Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KARBOHIDRAT

Fungsi & Peranan Gula/Karbohidrat Sarana penyimpanan energi Pati Pengangkut Sukrosa Pembangun dasar dinding sel Selulosa Perlindungan luka/infeksi Penawar racun Penggolongan gula berdasarkan ukuran molekulnya : a. Monosakarida Sederhana glukosa & fruktosa b. Oligosakarida (turunan monosakarida) Sukrosa c. Polisakarida (satuan monosakarida berantai panjang)

1. Monosakarida 5 gula biasanya dijumpai sebagai komponen glikosida dan polisakarida 2 berupa heksosa (glukosa & galaktosa), 2 berupa pentosa (xilosa dan arabinosa), dan 1 berupa metilpentosa (ramnosa). Gula keto yang umum adalah fruktosa komponen dalam oligosakarida Sederetan gula lebih langka terdapat dalam glukosida gula lima-karbon-bercabang apiosa (terdapat sebagai glikosida flavon, apiin, dalam biji peterseli Peterselinum crispum Langkah Analisis : 1. Menyiapkan cuplikan Analisis gula bebas dalam jaringan tumbuhan dilakukan dengan : - Ekstraksi jaringan segar dengan etanol 95% - Kemudian memekatkan ekstrak untuk menghilangkan alkohol dan menyaring melalui celite - Memutar-mutar ekstrak untuk menghilangkan endapan - Ekstrak air jernih yang diperoleh ditotolkan langsung pada kertas/pelat - Sebelum analisis gula, perlu dihilangkan asam mineral yang dipakai untuk hidrolisis aglikon yang dibebaskan perlu diekstraksi dengan eter / etil asetat - Hidrolisis menggunakan H2SO4 1M, kemudian asam dihilangkan dengan menambah larutan BaCO3 2. Oligosakarida Kebanyakan oligosakarida tumbuhan umum mengandung mulai dari dua ( misalnya sukrosa dan maltosa ) sampapi lima ( verbaskosa ). Sukrosa (2--glukosilfruktosa) adalah satusatunya yang terdapat di semesta.Yang agak umum adalah , -trihalosa (-glukosil-glukosa), rafinosa, stakhiosa, dan verbaskosa. Rafinosa dan stakhiosa terdapat, misalnya dalam biji kacang-kacangan. Cara yang dianjurkan: Memisahkan oligosakarida secara KKt lebih sukar daripada memisahkan monosakarida. Identifikasi demikian harus dipastikan dengan reaksi warna dengan cara lain sebagapi berikut

a. Memasukkan idenktitas Ciri oligosakarida ditentukan dengan melakukan uji warna memakai pereakspi semprot yang lebih khas pada kromatogram setelah pengembangan, misalnya trifeniltetrazolium klorida dengan oligosakarida yang mempunyai ikatan 1 ke 4 atau 1 ke 6 akan menghasilkan warna merah. Demikian juga dengan pereaksi orsinol HCl 1M jika bereaksi dengan oligosakarida mengandung satuan ketosa menghasilkan warna merah. Bisa juga diuji dengan hidrolisis memakai glukosidase dari maltase. b. Pembanding autentik Oligosakarida murrni didapatkan dari penyedianiaga, termasuk gentiobiosa, maltosa, sukrosa, laminaridiosa, dan trehalosa. Senyawa lainnya dapat diperoleh dengan menhidrolisis glikosida tumbuhan yang dapat didapatkan atau dari polisakarida.

Percobaan Laboratorium a. Contoh pemisahan oligosakarida bisa dilakukan dengan cara rutinosa dan neogesperidosa dalam senyawa pahit buah jeruk. Percobaan ini merupakan mudah larut dalam air, berupa glikosida flavanon yang terdapat dalam kulit jeruk namun tidak semua glikosida flavanon berasa pahit b. Langkah kerja 1. Larutkan secara terpisah 2-3 mg rutin dan naringin dalam 1 ml Na4OH 0.1 M ditambah 2 ttets hidrogen peroksida dalam larutan. Biarkan selama 4 jam dalam suhu kamar. 2. Larutan ditotolkan pada garis awal kertas kromatografi, kembangkan selama 48 jam dengan BAA dan BTPA 3. Keringkan dan celupkan dalam anilina hidrogen ftalat lalu dikeringkan dan dipanaskan 4. Lakukan elektroforesis pada kertas Whatman no.3 dalam dapar borat selama 4 jam. Cara ini memisahkan kedua gula dengan jelas. 3. Alkohol gula dan siklitol Cara yang dianjurkan untuk alkohol gula: a. Menyiapkan cuplikan Ektraksi jaringan tumbuhan dengan etanol 80 % secara refluks dilakukan sebanyak 3 kali. Uapkan alhokol pada tekanan rendah, sisanya dilarutkan dalam air. Lalu dikocok untuk menghilangkan endapan b. Kromatografi kertas 1. Pengembang umum yang harus digunakan n protanol etil asetat air dengan perbandingan (7:1:2) 2. Alkohol dapat dideteksi dengan AgNO3 dibuat sebagai larutan jenuh dalam air kemudian dicampur aseton 1:200 kemudian larutan ini dipakai sebagai pereaksi celup 3. Setelah kering kromatogram dicelupkan dalam NaOH 0.5 % dalam etanol 4. Bercak coklat tampak pada latar belakang putih. Latar belakang tetap putih bila dicuci dengan NH4OH, lalu dikeringkan

c. Elektroforesis kertas Sebaiknya deteksi ini dipastikan lagi dengan tegangan rendah yang dilakukan dalam larutan timbal asetat basa (5.8%). Medium untuk elektroforesis kertas ialah dapar natrium borat 0.05 M pH 10 Cara yang dianjurkan untuk siklitol : a. Menyiapkan cuplikan Bahan telah dikeringkan dilumatkan dalam pelumat dengan 30 mL benzena lalu dikocok selama 10 menit. Tambahkan 100 mg arang, 100 mg celite, dan masingmasing 10 ml damar penukar anion dan kation lalu kocok 18.000 putaran/menit. Beningan dipekatkan pada tekanan rendah 1-2 ml dipindahkan dalam labu sempit 5 ml lalu dikeringkan. Kemudian larutkan dalam 100 ml air dipanaskan pada pembakar bunsen mikro. Bila terdapat glukosa yang sangat berlebihan maka dapat dioksidasi secara selektif dengan katalase dan glukosa oksidase menjadi asam D-glukonat yang memadat dan dapat dihilangkan dengan pengocokan. b. Kromatografi kertas Siklitol biasanya dipisahkan dan diidentifikasi dengan cara gabungan kromatografi dan elektroforesis. Siklitol dapat dideteksi dengan kromatogram memakai pereaksi yang sama seperti pereaksi untuk alkohol gula. Yang paling banyak digunakan adalah AgNO3 basah.

Anda mungkin juga menyukai