Anda di halaman 1dari 6

Senyawa Terner Senyawa terner adalah senyawa yang disusun lebih dari dua unsur.

senyawa terner meliputi senyawa asam, senyawa basa dan senyawa garam.

Tata Nama Senyawa Asam Untuk semua senyawa asam penamaannya diawali dengan menulis atau menyebut kata asam. Senyawa asam terdiri dari atas atom hidrogen yang dianggap sebagai ion H+ (kation) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Namun perlu diingat bahwa senyawa asam merupakan senyawa kovalen. Misalnya H2SO4, asam sulfat merupakan senyawa kovalen, tetapi dalam dalam air dapat terurai menjadi H+ dan SO4. SO4 inilah yang disebut sebagai sisa asam sedangkan H+ merupakan asam. Perlu diketahui bahwa H+ merupakan asam paling kuat di dunia jika berlaku sebagai asam dan memiliki daya polarisasi paling kuat di dunia jika berlaku sebagai kation. Hingga saat ini belum ada senyawa ionik yang mengandung ion H+. Senyawa asam terbagi menjadi: 1) 2) Senyawa asam anorganik: asam nonoksi dan asam oksi Senyawa asam organik: asam oksi

Tata nama Asan nonoksi Asam nonoksi adalah asam anoganik yang tidak mengandung oksigen dalam rumus kimiamya atau asam yang tidak mempunyai yang tidak oksida asam dalam rumus kimianya.

Tata Nama Asam Oksi Asam oksi artinya asam anorganik yang menandung oksigen atau asam asam anoorganik yang mengandung oksida asam dalam rumus kimianya. Selain oksigen biasanya terdapat pula hidrogen dan unsur nonlogam. Tata nama senyawa asam adalah sebagai berikut: 1) Menulis atau menyebut kata asam.

2) Asam oksi yang terdiri dari unsur nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa, penamaan atau penulisan diberi akhiran at. Misalnya: H2CO3 : asam karbonat (untuk teman-teman yang tau selain asam karbonat harap dikomentari) 3) Asam oksi yang terdiri dari unsur nonlogam yang memiliki bilangan oksidasi (biloks) lebih dari satu dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. a) Unsur nonlogam dengan bilangan oksidasi terendah atau mengandung jumlah oksigen sedikit, penamaan atau penulisan diberi akhiran it b) Unsur nonlogam dengan bilangan oksidasi tertinggi atau mempunyai jumlah oksigen lebih banyak penamaan atau penulisan diberi akhiran at Contoh-contoh senyawanya adalah sebagai berikut:

Rumus kimia H2SO4 H2SO3 HNO3

Nama Asam sulfat Asam sulfit Asam nitrat Asam nitrit

Biloks Rumus kimia +6 H2SeO4 +4 +5 +4 H2SeO3 HBrO3 HBrO2

Nama Asam selenat Asam selenit Asam bromat Asam bromit

Biloks +6 +4 +5 +3

HNO2

4) Asam yang oksida asamnya berupa halogen disebut asam oksi halogen. Cara penmaan asam oksi halogen didasarkan pada perbedaan bilangan oksidasi atau jumlah oksigen yang ada. Urutan penamaan asam oksi halogen adalah sebagai berikut: hipo it, it, at, per at contoh Rumus kimia HClO HClO2 Nama senyawa asam hipoklorit asam klorit Biloks +1 +3

HClO3 HClO4

asam klorat asam perklora

+5 +7

Tata Nama Senyawa Basa Senyawa basa umumnya terdiri dari kation dan suatu anion OH 1) Basa yang terbentuk dari kation logam yang memiliki satu bilangan oksidasi (biloks). Misalnya alkali, alkali tanah, dan aluminium. Penamaan adalah dengan menyebut atau menulis nama logam terlebih dahulu ditambah kata hidroksida. Secara ringkas penamaannya adalah sebagai berikut: nama logam + hidroksida contoh: NaOH = natrium hidroksida LiOH = litium hidrooksida Sr(OH)2 = natrium hidroksida Ba(OH)2 = barium hidroksida Ca(OH)2 = kalsium hidroksida

2) Basa yang terbentuk dari unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu. Penamaannya adalah dengan menyebut atau menulis nama logam diikuti bilangan oksidasi dari unsur terkait yang ditulis menggunakan angka Romawi dalam tanda kurung kemudian ditambah kata hidroksida. Secara ringkas dapat ditulis sebagai: Nama logam + biloks logam + hidroksida Contoh: Fe(OH)2 = besi(II) hidrooksida Fe(OH)2 = besi(III) hidrooksida

CuOH = tembaga(I) hidrooksida Cu(OH)2 = tembaga(II) hidrooksida Sn(OH)3 = timah(III) hidrooksida Sn(OH)4 = timah(IV) hidrooksida

Tata Nama Garam Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari kation basa dan anion sisa asam. 1) Garam yang terbentuk dari kation dan anion, dimana kation hanya memiliki satu bilangan oksidasi penamaannya adalah menyebut atau menulis nama kation terlebih dahulu diikuti nama anion sisa asamnya. Contoh: NaNO3 = natrium nitrat Ca(NO3)2 = kalsium nitrat

2) Garam yang terbentuk dari kation dan anion dimana kation memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu, penamaannya adalah menyebut atau menulis nama kation beserta bilangan oksidasinya yang ditulis menggunakan angka Romawi dalam tanda kurung kemudian diikuti nama anion sisa asamnya. Contoh Sn(SO4)2 = tembaga(IV) sulfat CuS = tembaga(II) sulfat

CATATAN: tata nama senyawa yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu penulisan bilangan oksidasinya harus disambung dengan logam terkait bukan berada diantara kation dan anionnya. Hal disebabkan biloks tersebut milik unsur tersebut, bukan milik bersama atau milik unsur lain. Misalnya:

CuS = tembaga(II) sulfat (benar) CuS = tembaga (II) sulfat (salah)

Tata Nama Senyawa Asam dan Basa


September 02, 2012 Jejaring Kimia - Asam basa merupakan dua larutan yang menghasilkan ion jika dilarutkan dalam air (Asam Basa Arrhenius). Dikatakan asam jika larutan tersebut menghasilkan ion H+ dan sisa asamnya berupa non logam. HA --> H+ + A- (A- merupakan sisa asam/non logam). Sedangkan basa merukapakan larutan yang menghasilkan ion OH- dan sisa basanya berupa logam (golongan IA, IIA, Al dan Fe). BOH --> B+ + OH- (B+ merupakan sisa basa/logam). Materi lengkap tentang asam basa dapat Anda download di sini. Persamaan reaksi asam basa dapat di lihat di sini.

Penamaan Senyawa Asam


Secara umum, senyawa asam dapat dikelompokkan menjadi tiga: 1. Senyawa asam yang tidak mengandung oksigen; penamaannya cukup dengan menuliskan kata asam lalu diikuti oleh anion/sisa asam dengan akhiran -ida 2. Senyawa asam yang mengandung oksigen; tidak ada aturan baku dalam penamaan jenis asam yang satu ini, hanya tergantung pada jenis anionnya. 3. Senyawa asam oksihalogen yaitu senyawa asam halida yang mengandung oksigen; penamannya tergantung dari jumlah biloks halogennya: Biloks +1 : asam hipohalit {trivial} atau asam halat (I) {IUPAC} Biloks +3 : asam halit {trivial} atau asam halat (III) {IUPAC} Biloks +5 : asam halat {trivial} atau asam halat (V) {IUPAC} Biloks +7 : asam perhalat {trivial} atau asam halat (VII) {IUPAC} Ganti suku kata hal pada kedua metode tata nama di atas dengan nama halogennya (klor untuk Cl, brom untuk Br, iod untuk I). Fluor F tidak memembentuk asam oksihalogen karena paling elektronegatif dengan kata lain hanya mempunyai satu bilangan oksidasi yaitu -1. Contoh tata nama senyawa asam. 1. Senyawa asam yang tidak mengandung oksigen HCl : asam clorida HBr : asam bromida HCN : asam sianida H2S : asam sulfida H2F : asam fluorida 2. Senyawa asam yang mengandung oksigenHNO3 : asam nitrat (anion berupa ion

nitrat NO3-) H2CO3 : asam karbonat (anion berupa ion karbonat CO32-) H2SO4 : asam sulfat (anion berupa ion sufat SO42-) H2CrO4 : asam kromat (anion berupa ion kromat CrO42-) H3PO4 : asam fosfat (anion berupa ion fosfat PO43-) 3. Senyawa asam oksihalogen Asam dengan biloks +1 : HClO : Asam hipoklorit {trivial} atau asam klorat (I) HBrO : asam hipobromit {trivial} atau asam bromat (I) Asam dengan biloks +3 : HClO2 : asam klorit {trivial} atau asam klorat (III) Asam dengan biloks +5 : HClO3 : asam klorat {trivial} atau asam klorat (V) HIO3 : asam iodat {trivial} atau asam iodat (V) Asam dengan biloks +7 : HClO4 : asam perklorat {trivial} atau asam klorat (VII) HBrO4 : asam perbromat {trivial} atau asam bromat (VII)

Penamaan Senyawa Basa


Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama kation/ion logam terlebih dahulu lalu diikuti dengan hidroksida. Jika kation berupa logam yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi, maka tuliskan bilangan oksidasi setelah nama kation/logamnya. Contoh penamaan senyawa basa NaOH : natrium hidroksida (ion logam natrium Na+) Ca(OH)2 : calsium hidroksida (ion logam calsium Ca2+) Al(OH)3 : aluminium hidroksida (ion logam aluminium Al3+) Fe(OH)2 : besi(II) hidroksida (ion logam besi Fe2+) Fe(OH)3 : besi(III) hidroksida (ion logam besi Fe3+)

Anda mungkin juga menyukai