=
+ + +
=
1 2 1
.....
Dimana :
X
1
=data ke 1
N = jumlah data
b. Rumus mean untuk data yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
Dimana :
1
x
1
=
banyaknya data dikali frekuensinya
1
= frekuensi data ke 1
contoh soal :
1. Tentukanlah rata-rata tinggi badan anggota paskibra dari 8 siswa putri berikut 164,
165, 163, 160, 167, 165, 160, dan 160 cm
2. Rata-rata hasil ulangan matematika 15 siswa adalah 6,8. Jika 5 siswa mengikuti ujian
susulan maka nilai rata-ratanya menjadi 7,0. Berapa nilai rata-rata kelima siswa yang
mengikuti ujian susulan tersebut?
1. Dik :
n = 8
x
1
= 164, 165, 163, 160, 167, 165, 160, dan 160 cm
Ditanya : rata-rata tinggi badan x
Jawab :
X
1
= 164+165+163+160 +167+165+160+160
x = x
1
n
=
+ + +
+ + +
=
n
i
n
i i
n
n n
f
x f
f f f
x f x f x f
X
1
1
2 1
2 2 1 1
....
.....
= 1304
8
= 163 cm
2. Dik = x 15 siswa = 6,8
x 20 siswa = 7,0
ditanya = x 5 siswa ?
jawab =
6,8 x 15 = 102
7,0 x 20 = 140
Rata- rata 5 siswa =
=38/5 = 7,4
15
x
x
i
15
1 i
s is wa 15
=
=
15
x
6,8
i
15
1 i =
=
20
x
x
i
15
1 i
s is wa 20
=
=
20
x
7,0
i
20
1 i=
=
5
x
x
i
5
1 i
s is wa 5
=
=
5
15
1 i
20
1 i = =
=
5
102 140
=
T Ta ab be el l p pe en nj ju ua al la an n 1 10 0 b bu ua ah h k ki io os s p pa ak ka ai ia an n
p pa ad da a m mi in ng gg gu u p pe er rt ta am ma a b bu ul la an n D De es se em mb be er r
2 20 00 08 8
P Pa ak ka ai ia an n t te er rj ju ua al l
( (x x
i i
) )
B Ba an ny ya ak k K Ki io os s
( (f f
i i
) )
7 70 0 2 2
8 80 0 3 3
9 90 0 4 4
1 10 00 0 1 1
Ditanya = rumus rata-rata
Jawab :
=7,4
c. Rumus mean dengan mean terkaan
Langkah langkah untuk menghitung mean dengan mean terkaan adalah
sebagai berikut :
1. Menerka sesuatu mean. Terkaan ini boleh semau kita
2. Mencari deviasi nilai- nilai individual dari mean terkaan itu. Deviasi-
deviasi di atas mean terkaan diberi tanda plus, sedang dibawahnya diberi
tanda minus
3. Mengalikan deviasi tiap-tiap nilai itu dengan frekuensinya
4. Menjumlahkan deviasi yang sudah dikalikan dengan frekuensi itu
5. Mengisikan bahan-bahan yang sudah diperoleh itu ke dalam rumus
Rumus :
M = MT + [
] i
Dimana :
M = mean sebenarnya
MT = mean terkaan
fx = jumlah deviasi kesalahan akibat terkaan
N = jumlah individu, jumlah frekuensi
i = lebar interval
contoh :
=
i
i i
f
.x f
x
10
740
Tabel untuk menghitung mean dengan menggunakan rumus mean terkaan
Interval nilai F x fx
145 149 1 +8 +8
+258
140 144 3 +7 +21
135 139 5 +6 +30
130 134 8 +5 +40
125 129 11 +4 +44
120 124 17 +3 +51
115 119 21 +2 +42
110 114 22 +1 +22
105 109 24 0 0
100 104 20 -1 -20
-120
95 99 15 -2 -30
90 94 12 -3 -36
85 89 6 -4 -24
80 84 2 -5 -10
Jumlah N = 167 - fx = 138
Diketahui :
MT = 107
fx = 138
N = 167
i = 5
Dengan mengisikan apa yang sudah kita ketahui itu ke dalam rumusnya, maka akan
kita peroleh hasil sebagai berikut :
M = MT + [
] i
= 107 +
x 5
= 111,13
- Penggunaan
a. Mean digunakan bila distribusi frekuensi bersifat normal (simetris)
b. Bila menganalisis data menghendaki tingkat kepercayaan yang maksimal atau
akurat
c. Mean juga digunakan untuk mencari standar deviasi, deviasi rata-rata, korelasi,
komparasi, dan lain-lain.
2. Median
median dapat didefinisikan sebagai suatu nilai yang membatasi 50% pesen
frekuensi distribusi bagian bawah dengan 50% frekuensi bagian atas.
Cara menghitung median
1. Data tak bersusun
- Sebelumnya harus di urutkan
ex: 10 13 17 9 2 6 7
2 6 7 9 10 13 17
- Data ganjil
2 6 7 9 10 13 17
- Data genap
2 6 7 9 10 13
Jadi 7 + 9 = 16 : 2 = 8
2. Data berkelompok/bergolong
Median = Bb + [
] i
Dimana :
Bb = batas bawah dari interval yang mengandung median
cf
b
= frekuensi komulatif dibawah interval yang mengandung median
f
d
= frekuensi dalam interval yang mengandung median
i = lebar interval
N = jumlah frekuensi dalam distribusi
contoh :
Interval nilai F Cf
100 104 1 55
95 99 3 54
90 94 5 51
85 89 9 46
80 84 (13) fd 37
75 79 10 (24)cfb
70 74 6 14
65 69 4 8
60 64 3 4
55 59 1 1
Jumlah N = 55
Diketahui ;
Bb = 79,5
N = . 55 = 27.5
cf
b
= 24
f
d
= 13
i = 5
jawab :
Median = Bb + [
] i
= 79,5 + [
] 5
= 80,846 atau 80,85
- Penggunaan
Median digunakan apabila :
a. Bila tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghitung mean (rata-
rata)
b. Bila ingin mencari rata-rata secara kasar
c. Bila distribusi frekuensi tidak normal
d. Bila data tidak dianalisa secara lebih mendalam
3. Modus
Modus dapat di definisikan sebagai :
a) Dalam distribusi tunggal : nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi
dalam distribusi
b) Dalam distribusi bergolong/berkelompok : titik tengah interval kelas yang
mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi
1. Distribusi tunggal
Contoh :
Dari tabel disamping dapat diketahui
bahwa modusnya = 7, karena nilai 7
memiliki frekuensi terbesar yaitu 18
Nilai Frekuensi
10 1
9 0
8 15
7 18
6 4
5 3
4 1
3 1
2. Distribusi kelompok
Dimana :
L1 = batas kelas bawah dari kelas modus.
o
1
= selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sebelumnya
o
2
= selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sesudahnya
c = panjang kelas
contoh :
Kelas interval Nilai tengah Frekuensi
55 59 57 1
60 64 62 3
65 69 67 4
70 74 72 6
75 79 77 10
80 84 82 13
85 89 87 9
90 94 92 5
95 99 97 3
100 104 102 1
Jumlah = 55
Jawab :
frekuensi terbesar adalah 13. Frekuensi ini terbanyak untuk mendapatkan nilai 80 -
84, tepi bawah kelas ialah 79,5; d
1
= 13 10 = 3; d
2
= 13 - 9 = 4 dan besarnya kelas
(C
m
) = 5.
Mo = 79,5 + 3 x 5
3+4
c L Modus
(
+
+ =
2 1
1
1
o o
o
= 79,5 + 2,143
= 81,643
- Penggunaan
Modus digunakan apabila ingin memperoleh ukuran rata-rata dalam waktu
singkat dan meniadakan factor ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Pekanbaru : Pustaka Pelajar Offset
TUGAS KELOMPOK
STATISTIK DASAR
Pengukuran Tendensi Sentral
Oleh kelompok 5 KELAS A :
1. Ni Made Wendri Apryani
2. Zulfani Adhiyatmi
3. L. Khairul Annas
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012