UNIT 2
LABORATURIUM ELEKTRONIKA DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT. UGM YOGYAKARTA 2012
PENDAHULUAN
Tujuan percobaan
Dapat merangkai suatu komponen elektronika dan juga dapat mengukur nilai-nilai yang ada pada rangkaian elektronika terrsebut. Selain itu kita dapat mengetahui kegunaan multimeter dan osciloscop yang mana berfungsi sebagai alat ukur suatu komponen elektronika.
Landasan teori
A. Resistor Resistor merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatan/ tahanan suatu rangkaian. Resisitor yang umumnya digunakan ialaih resistor pita warna. Cara membaca resistor pita warna Untuk pita ke-1 dan 2 kita masukan masing-masing nilai dari warna tersebut. Untuk pita ke-3 kita menambahkan banyaknya 0 setelah 2 digit angka sebelumnya.
a. Rangkain seri
Nilai total dari rangkain seri adalah jumlah nilai hambatan dari masing-masing resistor yang ada dirangkaian tersebut, sehingga semakin banyak resistor yang dirangkai seri, maka semakin besar nilai hambatan total pada rangkaian tersebut. Perhitungan : Rt=R1+R2+R3+R4+R5
b. Rangkaian parallel
Pada contoh di atas R1 dan R2 paralel. Sehingga harus dibuat hambatan total dari rangkaian parallel tersebut . sehingga nilainya menjadi R1=(R1.R2)/(R1+R2). Rangkain parallel selalu membuat hambatan total menjadi lebih kecil dari salah satu hambatan resistor yang ada pada rangkain tersebut. Jadi semakin banyak resistor yang di parallel maka hambatan total pada rangkaian paralel tersebut menjadi semakin kecil. Pada gmbar rangkain di atas adalah gabungan dari rangkain resistor seri dan parallel. R1 paralel dengan R2 dan R4 paralel dengan R5. Setelah itu di seri dengan R3,R6,R7.
B. Trafo Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolakbalik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Lambang Transformator
Contoh Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu: 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
C. Transistor Transistor adalah suatu komponen elektronika yang dapat berguna sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching).
PNP
Prinsip kerja dari transistor PNP adalah arus yang mengalir dari emitter menuju ke kolektor jika ada pin basis dihubungkan ke sumber tegangan. Arus yang mengalir ke basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin bassis dipasang sebuah resisitor.
NPN
Prinsip kerja transistor NPN adalah arus akan mengalir dari kolektor ke emitor jika basisnya dihubungkan ke ground (negative). Arus yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin dipasang sebuah resistor.
D. Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang terdiri dari gabungan beberapa alat ukur yang dijadikan satu. Multimeter standar biasanya terdiri dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohm meter sehingga multimeter sering juga disebut dengan AVO meter.
Multimeter Analog
Multimeter Digital
Berdasarkan pembacaan hasil ukurnya, multimeter ada dua jenis yaitu: 1. Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya menggunakan penunjuk jarum 2. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya berupa digit angka.
Fungsi Multimeter : 1. Mengukur tegangan DC 2. Mengukur tegangan AC 3. Mengukur kuat arus DC 4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor 5. Mengecek hubung-singkat / koneksi 6. Mengecek transistor 7. Mengecek kapasitor elektrolit 8. Mengecek dioda, led dan dioda zener 9. Mengecek induktor 10. Mengukur HFE transistor (type tertentu) 11. Mengukur suhu (type tertentu) E. Oscilloscope
Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (sreen). Sebuah grafik, biasa disebut trace /jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.
Bahan:
-Resistor -Trafo -Transformator -kawat penghubung (juctor)
a. rangkaian seri
Di susun 7 buah resistor dengan hambatan tertentu. Kemudian dirangkai secara seri. Pada rangkaian seri ini menyebabkan besar arus pada masing-masing komponen (resistor) akan bernilai sama. Karena arus hanya akan terbagi pada rangkaian parallel.. sehingga besar arus pada masing-masing komponen sama dengan besar arus total pada rangkaian tersebut. Namun tegangan pada rangkaian seeri akan terbagi pada masing-masing komponen. Unutk pengujian arus dan tegangan. Kita hanya perlu mengujinya secara bergantian pada masing-masing tempat pengujian yang telah tertera pada rangkaian tersebut. Rt=R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7 b. rangkaian parallel
pada rangkaian ini kita menyusun resistor sesuai dengan bagan rangkain. Pada bagan rangkaian ini adalah gabungan dari rangkaian seri dan parallel. Sehingga rumusan R total (Rt) pada rangkaian ini adalah
Rt2=[(R1.R2)/(R1+R2)]+R3 Rt3=[(R4.R5)/(R4+R5)]+R6 Rt1=(Rt2.Rt3)/(Rt2+Rt3) Rt=Rt1+R7 Pada rangkaian paralalel besar arus yang ada pada masing-masing komponen akan terbagi sesuai dengan besar hambatan yang ada. Hal ini bersesuaian dengan hokum kirchof yang ke1 yaitu besar arus yang masuk sama dengan besar arus yang keluar. Namun besar tegangan pada masing-masing komponen yang di rangkai secara parallel akan bernilai sama.
Pada pengujian kali ini kita menggunakan transistor untuk menguji tegangan pada bagian yang di beri tanda VCE,VCC,VSS dan juga arus pada IB.VCE adalah tegangan yang ada pada kaki collector dan ground. VCC adalah kaki collector dekat sumber tegangan variabel dan ground. VSS adalah tegangan variable. IB adalah arus pada basis. IC adalah arus pada collector. Untuk merubah IC, hal yang kita lakukan ialah merubah tegangan pada tegangan variable. Sehingga akan menyebabkan perubahan pada IC. Selanjutnya perubahan pada IC akan merubah nilai dari komponen lain pada rangkaian itu.
B. OSCILOSCOP
1. pengujian tegangan AC dan DC pada panel PS 445
Pengujian kali ini hamper sama dengan pengujian sebelumnya dengan multimeter tetapi ketika menggunkan osciloscop kita bisa melihat grafik yang trjadi pada rangkaian tersebut.
a. Rangkaian Seri
Hasil pengujian besar tegangan pada rangkaian resistor seri V1 2,79 Volt V2 2,778 Volt V3 5,87 volt V4 0,55 Volt V5 276,3 Volt
Hasil pengujian besar arus pada rangkaian resistor seri I1 I2 I3 1.02mA 1,02 mA 1,02 mA
I4 1,01 mA
I5 1,02 mA
b. Rangakaian Paralel
Hasil pengujian besar tegangan pada rangakaian resistor parallel V1 V2 V3 V4 2,513 Volt 3,7 Volt 7,63 Volt 7,15 Volt Hasil pengujian besar arus pada rangakaian resistor parallel I1 I2 I3 0,19 mA 0,19 mA 0,63mA
V5 12 Volt
I4 1,05 mA
I5 1,05 mA
No. 1 2 3 4 5 6
IC (mA) 0,5 1 3 5 7 9
OSCILOSCOP
1. Pengujian Tegangan AC dan DC pada panel PS 445
Tegangan AC Tertulis 0 dengan 5 O dengan 10 0 dengan 15 Terukur 5,21 volt 10,67 volt 16,12 volt Tegangan Variabel Strik ke 1(0) 0,42 volt Strip ke 3 4,33 volt Strip ke 5 8,4 volt Pengujian Tegangan DC Tegangan Dua Kutub 0 dengan +15 14,7 volt 0 dengan -15 15 volt -15 dengan +15 29,8 volt Tegangan 1 kutub 0 dengan +5 5,04 volt -
Posisi 90
Posisi 160
posisi 90
posisi 160
0 - 25
3,8 Vpp
3,8 Vpp
0 - 15
2 Vpp
2 Vpp
OSCILOSCOP
1. Pengujian tegangan AC dan DC pada panel 445
Pada pengujian tegangan AC dan DC menggunakan osciloscop juga tidak jauh berbeda dengan menggunakan wattmeter yang mana nilai yang tampak pada osciloscop tidaklah sama atau tepat seperti yang tampak pada PS 445. Hal itu karena bukan nilai yang ideal namun nilai di anggap tepat karena nilainya tidak jauh berbeda dengan nilai yang tertera pada PS 445. Perbedaan wattmeter dan osciloscop pada percobaan kali ini adalah pada osciloscop selain nilai yang tertera juga ada gambar gelombang dari tegangan tersebut. Gambar gelombang AC merupakan gelombang sinus. Namun pada gambar gelombang DC merupakan gambar garis yang lurus.
KESIMPULAN
1. pada rangkaian seri nilai hambatan total adalah jumlah dari semua resistor yang di rangkai pada rangkaian tersebut. Dan pada rangkaian seri besar arus pada semua komponen adalah bernilai sama. Atau bisa di kata besar arus pada suatu komponen rangkaian seri adalah sama dengan hambatan total dari resistor pada rangkaian tersebut. Namun besar tegangan pada rangkaian seri akan terbagi sesuai dengan banyaknya dan besarnya nilai dari setiap komponen. 2. pada rangkaian parallel besar hambatan total akan selalu lebih kecil dari salah satu hambatan yang ada. Untuk besar arus pada rangkaian parallel akan terbagi sesuai dengan jumlah parallel. Hal ini bersesuaian dengan hukum kirchof 1 : jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus keluar. Sedangkan besar tegangan akan bernilai sama untuk setiap rangkaian parallel. 3. multimeter dan osciloscop adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menguji suatu komponen elektronika. Perbedaannya, pada osciloscop terdapat layar yang dapat digunakan unutk menampilkan kurva gelombang. 4. pada pengujian suatu nilai komponen, hasilnya tidak akan tepat bernilai seperti yang tertera pada komponen. Karena nilainya tidak ideal. Sehingga pengujiannya tidak 100% akurat.
JAWABAN PERTANYAAN 1.
Arus 5 A pada hambatan 6 ohm Arus 3A pada hambatan 10 ohm Arus 0,5 A pada hambatan 60 ohm
2.
tegangan pada parallel atas V1=10/16.30=18,75 volt Tegangan pada parallel tengah V2=10/20.30=15 volt Tegangan pada parallel bawah V3=10/70.30=4,286 volt
9. Osciloscop
Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (sreen). Sebuah grafik, biasa disebut trace /jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.
4. satuan elektronika Besaran Listrik Arus Tegangan Tahanan Daya semu Daya aktif Daya reaktif Energy aktif Energy reaktif frekuensi Muatan listrik Medan listrik Satuan Ampere volt ohm VA Watt VAR Wh VARh Hz coulumb Newton/coulumb
5. nama alat yang digunakan untuk merubah tegangan AC ke DC adalah adaptor. Atau dalam bahasa elektroniknya ialah rectifier atau penyeaarah. Untuk membuat sbuah rectifier yang sederhana hanya memerlukan komponen eletronika yaitu transformator, diode, kapasitor, dan resistor Namun bila ingin membuat adaptor yang lebih baik kita bisa menambahkan komponen lain Input : steker, sekring, LED, saklar ON-OFF, saklar pemilih tegangan Penurun tegangan : transformator daya (step down) Penyearah arus : diode Penyaring arus : resistor, kondensator Output : penjepit buaya atau jack