Anda di halaman 1dari 3

Nama Nim Fakultas Jurusan Semester Tahun

: Satugus Susanto,SE.SH. : 1292461019 : Hukum Udayana

: Magister Kenotariatan :1 : 2012

Analisis Permasalahan : Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG PERTANAHAN
Kesimpulan : Bidang pertanahan menurut sifatnya dan pada dasarnya adalah merupakan tugas pemerintah pusat. Demikian dinyatakan di dalam penjelasan : Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG PERTANAHAN. Pasal 2 (1). Sebagian kewenangan Pemerintah di bidang pertanahan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. (2) .Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah : a. pemberian ijin lokasi; b. penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan; c. penyelesaian sengketa tanah garapan; d. penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan; e. penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee; f. penetapan dan penyelesaian masalah tanah ulayat; g. pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong; h. pemberian ijin membuka tanah; i. perencanaan penggunaan tanah wilayah Kabupaten/Kota Dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG PERTANAHAN. Semua persoalan tanah kewenangannya ada di pemintah pusat, kecuali sebagian kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah Kabupaten / Kota yaitu :

1. Izin Lokasi 2. Penyelenggaraan tanah untuk kepentingan pembangunan 3. Penyelesaian sengketa tanah garap 4. Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan 5. Penetapan subjek dan objek retribusi tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentei 6. Penetapan penyelesaian masalah ulayat 7. Pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong 8. Pemberian izin membuka tanah 9. Perencanaan penggunaan tanah wilayah Kabupaten / Kota

Saran :

Dengan dilimpahkannya Kewenangan di bidang pertanahan, diharapkan pemerintah Kabupaten / Kota segera membentuk struktur Organisasi yang berkenaan dengan bidang tersebut. Tindak lanjut dari pelimpahan tersebut hendaknya Pemerintah Kabupaten / Kota segera membuat Peraturan Daerah yang berkenaan dengan hal tersebut sekaligus mengadakan sosialisasi penyuluhan hukum mengenai kewenangan uang dilimpahkan tersebut kepada masyarakat setempat. Penerbitan Keppres ini berdasarkan dasar-dasar pertimbangannya bersifat sentralistik. Sentralistik merupakan salah satu ciri dari Konfigurasi politik yang otoriter Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat Indonesia Bahwa dalam rangka pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan SDA perlu diwujudkan konsepsi, kebijakan dan sistem pertanahan nasional yang utuh dan terpadu Kewenangan bidang pertanahan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, adalah merupakan kewenangan pemerintah pusat/ merupakan urusan sentralistik Urusan-urusan perijinan yang berkaitan dengan pertanahan sebagian merupakan urusan pemerintah daerah/ desentralisasi

Anda mungkin juga menyukai