Diagnosa kehamilan
Berdasarkan : 1. gejala-gejala yang dirasakan oleh ibu 2. Tanda-tanda yang ditemukan waktu pemeriksaan 3. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Adanya gambaran rangka tulang- tulang pada foto rontgen. Foto rontgen baru terlihat usia kehamilan 16-20 mg 4. Adanya gambaran kehamilan dari pemeriksaan USG. Gambaran kantung kehamilan umur 6 mg Gamabran embrio 7 mg Gambaran pulpasi jantung 8 mg
9.Tanda hegar (istmus / SBR uterus menjadi lembut pada perabaan) 10. tanda goodell ( serviks lembut pada perabaaan) 11. Tanda chadwicks ( vulva dan vagina berwarna unggu kebiruaan 12. Chloasma gravidarum 13.Kelelahan umum
Differential diagnostik
1. Amenorea karena psikis, hormonal, sindrom asherman. 2. Nausea dan vomitus 3. Pembesaran rahim ( myoma, hematometra, tumor ovarium,
2. Pemeriksaan umum a. Mengukur TB dan BB b. Memeriksaa cor dan pulmo c. Mengukur tekanan darah d. Memeriksa refleks lutut
3. Pemeriksaan obstetri a. Inspeksi b. Palpasi c. Auskultasi DJJ d. Pemeriksaan panggul e. Pemeriksaan dalam f. Pemeriksaan lab.
palpasi
1. Tentukan pada daerah abdomen, untuk mengetahui bagian- bagian janin, letak janin, usia kehamilan, bagian janin sudah belum masuk PAP. 2. Tinggi fundus uteri untuk menetukan usia kehamilan. - Titik orientasi tepi atas simfisi pubis , pusat /puset dan processus xyphoideus - Pada umur 12 mg fundus uteri baru teraba diatas simfisis
Rumus bartholomeus
TFU 3 JASY PST-SY 2 JBPST SEPUSAT 3 JAPST PST- PX 4 JBPX 3 JBPX USIA KEHAMILAN 12 MG 16 MG 20 MG 24 MG 28 MG 32 MG 34-36/40 MG 38 MG
2. PALPASI
Maksudnya periksa raba adalah untuk menentukan: Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuannya kehamilan Menentukan letaknya anak dalam rahim
PALPASI (lanjutan)
Selain daripada itu selalu juga harus diraba apakah ada tumor-tumor lain dalam rongga perut, cysta, myoma, limfa yang membesar.
PALPASI (lanjutan)
Cara Melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri atas 4 bagian: a. Leopold I b. Leopold II c. Leopold III d. Leopold IV
Leopold
Leopold I
Mengukur TFU
LEOPOLD I
Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipat paha Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien, dan melihat ke arah muka klien. Rahim dibawa ke tengah. Tingginya fundus uteri ditentukan. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
LEOPOLD II
Kedua tangan pindah kesamping Tentukan dimana punggung anak. Punggung anak terdapat dibagian yang keras dan rata, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya terletak berlawanan dengan bagian tersebut. Kadang-kadang disamping terdapat kepala atau bokong ialah pada letak lintang Variasi menurut Budin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan difundus. Leopold II terutama
Leopold II
LEOPOLD III
Dipergunakan satu tangan saja Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan Variasi menurut Ahfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak ditengah perut Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum masuk ke PAP (pintu atas panggul)
Leopold III
LEOPOLD IV
Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki klien Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam PAP, dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
LEOPOLD IV (LANJUTAN)
Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar : kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam rongga. jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul. jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati PAP
LEOPOLD IV (LANJUTAN)
Jadi leopold IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Leopold IV
Konvergen
Divergen
Setelah leopold IV dilakukan pemeriksaan sejauh mana kepala sudah masuk ke panggul yaitu dengan tehnik / 5
Palpasi osborn
Tujuan : untuk mengetahui adanya disporposi antara kepala dengan PAP Caranya: 1. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan menghadap kearah kaki ibu. 2. Dengan satu tangan, kepala janin di dorong masuk PAP, kemudian di ukur bagian kepala yang menonjol diatas simfisis. Bila kurang dari 2 jari berarti tidak disporposi , sdangkan bila lebih dari 2 jari berarti ada disporposi
Palpasi budin
Tujuan : untuk mengetahui letak punggung janin bila dengan leopold II tidak jelas Caranya : 1. Ibu tidur terlentang, kaki fleksi pada sendi paha dan sendi lutu. 2. pemeriksa berdiri disamping kanan ibu dan menghadap kearah muka ibu.
3.Uterus di ketengahkan, tangan kiri pemeriksa menekan fundus uteri kebawah, sedang tangan lain dengan ujung-ujung jari mencari bagian 2 keras janin. Bila teraba bagian keras dan memeanjang -------punggung
Palpasi ahlfeld
Tujuan : idem dengan palpasi budin Caranya : 1, dan 2 sama 3. Uterus diketengahkan tangan kiri pemeriksa dirapatkan dengan sisi ulnar di tekannkan ke tengah2 rahim. Tangan yang lain meraba raba tepi rahim untuk menentukan punggung janin.
Palpasi knebel
Tujuan : menetukan letak kepala atau bokong di fundus bila dengan leopold I kurang jelas. Caranya: 1 dan 2 idem 3. Uterus diketengahkan tangan kiri pemeriksa meraba-raba di fundus dan tangan kanan diatas simfisis.
Hasil palpasi
Janin membujur 1. Letak kepala 2. Letak sungsang Janin melintang 1.Letak lintang kedudukan kepala kiri dan kanan 2. Kedudukan punggung superior, inferior, anterior , posterior
auskultasi
Tujuan mendengarkan DJJ dan menghitung frekuensi DJJ Aalat yg digunkan leaneac dan doppler
Caranya
1. Ibu tidur terlentang 2. Pemeriksa di samping kanan 3. Tentukan daerah funcum maximumnya yaitu daerah auvard terletak di daerah punggung janin 4. Letakan leanec dan satu tangan pemeriksa meraba nadi ibu 5. Bandingkan suara yg terdengar dengan leanec dengan nadi bial berbeda berarti itu DJJ
6. Hitung selama 1 menit penuh atau denga 5 detik- 5 detik- 5 detik x 4 7 nilai normal 120-160 8. Suara yg terdengar saat auskultasi bising arteri,usus , aorta, bising tali pusat , gerakan janin.
Pemeriksaan panggul
1. Pemeriksaan panggul luar dengan jangkar martin 2. Pemeriksaan panggul dalam denga pemeriksaan dalam
Conjugata Eksterna Jarak pinggir atas symp & ujung processus spinosus tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20) Lingkar Panggul Dr pinggir atas sympisis ke pertengahan ant SIAS & trochanter mayor sepihak & kembali mlli tempat2 yg sama di pihak lain. (Ind. 80, Er.90)
2. Untuk menilai linea innominata kedua jari didalam agina di gerakkan menyususri linea tersebut.umumnya tidak seluruh linea bisa teraba. Bila dapat teraba seluruhnya berarti ada kesempitan panggul. 3. Keadaan sacrum,pada panggul gynecoid sacrum cekung dan pendek shg rongga panggul luas
4. Spina ischiadika kiri dan kanan di periksa apakan sangat menonjol; atau tidak. Bila sangat menonjol dapat menghalangi turunnya kepala didasar panggul 5. Arcus pubis dinilai dengan mengukur sudut yaitu dua jari di letakkan di arcus pubis bila keduanya dapat masuk berarti cukup lebar > 90 derajat
Distansia tuberum di ukur dengan meletakkan tinju diantara kedua tuber ossis ischiii.
Menentukan tafsiran berat badan janin Rumus johnson tausak : TBJ = TFU- koreksi x 155 x 1 gram Koreksi Kepala belum masuk PAP -13 Kepala masuk 4/5/3/5 -12 Kepala masuk 2/5/1/5/0/5 - 11