Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IDENTITAS PASIEN
Nama No.Rekam Medik Jenis Kelamin Tempat & tanggal lahir Usia Agama Bangsa / suku Status pernikahan Pendidikan Pekerjaan Alamat Masuk IGD psikiatri
: Tn.S : 24.53.10 : Laki-laki : Bogor, 17 Agustus 1973 : 39 tahun : Islam : Indonesia / Sunda : Sudah menikah : SMA : Tukang ojek : Bojong, Pondok terong rt02/13, : 21 September 2012
RIWAYAT PSIKIATRI
Data anamnesis diperoleh secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan istri dan teman kerja pasien pada tanggal 21 September 2012, pukul 19.00 WIB di IGD psikiatri RSMM.
Keluhan Utama: Pasien datang dibawa keluarga karena mengamuk dan memecahkan kaca rumah sejak 1 hari yang lalu.
Pasien dibawa ke IGD RSMM oleh keluarga dan teman kerja pasien karena mengamuk dan memecahkan kaca rumah sejak 1 hari yang lalu. Pasien merasa seperti ada yang mengajaknya berbicara dan seperti mendengar suara-suara orang yang menyuruhnya untuk memukul kaca. Menurut isteri pasien, perilaku aneh mulai terlihat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit SMRS. Pada malam hari setelah pasien pulang dari mengojek, pasien terlihat mulai berbicara meracau tapi masih dapat mengenali istrinya. Pasien sering berteriak dan tertawa sendiri di rumahnya.
Pasien juga sering menyakiti dirinya sendiri dengan cara memukul-mukul kepala dengan tangannya.Berdasarkan keterangan teman kerja pasien, sebelum pulang mengojek pasien meminum DMP sekitar lebih dari 20 butir dengan air aqua ketika sedang berkumpul dengan temanteman ojeknya. Pasien mendapatkan DMP dengan cara membelinya dari apotik tanpa menggunakan resep dokter. Alasan pasien meminum DMP karena ingin berhubungan suami istri. Teman mengojek pasien mengatakan bahwa pasien akan semakin kuat dalam berhubungan suami istri jika pasien meminum DMP sehingga pasien pun melakukannya.
Sehari SMRS pasien masih dapat mengenali teman-temannya ketika mereka mengunjungi pasien untuk melihat kondisinya. Sesekali perilaku aneh pasien terlihat seperti tiba-tiba meninggikan suara ketika berbicara. Pada malamnya, kondisi pasien semakin memburuk dimana pasien sudah tidak dapat mengenali istrinya. Pasien juga dikatakan tidak tidur dan berbicara meracau sepanjang malam. Menurut istri, isi pembicaran pasien tidak jelas. Pasien berbicara seperti ada yang mengajaknya berkomunikasi padahal pasien berbicara sendiri.
Pada hari pasien dibawa ke rumah sakit, perilaku pasien semakin memburuk. Pasien mengamuk dan memecahkan kaca rumahnya. Menurut isteri pasien, sebelum pasien keluar rumah mengojek 3 hari yang lalu, mereka sempat bertengkar karena masalah ekonomi keluarga. Pasien sering pulang cepat ketika mengojek dan penghasilan yang didapatkan sangat sedikit sehingga istri pasien marah dan menyuruh pasien untuk pergi lagi bekerja.
riwayat
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering mengkonsumsi anggur cap orang tua tetapi sejak 3 tahun terakhir pasien tidak pernah terlihat lagi mengonsumsinya. Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang.
RIWAYAT KEHIDUPAN
PRIBADI
Pasien merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara. Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah sakit yang menyebabkannya dirawat maupun operasi. Pasien lahir spontan, cukup bulan, ditolong oleh bidan. Tidak ada komplikasi, tidak ada trauma dan tidak ada cacat bawaan. Ibu pasien tidak pernah sakit saat mengandung pasien.
Pasien tergolong anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan tingkah laku normal seperti anak seusianya.
Pasien menjalani pendidikan sekolah dasar sampai selesai dengan baik. Ia tidak pernah tinggal kelas. Pergaulannya baik dan memiliki cukup banyak teman.
Masa Kanak Akhir dan Remaja Menurut keluarga, pasien dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan mudah tersinggung, pemarah, dan tidak suka menceritakan masalah pribadinya kepada orang lain.
Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah. Pasien menikah sejak tahun 2007 dengan istrinya sekarang dan mempunyai 1 orang anak perempuan. Pasein tidak pernah mengalami perceraian sebelumnya.
Aktivitas Sosial
Pasien sering bergaul dengan tetangga, dan biasa menghadiri kegiatankegiatan di lingkungan tempat tinggalnya seperti kerja bakti. Pasien memiliki cukup banyak teman namun menurut keluarga pasien tidak pernah bercerita tentang masalah pribadi kepada temannya.
Riwayat Pekerjaan
Pasien berprofesi sebagai tukang ojek sejak tahun 2009 sampai sekarang.
Riwayat Agama
Pasien merupakan pemeluk agama Islam. Pasien jarang melakukan sholat 5 waktu dan puasa di bulan ramadhan.
Pasien adalah anak ke-5 dari 6 bersaudara. Semua saudaranya sudah berkeluarga. Saat ini pasien tinggal dengan istrinya dan anakanaknya. Kondisi keuangan keluarga pas pasan karena yang pasien hanya bekerja sebagai tukang ojek.
GENOGRAM KELUARGA
Pasien tidak merasa sakit jiwa dan tidak mau dibawa berobat ke rumah sakit.
Menurut istri pasien, pasien sebenarnya ingin memiliki pekerjaan yang lebih baik.
DESKRIPSI UMUM
Penampilan Pasien seorang laki-laki berusia 39 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, warna kulit sawo matang, kebersihan diri dan kerapihan kurang, rambut berwarna hitam, bergelombang dan panjang. Saat dibawa, pasien memakai celana jeans, kaos warna merah dan tidak menggunakan alas kaki. Pasien tidak kooperatif untuk diwawancara karena mengamuk dan meracau. Kesadaran
Pasien dapat diwawancarai. Pembicaraan pasien spontan, keras, penuh emosi. Sikap terhadap pemeriksa
Mood dan Afek Mood : Irritable Afek : Terbatas Keserasian : Terdapat keserasian antara emosi dan isi pembicaraan Gangguan Persepsi : Riwayat halusinasi auditorik dan visual. Pikiran Proses & bentuk pikir : inkoheren Isi pikir : miskin ide
: Compos mentis : Kurang, pasien tidak mengetahui hari dan bulan tetapi mengetahui tahun pemeriksaan. : Buruk, pasien tidak mengetahui tempat pemeriksaan di rumah sakit
: Buruk, pasien mengetahui pemeriksa tetapi tidak dapat menyebutkan nama anggota keluarganya.
Daya Ingat
Segera
Jangka Pendek : Buruk, pasien tidak dapat menceritakan kegiatan pada hari itu. Jangka Menengah : Buruk, pasien tidak dapat menceritakan gejala-gejala yang dirasakan beberapa minggu terakhir. Jangka Panjang : Buruk, pasien tidak dapat menceritakan sekolah dimana dan riwayat pergaulannya semasa muda.
Konsentrasi
Perhatian
Kemampuan membaca : Baik, pasien dapat membaca tulisan yang ditunjuk pemeriksa. Kemampuan menulis Pikiran abstrak tangan : Baik, dapat menuliskan namanya : Baik, pasien mengetahui makna ungkapan panjang
Kemampuan visuospasial :Baik, pasien dapat menggambarkan sebuah segitiga Intelegensia : Baik, pasien tidak mengatakan 1 tahun itu 12 bulan
Kemampuan informasi : Baik, pasien mengetahui nama presiden saat ini. Kemampuan menolong diri : Tidak baik, pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari sendiri.
Pengendalian Impuls
Tidak baik, pasien tidak dapat mengendalikan dirinya selama proses wawancara.
Daya nilai sosial: Baik, menurut pasien mencuri adalah perbuatan tidak baik Uji daya nilai : Kurang baik, saat menemukan dompet yang terjatuh, pasien akan membiarkannya Penilaian realita : Terdapat halusinasi visual dan auditorik Tilikan : Derajat 1, pasien tidak menyadari kalau dirinya sakit.
Rambut : panjang, hitam. Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Leher: Pembesaran KGB (-) Jantung: Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop(-)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran: Compos mentis Tekanan darah : 120/80 mmHg Frekuensi napas : 20x/menit
Paru : Simetris, vesikuler, rh-/-, wh-/Abdomen: Datar, lemas, bising usus (+) normal Ekstremitas edema (-) : Akral hangat,
STATUS NEUROLOGIS
GCS : 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk
Pupil
: (-)
Kesan parase nervus kranialis : (-) Motorik : Kekuatan dan tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak terdapat gangguan keseimbangan dan koordinasi
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Dari pemeriksaan psikiatri tanggal 21 September 2012 didapatkan pasien Pasien seorang laki-laki berusia 39 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, warna kulit sawo matang, kebersihan diri dan kerapihan kurang, rambut berwarna hitam, bergelombang dan panjang. Saat dibawa, pasien memakai celana jeans, kaos warna merah dan tidak menggunakan alas kaki. Pasien tidak kooperatif untuk diwawancara karena mengamuk dan meracau. Gangguan persepsi yang dirasakan pasien adalah halusinasi auditorik dan halusinasi visual. Pada proses pikir pasien terdapat inkoheren. Saat ini isi pikir pasien miskin ide. Pada penilaian realita terdapat halusinasi visual dan auditorik. Pasien tidak menyadari kalau dirinya sakit sehingga tilikan derajat I.
FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien terdapat pola perilaku atau psikologis yang secara bermakna dan khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan hendaya (disfungsi) dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan pasien mengalami gangguan jiwa.
AKSIS I
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala, riwayat tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Pasien tidak mengalami gangguan yang bermakna yang menimbulkan gangguan jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental organik (F0009) dapat disingkirkan.
Berdasarkan anamnesis, keluhan yang dialami pasien diakibatkan karena pasien sebelumnya meminum DMP sebanyak lebih dari 20 butir. Berdasarkan penemuan tersebut maka pasien memenuhi kriteria untuk gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika tanpa komplikasi (F16.00)
Berdasarkan anamnesis yang dilakukan, didapatkan bahwa sebelum sakit pasien merupakan pribadi yang tertutup, tidak pernah membicararakan masalah pribadinya pada orang lain, pemarah, dan mudah tersinggung. Pasien tidak memiliki gangguan kepribadian terentu namun cenderung memilki ciri kepribadian paranoid.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan adanya intoksikasi obat (S00T98)
AKSIS IV & V
IV V
Masalah psikososial dan lingkungan yang diduga mencetuskan atau memperburuk aksis I pasien adalah pasien sedang mempunyai masalah keuangan dengan istrinya.
Berdasarkan skala Global Assesment of Functioning (GAF) dalam satu tahun terakhir atau the highest level past year (HLPY) didapatkan nilai 100 (gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi) Skala GAF pada saat pemeriksaan (current) didapatkan nilai 51 (beberapa gejala sedang, disabilitas sedang).
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: (F16.00) Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika tanpa komplikasi : Ciri kepribadian paranoid : (S00-T98) intoksikasi obat : Masalah psikososial berupa masalah keuangan di keluarga : GAF current = 51 , GAF HLPY= 100
DAFTAR MASALAH
Organobiologis : Tidak ditemukan kelainan Psikologi : halusinasi auditorik dan visual, tertawa, berbicara sendiri dan meracau, memukul dirinya sendiri. Lingkungan dan sosial ekonomi : Masalah keuangan keluarga karena penghasilan sehari-hari pasien sedikit.
RENCANA TERAPI
Psikoterapi
PSIKOTERAPI
Terhadap Pasien
Terhadap Keluarga
Edukasi pasien tentang efek samping obat DMP bagi kesehatan supaya pasien tidak mengulangi lagi mengkonsumsi DMP untuk indikasi yang tidak sesuai dan berlebihan Lebih terbuka kepada istri jika memilki masalah dalam rumah tangga. Edukasi tentang bahaya minuman beralkohol sehingga pasien dapat benar-benar meninggalkan kebiasaannya dalam mengkonsumsi alkohol
Mengajak anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam penatalaksanaan pasien. Membentuk perhatian menyeluruh dari seluruh pihak keluarga kepada pasien. Mengingatkan pasien untuk meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol
PROGNOSIS
Faktor yang mendukung prognosis Pasien baru pertama kali mengonsumsi obat tersebut Keluarga sangat mendukung pengobatan pasien Faktor yang memperburuk prognosis Pasien sering mengonsumsi minuman beralkohol sebelumnya
Prognosis Quo ad vitam: ad Bonam Quo ad functionam : ad Bonam Quo ad sanationam: Dubia ad Malam