Anda di halaman 1dari 13

PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL

Pengamatan sehari-hari menunjukkan bahwa tiap orang tidak menunjukkan


kesamaan dalam suatu hal. Kecerdasan, tinggi badan, berat badan, penghasilan dan
sebagainya, bagi tiap orang kebanyakan tidaklah sama.
Bilamana sejumlah besar orang kita selidiki salah satu sifatnya, dan kita buat grafik
poligon dari distribusi sifat itu, maka akan kita jumpai grafik kurang lebih sebagai berikut.
Kalau yang kita selidiki itu kecerdasan maka akan kita lihat bahwa sebagian terbesar
dari orang yang kita selidiki mempunyai kecerdasan yang normal. Dan bilamana kita
ambil angka 100 sebagai indeks (ukuran) normalitas maka sebagian orang terbesar orang
yang kita selidiki akan mempunyai angka kecerdasan disekitar 100. Hanya sebagian kecil
saja dari mereka yang angka kecerdasannya menyimpang jauh dari indeks normalitas itu.
Salah satu tugas dari statistik adalah mencari suatu angka disekitar mana nilai-nilai
dalam suatu distribusi memusat. Angka yang menjadi pusat sesuatu distribusi disebut
tendensi sentral.
Ada tiga macam tendensi sentral yang sangat penting untuk dibicarakan disini.
Ketiga tendensi sentral itu adalah mean, median dan mode. Ketiganya mempunyai cara-
cara menghitung yang berbeda-beda dan mempunyai arti yang berbeda-beda pula
sebagai alat untuk mengadakan deskripsi sesuatu distribusi.
1. Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data
juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut
berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai
ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.
a. Rumus mean untuk data tunggal :



n
x
n
x x x
X
n
i
n

=
+ + +
=
1 2 1
.....
Dimana :
X
1
=data ke 1
N = jumlah data
b. Rumus mean untuk data yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi


Dimana :

1
x
1
=

banyaknya data dikali frekuensinya

1
= frekuensi data ke 1
contoh soal :
1. Tentukanlah rata-rata tinggi badan anggota paskibra dari 8 siswa putri berikut 164,
165, 163, 160, 167, 165, 160, dan 160 cm
2. Rata-rata hasil ulangan matematika 15 siswa adalah 6,8. Jika 5 siswa mengikuti ujian
susulan maka nilai rata-ratanya menjadi 7,0. Berapa nilai rata-rata kelima siswa yang
mengikuti ujian susulan tersebut?
1. Dik :
n = 8
x
1
= 164, 165, 163, 160, 167, 165, 160, dan 160 cm
Ditanya : rata-rata tinggi badan x
Jawab :
X
1
= 164+165+163+160 +167+165+160+160
x = x
1
n

=
+ + +
+ + +
=
n
i
n
i i
n
n n
f
x f
f f f
x f x f x f
X
1
1
2 1
2 2 1 1
....
.....
= 1304
8
= 163 cm
2. Dik = x 15 siswa = 6,8
x 20 siswa = 7,0
ditanya = x 5 siswa ?
jawab =




6,8 x 15 = 102






7,0 x 20 = 140
Rata- rata 5 siswa =







=38/5 = 7,4
15
x
x
i
15
1 i
s is wa 15
=
=
15
x
6,8
i
15
1 i =
=
20
x
x
i
15
1 i
s is wa 20
=
=
20
x
7,0
i
20
1 i=
=
5
x
x
i
5
1 i
s is wa 5
=
=
5

15
1 i
20
1 i = =

=
5
102 140
=
T Ta ab be el l p pe en nj ju ua al la an n 1 10 0 b bu ua ah h k ki io os s p pa ak ka ai ia an n
p pa ad da a m mi in ng gg gu u p pe er rt ta am ma a b bu ul la an n D De es se em mb be er r
2 20 00 08 8
P Pa ak ka ai ia an n t te er rj ju ua al l
( (x x
i i
) )


B Ba an ny ya ak k K Ki io os s
( (f f
i i
) )
7 70 0 2 2
8 80 0 3 3
9 90 0 4 4
1 10 00 0 1 1

Ditanya = rumus rata-rata
Jawab :






=7,4
c. Rumus mean dengan mean terkaan
Langkah langkah untuk menghitung mean dengan mean terkaan adalah
sebagai berikut :
1. Menerka sesuatu mean. Terkaan ini boleh semau kita
2. Mencari deviasi nilai- nilai individual dari mean terkaan itu. Deviasi-
deviasi di atas mean terkaan diberi tanda plus, sedang dibawahnya diberi
tanda minus
3. Mengalikan deviasi tiap-tiap nilai itu dengan frekuensinya
4. Menjumlahkan deviasi yang sudah dikalikan dengan frekuensi itu
5. Mengisikan bahan-bahan yang sudah diperoleh itu ke dalam rumus
Rumus :
M = MT + [

] i
Dimana :
M = mean sebenarnya
MT = mean terkaan
fx = jumlah deviasi kesalahan akibat terkaan
N = jumlah individu, jumlah frekuensi
i = lebar interval
contoh :




=
i
i i
f
.x f
x
10
740
Tabel untuk menghitung mean dengan menggunakan rumus mean terkaan
Interval nilai F x fx
145 149 1 +8 +8



+258
140 144 3 +7 +21
135 139 5 +6 +30
130 134 8 +5 +40
125 129 11 +4 +44
120 124 17 +3 +51
115 119 21 +2 +42
110 114 22 +1 +22
105 109 24 0 0
100 104 20 -1 -20

-120
95 99 15 -2 -30
90 94 12 -3 -36
85 89 6 -4 -24
80 84 2 -5 -10
Jumlah N = 167 - fx = 138
Diketahui :
MT = 107
fx = 138
N = 167
i = 5
Dengan mengisikan apa yang sudah kita ketahui itu ke dalam rumusnya, maka akan
kita peroleh hasil sebagai berikut :
M = MT + [

] i
= 107 +

x 5
= 111,13
- Penggunaan
a. Mean digunakan bila distribusi frekuensi bersifat normal (simetris)
b. Bila menganalisis data menghendaki tingkat kepercayaan yang maksimal atau
akurat
c. Mean juga digunakan untuk mencari standar deviasi, deviasi rata-rata, korelasi,
komparasi, dan lain-lain.
2. Median
median dapat didefinisikan sebagai suatu nilai yang membatasi 50% pesen
frekuensi distribusi bagian bawah dengan 50% frekuensi bagian atas.
Cara menghitung median
1. Data tak bersusun
- Sebelumnya harus di urutkan
ex: 10 13 17 9 2 6 7
2 6 7 9 10 13 17
- Data ganjil
2 6 7 9 10 13 17
- Data genap
2 6 7 9 10 13
Jadi 7 + 9 = 16 : 2 = 8
2. Data berkelompok/bergolong
Median = Bb + [

] i
Dimana :
Bb = batas bawah dari interval yang mengandung median
cf
b
= frekuensi komulatif dibawah interval yang mengandung median
f
d
= frekuensi dalam interval yang mengandung median
i = lebar interval
N = jumlah frekuensi dalam distribusi

contoh :
Interval nilai F Cf
100 104 1 55
95 99 3 54
90 94 5 51
85 89 9 46
80 84 (13) fd 37
75 79 10 (24)cfb
70 74 6 14
65 69 4 8
60 64 3 4
55 59 1 1
Jumlah N = 55
Diketahui ;
Bb = 79,5
N = . 55 = 27.5
cf
b
= 24
f
d
= 13
i = 5
jawab :
Median = Bb + [

] i
= 79,5 + [

] 5
= 80,846 atau 80,85
- Penggunaan
Median digunakan apabila :
a. Bila tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghitung mean (rata-
rata)
b. Bila ingin mencari rata-rata secara kasar
c. Bila distribusi frekuensi tidak normal
d. Bila data tidak dianalisa secara lebih mendalam
3. Modus
Modus dapat di definisikan sebagai :
a) Dalam distribusi tunggal : nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi
dalam distribusi
b) Dalam distribusi bergolong/berkelompok : titik tengah interval kelas yang
mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi
1. Distribusi tunggal
Contoh :
Dari tabel disamping dapat diketahui
bahwa modusnya = 7, karena nilai 7
memiliki frekuensi terbesar yaitu 18


Nilai Frekuensi
10 1
9 0
8 15
7 18
6 4
5 3
4 1
3 1
2. Distribusi kelompok



Dimana :
L1 = batas kelas bawah dari kelas modus.
o
1
= selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sebelumnya
o
2
= selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sesudahnya
c = panjang kelas
contoh :
Kelas interval Nilai tengah Frekuensi
55 59 57 1
60 64 62 3
65 69 67 4
70 74 72 6
75 79 77 10
80 84 82 13
85 89 87 9
90 94 92 5
95 99 97 3
100 104 102 1
Jumlah = 55
Jawab :
frekuensi terbesar adalah 13. Frekuensi ini terbanyak untuk mendapatkan nilai 80 -
84, tepi bawah kelas ialah 79,5; d
1
= 13 10 = 3; d
2
= 13 - 9 = 4 dan besarnya kelas
(C
m
) = 5.
Mo = 79,5 + 3 x 5
3+4
c L Modus
(

+
+ =
2 1
1
1
o o
o
= 79,5 + 2,143
= 81,643
- Penggunaan
Modus digunakan apabila ingin memperoleh ukuran rata-rata dalam waktu
singkat dan meniadakan factor ketelitian.























DAFTAR PUSTAKA


Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Pekanbaru : Pustaka Pelajar Offset



















TUGAS KELOMPOK
STATISTIK DASAR
Pengukuran Tendensi Sentral


Oleh kelompok 5 KELAS A :
1. Ni Made Wendri Apryani
2. Zulfani Adhiyatmi
3. L. Khairul Annas


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012

Anda mungkin juga menyukai