Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah Kuliah Umum KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN

PAPER ke-2 MATA KULIAH KULIAH UMUM Dosen : Ir. Ratna S. Alifen, MCE. KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN Oleh: RUDY KURNIAWAN SETIONO FELIX SUWADJI LISAYURI LIMANTO PRIMAJAKA ATMAJA DEVIND YANUARD DJAMI 21406121 21407011 21407051 21407112 21407135

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 09 Juni 2010 DAFTAR ISI 1. Pendahuluan.............................................................................................................1 2. Penggunaan Baja Ringan Pada Konstruksi Rangka Atap.......................................2 3. Contoh Produk Rangka Atap Baja Ringan: Pryda Steel.........................................4 4. Kesimpulan..............................................................................................................5 5. Referensi..................................................................................................................5 Pada tanggal 5 Mei 2010 pk. 09.30-11.30, kami mengikuti kelas mata kuliah Kuliah Umum yang ke-10. Pada saat itu, Bapak Jerry perwakilan dari perusahaan Pryda cabang Bandung yang bergerak di bidang konstruksi atap baja ringan menjadi pembicara. Bapak Jerry mempresentasikan produknya yang bernama Pryda Steel, konstruksi rangka atap baja ringan meliputi fungsi, cara pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan dari konstruksi tersebut. Berikut ini report kami: 1. Pendahuluan 1.1 Material Baja Baja adalah logam campuran (alloy) yang sebagian besar terdiri dari besi, dengan karbon sebagai material utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% - 2.1% dari berat baja, tergantung kelasnya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan. Selain karbon, terdapat berbagai bahan material lain yang digunakan, seperti manganese, chromium, vanadium, dan tungsten. Dengan mengombinasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, dapat diperoleh berbagai jenis kualitas baja. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) atau menurunkan keuletannya. Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra 1

Mata Kuliah Kuliah Umum KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN

1.2 Baja Sebagai Elemen Konstruksi Dewasa ini baja semakin banyak digunakan karena memiliki kelebihan sebagai material konstruksi, diantaranya yaitu konstruksinya lebih ringan, fleksibel (mudah dibongkar pasang), anti rayap, ramah lingkungan, dan memiliki kekuatan yang tinggi. Baja sebagai elemen konstruksi dibentuk menjadi profil-profil baja. Dari segi pembuatannya, baja digolongkan sebagai berikut: a. Hot rolled steel, dibuat dengan cara memproses blok-blok panas melalui rol-rol panas dalam pabrik. Bentuk penampang umumnya I, C, L, dan T, dengan mutu baja berkisar 210 Mpa 410 Mpa. b. Cold formed steel, dibentuk dari pelat-pelat baja tipis (0.4 mm- 6.4mm) yang telah jadi, dalam temperatur atmosfer (keadaan dingin). Bentuk penampang umumnya Z, C, dan hat section, dengan mutu baja berkisar 200 Mpa 550 MPa. Selain itu, baja tetap memiliki kekurangan yaitu mudah terserang karat yang menyebabkan turunnya kekuatan baja. Salah satu pencegahan serangan karat pada baja adalah dengan melindungi permukaan baja yang berhubungan dengan zat koroden (zat penyebab terjadinya korosi), yaitu dengan cara: 1. Pelapisan dengan cat, yang biasanya dilakukan pada baja konvensional, dengan memperhatikan mutu cat yang tahan cuaca dan ketebalan cat. 2. Pelapisan dengan coating metalik, yaitu dengan pencelupan panas (hot dipping), dimana benda yang akan dilindungi dicelup ke dalam cairan metal pelindung. Beberapa coating yang tersedia untuk bangunan baja: a. Galvalume (Aluminium-Zinc), lebih tahan korosif terhadap air garam, tetapi tidak tahan terhadap adukan semen. b. Galvanized (Zinc) kurang tahan terhadap air garam, tetapi tidak korosif akibat adukan semen. 2. Penggunaan Baja Ringan Pada Konstruksi Rangka Atap Salah satu aplikasi penggunaan baja yang mulai dominan adalah baja ringan. Baja ringan digunakan sebagai pengganti kayu dalam konstruksi atap. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat yang ringan dan tipis tetapi tetap memiliki fungsi yang sama dengan baja konvensional. Kekuatan tarik dan tegangan yang tinggi ini adalah untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis, dimana ketebalannya hanya berkisar dari 0.4mm - 1mm. Baja ringan termasuk jenis cold formed steel. 2.1 Kelebihan Rangka Atap Baja Ringan
a. Berat sendirinya lebih ringan dan ada kalanya tidak memerlukan lagi gording

dan kaso sehingga menyebabkan beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih ringan. b. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api. c. Tidak bisa dimakan rayap. d. Dapat digunakan untuk bentang-bentang yang relatif besar (6-12m). e. Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu. f. Baja ringan memiliki kemungkinan muai dan susut yang kecil, sehingga tidak mudah berubah karena panas atau dingin. Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra 2

Mata Kuliah Kuliah Umum KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN

2.2 Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan


a. Rangka atap baja ringan berbentuk seperti jaring sehingga kurang baik untuk

diekspos seperti rangka kayu, maka sebaiknya plafon. b. Struktur seperti jaring mengakibatkan bila ada salah satu bagian yang gagal, maka seluruh struktur rangka akan gagal. c. Sering terjadinya kecerobohan dalam proses konstruksi dikarenakan belum adanya peraturan SNI yang mengatur tentang struktur baja ringan d. Rangka atap baja ringan tidak fleksibel seperti kayu, dimana tidak dapat dipotong dan dibentuk menjadi berbagai profil. 2.3 Hal-hal Khusus dalam Rangka Atap Baja Ringan a. Bahan baja ringan dan aksesoris 1. Baja ringan yang digunakan harus sesuai kekuatannya dengan yang direncanakan. 2. Antikarat yang dipilih harus memenuhi standar sehingga tidak mudah terkelupas dan cukup lama untuk habis teroksidasi dengan udara luar. 3. Alat sambung (skrew) yang dipergunakan harus mengacu pada standar yang ada. b. Perhitungan Struktur 1. Pendesainan baja ringan harus diperhitungan sesuai dengan perilakunya. Di Indonesai belum ada peraturan untuk baja ringan sehingga harus mengacu pada peraturan dari negara lain yang sudah lama menggunakan baja ringan pada rangka atap, seperti Australian Standar AS/NZS 4600 :2005, American Iron and Steel Institute (LFRD), British Standar BS 5950 5 :1998 (LFRD). 2. Menggunakan program bantu yang khusus untuk desain rangka atap baja karena perilaku baja ringan tidak sama dengan baja konvensional. 3. Kelengkapan bahan untuk menunjung kekakuan sistem rangka atap baja ringan harus diperhatikan. Perhitungan rangka kuda-kuda baja ringan biasanya hanya dilakukan secara 2 dimensi. Ini tidak berarti bahwa yang akan terpasang di lapangan hanya kuda-kuda saja. Diperlukan bahan-bahan lain untuk mempersatukan tiap-tiap kuda-kuda menjadi satu sistem rangka atap, seperti: murplat, pengaku/ bracing yang memadai, reng, dan aksesoris lain. 4. Ketebalannya yang relatif tipis menyebabkan faktor tekuknya sangat dominan karena menerima tekan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain: - Apakah terjadi distortional buckling atau lateral buckling? - Untuk perhitungan buckling dan lendutan, daerah yang diperhitungkan bukanlah keseluruhan penampang, melinkan hanya penampang efektif. - Daerah efektif yang diperhitungkan berubah-ubah tergantung tegangan yang bekerja pada penampang baja ringan, juga tergantung pada bentuk penampangnya. - Eksentrisitas yang terjadi dari pembebanan menjadi penting, karena dapat memicu terjadinya torsional buckling yang memang sudah terjadi pada baja ringan.

Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Mata Kuliah Kuliah Umum KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN

- Pengaruh terhadap web crippling/ bearing capacity lebih besar pada

1. 2. 3.

tumpuan. c. Bonafiditas produsen rangka atap baja ringan, yang dapat menjamin: Penggunaan bahan baku yang benar Perhitungan struktur yang benar Pemasangan rangka atap secara besar dan lengkap
3. Contoh Produk Rangka Atap Baja Ringan: Pryda Steel

Pryda Steel adalah rangka atap metal yang terbuat dari baja anti karat bermutu tinggi, yang merupakan hasil pengembangan dari Pryda Australia. Pryda Steel merupakan produk rangka atap baja ringan prefabrikasi dari Pryda. Dimana dalam desainnya menggunakan program komputer Pryda Roof, dan dibuat serta dirakit dengan mesin khusus di pabrik lalu dipasang oleh fabrikator Pryda. 3.1 Spesifikasi Rangka Atap Baja Ringan Pryda Steel: a. Bahan profil baja Baja mutu tinggi (high tension steel) : G550 Tegangan leleh minimum : 550 MPa Tegangan tarik ultimate : 200000 Mpa Modulus geser : 550 MPa Modulus elastis : 80000 Mpa Jenis-jenis profil dan penggunaannya
Profil Tebal (mm) Penggunaan 95 Z 10 1 95 Z 08 0.8 74 Z 08 0.8 75 W 10 75 W 08 1 0.8 murplat (top plate) dan web 65 C 08 0.8 web 45 B 50 0.5 35 B 50 0.5

chord (batang utama)

bracing dan reng

b. Lapisan anti karat, menggunakan lapisan Zinc (Galvanis/ Galvanized), oleh karena

kebanyakan atap di Indonesia ditutup dengan genteng, yang pada bagian noknya biasanya diisi dengan adukan semen. Dengan ketebalan lapisan anti karat 220 gr/m2, yang memenuhi standar di Australia ataupun Malaysia yaitu lebih dari 180 gr/m2. c. Connector : Pryda Multigrip untuk konektor antara kuda-kuda dan balok tumpuan), dengan yield stregth 250 Mpa dan design tensile strength 150 Mpa. Cyclone Strap untuk konektor penahan beban angin. Pryda Screw, adalah sekrup berlapis galvanis dengan kelas ketahan korosi tingkat 2, panjang 16 mm (tanpa kepala baut), 16 alur per inch, diameter badan dengan alur (4.8 mm) dan tanpa alur(3.38 mm), single strength shea 5.1 kN, axial tensile strength 8.6 kN, dan torsional strength 6.9 kN d. Desain struktur menggunakan software Pryda Roof, yang khusus untuk menghitung struktur rangka baja ringan.
e.

Sistem pengaku (bracing), yang harus dipasang lengkap terdiri dari: a. Bottom Chord Bracing, pengaku pada batang bawah b. Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan 4

Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Mata Kuliah Kuliah Umum KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN

c. Diagonal Web Bracing (ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie d. Top Chord Bracing, pengaku batang atas, biasanya berupa reng e. Strapbrace, hanya dipasang untuk atap dengan bentang besar atau bangunan f.

yang panjang. Proses perakitan : kuda-kuda dirakit dengan menggunakan mesin rakit (jig), cara ini disebut prefabrikasi. Mutu kuda-kuda lebih terjamin rapi dan akurat, pekerjaan lebih nyaman dan tidak tergangu cuaca, kontrol dan pemasangan Self Drilling Srew terjamin.

Tahapan Pengerjaan Rangka Atap Pryda Steel: 1. Desain : dihitung menggunakan Pryda Roof dimana perhitungan struktur kudakuda sesuai peruntukan bebannya, sehingga kekuatan lebih terjamin. 2. Pengukuran di lapangan : Bentangan kuda-kuda diukur berdasarkan kedudukan ring balok (saat bekisting). 3. Pembuatan cutting list : Berdasarkan pengukuran di lapangan untuk keperluan fabrikasi. 4. Fabrikasi di workshop Pryda : Kuda-kuda dirakit dengan menggunakan mesin rakit (jig) 5. Instalasi/ pemasangan di lapangan : a. Pemasangan murplat (top plate) di atas ring balok b. Kuda-kuda dipasang di atas murplat c. Pemasangan bracing (pengaku) d. Pemasangan sekur (bila perlu) e. Pemasangan reng. 4. Kesimpulan
a. Penggunaan baja ringan

konstruksi rangka atap sangat bermanfaat, dan memiliki banyak kelebihan dibandingkan konstruksi atap lainnya. Namun tetap harus diperhatikan situasi, kondisi dan faktor faktor lainnya dalam menentukan konstruksi atap yang akan diterapkan pada suatu bangunan karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. b. Dalam sistem rangka atap baja ringan harus benar-benar dibuat secara tepat, mulai dari tahapan desain, fabrikasi, pemasangan di lapangan dan penggunaan yang tepat. Semua tahapan dikerjakan dengan sekaurat mungkin sehingga tidak terjadi kegagalan pada sistem rangka atap tersebut. 5. Referensi
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Steel

2. Materi Kuliah Umum Konstruksi Atap Baja Ringan oleh PT. Pryda Indonesia 3. www.prydaindonesia.com

Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai