Anda di halaman 1dari 11

ASEAN Plus Three

Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

Kerjasama ASEAN Plus Three (APT) terjalin sejak tahun 1997 pada saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi, dimana KTT APT pertama berlangsung di Kuala Lumpur pada Desember 1997. Dalam periode 10 (sepuluh) tahun pertama 1997-2007, pelaksanaan kerjasama APT didasarkan pada Joint Statement on East Asia Cooperation , East Asia Vision Group Report da n Report of the East Asia Study Group. China, Jepang dan Republik Korea telah mengaksesi Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) masing-masing pada tahun 2003 (China) dan tahun 2004 (Jepang dan Korea Selatan) .

Bidang-bidang kerjasama APT berdasarkan Joint Statement on East Asia Cooperation (1999) antara lain mencakup perdagangan, investasi, keuangan dan perbankan, transfer teknologi, teknologi telematika, e-commerce , industri, pertanian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pengembangan growth areas , jejaring dunia usaha, dan iptek. Di bidang ekonomi dan moneter, kerjasama antara lain mencakup manajemen risiko makro ekonomi, monitoring regional capital flow, memperkuat sistem keuangan dan perbankan, serta reformasi arsitektur keuangan internasional.

1 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

Untuk mewujudkan kerjasama yang nyata antar negara-negara ASEAN Plus Three, dibentuklah East Asian Vision Group (EAVG) yang beranggotakan para intelektual ASEAN Plus Three dan pada tahun 2001 telah menyampaikan laporannya. Beberapa rekomendasi EAVG antara lain pembentukan East Asia Free Trade Area , East Asia Investment Information Network, fasilitas pendanaan regional, koordinasi mata uang, dan East Asia Summit .

Rekomendasi EAVG ini dikaji lebih lanjut oleh East Asia Study Group (EASG) yang beranggotakan para pejabat senior Kementerian Luar Negeri Negara-negara ASEAN Plus Three . EASG menyepakati 26 program kerjasama ( measures) dari 57 program yang diajukan oleh EAVG. Kerjasama ini terbagi menjadi 17 program kerjasama jangka pendek, antara lain mengenai peningkatan pemahaman mengenai Asia Timur di kawasan, pembentukan jejaring lembaga kajian Asia Timur, transfer teknologi, dan penciptaan iklim investasi yang menarik. Selain itu, terdapat 9 program kerjasama jangka menengah dan panjang yang antara lain mengenai pembentukan East Asia Free Trade Area, East Asia Investment Area , mekanisme mata uang di kawasan yang lebih terkoordinasi, dan pelibatan LSM dalam konsultasi dan koordinasi kebijakan.

Dalam konteks pelaksanaan East Asia Study Group Measures, Indonesia telah memberikan komitmen untuk menjadi primemover bagi pelaksanaan short term dan

2 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

medium and long term measures yang telah diwujudkan dengan program kegiatan sebagai berikut:

a) Untuk short-term measures dalam kerangka Promotion of East Asia Studies, Indonesia telah melaksanakan Promotion of Language Programme untuk ASEAN Plus Three Junior Diplomat , masing-masing di Yogyakarta (2005, 2007, 2008 dan 2009) dan Bandung (2006). Selain itu, Indonesia juga telah empat kali melaksanakan ASEAN Plus Three Diplomatic Training Course di Jakarta (2007, 2008, 2009 dan 2010).

b) Untuk komitmen pelaksanaan medium and long-term measures, Indonesia telah melaksanakan Workshop on Work Closely with NGOs in Policy Consultation and Coordination to Encourage Civic Participation and State-Civil Partnership in Tackling with Social Problems di Jakarta pada tanggal 22-23 Oktober 2007.

Dalam mengevaluasi kerjasama selama 10 tahun dan menyongsong kerjasama 10 tahun ke depan, para Kepala Negara APT mengesahkan Second Joint Statement on East Asia Cooperation beserta Work Plan 2007-2017 pada Special Ceremony untuk memperingati 10 (sepuluh) tahun kerjasama APT dalam kesempatan KTT ke-11 APT di Singapura tanggal 20 November 2007.

3 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

Terdapat lima bidang kerjasama di dalam Second Joint Statement dimaksud, yaitu: i) politik dan keamanan; ii) ekonomi dan keuangan; iii) energi, lingkungan hidup, perubahan iklim dan pembangunan yang berkesinambungan; iv) sosial-budaya dan pembangunan, serta v) dukungan institusional dan hubungan dengan kerangka kerjasama yang lebih luas. Second Joint Statement telah menugaskan para Direktur Jenderal APT untuk memonitor perkembangan implementasi Work Plan 2007-2017. Dengan disahkannya Work Plan , short term dan medium and long term measures EASG bertransformasi menjadi program kegiatan Work Plan.

Second Joint Statement juga menyepakati dibentuknya suatu ASEAN Plus Three Cooperation Fund (APTCF). Pada pertemuan ke-11 Direktur Jenderal APT, disepakati Kerangka Acuan APTCF dengan dana awal USD 3.000.000 dan rasio kontribusi 9:1 yaitu Negara-negara Plus Three sebesar USD 2.700.000 dan ASEAN secara keseluruhan sebesar USD 300.000. Kerangka acuan dimaksud mendapatkan pengesahan para Menteri Luar Negeri APT pada Pertemuan Tingkat Menteri APT di Singapura tanggal 22 Juli 2008. Dana APTCF akan digunakan untuk mendukung implementasi proyek-proyek yang telah ditetapkan dalam Second Joint Statement on East Asia Cooperation beserta Work Plan 2007-2017.

Hasil yang menonjol dalam kerangka kerjasama APT adalah di bidang keuangan dengan

4 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

dihasilkannya Chiang Mai Initiative (CMI) yang antara lain berisikan skema bilateral Swap Arrangement antara Negara-negara APT guna membantu likuiditas keuangan di kawasan sehingga diharapkan krisis keuangan di kawasan dapat dihindari. Secara politis, CMI merupakan keberhasilan yang nyata dari kerjasama APT, mengingat latar belakang terbentuknya kerjasama APT adalah pada saat terjadinya krisis ekonomi di kawasan dan telah berhasil membantu dalam mencegah terjadinya kembali krisis keuangan di kawasan. Mengingat keberhasilan CMI sebagai suatu mekanisme kerjasama keuangan, Second Joint Statement mencanangkan multilateralisasi Chiang Mai Inititiative .

Pada tanggal 22 Oktober 2008 di Beijing, di sela-sela pertemuan ASEM para Kepala Negara-negara APT bertemu dalam Leaders Breakfast Meeting on Global Financial Crisis gun a membahas masalah krisis finansial global. Pertemuan menghasilkan berbagai kesepakatan antara lain mendukung upaya percepatan multilateralisasi Chiang Mai Initiative . Pertemuan juga menugaskan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara-negara APT untuk mengupayakan solusi bersama dalam menanggulangi krisis finansial global.

Pertemuan Menteri Keuangan APT di Phuket, Thailand tanggal 22 Februari 2009, menyepakati antara lain: (i) peningkatan jumlah dana multilateralisasi Chiang Mai Initiative (CMIM) dari USD 80 milyar menjadi USD 120 milyar dengan rasio kontribusi ASEAN dan Plus Three adalah 20:80; (ii) Regional Surveillance Unit yang independen akan dibentuk; (iii) setelah berfungsinya mekanisme surveillance ini, jumlah pinjaman yang dapat ditarik tanpa keterlibatan IMF dalam CMIM dapat ditingkatkan di atas batas yang berlaku sekarang sebesar 20%.

5 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

KTT ke-12 APT di Thailand pada tanggal 11 April 2009 sedianya akan membahas krisis keuangan global, food and energy security dan meninjau kembali serta menentukan arah kerjasama APT di masa mendatang serta akan mengadopsi Statement on ASEAN Plus Three Cooperation on Food Security and Bio-Energy Development dan Joint Press Statement on ASEAN Plus Three Cooperation in Response to the Global Economic and Financial Crisis . Dikarenakan faktor keamanan dalam negeri Thailand, KTT tersebut batal dilaksanakan. Mengingat pentingnya Joint Press Statement on ASEAN Plus Three Cooperation in Response to the Global Economic and Financial Crisis dalam merespon dampak dari krisis keuangan dan krisis ekonomi global di kawasan, Thailand sebagai koordinator APT, dengan mandat yang diberikan oleh Negara-negara Anggota APT mengeluarkan Joint Press Statement tersebut pada tanggal 19 Mei 2009.

Pertemuan ke-12 para Menteri Keuangan APT di Bali tanggal 3 Mei 2009, menyepakati komponen-komponen utama dari CMIM yang meliputi kontribusi individual anggota, aksesibilitas pinjaman dan mekanisme surveillance serta memutuskan untuk mengimplementasikan skema CMIM sebelum akhir tahun 2009. Total kontribusi negara Plus Three adalah USD 96 milyar, sementara total kontribusi ASEAN adalah USD 24 milyar.

Pertemuan ke-13 para Direktur Jenderal APT di Seoul tanggal 3 Juli 2009 secara prinsip telah menyetujui Guideline for the Implementation of the Second Joint Statement on East Asia Cooperation and the ASEAN Plus Three Cooperation Work Plan . Guideline tersebut merupakan panduan untuk melaksanakan Work Plan 2007-2017

6 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

agar dapat berjalan secara efektif dan efisien . Untuk tahun 2010-2011, pertemuan mengusulkan agar pelaksanaan Work Plan ditekankan pada peningkatan kegiatan yang terkait dengan ketahanan pangan, energi, pemberantasan kemiskinan dan manajemen bencana alam.

Pertemuan ke-10 para Menteri Luar Negeri APT di Phuket, Thailand pada tanggal 22 Juli 2009 mengharapkan agar implementasi CMIM dan Statement on ASEAN Plus Three Cooperation on Food Security and Bio-Energy Development dapat disahkan pada KTT ke-12 APT pada bulan Oktober 2009. Dalam kaitannya dengan gagasan pembentukan East Asia Free Trade Area (EAFTA) diharapkan agar laporan akhir Phase II Feasibility Study of EAFTA dapat disampaikan kepada para Kepala Negara pada KTT tersebut. Pertemuan juga mengharapkan agar pilot project East Asia Emergency Rice Reserve (EAERR) dapat menjadi mekanisme yang permanen melalui pembentukan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR).

KTT ke-12 APT dilaksanakan di Cha-am Hua Hin, Thailand pada tanggal 24 Oktober 2009. Pad a KTT tersebut, telah disahkan Statement on ASEAN Plus Three Cooperation on Food Security and Bio-Energy Development. Statement tersebut mempertegas komitmen Negara-negara APT untuk menjaga ketahanan pangan dan energi di kawasan dalam skema pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, KTT ke-12 APT juga mencatat laporan akhir Phase II Feasibility Study of the East Asia Free Trade Area (

7 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

EAFTA). Laporan tersebut merekomendasikan pembentukan EAFTA untuk memperkuat ketahanan perekonomian regional Asia Timur dan melakukan negosiasi EAFTA paling lambat pada tahun 2012. KTT ke-12 APT juga mengharapkan agar CMIM dapat beroperasi pada akhir tahun 2009 dan membahas perlunya pendirian Credit Guarantee and Investment Mechanism (CGIM) dibawah kerangka Asian Bond Market Initiative . KTT ke-12 APT juga mendorong untuk mempercepat pendirian APTERR untuk menjamin kelanjutan mekanisme kerjasama ketahanan pangan di kawasan setelah berakhirnya pilot project East Asia Emergency Rice Reserve pada bulan Februari 2010.

Pada pertemuan ke-14 para Direktur Jenderal APT di Chiang Mai, Thailand tanggal 2-4 November 2009 telah disampaikan draft usulan Thailand, sebagai Lead Shepherd , mengenai ASEAN Plus Three Plan of Action on Education (2010-1017). Selain itu, Filipina dan Indonesia mengindikasikan keinginan untuk menjadi Lead Shepherd masing-masing dalam bidang kerjasama energi serta counter terrorism , media dan budaya. Namun demikian, pembahasan lebih lanjut mengenai peran dan tanggung jawab Committee of Permanent Representatives (CPR) dan Direktur Jenderal dalam implementasi peran Lead Shepherd ini akan dilanjutkan pada pertemuan CPR berikutnya. Pertemuan juga menyepakati untuk mengadakan forum reguler yang bersifat informal atau retreat tingkat Direktur Jenderal mengingat pertemuan ini merupakan pertemuan Direktur Jenderal APT yang terakhir karena sesuai dengan pasal 13 Piagam ASEAN, akan digantikan oleh pertemuan CPR Plus Three .

8 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

Di bidang kerjasama energi, terdapat beberapa perkembangan yaitu: pengembangan Oil Stockpiling Roadmap , finalisasi 2
nd

ASEAN+3 Energy Outlook , mengaktifkan ASEAN+3 Energy Communication System . Work Programme AMEM+3/SOME+3 mencakup 5 bidang kerjasama yaitu: energy security, oil market, oil stockpiling, renewable energy and energy efficiency and conservation, dan natural gas and business dialogue. Program kerjasama ini telah berkembang mencakup kerjasama clean development mechanism (CDM) dan civilian nuclear energy .

Pada pertemuan Working Meeting on the Preparation of APTERR di Koh Samui, Thailand tanggal 21-22 Januari 2010, General Manager EAERR mengusulkan pembentukan pendanaan APTERR melalui endowment fund sebesar USD 4 juta dengan kontribusi China, Jepang dan Korea Selatan sebesar 75% dalam waktu 5 tahun. Selain itu, dalam rangka mengantisipasi keterlambatan penggalangan endowment fund , diusulkan agar Negara-negara Anggota APT berkontribusi bagi operational cost sebesar USD 300.000 tiap tahunnya dengan jangka waktu 5 tahun. Kontribusi tersebut menggunakan prinsip yang berlaku dalam endowment fund,

9 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

yang berarti pihak Indonesia menyumbang sebesar USD 8.000 tiap tahunnya.

Pertemuan ke-13 para Menteri Keuangan APT di Tashkent, Uzbekistan pada tanggal 2 Mei 2010 mengumumkan bahwa CMIM Agreement telah berlaku sejak tanggal 24 Maret 2010. Pertemuan juga telah menyepakati seluruh elemen kunci untuk unit pengawasan makroekonomi regional ( CMIM regional macroeconomic surveillance unit ) yang diberi nama ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO). AMRO akan berkedudukan di Singapura dan diharapkan sudah terbentuk pada awal tahun 2011. Selain itu, pertemuan juga mengesahkan pendirian ASEAN Plus Three Bond Market Forum (ABMF) dan mengumumkan pembentukan Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) berupa trust fund yang disimpan oleh Asian Development Bank (ADB) dengan modal awal ( initial capital ) sebesar USD 700 juta.

Pada tanggal 9-10 Juni 2010 telah diadakan pertemuan ke-9 ASEAN Committee of Permanent Representatives (CPR) Plus Three Working Group dan pertemuan pertama ASEAN CPR Plus Three di Sekretariat ASEAN. Dalam pertemuan, disampaikan bahwa sebagai tindak lanjut dari kesepakatan yang dihasilkan di KTT ke-12 APT di Cha-am Hua Hin, Thailand telah dicapai beberapa kemajuan antara lain penyusunan Master Plan on ASEAN Connectivity , kajian fase kedua gagasan EAFTA dan Comprehensive Economic Partnership in East Asia (CEPEA). Selain itu, pertemuan juga menyepakati amandemen

10 / 11

ASEAN Plus Three


Written by Administrator Monday, 10 January 2011 12:32 - Last Updated Tuesday, 25 January 2011 22:10

approving authority program kerjasama dari pertemuan Direktur Jenderal APT menjadi ASEAN CPR Plus Three .

Pertemuan Tingkat Menteri APT di Hanoi, Vietnam bulan Juli 2010, mencatat dua bidang kerjasama APT yang baru yaitu pendidikan dan informasi. Pertemuan juga mencatat usulan kerjasama baru dalam kerangka APT, antara lain: kerjasama di bidang food safety and standards, water management, deforestation prevention and reforestation, disaster management, serta rencana pelaksanaan ASEAN Plus Three International Conference on Disaster Management di Tokyo bulan Agustus 2010.

Pada KTT ke-13 ASEAN Plus Three di Hanoi, Vietnam pada tanggal 29 Oktober 2010 para pemimpin ASEAN Plus Three sepakat untuk meningkatkan implementasi APT Cooperation Work Plan 2007 2017 dan memperkuat kerja sama dalam isu-isu terkait dengan kerja sama keuangan, perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, transportasi dan pembangunan infrastruktur. Mereka juga mencatat hasil studi tentang East Asia Free Trade Area (EAFTA), Comprehensive Economic Partnership in East Asia (CEPEA), dan pembentukan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) untuk menjamin ketahanan persediaan pangan di kawasan.

-----000-----

11 / 11

Anda mungkin juga menyukai