Kelompok I
Marjan, Yid, Qary, Novita, Novya, Vendi, Fara, Akbar, Anies, Ria Raissa
Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker, sedangkan kista (rongga berisi cairan) atau tumor biasanya jinak.
Tumor Ginjal
Korteks Ginjal
Sistem Saluran
Jinak
Ganas
Jinak
Ganas
Adenoma
Adenokarsinoma
Papiloma
Lipoma
Nefroblastoma
Hamartoma
Onkositoma
yang berasal dari tubulus proksimalis ginjal. 3% dari seluruh keganasan pada orang dewasa. Paling sering ditemukan pada umur >50 tahun. Kejadian pria : wanita = 2 : 1.
Etiologi
Belum ditemukan agen yang spesifik
penyebabnya Faktor resiko: -merokok -konsumsi kopi -obat-obatan jenis analgetik -pemberian estrogen
Patofisiologi
sel-sel membelah diluar kendali terbentuknya
suatu massa (tumor) metastase Progesifitasnya berbeda-beda, karena itu periode sakit total bervariasi antara beberapa bulan dan beberapa tahun.
Stadium Adenokarsinoma
Nyeri pinggang
Massa di daerah ginjal
hipertensi, anemia karena perdarahan intratumoral. Kadang ditemukan juga tanda sindroma paraneoplastik seperti polisitemia, hiperkalsemia dan gangguan fungsi hati yang non metastatic.
Diagnosis
USG: untuk mengetahui massa solid
karsinoma ginjal dan juga untuk mengetahui penyebaran tumor. MRI Arteriografi Pemerikasaan histopatologis.
Penatalaksanaan
Nefrektomi radikal: mengangkat ginjal dengan
kapsula Gerota. Hormonal: memberikan progestagen tetapi efeknya belum diketahui. Radiasi eksterna: untuk mencegah metastasis karena tumor ini bersifat radioresisten.
Faktor resiko
Merokok Kegemukan Tekanan darah tinggi Dialysis jangka panjang Von Hippel-Lindau (VHL) syndrome Pekerjaan
Patologi
Tumor berasal dari blastema metanefrik dan
terdiri atas blastema, stroma dan epitel. Secara makroskopis tampak sebagai massa yang besar dan sering meluas menembus kapsula dan menginfiltrasi jaringan lemak perinefrik dan bahkan sampai ke dasar mesenterium.
The National Wilms Tumor Study Group (NWTSG) membagi 5 stadium tumor Wilms, yaitu :
Stadium I : terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa
menembus kapsul. Tumor ini dapat di reseksi dengan lengkap. Stadium II : menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat direseksi dengan lengkap. Stadium III: menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum dan lain-lain. Stadium IV: menyebar secara hematogen ke rongga
Manifestasi Klinis
Massa pada abdomen
Gross Hematuria
Hipertensi
Penegakkan Diagnostik
USG: ditemukan massa padat pada perut (
retroperitoneal ) sebelah atas. IVP: tampak adanya gambaran distorsi system pelvikokalises atau mungkin terdapat ginjal nonvisualized. CT scan: dapat memberi gambaran pembesaran ginjal dan sekaligus menunjukkan pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya. Foto thoraks: untuk mengetahui adanya metastasis karena 85 % metastasis ke paru. Dipastikan dengan pemeriksaan histopatologik.
Terapi:
Radikal nefrektomi.
Etiologi
Ditemukan hubungan antara tumor ini dengan
penyalahgunaan pemakaian obat analgesik, dan terkena zat warna anilin yang digunakan pada pewarnaan, karet, plastik dan industri gas.
Manifestasi Klinis
Hematuria
Penegakkan Diagnosis
IVP: terlihat adanya filling defect dan tampak
gambaran massa radiolusen USG dan CT scan: untuk membedakan apakah massa tersebut batu, tuberkuloma atau hemangioma pada pielum ginjal. Pemeriksaan sitologi urin Uretrorenografi dapat dilihat langsung keadaan pielum Jika dicurigai ada massa maka dilakukan pemeriksaan histopatologi
Terapi
Tumor ini kurang sensitive terhadap sitostsatika
maupun radio terapi, jadi sebaiknya pada stadium awal di lakukan nefrouretrektomi dengan pengambilan cuff dari buli-buli Tumor ini kurang memberikan respon dengan pemberian sitostatika dan dengan radiasi eksterna. Untuk tumor yang sudah menyebar, kemoterapi dengan cisplastin merupakan cara pengobatan yang dianjurkan.
Terima kasih