Anda di halaman 1dari 32

Modul Urogenitalia

LBM 1 Panas Mendadak dan Nyeri Pinggang

Lupita Andriani 012106210

SISTEM PERKEMIHAN
Pengertian

Sistem perkemihan mrpakan suatu sistem dimna tejdinya proses penyaringan darah shngga darah bbas dri zat-zat yg tdk diprgunakn oleh tubuh dan mnyerap zat-zat yg msih diprgunakn oleh tubuh. Zat-zat yg tdk dipergunakan lagi oleh tbuh larut dlm air & dikluarkn brupa urin (air kemih).

1. Ginjal (Ren)

Ginjal trletak pada dinding posterior abdomen di blkang peritoneum pd kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 smpai vertebra lumbalis ke-3. Bntuk ginjal seperti biji kacang trletk pd dinding belakang rongga perut setinggi ruas-ruas tulang pinggang sblah atas. Ginjal kanan sdkit lbh rendah dri ginjal kiri, krna adanya lobus hepatis dexter yg bsr.
Fungsi ginjal

Fungsi ginjal adlh:


mmegang peranan pnting dlm pngeluaran zat-zat toksis atau racun, mmpertahankn suasana keseimbangan cairan, mmperthankn keseimbangan kadar asam dan basa dri cairan tubuh,

dan
mngeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dri protein ureum,

kreatinin dan amoniak.

Struktur halus ginjal trdiri dri bnyak nefron yg mrupkn unit fungsional ginjal. Diprkirakn ada 1 juta nefron dlm stiap ginjal. Nefron trdri dri : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius

2.

Ureter
Trdiri dari 2 saluran pipa msing2 brsmbung dri ginjal ke vesika urinaria. Pnjngnya 25-30 cm, dgn penampang 0,5 cm. Ureter sbgian trletk pd rongga abdomen & sbgian lgi trletk pd rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter trdri dri:


a.

Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


Lapisan tengah lapisan otot polos Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

b. c.

Lapisan dinding ureter mnimbulkn gerakan2 peristaltic yg mendorong urin masuk ke dlm kandung kemih.

3.

Vesika Urinaria (Kandung Kemih) Vesika urinaria bkrja sbg pnampung urin. Organ ini brbentk sprti buah pir (kendi). ltknya di blkang simfisis pubis di dlm rongga panggul. Vesika urinaria dpt mngembng & mngempis sprti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari:


1. Lapisan sebelah luar (peritoneum). 2. Tunika muskularis (lapisan berotot). 3. Tunika submukosa. 4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

4.

Uretra Mrupkn saluran sempit yg brpangkl pd vesika urinaria yg brfungsi myalurkn air kemih ke luar.

Pada laki-laki pnjngnya kira2 13,7-16,2 cm, trdiri dari:


1. Urethra pars Prostatica 2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa) Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.

3. Urethra pars spongiosa.

2.

Bagaimana fisiologis normal mekanisme miksi?


300-400 ml urin membuat kontraksi dari otot VU medspin segmen 2,3,4 saraf parasimpatis oleh n.

splancnicus pelvicus dinding anterior diafragma abdomen kontraksitekanan intrabdomen meningkat m. pubocoxcygeus relaksasi serviks vesicanya turun m. destrusor vesica berkontraksimemendekkan urethramelebarkan dan membuka jalannya ostium urethra internaurin keluar VU (diktat anatomi urogenitalia)

5. bakterinya apa saja (etiologi), yg paling sering?

o o o o o

Kebanyakan infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari flora tinja usus bawah, dan hampir 80-85% disebabkan oleh E.coli terutama infeksi yang terjadi pada pasientidak rawat inap dan tidak obstruksi.Penyebab lainnya bisa berupa bakteri gram negatif lain )missal : Klebsiella sp. Proteus sp Pseudomonas sp. Enterobacter sp kokus gram positif (seperti Enterococcus faecalis dan Staphylococcus epidermidis) yang juga merupakan uropatogen potensial.

(SPEKTRUM BAKTERIOLOGIK PADA BERBAGAI JENIS BATU SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS Dr. BAHDARSYAM Bagian Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)

6. Glomerolonefritis nyeri atau tidak?

4. Untuk infeksi saluran kemih sumber infeksinya dari mana saja (4)?

5. Nyeri suprapubik (source : prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam Harrison)

Nyeri bawah perut atau nyeri dibagian

abdomen yaitunyeri suprapubik adalah nyeri yang terjadi akibat kontraksiuterus dalam usaha mengeluarkan isi uterus. (http://inspirasi-perawat.blogspot.com/)

5. Nyeri kostovertebra
Batu dengan diameter > 1 cm umumnya dapat menyebabkan obstruksi pada ureteropelvic

junction, dan menimbulkan nyeri yang hebat pada sudut kostovertebra, dan juga dibawah iga 12. Batu staghorm parsial atau komplet tak selalu menyebabkan obstruksi. Dan pada batu yang bukan obstruktif ini sering gejala lebih sedikit seperti nyeri pinggul dan belakang

(Stoller ML Bolton DM Urinary Stone Disease In : Tanagho EA, Mc Aninch JW Smiths General Urology, 15 edition. New York: Mc Graw-Hill Companie, 2000,291-316)

6. Pyuria
Pyuria adalah adanya sel darah putih (leukosit) dalam urin. Pyuria

bukanlah diagnosis. Namun merupakan bagian pemeriksaan laboratorium khususnya pada infeksi saluran kemih (ISK). Pyuria biasanya menunjukkan bahwa bakteri telah menyerang atas atau bawah saluran kemih (bacteriuria) menerapkan respons peradangan lapisan saluran kemih (urothelium) di lokasi tersebut. Pyuria juga dapat ditemukan dalam ketiadaan infeksi dan sering asimtomatik. Ketika pyuria hadir tanpa kehadiran bakteri, penyebabnya tidak jelas, meskipun "diam" atau infeksi ginjal tidak diakui dapat diduga serta tuberkulosis, batu ginjal, atau kanker. Sering terjadi pada orang-orang dengan pendiaman kateter, (terutama jangka panjang perawatan pasien tua), memperlihatkan asimtomatik pyuria. Namun, infeksi saluran kemih juga dapat asimtomatik pada orang tua. (http://www.mdguidelines.com/pyuria)

7.Mekanisme

Proteinuria

Dinding pembuluh darah dan struktur jaringan yang ada

disekitarnya berperan penting sebagai barier terhadap melintasnya makromolekuler seperti globulin dan albumin. Hal ini terjadi karena peran dari sel endotel pada kapiler, membran basal dari glomerlus dan epitel viseral
terbalik dengan ukurannya. Hal ini akibat heparan sulfat proteoglikans yang terdapat pada dinding kapiler glomerulus menyebabkan pengaruh hambatan negatif pada makromolekuler seperti albumin. Adanya proses peradangan pada glomerulus berakibat perubahan ukuran barrier dan hilangnya hambatan anionik sehingga terjadilah proteinuria.14,6 Protein berat molekul rendah (2

Makromolekular yang melintasi dinding kapiler berbanding

Cont

mikroglobulin, mikroglobulin, vasopresin, insulin dan hormon paratiroid) secara bebas melalui filter glomerulus dan selanjutnya diabsorbsi serta dikatabolisme pada tubulus kontortus proksimalis.14,15 Kerusakan pada epitel tubulus proksimalis menyebabkan kegagalan untuk mereabsorbsi protein dengan berat molekul rendah yang selanjutnya keluar melalui urin. Pada gagal ginjal kronis terjadi perubahan hemodinamik dari aliran darah glomerulus dan berkurangnya jumlah nefron yang berfungsi. Hal ini menyebabkan peningkatan filtrasi protein dari nefron dan terjadi proteinuria.14 Pada kelainan tubulointerstisial, refluks nefropati, obstuktif nefropati terjadi peningkatan proteinuria Tamm horsfall. Normalnya protein Tamm horsfall ini dapat dicegah oleh sel tubulus. 15
(UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA)

8. hematuria
Berdasarkan lokasi yang mengalami kelainan atau trauma,

dibedakan glomerulus dan ekstraglomerulus untuk memisahkan bidang nefrologi dan urologi. Darah yang berasal dari nefrondisebut hematuria glomerulus. Pada keadaan normal, sel darah merah jarang ditemukan padaurin. Adanya eritrosit pada urin dapat terjadi pada kelainan herediter atau perubahan struktur glomerulus dan integritas kapiler yang abnormal. Eritrosit bila berikatan dengan protein Taam Horsfall akan membentuk silinder eritrosit. Ini merupakan petunjuk penyakit/kelainanglomerulus yang merupakan penanda penyakit ginjal kronik. Pada penyakit nefron/glomerulus biasanya hanya ditemukan sel darah merah saja tanpa silinder.

Penyebab hematuria
Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan yang

berada di dalam sistemurogenitalia atau kelianan yang berada di luar urogenitalia. Kelainan yang berasal darisistem urogenitalia antara lain : a.Infeksi/inflamasi, antara lain pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis, sistitis, danuretritis b.Tumor jinak/tumor ganas, antara lain tumor Wilm, tumor Grawitz, tumor pielum,tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak. c.Kelainan bawaan sistem urogenitalia, antara lain kista ginjal dan ren mobilis d.Trauma yang mencederai sistem urogenitaliae.Batu saluran kemih

Cont
Kanker kandung kemih Karsinoma sel ginjal, kadang-kadang disertai perdarahan Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria penyakit langka dimana hemoglobin dari selselhemolysed dilewatkan ke dalam urin. Infeksi saluran kemih dengan beberapa spesies termasuk bakteri strain EPEC danStaphylococcus saprophyticus Sifat sel sabit dapat memicu kerusakan sejumlah besar sel darah merah, tetapi hanyasejumlah kecil individu menanggung masalah ini Malformasi arteriovenosa ginjal (jarang, tapi mungkin terkesan seperti karsinoma selginjal pada pencitraan, karena keduanya sangat vaskular) Sindrom nefritis (suatu kondisi yang terkait dengan pasca infeksi streptokokus dan berkembang cepat menjadi glomerulonefritis). Fibrinoid nekrosis dari glomeruli (akibat dari hipertensi ganas atau hipertensi maligna) Varises kandung kemih, yang mungkin jarang mengembangkan obstruksi sekunder dariven kava inferior. Hipertensi vena ginjal kiri, juga disebut pemecah kacang fenomena atau sindrom alat pemecah buah keras, adalah kelainan vaskular yang jarang terjadi, yang bertanggung jawab atas gross hematuria

Ada 3 tipe hematuria, yaitu: 1.Initial hematuria, jika darah yang keluar saat

awal kencing. 2.Terminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini kemungkinandisebabkan oleh adanya tekanan pada akhir kencing yang membuat pembuluh darah kecilmelebar. 3.Total hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir kencing. Hal ini kemungkinanakibat darah sudah berkumpul dari salah satu organ seperti ureter atau ginjal

11. Hubungan capsula renalis denagn nyeri pinggang

Pelvis Renis : Juga menimbulkan rasa nyeri sedang

sampai berat karena distensi dari kapsul ginjal. (Craig S and


Howes D : Renal Calculi. http://.www.emedicinecom/EMERG/topic499.htm.)

Batu dengan diameter > 1 cm umumnya dapat

menyebabkan obstruksi pada ureteropelvic junction, dan menimbulkan nyeri yang hebat pada sudut kostovertebra, dan juga dibawah iga 12. Batu staghorm parsial atau komplet tak selalu menyebabkan obstruksi. Dan pada batu yang bukan obstruktif ini sering gejala lebih sedikit seperti nyeri pinggul dan belakang
(Stoller ML Bolton DM Urinary Stone Disease In : Tanagho EA, Mc Aninch JW Smiths General Urology, 15 edition. New York: Mc Graw-Hill Companie, 2000,291-316)

18.Pemeriksaan penunjang ISK


Analisa urin rutin, pemeriksaan mikroskop

urin segar tanpa puter, kultur urin, serta jumlah kuman/mL urin merupakan protocol standar untuk pendekatan diagnosis ISK. Pengambilan dan koleksi urin, suhu, dan teknik transportasi sampel urin harus sesuai dengan protocol yang dianjurkan. (Sukandar, E., 2004)

Cont pemeriksaan laboratorium


1. Urinalisis

a. Leukosuria Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap dugaan adalah ISK. Dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada sediment urin menunjukkan adanya keterlibatan ginjal. Namun adanya leukosuria tidak selalu menyatakan adanya ISK karena dapat pula dijumpai pada inflamasi tanpa infeksi. Apabila didapat leukosituri yang bermakna, perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur.

B. hematuria

Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya ISK, yaitu bila dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen urin. Dapat juga disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis papilaris.

2. Bakteriologis a. Mikroskopis Dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram. Dinyatakan positif bila dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak emersi. b. Biakan bakteri Dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria Cattell, 1996: Wanita, simtomatik >102organisme koliform/ml urin plus piuria, atau 10 5organisme pathogen apapun/ml urin, atau Adanya pertumbuhan organisme pathogen apapun pada urin yang diambil dengan cara aspirasi suprapubik Laki-laki, simtomatik >103organisme patogen/ml urin Pasien asimtomatik 105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan.

3.Test Kimiawi Yang paling sering dipakai ialah tes reduksi griess nitrate. Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali enterokoki, mereduksi nitrat bila dijumpai lebih dari 100.000 - 1.000.000 bakteri. Konversi ini dapat dijumpai dengan perubahan warna pada uji tarik. Sensitivitas 90,7% dan spesifisitas 99,1% untuk mendeteksi Gramnegatif. Hasil palsu terjadi bila pasien sebelumnya diet rendah nitrat, diuresis banyak, infeksi oleh enterokoki dan asinetobakter.

4. tes plat- celup (dip slide)


Lempeng plastik bertangkai dimana kedua sisi permukaannya dilapisi perbenihan padat khusus dicelupkan ke dalam urin pasien atau dengan digenangi urin. Setelah itu lempeng dimasukkan kembali ke dalam tabung plastik tempat penyimpanan semula, lalu dilakukan pengeraman semalaman pada suhu 37 C. Penentuan jumlah kuman/ml dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan pada lempeng perbenihan dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan keadaan kepadatan koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antara 1000 dan 10.000.000 dalam tiap ml urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan cukup akurat. Tetapi jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui. (PDF Fakultas Kedokteran USU)

DD
A. Pielonefritis

a. Pielonefritis akut (PNA) Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri. b. Pielonefritis kronis (PNK) Pielonefritis kronis mungkin akibat lanjut dari infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik (Sukandar, 2006).

GLOMERULONEFRITIS
(Buku Saku Keperawatan Pediatri ed 5 Oleh Cecily Lynn Betz & Linda A. Sowden)

Anda mungkin juga menyukai