Anda di halaman 1dari 25

OLEH ANNEKE SUSILO, S.

KED

Apa Itu Hemodialisis?


Hemodialisis adalah sebuah usaha/tindakan membersihkan darah dari bahan-bahan beracun yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dari dalam tubuh karena fungsi ginjal terganggu.

Hemodialisis hanya menggantikan fungsi ginjal sebagai organ pembersih darah, sedangkan gangguan fungsi ginjal lainnya harus diterapi dengan cara lain

Bagaimana Mekanismenya?

Apa yang terjadi di dalam mesin dialisa?

DIALISER

Tipe-Tipe Hemodialisis
1. Hemodialisis segera (emergency) keracunan obat/bahan tertentu (alkohol atau obat-obatan tertentu untuk penyakit ginjal akut karena infeksi berat penyakit ginjal kronik disertai komplikasi seperti pembengkakan paru

2. Hemodialisis persiapan (preparative) untuk persiapan operasi bagi penderita yang fungsi ginjalnya tidak baik. Misalnya operasi batu ginjal, operasi jantung.
3. Hemodialisis reguler dilakukan terus menerus pada pasien dengan penyakit ginjal kronik derajat 5 (tahap akhir), pasien ini tidak sudah dapat diterapi lagi dengan obat-obatan

Kontra-indikasi Hemodialisis
1. Kondisi pasien lemah, sakit stadium terminal 2. Tekanan darah pasien lemah 3. Pasien dengan gangguan proses pembekuan darah 4. Pasien yang sedang mengalami gangguan jiwa 5. Pasien yang menolak untuk hemodialisis

Apa Yang Harus Dipersiapkan?


1. Persiapan oleh dokter
Dokter memberi penjelasan tujuan, resiko, akibatnya jika hemodialisa tidak dilakukan Dokter akan meminta persetujuan tertulis dari pasien

2. Persiapan terhadap pasien


Persiapan mental dan sosial
Jangan terlalu lama menunda Terimalah kenyataan dengan tulus, anggap hal ini bagian dari perjalanan hidup anda Bicarakan dengan keluarga dan minta dukungannya

Anda boleh datang ke unit hemodialisa untuk melihat prosesnya secara langsung Atur keuangan anda karena hemodialisis reguler membutuhkan cukup dana, siapkan ASKES atau Jamkesmas Sadari, anda tidak sendirian. Ada ribuan (puluhan ribu) orang lain seperti anda dan ribuan orang lagi yang akan menyusul

Persiapan Fisik
Pembuatan jalan masuk vaskuler, yaitu tempat menusukkan jarum agar tidak merasa sakit dan hemodialisis berjalan lancar

Pelaksanaan Hemodialisis Reguler


Hemodialisa reguler dilakukan di rumah sakit yang mempunyai fasilitas untuk itu dan mendapat rekomendasi pemerintah lewat Perhimpunan Nefrologi Indonesia Hemodialisis dilaksanakan oleh dokter dan perawat yang sudah terlatih dan bersertifikasi

Waktu dan Frekuensi


1 sesi hemodialisis 3-5 jam Untuk pasien baru 3 jam, dan untuk pasien yang sudah terbiasanya waktunya 5 jam Frekuensi hemodialisis ideal 2-3x seminggu Hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik dilakukan seumur hidup.

Persiapan Hemodialisis
Pasien menimbang berat badannya terlebih dahulu Pasien berbaring di tempat tidur, perawat menusukkan jarum di jalan masuk vaskuler (arteri mesin, mesin vena) Pasang perangkat hemodialisis, atur kecepatan aliran darah, atur dosis obat anti pembekuan darah, dsb.

Selama Proses Hemodialisis


Pasien boleh makan, minum, nonton TV, membaca,ngobrol, tidur, dsb. Makanan dan minuman harus ditimbang. Selama hemodialisis pasien baru mungkin akan mengalami keluhan: mual, pusing, kram otot, nyeri dada, berdebar, sesak nafas, gatalgatal, nyeri tulang, kesemutan

Setelah Proses Hemodialisis Berlangsung


Perawat akan mencabut jarum, menekan lobang tempat tusukan dengan kapas kemudian diplester. Diharapkan plester jangan dicabut hingga 24 jam. Pasien jangan langsung berdiri atau berjalan, melainkan duduk sebentar sesaat setelah dialisis

Selanjutnya pasien diminta menimbang berat badan, perawat akan menghitung apakah berat badan menurun sesuai yang diinginkan. Jumlah berat badan yang berkurang merupakan jumlah air yang dikeluarkan dari tubuh pasien selama proses dialisis.

Anda mungkin juga menyukai