Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr.

Wb Yang saya hormati Ibu Ely selaku guru pembimbing bahasa Indonesia dan teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita berupa kesehatan jasmani dan rohani. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw karena ialah yang memberi syafaat dihari kiamat nanti. Amin ya Rabbal Alamin Teman-teman yang saya cintai, pada hari ini saya akan membahas tentang nikmatnya ilmu pengetahuan. Seorang yang shalih dan beriman, dapat melihat bahwa ilmu merupakan kunci segala kebaikan. Bahkan, dengan ilmu kita akan mengenal hal-hal yang akan semakin meneguhkan keimanan dan memantapkan akidah. Allah swt berfirman: Dan, Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah itu sangat besar. (QS. An-nisa:113) Ilmu adalah cahaya bagi hati nurani, kehidupan bagi ruh dan bahan bakar bagi tabiat (perbuatan). Sebaliknya, kebodohan adalah tanda kematian jiwa, terbunuhnya kehidupan dan membusuknya umur. Allah swt berfirman: Sesungguhnya, Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. (QS. Hud:46) Kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman hati senantiasa berawal dari ilmu pengetahuan. Itu terjadi karena ilmu mampu menembus yang samar, menemukan sesuatu yang hilang dan menyikap yang trsembunyi. Selain itu, naluri dari jiwa manusia itu adalah selalu ingin mangetahui hal-hal yang baru dan ingin mengungkap sesuatu yang menarik. Kebodohan itu sangat membosankan dan menyedihkan. Pasalnya, ia tidak pernah memunculkan hal baru yang lebih menarik dan segar. Janganlah seseorang sombong dengan harta atau

kedudukannya, kalau memang ia tidak memiliki ilmu sedikit pun. Sebab, kehidupannya tidak akan sempurna. Kita wajib menuntut ilmu, mempelajarinya dan kemudian mengamalkannya. Jika kita selalu mengamalkan ilmu yang kita miliki, kita dapat menjadi teladan bagi yang lain. Jika kita mengamalkan suatu ilmu, janganlah kita mengatakan atau memerintahkan sesuatu yang kita sendiri tidak mengerjakannya. Allah swt berfirman : Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah, bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan. (QS. As-Shaff:2-3) Dari uraian singkat pidato ini kita dapat menyimpulkan, jika kita ingin senantiasa bahagia, tuntutlah ilmu, galilah pengetahuan dan raihlah berbagai manfaat. Saya berharap, generasi muda sekarang terus bersemangat dalam menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Demikian pidato dari saya, semoga dapat bermanfaat umumnya bagi teman-teman dan khususnya bagi diri saya sendiri. Amin ya Rabbal Alamin Apabila ada kata yang salah itu datangnya dari saya sendiri dan mohon dimaafkan. Jika ada kata yang benar itu datangnya dari Allah swt. Billahi taufik walhidayah wa ridha wal inayah, Wassalamualaikum Wr.Wb

PIDATO BAHASA INDONESIA

Nama Kelas

: ELLISA MAHARDINI : X.2

Anda mungkin juga menyukai