Anda di halaman 1dari 7

LATAR BELAKANG

1.

Visi, Misi dan Tata Nilai Dalam rangka meminimalisasi dampak penggunaan energi dalam

pengolahan di industri, diperlukan suatu proses perubahan menuju kondisi yang diinginkan yang didasarkan atas visi, misi dan tata nilai dari Pertamina. Visi Pertamina adalah Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi Pertamina adalah Menjalankan Usaha Minyak, Gas Serta Energi Baru Dan Terbarukan Secara Terintegrasi Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat. Salah satu wujud komitmen seluruh insan Pertamina untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan

perusahaan yang baik dan sehat, sebagai bagian dari usaha pencapaian visi dan misi perusahaan yang mendasarkan tata nilai PT Pertamina (Persero) yang meliputi Clean, Confident, Competitive, Costumer

Focused, Commercial dan Capable. ke dalam interpretasi perilaku seluruh insan Pertamina. Tata nilai Pertamina yang mendasari upaya minimalisasi dampak penggunaan energi dalam pengolahan di industri adalah Capable. Capable berarti dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan. Apabila tata nilai ini dijalankan dengan baik maka dampak penggunaan energi dalam pengolahan di industri dapat diminimalisir. Mengingat keadaan kondisi kilang yang dimiliki oleh Pertamina saat ini belum seluruhnya ideal jika ingin menjadi penghasil energi domestik yang berstandardkan internasional. Untuk mengubah kilang kita yang ideal harus diawali dari hal hal yang kecil antara lain menginovasi alat alat kilang agar bisa lebih bekerja secara optimal pengoperasian kilang minyak.

Suksesnya program transformasi opersi kilang ditentukan oleh pekerja yang handal untuk meninovasi alat kilang menjadi optimal. Berikut akan dibahas beberapa pemanvaatan atau efisiensi dalam alat kilang.

2.

Kondisi Lingkungan Kerja Pertamina Saat Ini 1. Air yang digunakan saat ini cenderung membentuk scale 2. Pemborosan Chemical di roses water treatment 3. Air pendingin yang digunakan langsung dibuang karena menggunakan sisitem open loop 4. Sedimentasi di water intake

3.

Kondisi Lingkungan Kerja yang Diinginkan 1. Penghematan proses pengolahan air dengan sistem close loop 2. Penggunaan air make up yang lebih sedikit 3. Penghematan chemical di water treatment 4. Mendapatkan kualitas air proses yang sesuai dengan

persyaratan air proses

5.

Hal-hal yang Mendukung Minimalisasi Dampak Lingkungan Kerja. a. Faktor Internal Material dari alat bahan yang tahan terhadap kondisi operasi

Material dan alat bahan yang berada diindustri sekarang memiliki kualitas yang baik. Dan dapat tahan pada kondisi operasi dalam suhu dan tekanan tinggi.

b. Faktor Eksternal 1. Preasure Discharge Pompa

Tekanan aliran fluida yang dikirimkan oleh pompa menuju menara pendingin berpengaruh terhadap penyebaran butir-butir fluida didalam cooling tower. Semakin besar tekanan discharge pompa maka

penyebaran butiran fluida melalui nosel-nosel akan semakin merata. 2. Jumlah nozzle Jumlah nosel juga mempegaruhi dalam peningkatan kinerja cooling tower. Dimana nosel berfungsi menyebarkan fluida yang ingin didinginkan menjadi butiran-butiran kecil sehingga terjadi pemerataan perpindahan panas didalam cooling tower.

PERMASALAHAN
1. Hambatan Internal Hambatan internal dalam upaya meminimalisir dampak penurunan kinerja cooling tower diantaranya adalah : a. Desain Cooling Tower . Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu,

termasuk rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahanbahan dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis, berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan dalam pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen. Maka dari pada itu pemilihan desain cooling tower berpengaruh terhadap kinerjanya sendiri. b. Keterbatasan Area Dalam pembangunan cooling tower dibutuhkan area atau lahan yang luas sehingga hal itu menghambat dalam pembangunan cooling tower yang kapasitas yang besar. c. Korosi dan Kerak Didalam cooling tower, kerak atau scale yang terdapat didalamnya juga mempengaruhi terhadap kualitas air. Sehingga perlu adanya perawatan terhadap cooling tower tersebut. Dan biasanya kerak yang terdapat didalam cooling tower berasal dari mineral didalam air yang akan didinginkan.

2.

Hambatan Eksternal Hambatan eksternal dalam peran kinerja cooling tower diantaranya

adalah : a. Suhu lingkungan Suhu lingkungan berpengaruh terhadap proses perpindahan panas antara fluida panas dengan udara sekitar. Suhu rendah berarti memilki humidity yang tinggi sehingga udara mempunyai kapasitas penyerapan panas yang lebih besar. b. Karakteristik air Air yang memiliki kandungan impuritis didalamnya akan

mempengaruhi terhadap kinerja cooling tower karna menyebabkan terjadinya korosi, foaming, scale pada fan dan fill sehingga menyebabkan efisiensi kinerja berkurang. c. Faktor Maintance Perawatan terhadap cooling tower harus dlakukan seoptimal mungkin, pemeriksaan terhadap fan, nosel serta bahan pengisi harus dilakukan secara rutin agar kinerja cooling tower tidak menurun.

PEMBAHASAN
1. Upaya-Upaya Meminimalisasi Dampak Lingkungan Kerja

terhadap Kesehatan Pekerja Upaya dalam mencapai kondisi yang diiingikan adalah sebagai berikut: a. Upaya Internal dan eksternal 1. Penggunaan sistem closed loop Penggunaan kapasitas air yang besar dalam proses pendinginan di kilang membutuhkan jumlah air yang banyak dan air yang digunakan harus diolah terlebih dahulu dari impuritis, sehingga apabila menggunakan sistem open loop banyak air yang dibuang begitu saja, yang

menyebabkan jumlah chemical yang digunakan pada proses water treatment akan bertambah. Oleh karena itu dengan proses closed loop ini diharapkan air yang telah melewati proses pendinginan di kilang dapat digunakan kembali dan penambahan air make up dapat dikurangi serta jumlah chemical juga akan berkurang. Hal ini akan banyak berpengaruh terhadap biaya water treatment 2. Perawatan secara rutin terhadap cooling tower Perawatan terhadap cooling tower harus dlakukan seoptimal mungkin, pemeriksaan terhadap fan, nosel serta bahan pengisi harus dilakukan secara rutin agar kinerja cooling tower tidak menurun.

PENUTUP
1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat di ambil dari pembahasan diatas adalah: 1. Penggunaan air dan chemical dapat berkurang dengan menggunakan sistem closed loop 2. Perawatan terhadap cooling tower harus dilakukan secara rutin untuk meminimalkan penurunan kinerja cooling tower.

2.

Saran Peran kinerja cooling tower berpengaruh terhadap pemilihan jenis

cooling tower tersebut dan perawatan yang dilakukan. Jadi untuk permasalhan tersebut diharapkan dapat memilih jenis cooling tower yang tepat dan juga diharapkan dapat melakukan maintance dengan rutin.

Anda mungkin juga menyukai