Anda di halaman 1dari 6

Sistem Bilangan

Oleh : Kelompok 7 Kelas A

Yolanda Ameliana_105040100111036 Nizar Arif P_105040100111037 Rifqy Hilman N_105040100111038

Luluh Aulia R_105040100111039 Fifi Agustina S_105040100111040 Macam-Macam Bilangan Dalam ilmu matematika bilangan dibedakan menjadi :
Bilangan nyata Bilangan ini berupa angka yang nilainya jelas antara + atau dia -. Sebagai contoh : 4 ( positif ) , -100 ( negative ). Bilangan nyata ini juga di golongkan menjadi 2 yaitu : Irrasional, adalah hasil bagi 2 bilangan pecahan decimal tak terbatas atau tidak berulang. Jadi bilangan itu dikatakan irrasional bila memenuhi 2 syarat diatas ataupun salah satu syarat di atas. Sebagai contoh: 0,123123123.( decimal tak terbatas), 0,98765( tidak berulang dan tidak terbatas )

Rasional, adalah hasil bagi 2 bilangan decimal terbatas atau decimal berulang. Jadi bilangan itu dikatakan irrasional bila memenuhi 2 syarat diatas ataupun salah satu syarat di atas. Sebagi contoh: 0,6789 ( decimal terbatas ), 0,212121 ( decimal berulang dan terbatas ). Bilangan Rasional sendiri dibagi 2 :
Bulat, adalah hasil bagi antara 2 bilangan yang hasilnya bulat

termasuk 0. Contohnya : 2,5. Sedangkan bilangan bulat dibagi lagi menjadi 2 yaitu: bilangan cacah yang merupakan semua bilangan positif, atau 0. Contoh: L= { 0, 10,19,18} bilangan asli yang merupakan semua bilangan positif tak termasuk 0. Contoh: P= { 9,8,6}
Pecahan, adalah bilangan rasional tidak utuh. Dalam pecahan

dikenal pembilang atau suku terbagi dan penyebut atau suku pembagi. pecahan dinamakan pecahan layak bila suku terbaginya lebih kecil daripada suku pembaginya, contoh: 2/5. pecahan tak layak bila suku terbagi lebih besar daripada suku pembagi, contoh: 8/3 Bilangan Khayal

Adalah bilangan yang berupa akar pangkat genap dari suatu bilangan negative. Contoh: ( - 4 ) = 4 x ( -1 ) = 2i

Hubungan Perbandingan Antar Bilangan


Ex: 5 6, so -5 -6 Ex :10 12, so -10 -12 Ex:2 3, 2 0 so 2.2 2.3 Ex:4 3, 2 0 so 2.4 2.3 Ex:2 3, -2 0 so -2.2 -2.3 Ex: 4 3, -2 0 so -2.4 -2.3 Ex: 2 3, 5 6 so 2+5 3+6 Ex: 4 3, 6 4 so 4+6 3+4

a b so a -b a b so a b a b, x 0 so x.a x.b a b, x 0 so x.a x.b a b, x 0 so x.a x.b a b, x 0 so x.a x.b a b, c d so a+c b+d a b, c d so a+c b+d

Operasi Bilangan
Operasi ini hanya tejadi pada penjumlahan dan perkalian saja. Operasi itu meliputi :
o

Komutatif, pada operasi ini antara ruas kanan dan kiri akan sama. Meskipun urutan di kedua sisi di bolak balik. Rumusnya: A + B = B + C, dan A x B = B x A. Ex: 5+6 = 6+5 dan 4x7 = 7x4 Asosiatif, pada operasi ini pada intinya mana pengerjaan yang akan dikerjakan lebih dahulu. Dan penyelesain yang dilakukan terlebih dahulu dilakukan dengan pemberian tanda kurung .Rumusnya: ( A + B ) + C = A + ( B + C ) dan ( A x B ) x C = A x ( B x C ) Ex: 3+( 6+4) = (3+6)+4 dan ( 1 x 3 ) x 4 = 1 x ( 3 x 4 ) Pembatalan, pada operasi ini jika jumlah a dan c = b dan c. Rumusnya jika A + C = B + C maka A = B dan AC = BC maka A = B. Distribuitif, adalah operasi hasil kali bilangan terhadap suatu penjumlahan sama dengan jumlah hasil kalinya. Rumusnya A ( B + C ) = AB + BC. Ex: 2 ( 4 + 1 ) = 2.4 + 2.1 Penyama, dalam operasi penjumlahan unsur penyamanya adalah 0. Maksudnya penyama adalah bila dijumlahkan dengan penyamanya, maka hasilnya adalah dirinya sendiri. Rumusnya: A 0 = A. Pada opersai perkalian, unsure penyamanya adalah 1. Sehingga bila suatu bilangan

o o

dikalikan dengan 1, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Rumusnya: A x 1 = A. Ex: 3 0 = 3 dan 3 x 1 = 3
o

Kebalikan, semua bilangan pasti memiliki kebalikannya. Dalam operasi penjumlahan, kebalikan dari bilangan adalah bilangan + atau dari bilangan itu sendiri dan jika keduanya dijumlah maka hasilnya 0. Rumusnya: A + ( -A ) = 0. Dan bila dalam operasi perkalian, kebalikannya adalah seperbilangan itu sendiri. Rumusnya: A x 1 / A = 1. Ex: 9 + ( -9 ) = 0 dan 4 x = 1

Opersi Tanda
o Penjumlahan (+a) + (+b) = (+c) (-a) + (-b) = ( -d)
(+a) + (-b) = (+c) (+a) + (-b) = (-d) (-a) + (+b) = (+c) (-a) +(+b) = (-d)

Ex: 5 + 6 = 11 Ex: -5+ -4 = -9 jk |a| > |b| jk |a| < |b| jk |a| < |b| jk |a| > |b| Ex: 9 + -6 =3 Ex: 5+-9=-4 Ex: -3 +6=3 Ex:-10+6=4

o Pengurangan
(+a) (+b) = (+c) jk |a| > |b| (+a) (+b) = (-d) jk |a| < |b| (-a) (-b) = (+c) jk |a| < |b| (-a) (-b) = (-d)

Ex: 8-5 = 3 Ex: 3-4=-1 Ex: -3-(-5)=2 Ex: -6-(-1)=-5 Ex: 5-(-4) = 9 Ex: -3-2 = -1

jk |a| > |b|

(+a) (-b) = (+c) (-a) (+b) = (-c) o Perkalian (+a) x (+b) = (+c)
(-a) x (-b) = (+c)

Ex: (5) x (6) = 30 Ex: -3 x -4 = 12 Ex: 5 x -4 = -20 Ex: -4 x 6 = -24

(+a) x (-b) = (+c)


(-a) x (b) = (-c)

o Pembagian

(+a) : (+b) = (+c) ( -a) : (-b) = (+c) (+a) : (-b) = ( -c) (-a) : ( b) = ( -c)

Ex: 25 : 5 = 5 Ex: -20 : -4 = 5 Ex: 32 : -4 = -8 Ex: -45 : 5 = 9

Operasi Bilangan Pecahan


o

Pemadanan,operasi ini merupakan operasi memperbesar atau memperkecil pecahan tanpa mengubah hasil. Untuk memperbesar dapat dilakukan dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan angka yang sama.Namun pembesaran bersifat tak terbatas.Ex: 1 / 3 dapat diperbesar dengan mengalikan 3, maka ( 1 x 3 ) / ( 3 x 3 ). Sedangkan untuk memperkecil, dapat dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama. Namun pengecilan pecahan bersifat terbatas. Ex: 12 / 36, maka ( 12 : 6 ) / (36 : 6 ) Penjumlahan dan pengurangan, operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dapat dilakukan dengan :
Jika penyebutnya sama, dan pembilangnya berbeda. Maka pecahan ini dapat

langsung dikerjakan biasa dengan menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Ex : 5 / 3 + 7 / 3 = ( 5 + 7 ) / 3 dan 9 / 8 7 / 8 = 2 / 8


Jika penyebutnya berbeda dan pembilangnya berbeda pula. Maka

penyelesainnya dengan mencari KPK dari penyebutnya. 4 / 3 + 3 / 2 =( 4 x 2 ) + ( 3 x 3 ) / 6dan4 / 3 - 3 / 2 =( 4 x 2 ) - ( 3 x 3 ) / 6

Ex:

Jika pecahan tersebut berupa pecahan campuran, maka konstanta di

depannya dijumlahkan atau dikurangakan terlebih dahulu, baru dijumlah atau dikurangkan dengan hasil pecahan. Ex: 5 + 6 = ( 5 + 6 ) + ( + )
o

Perkalian,dalam penyelesain pecahan perkalian dapat di lakukan dengan :


Mengalikan antara pembilang dan penyebut sendiri- sendiri. Rumusnya:

A / X . B / Y = ( A.B ) / ( X.Y). x 1 ) / ( 2 x 4)

Ex: x = ( 1

Jika pecahan itu masih berupa bilangan campura, maka jadikanlah ia pecahan biasa. Ex: 2 x = 5 / 2 x
o

Pembagian,dalam penyelesaiannya dapat di lakukan dengan 3 cara : Mengalikan dengan kebalikan dari pembagi yang satunya. Ex: : =x4/1 Dengan cara mengalikan penyebut dengan KPKnya, kemudian baru coret KPKnya dan bagi. Ex: : = 4 / 8 : 2 / 8

= 4 : 2 ( di bagian ini 8 di coret ) = 4/2 Kalikan masing-masing pecahan Ex: : 2/ 3 = ( x 12 ) : ( 2/ 3 x 12 ) =3:8 dengan KPKnya.

REFERENSI

Mairy,Du: Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE- Yogyakarta: 2003 www.google.com Kukuh,dll. Handout Matematika Kelas 10 SMA Negeri 3 Malang Exponent and Logaritm, Malang: 2007

Anda mungkin juga menyukai