIA

Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik. Energi dalam tubuh digunakan untuk:

Melakukan pekerjaan eksternal; Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh; Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.

Kebutuhan kecukupan Energi Kebutuhan kalori (energi) perhari : 1. Orang kurus = BB x 40-60 kalori

2. Orang normal = BB x 30 kalori 3. Orang gemuk = BB x 20 kalori

4. Orang Obesitas = BB x (10 x15) kalori Kalori di atas harus ditambah dengan kalori untuk kegiatan pregnansi dan laktasi. Kalori untuk orang hamil ditambah 100 kalori (tri semester I), ditambah 200 kalori (tri semester II), ditambah 300 kalori (tri semester III). Sedangkan bagi yang menyusui/laktasi ditambah 400 kalori per hari. Kelemahannya bila menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak di akomodasikan. Menghitung energi seperti berikut: a.) mengunakan formula Haris-Beneditc (BBE) untuk dua puluh empat jam didasarkan usia jenis kelamin dan ukuran pada individu dengan berat badan ideal sekitar1 kalori/kgjam x 24 jam. b.) Tambahan aktivitas seperti presentasi BBE sebagai berikut : Tidak melakukan aktifitas 20 % Tenang .... 30 % Aktifitas .. 50-75 %

Nama : Nurul Annisa NPM : 240110100023 c.) Penambahan dari 10 % dari hasil total untuk efek pada makanan, hasilnya adalah total energi yang di perlukan dengan kriteria : Tidak aktif = kalori 10-12 kalori/ bb Aktif = kalori 13-15 kalori/bb Sangat aktif = kalori 16-20 kalori/bb 5. Metode yang lain untuk menunjukkan tingkat kegemukan perlu mengurangi 500-750 kalori dari energi total kebutuhan sehari-hari, untuk orang yang sangat gemuk dikurangi 1000 kal/hari. 6. Energi yang dibutuhkan anak-anak antara 36-45 kal /1b. 7. Energi yang dibutuhkan remaja laki-laki = 20-36 kal/1b, sedangkan remaja wanita = 15-20 kal /1b. 8. Standart kecukupan energi untuk balita antara 1360-1830 kalori/anak /hari. 9. Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu hamil adalah sebagai berikut : 2140 kalori (Trisemester I), 2200 kalori (Trisemester II), 2020 kalori (Trisemester III). 10. Kebutuhan kalori menurut jenis kelamin dan umur : Wanita : Usia 10 12 th 13 15 th 16 19 th 20 45 th 46 59 th > 60 th Pria : Usia 10 12 th 13 15 th 16 19 th 20 45 th 46 59 th > 60 th Kebutuhan energi (kal) 1900 2100 2000 2200 2100 1850 Kebutuhan energi (kal) 2000 2400 2500 2800 2500 2200

Nama : Nurul Annisa NPM : 240110100023 Akibat kekurangan atau kelebihan Energi Akibat dari kekurangan energi maka tubuh menjadi lemas sehingga mengganggu aktifitas keseharian. Dan jika energi dalam tubuh berlebihan pada saat beraktifitas akan mudah lelah.

Sumber :

Krisno, agus, DR. Dasar-dasar ilmu gizi. UMM PRESS. Malang

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-permaisih886-gizi (diakses pada tanggal 16 September 2012 pukul 21.15 WIB) www.gizi.net/pedoman-gizi/download/Pedoman%2520Praktis%2520IMT.doc+ kebutuhan+gizi+dewasa&hl=en&ct=clnk&cd=4 (diakses pada tanggal 16 September 2012 pukul 21.10 WIB) Nilam, Putri. 2008. Kebutuhan Kalori Manusia. http://putrinilam.wordpress.com/2008/11/25/kebutuhan-kalori-manusia/ (diakses pada tanggal 16 September 2012 pukul 21.25 WIB)

Nama : Nurul Annisa NPM : 240110100023 BAURAN ENERGI DI INDONESIA VISI 25/25

Agar lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan sumber daya energi, pemerintah memiliki strategi yang disebut visi 25/25, yang secara garis besar merupakan tekad untuk : Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan menjadi 25% pada tahun 2025. Visi ini melampaui target sebesar 17% yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya dalam Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Namun saat ini energy terbarukan hanya sebesar 4% dari total sumber daya energi yang dimanfaatkan. Mengurangi permintaan energi sebesar 33,85% terhadap skenario keadaan normal (BAU/Business as Usual) pada tahun 2025. Saat ini permintaan energi adalah sebesar 1,131 juta SBM yang diperkirakan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 4,300 juta SBM. Dengan berbagai upaya diharapkan permintaan energi dapat ditekan menjadi 2,852 juta SBM. Arah kebijakan pemerintah meliputi : Konservasi energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dan

pemanfaatan energi (demand side). Diversifikasi energi untuk meningkatkan pangsa energi baru terbarukan

dalam bauran energi nasional (supply side). Untuk lebih memfokuskan upaya konservasi dan diversifikasi energi, maka dibentuklah Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan Perpres No. 24/2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. Dalam rangka mencapai Visi Energi 25/25 tersebut diperlukan pula dukungan dan komitmen semua pihak, tidak saja pemerintah, tetapi juga semua pelaku di bidang energi baru terbarukan yang terdiri Instansi Pemerintah, Lembaga Penelitian/Perguruan Tinggi, Akademisi, Praktisi, BUMN, dan Swasta. Komitmen semua pihak dalam pengembangan energi baru terbarukan akan dituangkan dalam bentuk Pernyataan Dukungan Visi Energi 25/25. Dengan

Nama : Nurul Annisa NPM : 240110100023 pernyataan dukungan ini komunitas energi baru terbarukan berkomitmen untuk menjawab tantangan ketahanan energi nasional uang berkelanjutan dan meningkatkan akses energi yang ramah lingkungan bagi masyarakat. Klaster energi baru terbarukan adalah pengelompokkan kegiatan per jenis energi baru terbarukan, meliputi Klaster Nuklir, Coalbed Methane, Gasified Coal, Liquefied Coal, Hydrogen, Panas Bumi, Hydro, Bio-energy, Energi Surya, Energi Angin, dan Energi Samudera.

Anda mungkin juga menyukai