Anda di halaman 1dari 7

Selasa, 12 Oktober 2010 Magnetit Replacement Dari Mineral Magnetit merupakan salah satu mineral golongan oksida.

Dimana mineral ini terbentuk dari ubahan mineral besi. Magnetit merupakan tipe endapan besi yang termasuk tipe endapan marine yang berupa oksida besi.Hematit merupakan ubahan dari Pirite, limonit dan hematite dan suderite.

Ciri Fisik Dan Kimia Mineral Magnetite Bentuk fisik dari mineral ini adalah warna segar abu-abu, warna lapuk coklat, kilap logam, cerat coklat kemerahan, kekerasan 5-6 skala mohs, belahan tidak jelas, pecahan tidak rata, Tenacity ductile, Berat jenis 4.9-5.36 gr/cm2, Bentuk mineral prismatic, system kristal trigonal, Golongan mineral oksida. Sedangkan komposisi kimia dari mineral ini yaitu Fe2O3

Karakteristik Pembentukan Mineral Magnetite Secara Umum Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. Terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800 oC - 900oC, maka mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan zircon. Hematit dan pyrite. Endapan ini juga biasanya dijumpai pada daerah kontinen dimana terjadi pada daerah supergen endrichment. Dimana daerah tersebut berada pada Oxidezet zone dan reduxed zone. Dimana pada saat magma tersebut naik dan melebihi dari batas water table maka akan teroksidasi yang dapat membentuk mineral tersebut. Pada saat mengalami oksidasi Endapan ini terangkat permukaan bumi akibat adanya gaya tektonik yang dapat berupa perlipatann atau pensesaran ataupun injeksi magma menuju kepermukaan dikarenakan adanya unsur volatil sebagai motor penggerak. Dan hasil dari proses oksidasi ini yang akan muncul kepermukaan sedangkan hasil dari reduksi akan mengendap kebawah permukaan water table.Endapan yang ada dipermukaan bumi mengalami oksidasi dengan adanya pencampuran ion oksigen dengan unsur Fe, atau Mg, dan karna unsur ini saling mengikat sehingga terjadi persenyawaan, yang kemudian sisa-sisa unsur yang dulunya bersamaan dengan Fe atau Mg itu memisah sehingga terjadi pembentukan persenyawaan baru misanya Fe, O dan H.Atau pembentukan endapan ini setelah terputusnya batuan karbonat dibawah lingkungan tropis dan subtropis. Proses oksidasi ini berasal dari pada mineral pyrite yang mengalami oksidasi menghasilkan endapan ini, dimana oksidasi dari mineral

pyirite ini dapat tergambarkan lewat rangkaian proses kimia sebagai berikut: 2FeS2 + 7.5 O2 + 4 H2O Fe2O3 + 4 H2SO4. Atau: 2 Fe+2 + 0.5 O2 + 2H2O Fe2O3 + 4HSelanjutnya karna unsur-unsur logam itu berat dan oleh karna gravitasi bumi maka persenyawaan (mineral) tersebut mengalami pemindahan baik oleh gravitasi maupun air tanah yang kemudian terendapkan atau terakumulasi pada ceukungan-cekungan dipermukaan bumi berupa sungai, tepatnya disepanjang aliran sungai atau pada chanel bar dan piont bar, selanjutnya karna konsentrasi yang sudah besar maka material-material ini akan mengalami kompaksi sehingga membentuk endapan hematit. Metode eksplorasi yang digunakan untuk mengeksplorasi endapan ini yaitu dengan menggunakan metode test pit dan trenching. Magnetit merupakan salah satu mineral ekonomis dimana hematit biasanya digunakan dalam industri logam berat seperti besi dan baja.

Pembentukan Mineral Magnetit Melalui Proses Replecement Pada Umumnya mineral Magnetit terbentuk dari proses hidrotermal. Proses Replecement yang dilakukan yaitu dengan mengisi celah atau rongga dimana pada tahap awalnya dinding yang diawali replecemen kemudian diikuti pada bagian luar membentuk endapan yang massif sehingga memberikan kenampakan mineralisasi dengan batas yang tegas dan dindingnya yang sudah mengalami replecement sehingga bagian yang mengalami replecement yaitu pada bagian tepi (Marginal rim). Dalam proses replecement juga berupa crustification dengan cara pergantian mineral yang tidak beraturan.. Replecement pada batu gamping oleh larutan yang kaya akan unsur-unsur besi 2FeS2 + H2O Fe2 (SO4 )3+ H2SO4 Fe2 (SO4)3 + 6H2O 2Fe2 (OH) 3 +3H2SO4 2FeS2 + (OH)3 Fe2O3 +6 H2O

Penambangan Di Indonesia yang terletak didaerah Alpebic Belt, sehingga tidak mengandung besi, dan dari beberapa tempat cebakan besi yang diketemukan antara lain Endapan kontak metasomatism berupa mineral hematite dan magnetite terdapat di : Lampung Sumatra (cadangan 2 juta ton) Pleihari dan tanalang Kalimantan (Cadangan 8.6 juta Ton) Dan endapan endapan kecil lainnya di Psamata dan Flores. Diposkan oleh www.Beddum.com di Selasa, Oktober 12, 2010

Magnetit Komposisi Kima : Fe3O4, Iron Oxide Class: Oxida and Hydroxida Group:Spin el Karakteristik Fisik : Warna :H itam. Kilap :Logam Sistem Kristal : isometric; 4/m bar 3 2/m Sifat Kristal : tipe octahedral tapi kadang rhombododecahedron, dan dalam bentuk isometric, banyak dijumpai dalam bentuk massive atau granular. Belahan : tidak ada, walaupun bagian octahedral dapat dijumpai pada beberapa spasemen mineral Pecahan :c on c h oid al. Kekerasan : 5.5 - 6.5 Berat Jenis : 5.1+ (rata-rata untuk mineral logam) Cerat :Hitam. Asosiasi Mineral : talc dan chlorite (schists), pyrite danhematite. Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada besi dan sebagai spasemen mineral Indikator Penentu Mineral : magnetism, sifat kristal dan cera

MINERAL MAGNETITE Magnetite adalah ferrimagnetic dengan rumus kimia Fe 3 O 4, salah satu dari beberapa oxides besi dan anggota dari spinel grup. Kimia IUPAC adalah nama besi (II, III) oksida kimia umum dan nama-ferric oksida besi. Formula untuk magnetite mungkin juga ditulis sebagai FeO Fe 2 O 3, yang merupakan salah satu bagian wstite (FeO) dan satu bagian bijih besi (Fe 2 O 3). Ini merujuk kepada oksidasi status berbeda dari besi dalam satu struktur, bukan solusi yang solid.

Suhu magnetite adalah 858 K. Magnetite adalah yang paling magnetis dari semua yang terjadi secara alami mineral di Bumi, dan ini menyebabkan magnetis properti lodestone dipakai sebagai awal bentuk magnetis kompas. Magnetite biasanya mencantumkan tanda tangan magnetis dominan dalam batu, dan sehingga telah menjadi alat penting dalam paleomagnetism, yang penting dalam menemukan ilmu pengetahuan dan pemahaman plate tectonics. Hubungan antara magnetite dan lain-besi kaya oksida mineral seperti ilmenite, bijih besi, dan ulvospinel telah banyak belajar, sebagai rumit reaksi ini antara mineral dan oksigen mempengaruhi bagaimana dan kapan magnetite catatan berikut dari bumi magnetis. Magnetite telah sangat penting dalam memahami kondisi di bawah batu-batu yang bentuk dan berkembang. Magnetite bereaksi dengan oksigen untuk memproduksi bijih besi, dan mineral pasangan merupakan penyangga yang dapat mengendalikan oksigen fugacity. Biasanya berapi batu berisi dua butir solid solusi, antara satu magnetite dan ulvospinel dan antara lain ilmenite dan bijih besi. Komposisi mineral dari pasangan yang digunakan untuk menghitung berapa oxidizing adalah Magma (yakni, kandungan oksigen fugacity dari Magma): berbagai oxidizing kondisi yang ditemukan di magmas oksidasi dan membantu negara untuk menentukan bagaimana mungkin berevolusi magmas oleh fraksi kristalisasi. Kecil butir magnetite terjadi di hampir semua gunung berapi dan batu-batu metamorfosa. Magnetite juga terjadi di banyak batu endapan, termasuk terikat besi membahana. Dalam banyak batu-batu berapi-api, magnetite-kaya dan ilmenite butir yang terjadi precipitated bersama dari Magma. Magnetite juga dihasilkan dari peridotites dan dunites oleh serpentinization. Magnetite berharga adalah sumber bijih besi. Ia larut lambat dalam air asam. Magnetite kadang-kadang ditemukan dalam jumlah besar di pantai pasir. Semacam mineral pasir atau pasir besi atau pasir hitam yang ditemukan di berbagai tempat seperti California dan pantai barat Selandia Baru. Magnetite yang dibawa ke sungai melalui pantai dari erosi dan dikonsentrasikan melalui tindakan dan arus gelombang. Deposito besar telah ditemukan di terikat besi membahana. Endapan batu ini telah digunakan untuk menduga perubahan kandungan oksigen dari atmosfer bumi.

Eisen(II,III)-oxidMineralMineralklasseOxideEisenSauerstoff Magnetite (termasuk magnetik besi, magnetis Eisenstein, Eisenoxiduloxid atau besi (II, III)oksida) adalah mineral dari mineral kelas oxides paling stabil dan hubungan antara besi dan oksigen.oktaederfrmigeKristalleAggregate Magnetite dikembangkan dengan alam kebanyakan berasal dari tokoh masyarakat luas, oktaederfrmige kristal, tetapi juga untuk Masir besar gabungan dari abu-abu-coklat sampai hitam, mengkilat cat logam. MagnetismusEisenerzenElektroindustrie Karena konten besi tinggi hingga 72,4% dan kuat daya tarik magnetite utama bijih besi dan bahan baku untuk industri elektronik.

alat untuk menambang


Magnetic Separator Salah satu cara dalam proses konsentrasi adalah magnetic separation. Magnetic separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material padat berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan. Alat ini terdiri dari pulley yang dilapisi dengan magnet baik berupa magnet alami maupun magnet yang berada disekitar arus listrik. Alat pemisah fase padat padat ini memiliki prinsip kerja yaitu dengan melewatkan suatu material campuran (padatan nonlogam dan padatan logam) pada suatu bagian dari magnetic separator yang diberi medan magnetik, maka padatan logam akan menempel (tertarik) pada medan magnetik oleh karena adanya garis-garis medan magnetik sehingga padatan logam akan terpisah dari campurannya.

Gambar 1. Prinsip kerja magnetic separator Magnetic separator merupakan pemisahan secara fisik untuk partikel dengan perbedaan permeability dan susceptbility berdasarkan 3 cara, yaitu kekuatan tarikan magnet(tractive magnetic forces), gravitasi, friksi dan inertial. Feed ke magnetic separator terpecah menjadi dua atau lebih komponen . Jika separator digunakan untuk memproduksi magnet konsentrat dapat digunakan paramagnetik atau diamagnetik. Setiap produk harus ditransportasikan melewati ke dalam sepanjang magnet. Pemisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya daya magnet dari bahan yang akan dipisahkan. Effesiensi dari pemisahan menggunakan magnet dapt dilihat dengan adanya recovery dan tingkat magnetic concentrate.

Berdasarkan sifat kemagnetan bahan terhadap tarikan ataupun tolakan garis garis medan magnetik, bahan digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Ferromagnetik

Merupakan bahan yang sangat kuat menarik garis-garis medan magnetik. Sebagai contoh, besi, nikel, kobalt, gadolinium dan baja. Sifat ferromagnetik timbul apabila bahan berupa fasa padat. Sedangkan sifat ferromagnetik akan hilang apabila bahan berupa fase cair maupun gas dan juga bahan berupa fasa padat yang memiliki suhu yang tinggi di atas suhu batasnya atau yang disebut suhu curie. 2. Paramagnetik

Merupakan bahan yang sedikit menarik garis garis medan magnetik. Sebagai contoh, alumunium, platina dan lain lain. 3. Diamagnetik

Merupakan bahan yang sedikit menolak garis garis medan magnetik. Sebagai contoh, tembaga, bismuth, emas, seng, dan lain lain. (opsokisakti.blogspot.com, 2010)

Anda mungkin juga menyukai