SATU KESATUAN YG TERPADU SECARA HOLISTIK, YG DIDLMNYA TERDIRI DARI BAGIAN2 & MASING2 BAG. MEMILIKI CIRI & BATAS TERSENDIRI (CHESTER A. BERNARD)
SECARA TEORITIS PENGERTIAN SISTEM EKONOMI DAPAT DIKATAKAN SBG KESELURUHAN LEMBAGA LEMBAGA EKONOMI YG DI LAKSANAKAN / DI PERGUNAKAN SUATU BANGSA / NEGARA DLM MENCAPAI CITA CITA YG TELAH DITETAPKAN. 2
A/ suatu pedoman, aturan atau kaidah yang di gunakan seseorang atau masyrakat dalam melakukan kegiatan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Pengertian Lembaga dapat juga diartikan sebagai produk-produk hukum tertulis, seperti tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, ARD/ART suatu organisasi dan lain lain.
3
Secara Umum a/ :
Ilmu yg mempelajari bagaimana cara setiap indvidu a/ segolongan masy. menggunakan a/ mengalokasikan sumber daya yg terbatas jumlahnya u/ mencapai tujuan akhir yg alternatif sifatnya.
Secara Spesifik a/ :
Ilmu yang mempelajari bagaimana cara setiap indvidu atau segolongan masyarakat bertindak dalam proses produksi, konsumsi, dan alokasi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya dengan sumber5 sumber yang terbatas adanya.
SECARA MIKRO:
Mempelajari / mencermati perilaku individu dalam membuat keputusan-keputusan yang ada hubungannya dengan aspek ekonomi.
SECARA MAKRO:
Mempelajari / mencermati perilaku homo ekonomikus sebagai suatu kelompok / keseluruhan/ aggregatif dalam membuat keputusan-keputusan yang ada hubungannya dengan aspek ekonomi.
9
Suatu organisasi kehidupan ekonomi dalam lingkungan rumahtangga (RT) bangsa / Negara.
Adanya pengaruh sistem kekuasaan dan pemerintahan yang dipakai sebagai instrumen atau alat untuk mengatur kehidupan sosial atau sistem ekonomi.
Setiap sistem ekonomi berusaha untuk membagi alat-alat yang langka yang dimiliki oleh sebuah RT bangsa serasional mungkin atas berbagai kemungkinan-kemungkinan produksi.
10
2. SISTEM SOSIALISME :
- Mementingkan peran negara / Dominan.
- Hak milik kolektif alat-alat produksi dan distribusi. - Perhatian terhadap kesejahteraan sosial diutamakan.
Lanjut. . .
11
Dalam tataran global setidaknya ada empat sistem ekpol. yg ckp dominan:
1.Sistem Kapitalisme 2.Sistem Komunisme 3.Sistem Sosialisme 4.Sistem Campuran
Implementasi nya secara murni dari masing-masing sistem tsb. hampir tdk ada.
SISTEM EK. . .
12
SISTEM PEREKONOMIAN
PASAR BARANG & JASA
PEMERINTAH
Ekonom biasanya mengelompokkan faktor produksi ke dlm tiga jenis: Buruh (labour), Tanah (land), dan Modal (capital).
14
TANAH.
Tanah bukan sekedar sebidang tanah, misalnya 1 hektar. Namun yg dimaksud a/ mencakup juga hal hal yg terkandung di dalamnya & di atasnya yg menyebabkan mc dpt memproduksi sesuatu dgn menggunakan semua yg ada di alam, termasuk biji logam, minyak mentah, kesuburan tanah, & berbagai macam bahan baku.
Modal merup. barang tahan lama (durable goods) yg digunakan dlm proses prod. dlm per-ek. Barang tahan lama tsb. bukan u. dikonsumsi / diperdagangkan ttp sarana prod. Dgn modal, perush. memliki kapasitas prod. Yg termasuk modal al. bangunan, mesin, kendaraan angkutan, komputer, peralatan pertukangan, dan lain-lain.
15
MODAL.
Keluaran (output) merup. segala sesuatu yg dihasilkan dari proses produksi dg menggunakan ketiga faktor produksi tsb ( Buruh, Tanah, Modal).
16
Dlm mproduksi sesuatu, mnrut Samuelson & Nordhaus (2005), hrs mnjawab tiga pertanyaan brkut:
Bagaimana cara mproduksinya, yi teknik apa yg digunakan u. mengkombinasikan brbgai mcm faktor prod. menjadi keluaran tt? Dan U. siapa keluaran tsbt dibuat & bgmna cara mendistribusikannya?
17
Dumairy ( 1996 )
mengatakan bhw suatu sistem ek. tdklah berdiri sendiri, ttp berkaitan dg falsafah, pandangan & pola hidup masy. t4nya berpijak. Sistem ek. sesungguhnya merup. salah satu unsur saja dlm suatu supra sistem kehidupan masy. Di Dunia ini terdapat kecenderungan scr umum bhw sistem ek. di suatu negara bergandengan tangan dg sistem politik di negara ybs, dimana ideology ek. berjalan seiring dg ideology politik.
..
18
Pd Negara2 yg berdideologi pol. liberalism dg rejim pem-an yg demokratis, pd umumnya menganut ideologi ek. kapitalisme dg pengelolaan ek. yg berlandaskan pada mekanisme pasar.
Negara2 yg berideologi pol. komunisme dg rejim pem-an yg otoriter, ideology ek-nya cenderung sosialisme, dg pengelolaan perekonomian brdsrkan perenc. terpusat. Di negara2 ini penyelengaraan kenegaraannya cenderung bersifat etatis dg stukur birokrasi yg sentralistis.
19
21
Sistem ek. sosialis-komunistik a. kebalikannya, dimana sumber daya ek./ faktor prod. dikuasai sbg milik negara. Suatu negara yg menganut sistem ek. sosialis-komunis menekankan pd kebersamaan masy. dlm menjalankan & memajukan per-ek.
Prinsip keadilan yang dianut oleh sistem ekonomi sosialis a/ setiap orang menerima imbalan yang sama.
22
Dlm praktiknya sistem ek. yg dilaksanakan di Indonesia mengandung unsur-unsur sistem kapitalisme & sistem sosialisme dlm pengorganisasian sistem ekonominya. U/ melihat besarnya kadar msg-msg isme tsbt mewarnai sistem ek. Indonesia, seseorang dpt melihat dari 2 (dua) pendekatan, yi pendekatan factualstruktural & pendekatan sejarah.
24
Pertama, a/ pendekatan factualsturktural, yakni menelaah peran pemerintah / negara dalam struktur perekonomian. Kedua, pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa di organisasikan dari waktu ke waktu.
Contoh; . . . .
25
U. mengukur kadar keterlibatan Pem. dalam perek. dg pendekatan factual-struktural, dpt digunakan kesamaan Agregat Keynesian yg berumuskan Y = C + I + G + ( X M).
Kesamaan ini merup. rumus u mnghitung pendpt. nas. dg pndektan pngeluaran. Variabel C mnggambarkn pengeluaran konsumsi masy. yg mewakili sektor perorangan & RT. Variabel I melmbngkan pengeluaran investasi perush2, mewakili sektor usaha swasta. Variabel G mewakili pengeluaran konsumsi Pem, sdgkan variabel X dan M msg2 melambangkan ekspor & impor.
26
Tabel 1.2 PDB Indo. menurut Sektor Penggunaan/Pelaku Ekonomi Tahun 1980-2004(% brdsrkan hrg berlaku) Ket 1980 1985 1990 1995 2000 2004
C I G X M PDB
27
Pengukuran kadar keterlibatan Pem. dg pdktn. factual struktual dpt pula dilakukan dg mengamati peran Pem. secara sektoral. Maksudnya keterlibatan Pem. dlm mengatur sektor2 prod. / lapangan usaha & berbagai kegiatan bisnis, terutama dlm menentukan harga & tata niaganya.
28
Pendekatan sejarah
Dapat dipelajari, betapa bangsa / masy. kita tdk pernah dpt menerima pengelolaan makro ekonomi yg terlalu berat perekonomian Kapitalisme / pun Sosialisme.
Perek. baru berjalan baik, dlm arti signifikan sejak Pem. Orde Baru, dimana perek. dikelola secara tarik-ulur antara Kapitalisme & Sosialisme.
Sedangkan
pada era reformasi sekarang ini, sistem perek. kita cenderung kapitalisme.
30
Idealnya ?
Pd dasarnya sistem ek. campuran / sistem ek. kerakyatan dg persaingan terkendali, agaknya merup. sistem ek. yg paling cocok u. mengelola perek. Indonesia yg semakin condong ke ek. liberal & kapitalistik.
Namun
31
Akhir-akhir ini sistem ek. Indonesia semakin condong ke ek. liberal & kapitalistik. Indikasinya & Pemicunya
Derasnya modal asing yg masuk ke Indonesia & banyaknya BUMN/BUMD yg telah diprivatisasi. Derasnya arus globalisasi & bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yg bersistem ek. sosialisme-komunistik. ....
32
Terjadi krismon yg berlanjut menjadi krisis ek. dg hutang luar negeri mencapai ratusan triliun rp, menjadikan Indo. bergantung pd pinjaman luar negeri (Bank Dunia, International Monetary Fund)
Jatuhnya pem-an orba pd tahun 1998, Indo. menuju era reformasi dimana sistem perek. sangat trgtng pd bantuan negara2 donor, shgga mau tidak mau kita hrs mengikuti nasihat dari negara2 donor tsb.
33
Indo. tdk mngtakan bhw sistem ek-nya a. ek sos. / ek. kapitalis, ttpi sistem ek Pancasila / sistem ek. Kerakyatan.
Era Orla kecenderungan kearah sistem ek sosial lebih besar, sedangkan pada Era Orba kecenderungan kearah sistem ek kapitalis lbh menonjol, smpai pd masa2 reformasi skrng. Dgn demikian dlm praktiknya sistem ek Indo. mengalami pergeseran dari waktu ke waktu.
36
Bhw yg menentukan bntk suatu sistem ek. kecuali dasar falsafah negara yg dijunjung tinggi maka yg dijadikan kriteria a/ lembaga2, khususnya lembaga ek yg menjadi perwujudan / realisasi falsafah tsb. Dalam lembaga lembaga ek menunjukkan adanya bandul jam (swing of pendulumn) yg bergeser kekanan & kekiri. Artinya .
37
Dlm sistem Indonesia unsur-unsur liberal-kapitalistik & sosial-komunistik jelas terkandung dalam pengorganisasian sistem ek Indonesia.
38
APA ITU EKONOMI MAKRO & EKONOMI MIKRO ? EKONOMI MAKRO a/ ilmu yg mempelajari penggunaan SD, / faktor prod, yg trbts u memenuhi kebutuhan yg tdk trbts scr agregat. Pengertian agregat mengacu kpd Negara. Dgn demikian, ek. makro berkaitan dgn kinerja scr agregat ek. suatu Negara. EKONOMI MIKRO a/ ilmu yg mempelajari penggunaan SD, / faktor prod, yg trbts u. memenuhi kebuthn yg tidak trbts, dgn keputusan dibuat oleh individu. Yg dimaksud dgn individu bisa berupa pasar, perush, & RT.
39
40
KELUARAN
Berkaitan dgn apa yg diproduksi / dihasilkan o/ Negara dlm ukuran waktu tt, mis. dlm satu tahun. Ada beberapa cara mengukur keluaran / output Nasional : Nominal vs Riil, Nilai vs Pertumbuhan, Pertumbuhan vs Pemerataan, dan Aktual vs Potensial.
41
Maksudnya ?
Ada suatu saat (tanggal / waktu) di mana nilai rupiah menjadi patokan. Penggunaan nilai konstan dilakukan dengan menghilangkan efek inflasi. APA TUJUANNYA? Tujuannya adalah untuk melihat perubahan PDB dari waktu ke waktu yang terjadi secara riil.
43
CONTOH
Th 05 Indo. hanya memprod. 1 jenis mobil 1.000 unit. Bila satu mobil senilai Rp 200 juta, maka PDB Indo. th 05 sebesar Rp 200 milyar. PDB tsb. merup. PDB Nominal krn dihitung dgn menggunakan harga yg berlaku pd th 05 Th 06, Indo. berhasil meningkatkan prod. menjadi 1.100 unit & hrg Rp 210 juta per unit mobil. Dgn demikian, PDB Nominal sebesar Rp 231 milyar NAMUN PDB Riil th 06 (dgn harga konstan th 05) sebesar Rp 220 milyar (1.100 unit X Rp 200 juta per unit). Selisih antara PDB Nominal 2006, yi Rp 231 milyar, dengan PDB Riil tahun 2006, yi Rp 220 milyar, merup. efek inflasi / kenaikan harga.
44
Contoh Data
46
PDB NOMINAL dan PDB RIIL yg dibahas di atas merup. PDB dlm pengertian nilai dlm rupiah. NAMUN, seringkali kita ingin tahu perkemb. PDB dari waktu ke waktu. OKI dikenallah pertumb. PDB, yg menunjukkan perubahan PDB dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan PDB dihitung dg rumus : ..
47
48
Tabel 3.2 Nilai dan pertumbuhan PDB Indonesia dari tahun 2001 sampai 2004 (Rp milyar)
Pertumbuhan
3,83 % 4,38 % 4,88 % 5,13 %
Sumber data: BI
49
PERTUMBUHAN
DAN PEMERATAAN
Pertumbuhan ek. merup. hal yg bagus, tetapi tdk berarti pertumb. yg tinggi sdh cukup. Pertumb. ek. yg tinggi dinilai tdk bagus bila hny segelintir org yg menikmati. / dkl, pemerataan hasil ek. merupakan faktor penting.
50
dihasilkan
52
53
CARA MENGUKUR ?
MEMPERHATIKAN tgkt penggunaan buruh, / tingkat pengangguran. Bila tidak ada pengangguran, artinya tdk ada lagi yg bisa menambah waktu kerja, mk tdk dpt lagi meningkatkan PDB. OKI tdk mungkin suatu negara tdk ada pengangguran sama sekali, mk pengangguran sampai 5% sudah dianggap tdk ada pengangguran (full employment).
54
PENGANGGURAN
Ukuran kedua ekonomi makro a/ tkt pengangguran (unemployment)
PEMERINTAH mendapat tugas u/ mengurangi pengangguran & mencip-takan lapangan kerja. Tingginya tkt pengngguran menunjukkan kegagalan dlm pemb. Seperti diuraikan di atas, tingginya pengangguran menyebabkan keluaran ek. tdk mencapai tkt maks. / tkt potensial.
55
tercapainya keluaran maks, pengangguran juga berdampak lgsg pd para individu pencari kerja. Mrk yg menganggur secara ek. tdk memiliki sumber pendpt. u. kehidupan. Hal tsb berdampak pd mas.Sos, termasuk mas. kriminal dgn motif ek.
Selain itu,
pengangguran jg memunculkan mas. Sos. & psik. Seorang penganggur cenderung merasa menjadi masy. kls dua krn dipersepsikan tdk memiliki kemampuan yg mencukupi u/ bersaing. Mas. Sos. Psik. ini bisa menjalar ke berbagai persoalan sos. kemasy.
56
Scr umum, inflasi rendah masih bisa diterima, bahkan dlm halhal tt mendorong perkemb. ek. Mis., Indonesia mengalami inflasi 3% (yg mungkin blm pernah terjadi sejak kemerdekaan). Dgn inflasi tsb, harga barang naik. Hal tsb dpt mendorong produsen u/ meningkatkan prod. mereka. Dgn harga yg makin tinggi, pdpt, perush. meningkat. Selain itu, peningkatan biaya prod. tdk scpt kenaikan hrg. Dgn demikian kenaikan hrg prod. juga berarti kenaikan laba perusahaan Disisi lain, inflasi yg rndhpun menyebabkan daya beli masy. turun, ttpi tdk signifikan. Mungkin sebagian pendk. tdk merasakan kenaikan hrg krn mereka tdk sensitif thdp harga. Akibatnya, mrk tdk mengurangi belanja.
57
Sebaliknya, inflasi yg trlalu meredakan pertmb. ek. Mengapa? Krn dari sisi permintaan, daya beli masy. drastis. Hal ini menyebabkan masy. Mengurangi konsmsi & belanja.
Sebagai dampak menurunnya daya beli
Penawaran menurun juga karena produsen mengurangi produksi. Akibatnya, PDB turun dan ekonomi melambat.
58
Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ek. suatu Negara a/ tgkt pengangguran. Pertanyaan mendasarnya a/ : Apa yg dimaksud dgn pengangguran? Apakah setiap orang yang tidak bekerja disebut pengangguran? Bagaimana mengukur pengangguran? Apa hubungan pengangguran dgn kemakmuran?
59
Pengangguran, atau unemployment, tidak berkaitan dgn mereka yg tidak bekerja, tetapi tidak a/ belum menemukan pekerjaan. Jadi, tenaga pengangguran a/ mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapatkan (atau mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya (menemukannya).
60
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja, ada sekitar 152 juta penduduk yg termasuk dlm kelompok penduduk usia kerja dari total sekitar 213 juta penduduk Indonesia pada tahun 2003. Apa itu penduduk usia kerja? Yaitu mereka yang berada di usia kerja, yg berkisar antara 18 sampai 60 tahun.
61
Dari 152 juta penduduk usia kerja, terdapat sekitar 103 juta angkatan kerja. Angkatan kerja adalah mereka yang memiliki keinginan untuk bekerja. Selisihnya, yaitu 49 juta (152 juta - 103 juta) tidak termasuk angkatan kerja, karena berada pada usia kerja tetapi tidak berminat untuk mencari pekerjaan. Siapa Siapa mereka itu ?
62
Mereka al; Siswa / Mahasiswa (sekalipun ada yg sambil bekerja / berusaha mencari pekerjaan sambil sekolah atau kuliah, mereka diasumsikan tidak mencari pekerjaan), Ibu rumah tangga yg sengaja memfokuskan diri u/ mengurus keluarga & tdk bekerja mencari nafkah, / Penduduk usia kerja yang karena kondisi fisik mereka tidak dapat bekerja sehingga tidak mencari kerja.
63
KATEGORI PENGANGGUR
Ada beberapa cara pengelompokan penganggur. Cara pertama berdasarkan alasan mengapa mereka menganggur. Biasanya cara ini mengelompokan penganggur ke dalam tiga kategori :
FRIKSIONAL ?
Penganggur Friksional (fricsional unemployment) adalah mereka yang menganggur karena sedang dalam proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
65
STRUKTURAL ?
Panganggur structural (structural unemployment) adalah mereka yang berusaha mencari pekerjaan, tetapi belum bisa mendapatkannya karena ketidakcocokan antara keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari.
66
MUSIMAN ?
Penganggur musiman (cyclical unemployment) a/ mereka yg mencari pekerjaan tetapi belum mendapatkannya krn kondisi ekonomi yg sedang mengalami resesi/ dlm kondisi menurun dlm siklus ekonomi shg lapangan kerja jarang. Dlm kondisi seperti ini, persaingan tenaga kerja sangat ketat.
67
KATEGORI PENGANGGUR
Cara pengelompokan penganggur lainnya,/ Cara Kedua Yakni : Pengangguran yg dikategorikan menurut seberapa intensif dia menganggur : Penuh, Setengah menganggur, dan Terselubung.
68
PENGANGGUR PENUH ?
Penganggur jenis ini a/ mereka yang ingin bekerja, berusaha mendapat dan mencari pekerjaan, tetapi tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali. Penganggur penuh tidak melakukan aktivitas yang menghasilkan.
69
SETENGAH PENGANGGUR ?
Mereka yg bekerja ttp kurang dari 35 jam seminggu. Sbg standar umum, seseorang pekerja memiliki kewajiban u/ bekerja selama 40 jam seminggu di Indonesia dan kebanyakan negara. Jadi, bagi mereka yg bekerja kurang dari 35 jam dianggap bekerja ttp tdk penuh, a/ menganggur ttp tidak sepenuhnya menganggur.
70
PENGANGGUR TERSELUBUNG ?
Yg tergabung dlm klmpk ini a/ mereka yg sepertinya bekerja u/ mendapatkan upah, tetapi pekerjaan yg dilakukan tdk produktif. Pekerjaan yg dilakukannya sering diciptakan o/ Pem. u/ menciptakan lapangan kerja sementara dlm kondisi ekonomi yg tidak baik.
71
PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
pengangguran tampaknya terus berkembang dari waktu ke waktu. Setiap thn saja sekitar 1,3 juta penduduk tamat sekolah & masuk bursa kerja. U/ dapat menyerap tenaga kerja sebanyak itu dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Pada thn 1970-an, pertumb. ek. 1% mampu menyerap tenaga kerja sekitar 400 ribu. U/ saat ini, 1% pert. ek. diperkirakan hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 150 ribu.
72
PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
Dengan demikian, diperlukan paling tidak 8,6% pertumbuhan ekonomi setiap tahun untuk dapat menyerap angkatan kerja baru. Seperti kita ketahui, pertumbuhan ekonomi sejak krisis 1997 selalu dibawah 6%. Dengan demikian, jumlah penganggur terus bertambah.
73
PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
Terdapat beberapa program yang bisa dikembangkan untuk mengurangi pengangguran seperti disarankan oleh Bank Dunia: menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan fleksibilitas dan investasi tenaga kerja, dan meningkatkan pekerjaan secara langsung.
74
PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
Berkaitan dgn penciptaan pertumb. ek, perlu mendorong laju investasi sbg penggerak pertumb. ek & menciptakan efek penggandaan. Namun, peningkatan investasi perlu kerja keras karena pemerintah & masy. harus menciptakan lingkungan yg kondusif u/ usaha. Al, keamanan harus dijamin, biaya murah, adanya kepastian hukum, dan kebutuhan infrastruktur terpenuhi.
75
PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
Berkaitan dgn TK, saat ini pengusaha merasa beban yg hrs ditanggungnya menjadi berat, khususnya thdp pekerja yg keluar krn hrs memberikan pesangon yg tinggi. Belum lagi produktivitas yg rendah pd sebagian pekerja Indonesia. Pemerintah perlu turun tangan u/ meningkatkan kualitas SDM & mendorong perush. agar mengalokasikan dana u/ pengembangan kualitas karyawannya.
76
PENANGGULANGAN PENGANGGURAN
Berkaitan dgn penciptaan lpngn kerja lgsng, Ind. tlh cukup ber-pglmn dlm hal ini. Yg perlu mendpt perbaikan a/ se-brp efektif penciptaan lpngn pekerjaan tsb dlm menyerap TK yg benar-benar dibutuhkan, se-brp efektif output dihasilkan dari lapangan pekerjaan tsb, & se-brp sesuai an/ kebutuhan masy. dgn lapangan pekerjaan yg tersedia. Bisa jadi, perlu dilakukan perpindahan penduduk dari kawasan kelebihan TK ke kawasan kelebihan permintaan TK.
77
SEJAUH MANA PENGANGGURAN PERLU DITEKAN Apakah sampai pengangguran mencapai nol persen? Jawabannya, tidak perlu mencapai nol persen. Mengapa ? Seperti disampaikan diatas, ada se-klmpk penganggur, yg disebut dgn penganggur friksional, yg dgn sukarela meninggalkan pekerjaan u/ mencari pekerjaan lainnya.
78
Pem. tidak perlu dipusingkan o/ mereka, & jmlh mereka itulah yg bisa ditoleransi sbg tk. pengangguran yg wajar. Dan definisi ekonomi penuh, istilah yang banyak digunakan, juga memberi toleransi terhadap tingkat pengangguran.
Secara umum, pengangguran maksimum 5% dari angkatan kerja sudah dianggap bagus, & ekonomi sudah dianggap berada pada ekonomi penuh.
79
Hasil pemb. bisa dilihat dari sisi nilainya seperti PDB atau PDB per kapita, bisa juga dilihat dari sisi pertumbuhan seperti pertumbuhan PDB, dan bisa juga dilihat dari sisi pemerataan.
80
Krn setiap pendk. menginginkan u/ menikmati hsl pemb. Semaks. mungkin. Bila setiap pihak berharap dpt menikmati hsl yg maks, mk hasil pemb. yg merata merup. hasil terbaik.
81
PEMERATAAN dirasakan semakin penting setelah beberapa dekade pemb. ternyata aspek pemerataan DIANAKTIRIKAN. Krn Pemerintah
lebih menekankan aspek pertumb. eknya.
82
Para ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan untuk berbagai keperluan kajian kuantitatif dan analisis kualitatif, yakni:
(1) Ukuran distribusi, yakni besar atau biasanya bagian pendapatan yang diterima masing masing orang : dan (2) distribusi Fungsional atau distribusi kepemilikan faktor faktor produksi.
83
Bagian Pendapatan masing - masing orang (Personal Distribution of income) atau distribusi ukuran ( size Distribution of income ) merupakan indikator yang paling sering di gunakan oleh para ekonom. Ukuran ini langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Perkara cara mendapatkan penghasilan itu tidak di persoalkan.
84
Bila tuan X dan tuan Y yang masing masing menerima pendapatan yang sama pertahunnya, maka kedua orang tersebut dimasukan kedalam satu kelompok atau satu kategori tanpa mempersoalkan bahwa tuan X memperolehnya dari membanting tulang selama 15 hari, sedangkan tuan Y hanya ongkang ongkang kaki menunggu bunga harta warisan yang didepositokannya.
85
Para eknom dan ahli statistic cenderung mengelompokan masing masing individu tsb semata mata berdasarkan pendptan yg diterimanya, lantas membagi total populasi menjadi sejmlh kelmpk / ukuran, lagi-lagi hanya atas dasar besar nominalnya.
biasanya, populasi dibagi menjadi 5 klmpk, / disebut kuintil ( Quintiles), / 10 kelmpk yg disebut desil (decile) sesuai dgn tk pendapt. mereka, kemudian menetapkan proporsi yg diterima oleh masing masing klmpk. Selnjutnya mereka akan menghitung berapa % pendapatan nasional yg diterima oleh masing masing kelmpk, dan bertolak dari perhitungan ini mereka langsung memperkirakan tingkat pemerataan atau ketimpangan distribusi pendapatan.
86
Kurva Lorenz
Metode lainnya yang lazim dipakai untuk menganalisis statistic pendapatan perorangan adalah dengan mengunakan kurva lorenz Kurva Lorenz memperlihatkan hub. kuantitatif actual antar % pendk peerima pendapatan dari total pendk dgn total % pndapatan yang benar benar mereka terima dari total pendapat selama, mis. 1 tahun.
87
Semakin jauh jarak kurva Lorenz dari garis diagonal yang merupakan garis pemerataan sempurna itu, maka semakin timpang (tidak Merata )Distribusi pendapatanya.
kasus ekstrem dan ketidakmerataan yang sempurna (yaitu apabila hanya seorang saja yang menerima seluruh pendapatan Nasional, sementara orang lainnya samasekali tidak menerima pendapatan) OKI tidak ada satu negara yg memperlihatkan pemerataan sempurna / ketidak-merataan sempurna didalam distribusi pendaptnya, maka bentuk kurva Lorenz yang ektrim itu tidak pernah ada dlm kenyataan. 88
Distribusi Fungsional
Indikator distribusi pendapatan yang kedua yang lazim digunakan oleh para ekonom a/ distribusi fungsional / distribusi faktor. Indikator ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi.
89
Teori distribusi fungsional ini pada dasarnya mempersoalkan % penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau faktor produksi yang terpisah secara individual, dan membandingkan dgn % total pendapatan yang di bagikan dalam bentuk sewa, bunga dan laba, (masing-masing merupakan perolehan dari tanah, uang simpanan dan modal fisik).
90
STABILITAS HARGA
KESTABILAN HARGA juga merupakan
ukuran keberhasilan ek. makro suatu negara. Kestabilan harga ditunjukkan dengan laju inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi kenaikan harga.
Secara umum, inflasi rendah masih bisa diterima, bahkan dalam hal-hal tertentu mendorong perkembangan ekonomi.
Misalnya, Indonesia mengalami inflasi 3% (yang mungkin belum pernah terjadi sejak kemerdekaan). Dengan inflasi tersebut, harga barang naik. Hal tersebut dapat mendorong produsen untuk meningkatkan produksi mereka.
92
Dengan harga yang makin tinggi, pendapatan perusahaan meningkat. Selain itu, peningkatan biaya produksi tidak secepat kenaikan harga.
Dgn demikian, kenaikan hrg produk juga berarti kenaikan laba perush. Disisi lain, inflasi yg rendahpun menyebabkan daya beli masy., tetapi tidak siknifikan. Mungkin sebagian penduduk tidak merasakan kenaikan harga karena mereka tidak sensitif terhadap harga. Akibatnya, mereka tidak mengurangi belanja.
93
Sebaliknya,
Inflasi yang terlalu tinggi merendahkan pertumbuhan ekonomi. Mengapa? Karena dari sisi permintaan, daya beli masyarakat menurun drastis. Hal ini menyebabkan masyarakat mengurangi konsumsi dan belanja.
94
demonth
Berdoalah untuk kepenuhan iman jangan hanya untuk sukses. jika iman mu kuat maka kesuksesan akan menjadi luar biasa
95
demonth
Jika kau meninggalkan kesetiaan iman mu maka itu bukan karena kehendak tuhan tapi karena keinginan hati mu (kutipan obrolan J.GBRN
96
DEMONT
SAHABAT SEJATI HANYA BISA DIPEROLEH LEWAT KESETIAAN MU TERHADAP TEMAN-TEMAN YANG ADA DISEKITAR MU.
97
Ilmu Ek. Lanjut. Pol. secara konvensional mempelajari anatomi sispol. & ekonomi suatu negara yg diterapkan u/ masy. & in praktik pem.
Fokus kajian ada pd bgmn sistem kekuasaan & pem.dipakai sbg. instrumen / alat u.mengatur kehidupan sos./ sistem ekonomi.
98
Paradigma . . .
Lanjutan
KAPITALISME
Bukunya; Wealth of Nations Membahas unsur-unsur penting di dalam pasar, mis. Modal, Tanah, dan Pekerja.
101
KAPITALIS . . . .
Dalam sistem ini, pemilikan (ownership) terletak di tangan individu yg digunakan u/ 7an sendiri, yakni keuntungan (profit).
102
KAPITAL . .
Peranan Pem.hanya terbatas u/ melakukan kontrol & mengikuti perkemb. agar tdk tejadi kegagalan pasar. Jadi prinsipnya a/ pasar dgn sedikit / bahkan tanpa intervensi pem.
Kelemahan Kapitalisme al. pemborosan dan inefisiensi dalam prod. u/ menghasilkan brg2 mewah yg tdk esensial u/ keperluan hidup. Kapitalisme yg tdk diikuti o/ penerapan norma sospol secara tepat dapat menghasilkan kesenjangan yg tinggi antar klmpk masy. 103
SALAH SATU PRINSIP KAPITALISME A/. KEBEBASAN DALAM KOMPETISI PASAR YG SEKALIGUS MERUP. KELEMAHAN SISTEM EKONOMI KAPITALISME. HANYA PEMILIK MODAL BESAR SAJA YG POTENSIAL & MAMPU HIDUP DI DALAM PRINSIP BEBAS TSB. KLPK EK.KECIL & LEMAH BISA TERSINGKIR DLM SISTEM KAPITALISME LIBERAL SEPERTI INI BILA PEM.TDK MELAKUKAN PERLINDUNGAN/PROTEKSI.
KESENJANGAN DISTRIBUSI PENDAPATN A/.SALAH SATU KELEMAHAN DI DALAM PERTUMBUHAN EK. YG TDK MERATA DLM SISTEM KAPITALISME. PENGANGGURAN DPT TERCIPTA SBG AKIBAT LANGSUNG MP TDK LANGSUNG DARI BERJALANNYA SISTEM INI. 104
PENGGUNAAN MESIN/ALAT TEKNOLOGI U/.MENGEFISIENKAN USAHA DPT MENSUBSTITUSI SEJUMLAH BESAR TK SHG PENGANGGURAN SULIT DIHINDARKAN. PERSAINGAN MC & MESIN BISA TERJADI BGTU SAJA KRN ALASAN INSENTIF PASAR, EFISIENSI, & KEUNTUNGAN YG LEBIH BESAR.
PRINSIP EK. PASAR YG BERLAKU MERUP.CIRI DARI EK.LIBERAL YG MENGGAMBARKAN SUATU SISTEM EK.DGN PARTISIPASI LEBIH BESAR DARI AKTIFITAS PROD.,DISRTBS, & PERDAGNGN YG DIGERAKKAN O/.INDIVIDU / PERUSH. INTERVENSI PEM.DIJAGA AGAR BERADA DLM PORSI SEKECIL MUNGKIN. 105
UMUMNYA PENGERTIAN SOSIAL-ISME DIDASARKAN PD SISTEM SOSIAL BERDASARKAN PRINSIP KOLEKTIF DLM PEMILIKAN ALAT PROD. & DISTRBS. DALAM KONSEP/IDEOLOGI SOSIALISME INI, PERHATIAN THD KESEJHTRN SOS LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DGN SISTEM EK.LAINNYA.
106
KOMUNISME MEMANG DIBANGUN DGN FONDASI PEMIKIRAN SOSIALISME, TTP SOSIALSME TDK = KOMUNISME. DI DALAM SISTEM EK.SOSIALISME, KLMPK INDUSTRI DASAR & SUMBER DAYA YG MENYNGKUT KEPENTINGAN RAKYAT BANYAK DIMILIKI O/.NEGARA. SISANYA MENJADI MILIK INDIVIDU & DIUSAHAKAN SECARA PERORANGAN MELALUI BADAN2 USAHA YG ADA. INSENTIF BERSIFAT SANGAT TERBATAS
108
EKONOMI CAMPURAN
MERUPAKAN PADUAN DARI DUA BENTUK SISTEM EK.SOSIALISME & KAPITALISME. SISTEM INI DIBANGUN DGN USAHA U/.MENINGGALKAN UNSUR2 LEMAH DARI DUA SITEM EKPOL.TSB. DKL. SISTEM EK.CAMPURAN INI MERUPAKAN BANGUN EK. DGN CIRI2 DASAR YG MERUP.GABUNGAN UNSUR2 TERBAIK DARI KEDUA SISTEM EK.YG ADA. NEGARA SEDANG BERKEMBANG BERANGGAPAN AKAN MAMPU MENGEJAR KETERTINGGALANNYA DGN BANYAK MENYERAP UNSUR2 DINAMIS DARI DUA SISTEM EK.YG ADA.
109
SEPERTI YG DIKATAKAN O/.HEGEL, BHW PERBAIKAN & PERKMB.PEMIKIRAN AKAN MENCAPAI SUATU BENTUK TERBAIK MELALUI PROSES DIALEKTIK MENUJU SUATU SINTESIS (TEORI DIALEKTIKA). PEMIKIRAN HEGEL INI MENARIK UNTUK DISIMAK SBG DASAR PEMIKIRAN MENGAPA MUNCUL SISTEM EK.CAMPURAN SBG ALTERNATIF DARI SISTEM YG BERTENTANGAN. MOTIF MENCARI KEUNTUNGAN A/.UNSUR PENTING DLM KEGIATAN EK.&PROD. TTP BUKAN SEGALANYA . SISTEM EK.CMPRAN TETAP BERBASIS PD PRINSIP PASAR YG TERKENDALI O/.PERATURAN PEM.
110
Memprioritaskan PERTUMB. MEMANG PENTING. Krn dgn munculnya perush. Besar (Perush.Raksasa), yg jml-nya hanya segelintir, diharapkan memiliki keung-gulan bersaing dgn dunia bisnis manca negara. Hal ini akan memacu pertumb. usaha yg cepat, yg tentunya bermuara pada pertumb. ek. yg cepat pula.
111
Dgn pertumb. Perush. raksasa, dihrpkan terjadi efek limpahan (Spilloveer Effect), y/ melimpahnya hasil pemb. yg dinikmati o/ perush. besar ke perush.kecil, menengah & sekitarnya melalui berbagai mekanisme, seperti kemitraan dgn memanfaatkan perush. kecil selaku pemasok perush. besar, / kemitraan dgn memanfaatkan perusahaan kecil selaku distributor.
EFFECT IKUTANNYA
112
Pertumbuhan perush. besar dinikmati juga oleh perush. kecil-menengah. Dengan kata lain, Perush. raksasa menjadi penarik ekonomi bagi pelaku ekonomi lainnya.
113
SAYANGNYA, hal tsb tidak berjalan dgn baik. Perush. besar selalu merasa hrs mengejar ketertinggalan dari pesaing mrk di manca negara. Karena para pesaing terus bertumbuh dan semakin kuat, maka perush besar Indonesia juga perlu terus bertumbuh dan membesar.
114
PENEKANAN ini menyebabkan perush. besar cenderung melakukan investasi ke dalam, melakukan efisiensi, mengutamakan bisnis internal dgn menggunakan pemasok dan distributor dari klmpk sendiri, dan berujung pada upaya membangun kerajaan bisnis sendiri sebesar-besarnya.
115
KONSEKUENSINYA
PERUSH. kecil dan menengah tdk mampu bersaing dgn perush. lain yg bergerak di bidang yg sama, ttpi dgn kapabilitas yg lebih baik dlm banyak aspek.
116
UKURAN PEMERATAAN
SALAH SATU cara mengukur pemerataan a/ menggunakan Gini Index (GI). Pengukuran ini dibuat berdasarkan brp persen penduduk Indonesia menikmati berapa persen output ekonomi.
117
MISALNYA
Bila 10% penduduk termiskin Indonesia menikmati 10% GDP, 20% termiskin menikmati 20% GDP, 30% penduduk Menikmati 30% GDP, dan seterusnya, maka sebenarnya pemerataan telah dicapai dengan baik.
118
KENYATAANNYA
Kenyataan menunjukkan bhw 10% pendk. termiskin Indo. hanya menikmati porsi GDP yg sangat kecil. Katakanlah 10% penduduk tsb menikmati 4% GDP, 20% pendk Indo. hanya menikmati 9% GDP, 40% pendk Indo. hanya menikmati 18% GDP, 70% pendk Indo. menikmati 35% GDP, maka sisa pendk Indo. yg hanya 30% menikmati 65% GDP.
119
Dlm kondisi merata absolute, setiap individu menikmati PDB yg sama. Artinya, 20% pendk termiskin menikmati 20% PDB, 40% pendk termiskin menikmati 40% PDB, dst. Dlm kondisi tdk merata absolute, hny satu org dlm negara yg menikmati PBD, lainnya tdk menikmati sama sekali, a/ menikmati 0%.
120
121