Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT

A. Kelainan Metabolisme DEFINISI Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya.Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.

B. KELAINAN METABOLISME KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah glukosa, sukrosa dan fruktosa. Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.

1. GALAKTOSEMIA Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan.Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Pada awalnya mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang normal terhenti. Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh. Jika pengobatan tertunda, anak akan memiliki tubuh yang pendek dan mengalami keterbelakangan mental. Banyak yang menderita katarak.Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui. Diduga suatu galaktosemia jika pada pemeriksaan laboratorium, di dalam air kemih ditemukan galaktosa dan galaktose 1-fostate. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan darah dan sel-sel hati, yang akan menunjukkan tidak adanya enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase.

Susu dan hasil olahan susu (yang merupakan sumber dari galaktosa) tidak boleh diberikan kepada anak yang menderita galaktosemia. Demikian juga halnya dengan beberapa jenis buah-buahan, sayuran dan hasil laut (misalnya rumput laut). Seorang wanita yang diketahui membawa gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktosa selama kehamilan.Seorang wanita hamil yang menderita galaktosemia juga harus menghindari galaktosa. Jika kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan sampai ke janin, menyebabkan katarak. Penderita galaktosemia harus menghindari galaktosa seumur hidupnya. Jika diobati secara adekuat, tidak akan terjadi keterbelakangan mental. Tetapi tingkat kecerdasannya lebih rendah dibandingkan dengan saudara kandungnya dan sering ditemukan gangguan berbicara.Pada masa pubertas dan masa dewasa, anak perempuan seringkali mengalami kegagalan ovulasi (pelepasan sel telur) dan hanya sedikit yang dapat hamil secara alami.

2. GLIKOGENOSIS Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang Abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati. Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh.Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim apa yang tidak ditemukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh jaringan (biasanya otot atau hati), yang menunjukkan adanya enzim yang hilang. Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya.Untuk membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari

diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke lambung.

Penyakit penimbunan glikogen cenderung menyebabkan penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal. Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan obat-obatan.Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot, aktivitas anak harus dibatasi.

3. INTOLERANSI FRUKTOSA HEREDITER Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase.Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan:

- hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin - tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran) - linglung - mual - muntah - nyeri perut - kejang (kadang-kadang) - koma. Jika penderita terus mengkonsumsi fruktosa, bisa terjadi kerusakan ginjal dan hati serta kemunduran mental.Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan contoh jaringan hati yang menunjukkan adanya enzim yang hilang. Juga dilakukan pengujian respon tubuh terhadap fruktosa dan glukosa yang diberikan melalui infuse. Karier (pembawa gen untuk penyakit ini tetapi tidak menderita penyakit ini) dapat ditentukan melalui analisa DNA dan membandingkannya dengan DNA penderita dan DNA orang normal.

Pengobatan terdiri dari menghindari fruktosa (biasanya ditemukan dalam buah-buahan yang manis), sukrosa dan sorbitol (pengganti gula) dalam makanan sehari-hari.Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet glukosa, yang harus selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa herediter.

4. FRUKTOSURIA Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

Pentosuria Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

5. Diabetes Mellitus

a) Pengertian Diabetes Mellitus

PenyakitDiabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula (hiperglikemia) dalam darah sebagai akibat adanya gangguan system metabolism dalam tubuh, dimana organ pancreas tidak mampu memproduksi hormone insulin sesuai kebutuhan tubuh. Merupakan penyakit menahun yang berhubungan dengan gangguan metabolism karbohidrat. Dasarnya ialah defisiensi insulin atau gangguan faalinsulin Penyakit ini disertai hyperglycaemia yang berarut-larut dan

glycosuria diikutioleh gangguan sekunder dalam metabolisme protein dan lemak, Berdasarkan definisiglukosa darah puasa harus lebih besar dari pada 140mg/100ml. Diabetes adalah kata yunani, yang berarti mengalirkan atau mengalihkan, Mellitus adalah kata lain untuk madu atau gula. Diabetes Millitus, adalah penyakitdimana seseorang mengeluarkan atau mengalirkan sejumlah besar urine yang terasa manis. Paling sedikit terdapat tiga bentuk Diabetes Millitus ( DM ). DM tipe 1, DMtipe 2, dan Diabetes Gestasional.

b.)

Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang dikenal masyarakat sebagai penyakitgula atau kencing manis-terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetesmellitus berdasarkan perawatan dan simtoma :

DIABETES TIPE I yang meliputi simtomaketoasidosishingga disebabkan Diabetes atau rusaknya sel betadi

dalam pankreasyang bersifat idiopatik .

menyebabkan

autoimunitas,dan seperti

mellitus

dengan patogenesis jelas,

fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini. DM Tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta dipankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur metabolism glukosa menjadi energy serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan didalam hati dan otot. Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja. Riwayat keluarga ,diet dan factor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan

DIABETES TIPE II yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin DM Tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)Diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik. Pada penderita DMtipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel. Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, disisi lain glukosa menumpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan berbagai komplikasi. B a g i p e n d e r i t a D i a b e t e s Melitus ya n g s u d a h bertahun-tahun minum obat modern

seringkali mengalami efek yang negatif untuk organ tubuh lain. Pada tahap awal kelainan ya n g muncul adalah

b e r k u r a n g n ya s e n s i t i f i t a s terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.

Hiperglisemia dapat diatasi dengano b a t a n t i d i a b e t e s yang dapat meningkatkansensitifitas terhadap insulin atau mengurangi

produksi glukosa darihepar , n a m u n semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti danmekanisme terjadinya resistensi ini, namunobesitas sentraldiketahui sebagai factor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluarandariadipokines(suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. Obesitasditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2kencing manis. Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun didekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak. Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala s e b e l u m h a s i l d i a g n o s i s . Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet

(umumnya pengurangan asupankarbohidrat ), dan lewat pengurangan berat badan.Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketikakerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah y a n g b e r i k u t n ya , j i k a p e r l u , p e r a w a t a n d e n g a n l i s a n antidiabetic drugs.Produksihormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan (sering yangd i g u n a k a n d i k o m b i n a s i ) k a l e n g t e t a p d i g u n a k a n u n t u k m e n i n g k a t k a n p r o d u k s i h o r m o n i n s u l i n ( e . g . , s u l f o n yl u r e a s ) d a n m e n g a t u r p e l e p a s a n ya n g t i d a k s e s u a i t e n t a n g g l u k o s a oleh hati (dan menipis pembalasan hormon insulin sampai t a r a f tertentu (e.g.,metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin(e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu

pengobatan hormon insulin akan jadi diperlukan untuk memelihara tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yangt e r t i b t e n t a n g c e k glukosa darah direkomendasikan sekali zat dan perlu dalam b a n ya k kasus,

p a l i n g terutama pengobatan.Sebuah

ketika

mengambil peptidase

kebanyakan 4 yang

penghambat

dipeptidyl

disebutsitagliptin, baru- baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2.Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.Sebuahfenotipe sangat khas

ditunjukkan oleh NIDDM padamanusiaadalah defisiensimetabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik . Sebaliknya, hormon triiodotironinam e n g i n d u k s i b i o g e n e s i s d i d a l a m m i t o k o n d r i a d a n meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V, meningkatkan a k t i v i t a s sitokrom oksidasepada kompleks IV,

menurunkanspesi oksigen reaktif , menurunkan stres oksidatif , sedang hormon melatoninakan meningkatkan produksiATPdi dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleksI , I I I d a n I V . B e r s a m a d e n g a n insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yangmengatur fosforilasi otot lurik. Di sisi lain, metalotionein ya n g menghambat oksidatif m i t o k o n d r i a di dalam

a k t i v i t a s GSK-3betaa k a n m e n g u r a n g i r i s i k o defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.Simtomayang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikutid e n g a n p e n g u r a n g a n b e r a t t u b u h , s e t e l a h d i l a k u k a n b e d a h bypass u s u s . H a l i n i diketahui sebagai akibat dari peningkatansekresihormoninkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahanhomeostasisglukosa.P a d a mengandung terapi

t r a d i s i o n a l , flavonoidy a n g naringin, diketahui menyebabkan: peningkatanmRNA glukokinase,

s e n ya w a hesperidindan

peningkatan ekspresi GLUT4pada hati dan jaringan peningkatan pencerap gamma proliferator peroksisom peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein Cdanleptin penurunan ekspresi GLUT2pada hati penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliseridapada hati penurunan rasio plasma dan kadar kolesteroldalam hati, antara lain dengan menekan 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme reductase,

asil-KoA,kolesterol asiltransferase.

meningkatkan laju lintasanglikolisisd a n / a t a u m e n u r u n k a n l a j u l i n t a s a n glukoneogenesis Sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsimRNAfosfoenolpiruvat karboksikinasedanglukosa-6 fosfatasedi dalam hati. Hesperidin merupakan senyawa o r g a n i k ya n g b a n ya k d i t e m u k a n p a d a b u a h j e n i s jeruk , s e d a n g n a r i n g i n b a n ya k ditemukan pada buah jenisanggur .

DIABETES TIPE III GESTATIONAL yang meliputi g e s t a t i o n a l i m p a i r e d g l u c o s e tolerance , GIGT dan

gestational diabetes mellitus DM Tipe 3 atau Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus gestasional (Gestational Diabetes, Insulin-resistant type 1diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelahmelahirkan, dengan keterlibataninterleukindan p r o t e i n reaktif C pada lintasan

patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita GDM bertahan hidup. Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 25% dari s e m u a kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat

meningkat maupun menghilang setelahmelahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yangcermat selama masa

kehamilan.Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapatmembahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat

bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormoninsulin mengakibatkan janin dapat menghambat produksisurfaktanjanin dan

sindromgangguan

pernapasan.

Hyperbilirubinemia

dapat terjadi akibat kerusakan sel darahm e r a h . P a d a k a s u s ya n g parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi,

p a l i n g u m u m t e r j a d i s e b a g a i a k i b a t d a r i p e r f u s i plasentay a n g buruk karena k e r u s a k a n vaskular. Induksi kehamilan dapat

diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta.Operasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya

atau peningkatan resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.

Insulin requiring for control diabetes. P a d a t a h a p i n i , sekresi insulin endogenus tidak cukup

u n t u k m e n c a p a i g e j a l a normoglicemia, j i k a t i d a k disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh. Not insulin requiring Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi I D D M ( Insulin Dependent Diabetes Mellitus), sedang tahap kelima dan keenam merupakan anggotaklasifikasi NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum pada International Nomenclature of Diseases pada tahun 1992. Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus MRDM, tidak lagi digunakan oleh karena,walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe MRDM; Protein-deficient pancreatic diabetes mellitus, masih diabetes dianggap mellitus sebagaibentuk memerlukan PDPDM, PDPD,

yang diinduksi oleh lebih l a n j u t . pancreatic

dan

penelitian

Sedangkan

subtipe

l a i n , Fibrocalculous

d i a b e t e s , F C P D , diklasifikasikan sebagai penyakitpankreas eksokrin pada lintasanfibrocalculous pancreatopathyyang menginduksi diabetes

mellitus.

a. Gejala Diabetes MellitusTiga gejala umum yaitu : banyak minum / sering cepat haus (polydipsia) banyak kencing (polyuria) berat badan turun Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya,kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila keinginan minum kitaterlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnyaterus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terusm e n y u s u t t a n p a d i k e h e n d a k i . G e j a l a l a i n , a d a l a h gangguan saraf tepi b e r u p a kesemutan terutama di malam

hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dankeputihan pada perempuan.P a d a t a h a p a w a l g e j a l a u m u m n ya r i n g a n s e h i n g g a t i d a k d i r a s a k a n , b a r u diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium. Gejala Pada Diabetes Tahap Lanjut : Rasa haus Banyak kencing Berat badan turun Rasa lapar Badan lemas Rasa gatal Kesemutan Mata kabur Kulit Kering Gairah sex lemah Gejala Komplikasi Diabetes : Penglihatan kabur Penyakit jantung Penyakit ginjal Gangguan kulit dan syaraf

Pembusukan Gairah sex menurunJika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalumengukur kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak waspada maka bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah, antara lain : gangguan pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner) pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren). Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta salurankemih. Kadar Gula Dalam Darah Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 150 mg/dL atau 48mmol/l, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan danm e n g a l a m i penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang d i k a t a k a n mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas suatu nilai normal,s e d a n g k a n kondisi dimana hypoglycemia seseorang

adalah

m e n g a l a m i penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal. Diagnosa diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasam e n c a p a i level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan

pemeriksaan gula darah 2 jam s e t e l a h p u a s a ( m i n i m a l 8 jam puasa) mencapai level 180 mg/dl. S e d a n g k a n pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantudiagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl Pencegahan Diabetes P e n ya k i t makan ya n g ini dapat dicegah dengan makanan dan merubah ya n g pola

seimbang(hindari protein, lemak,

b a n ya k

mengandung

gula,

g a r a m ) , melakukan

aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.

Cara Mengatasi Diabetes Jika diketahui sudah positif diabetes, maka sebaiknya

konsultasikan dengandokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin. Selain itu, perlu melakukan diet, karena diet merupakan langkah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. N a m u n , s e b a i k n y a ketika melakukan diet, perlu juga dibarengi dengan olah r a g a secara teratur. Dan terakhir, pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula Diabetes,yang merupakan suatu gangguan kelainan kadar gula darah karena rusaknya sel beta pankreas, sehingga perlu dikontrol dengan cermat.

Pengobatan dan Perawatan Pengobatan Diabetes milittus yang secara langsung terhadap kerusakan pulau- pulau Langerhans di pankreas belum ada. Oleh karena itu pengobatan untuk penderitaDM berupa kegiatan pengelolaan dengan tujuan : Menghilangkan keluhan dan gejala akibat defisiensi insulin ( gejala DM ) Mencegah komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung,ginjal, mata, syaraf, kulit, kaki dsb.

PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN KARBOHIDRAT Kebutuhan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energi. Jadi, yang menjadi dasar kebutuhan karbohidrat adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan kalori, terutama dihasilkan oleh karbohidrat lemak dan protein. Di Indonesia, 70-80% dari seluruh energi untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat. Kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat pula menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP) Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena defisiensi energi dam defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh. Bahan makanan pokok beras di Indonesia memberikan andil 70-80% dari total sehari-hari kebutuhan kalori. Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi )per&&) meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein. Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak subkutan di antara lipatan kulitnya. Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat diagnosa, kwashiorkor. Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela paran, karona udema tampak menonjol pada bagian Uonar penderita. Laktona Intoleraike (LI) Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila minum susu, sehingga manyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangan enzim laktase, pada usus halusnya, tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) memjadi gula, yang lebih sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini ditandai dengan gejala kejang perut, diare, dan perut kembung jika minum susu. Upaya, yang ditempuh untuk mengatasi gangguan reakai LI dengan penambahan enzin laktase pada susu dengan hamil elahannya seperti yoghurt, keju, dan mentega. ini penting dilakukan karena susu merupakan )PAbaik makanan yang padat gizi dan penting dikonsumsi.

LI merupakan gangguan metabolik yang berkaitan dengan adanya laktosa. Laktosa dalam saluran cerna, dipecah oleh kerja enzim laktase menjadi gluksa dan galaktosa. Pada keadaan LI, tubuh mengalami defisiensi enzin laktase. Gula Darah Glukosa dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi otot dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkiear antara 60-120 at/100 ale Kadar glukosa melebihi normal disebut hiperglikemi, yaitu kelebihan kadar gula dalam darah. Keadaan sebaliknya. dise'but hipoglikemi, yaitu keadaam kadar gula. darah di bawah normal. Hipeglikemi dapat menyebabkan kehilangan kesadaran Nomal, karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat bekerja dengan mengasioil glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian, harus segera diberikan suntikan glukosa, untuk menormalkan fungsi otak. Kencing manis Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan metabolik yang berkaitan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan unumaya sependapat, dasar penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam ke lenjar pankreas dan mempunyai fungsi memetabolisme glukosa. Hormon insulin yang kurang berfungsi bisa karena memang simtomnnya yang tidak cukup, atau kepekaan sel target terhadap hormon itu yang menurun. Namun ada yang berpendapat hormonnya disintesa dalam jumlah cukup, tetapi mobilisasin ya terhambat sehingga bertumpuk dalam bertuk inaktif dalan sel-sel otot. Banyak juga faktor lain yang ikut mempengaruhi timbulnya penyakit kencing manis. Glukosa diubah insulin menjadi glikogen dalam sel hati mauPun otot. Keadaaa ini terjadi Bila kadar glukosa dalam darah meningkat. Sebalikayal bila gula darah menurun, glikogen hati dimoBilisasi sehingga kadar gula darah meningkat lagi. Glukosa juga dihasilkan deri beBerapa metabolit oleh insulin dalam proses glukoneogenesis, khusuanya metabolit hasil pemecahan lemak dan protein. Insulin rerupakan pengatur glukosa untuk masuk ke dalam sel target dan sel lain. Pada defisiensi insulin, glukosa tak dapat masuk ke dalam sel, sehinga konsentrasinya meningkat di luar sel, termanuk di dalam cairan darah, Namun timbunan glukosa itu tak dapat dimanfaatkam sel yang memerlukan untuk energi, Tumpukan glukosa itu kemudian dibuang melalui ginjal ke dalam urine sehinnga. air kencing meagandung gula yang disebut glukosuria. Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik dan otak. Jika penangannya cukup Baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk jangka waktu cukup lama. Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan, terutama yang tidak dirawat dengan baik, misalaya kelainan retina (retiaepathia diabetica), kelainan kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah halus, kelainan ginjal dan kelainan hati. Bisa juga, terjadi kelainan saraf yang disebut neorepathia diabetica.

Penyakit kencing manis dapat dikatakan suatu kelainan akibat kekurangan hormon insulin. AkiBatnya, glukosa yang dikonsumsi tetap redah dalam darah dan sukar menembus dinding sel untuk disimpan menjadi glikogen atau digunakan sebagai energi. Pada. penderita diabetes, kadar gula dapat mencapai 1.200ol/dl, Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan suntikan hormon insulin secara teratur dan pembatasan makanan atau diet yang ketat.

Obesitan Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berBagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu. Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimBangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energie. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas feminin, misalaya di daerah Pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi. Penderita obesitas pada pria bila berat badannya 15% meleBihi Batas ideal seauai umur, dan pada wanita meleBihi 20%. Mereka merasa. lebih cepat lelah, merasa gerah dan cepat berkeringat. Untuk menurunkan panas Badannya itu, organ tubuh dipasa. bekerja lebih berat karena membawa kelebihan berat badan, Penderita juga punya kecenderungan lebih mudah membuat kekeliruan dalam bekerja dan tentu lebih mudah mendapat kecelakaan. Selain Berisiko besar terhadap kesehatan juga kurang indah dipandang.

DAFTAR PUSTAKA Anna, 2008. Penyakit Gangguan Metabolisme Karbohidrat .http://www.anneahira.com/gangguan-metabolisme-karbohidrat.htm. Diaksestanggal 12 September 2012

Anda mungkin juga menyukai