Anda di halaman 1dari 18

1.

Pendahuluan
Enterobacteriaceae

Escherichia coli

Bacillus subtilis

Gastroenteritis Pengawet dari zat kimia sintetik menghambat pertumbuhan mikroba Senyawa metabolit sekunder

Tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.)

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah Pada konsentrasi berapakah Ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli dan B. Subtilis secara optimum?.

3. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui bahwa ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, terutama Escherichia coli dan B. Subtilis 2. Mengetahui konsentrasi optimum Ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli dan B. Subtilis

4. Manfaat Penulisan

Penulisan ini bermanfaat sebagai berikut : 1. Memberi informasi bahwa ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, terutama Escherichia coli dan B. Subtilis 2. Memberi informasi Luas daerah hambat pertumbuhan koloni bakteri E.coli dan B. subtilis yang diberi perlakuan ekstrak jahe setelah diinkubasi pada konsentrasi yang bervariasi

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

1. Bakteri E.Coli dan B.Tirtilis E. Coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik, mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya paling sedikit banyak di bawah keadaan anaerob.pertumbuhan yang baik pada suhu optimal 370C pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber karbon dan nitrogen.

E. Coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan dan air. E. coli berbentuk besar (2-3 mm), circular, konveks dan koloni tidak berpigemn pada nutrient dan media darah. E. Coli dapat bertahan hingga suhu 600C selama 15 menit atau pada 550C selama 60 menit. Penyakit yang sering ditimbulkan oleh E. Coli adalah DIARE. Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.(Anonim : 2008)

B. subtilis adalah jenis bakteri yang umum ditemukan di tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi. Termasuk kelompok bakteri gram positif, aerobik, mampu membentuk endospora. B. subtilis memiliki kemampuan memproduksi antibiotik dalam bentuk lipopeptida, salah satunya adalah iturin. Iturin membantu B. subtilis berkompetisi dengan mikroorganisme lain dengan cara membunuh mikroorganisme lain atau menurunkan tingkat pertumbuhannya. Iturin juga memiliki aktivitas fungisida terhadap pathogen( Buchanan dalam Poberson Naibaho : 2011).

Gambar 1. Escherichia Coli

Gambar 3. Bacillus subtilis (Sumber : Poberson Naibaho : 2011)

(Sumber : Anonim : 2008)

2.2 JAHE (Zingiber officinale Roxb.)

Jahe termasuk tamaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder terutama golongan gingerin, flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri (Benjelalai, 1984 dalam Andini, S dan Nanda D.A : 2010). Flavonoid merupakan salah satu senyawa aromatik dalam tanaman yang memberikan pengaruh menguntungkan bagi kesehatan manusia, karena mengandung senyawa antioksidan yang mempunyai aktivitas antibakterial, anti-inflamantori, anti-alergi, anti-mutageni, antiviral, antineoplastik, anti-thrombotic dan aktivitas vasodilatori (Ghulamahdi dan Sandra, 2007 dalam Andini, S dan Nanda D.A : 2010). Nursalet al. dalam Andini, S dan Nanda D.A : 2010 melaporkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada suku Zingiberaceae dapat dimanfaatkan sebagai bahan biobakterisida nabati dan menghambat bakteri patogen.

5. Metodologi Penelitian

Alat : 1 Rotary evaporator 2 Water Bath 3 Kertas cakram 4 Pisau 5 Alu dan Lumpang

Bahan : 1 Rimpang Jahe emprit (Zingiber officinale Roxb.) 2 Etanol 96% 3 Nutrien Broth dan Nutrient Agar. 4 Aquadest 5 Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis

Desain Penelitian
Rancangan percobaan menggunakan adalah rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Sebagai kontrol digunakan akuades. Konsentrasi ekstrak yang diujikan adalah 0,0%, 2,0%, 4,0%, 6,0%, 8,0% dan 10,0% (b/v akuades). Parameter yang diukur adalah luas daerah hambat yaitu daerah bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram setelah diinkubasi selama 2x24 jam pada temperatur 45C.

Prosedur Kerja
3.2.1 Persiapan sampel Rimpang Jahe emprit (Zingiber officinale Roxb.) Dibersihkan Dipotong setebal 1-2 mm Dikeringkan Dihaluskan (ditumbuk) Serbuk (simplisia) Dimaserasi dengan pelarut etanol 96% . selama 3x24 jam pada temperatur kamar Maserat Dikisatkan menggunakan penguap putar (Rotary evaporator) pada temperatur 50C. Pelarut yang masih tersisa diuapkan di atas penangas air (water bath) untuk mendapatkan ekstrak kental etanol.

2. Pengujian bioaktifitas ekstrak Ekstrak Konsentrasi ekstrak yang diujikan adalah 0,0%, 2,0%, 4,0%, 6,0%, 8,0% dan 10,0% (b/v akuades). Dimasukkan bakteri dari kultur bakteri yang telah Ditumbuhkan pada Nutrien Broth dan Nutrient Agar Diteteskan pada kertas cakram setelah diinkubasi selama 2x24 jam pada temperatur 45C
Daerah bening di sekitar kertas cakram

Bab IV. Hasil dan Pembahasan


4.1 Hasil Pengujian ekstrak jahe terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan B. subtilis setelah 2x24 jam dapat dilihat pada Tabel 1. Bakteri E. Coli
0.0 0,00 a 2.0 0,00 a 4.0 0,00 a 12,43 c 6.0 9,50 b 20,73 d 8.0 18,27 c 48,67 e 10.0 35,32 d 64,99 f

B. Subtilis 0,00 a 3,87 b

4.2 Pembahasan Terbentuknya daerah bening di sekitar kertas cakram menunjukkan terjadinya penghambatan pertumbuhan koloni bakteri akibat pengaruh senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak jahe. Senyawa-senyawa metabolit sekunder golongan fenol, flavanoid, terpenoid dan minyak atsiri yang terdapat pada ekstrak jahe diduga merupakan golongan senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakeri.

BAB V. Penutup Kesimpulan Dalam penulisan ini dapat disimpulkan yakni ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli mulai konsentrasi 6,0% dengan luas daerah hambat 9,5 mm2, sedangkan terhadap Bacillus subtilis mulai dapat dihambat pada konsentrasi 2,0% dengan luas daerah hambat 3,87 mm2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan, luas daerah hambat yang terbentuk semakin luas.

Anda mungkin juga menyukai