Anda di halaman 1dari 10

BAB III METODE PENELITIAN A.

Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan pre dan post test dalam satu kelompok. Kelompok subyek diukur tingkat kecemasannya sebelum diberikan terapi bermain kemudian diukur lagi tingkat kecemasannya setelah diberikan terapi bermain. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Ruang Melati 4 RSUP DR. Sardjito. Penelitian ini akan dilakukan selama satu bulan, yaitu pada tanggal 1 Oktober sampai tanggal 31 Oktober 2012. C. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, 2002). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak dengan usia 35 tahun yang dirawat di Ruang Melati 4 RSUP DR. Sardjito. Namun hanya diambil sebanyak 26 anak sebagai sampel. b. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Menurut data rekam medis, jumlah pasien anak di Ruang Melati 4 RSUP DR. Sardjito dalam dua bulan yaitu bulan April dan Mei adalah sebanyak 244 anak pada bulan April dan sebanyak 276 anak pada bulan Mei. Rata-rata jumlah populasi adalah 520 anak. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus menurut Arikunto (2006) dengan mengambil sampel sebanyak 10 % dari populasi yang ada, dan didapatkan jumlah sampel sebesar 26 anak.

D. Variabel Penelitian Berdasarkan uraian pada bab ii, maka variabel dependent yang diteliti adalah tingkat kecemasan, sedangkan variabel independent yang akan diteliti adalah terapi bermain, karena dianggap mempengaruhi tingkat kecemasan yang dijadikan sebagai variabel dependent. E. Definisi Operasional 1. Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dandirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untukberadaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehinggakondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupunorang tua dan keluarga. 2. Terapi bermain merupakan terapi pada anakyang menjalani

hospitalisasi. 3. Kecemasanmerupakan emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut, yang kadang-kadang dialamidalam tingkat yang berbeda-beda. F. Instrumen Penelitian Alat ukur dalam penilaian tingkat kecemasan ini berupa lembar pedoman pengukuran tingkat kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Mekanisme pengukuran tingkat kecemasan dengan menggunakan HARS yaitu didasarkan pada munculnya gejala pada individu yang mengalami kecemasan, terdapat 14 gejala yang nampak, setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor (skala likert) antara 0 (nol persent) sampai dengan 4 (severe). Cara penilaiannya yaitu perawat menilai saat berbicara atau berkomunikasi dengan responden, kemudian diamati dan ditentukan skalanya sesuai dengan gejala yang muncul pada responden. G. Uji Validitas dan Relabilitas 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sebelum dilakukan pengambilan data dengan cek list observasi, maka terlebih dahulu cek list observasi akan diujikan pada populasi yang

memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan kepada pasien anak di luar sampel penelitian di Ruang Melati 4 RSUP DR.Sardjito pada bulan September 2012. Jumlah sampel yang akan digunakan pada uji validitas dan reliabilitas sebanyak 15 orang. a. Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas internal, yaitu mencari validitas dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya (keseluruhan item). Adapun teknik korelasi yang akan digunakan dalam uji validitas kuesioner akan menggunakan teknik Korelasi Rank Spearman. Statistik ini berguna untuk menentukan korelasi antara dua variabel yang diukur dengan skala pengukuran ordinal, dimana taraf signifikasi dalam penelitian ini adalah 5%. Dengan rumus : r
=

1- 6D2 N3-N

Dimana: r N D : Nilai korelasi : Jumlah responden : Selisih jenjang

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap butir item dengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan uji Spearman. Jika r
hitung>

tabel

maka signifikan, artinya terdapat

korelasi antara item tersebut dengan total item, sehingga item tersebut dikatakan valid. Namun jika sebaliknya, maka item tersebut tidak valid dan tidak digunakan dalam analisis

b. Uji Reliabilitas Setelah mengukur validita, maka perlu pengukuran relibialitas data apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Alpa Cronbach dan Kuder-Richardson KR 20. Uji Alpa Cronbach dapat digunakan untuk menguji reliabilitas skala likert atau instrumen yang itemitemya dalam bentuk esai. Rumusnya ialah: =( k k-1 Dimana: k s2i s2 i = Jumlah item = Jumlah varians skor total = varians responden untuk item ke i ) ( 1-s2i ) s2 i

Adapun KR 20 digunakan untuk kuesioner dengan jawaban dikotomi.Pada penelitian ini akan digunakan untuk menguji kuesioner tingkat pengetahuan. H. Rencana Pengambilan Data Cara pengumpulan data dengan mengambil data primer, yaitu dengan melakukan observasi secara langsung terhadap gejala cemas yang ditimbulkan anak selama di rawat di rumah sakit. Observasi dilakukan sebelum (pre pest) dan sesudah (post test) terapi atau aktivitas bermain. Lembar observasi berisi tentang gejala cemas yang dimunculkan anak saat menjalani rawat inap. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri dengan sebelumnya memberikan penjelasan kepada orang tua responden tentang maksud dan tujuan penelitian serta perlakuan apa yang harus diberikan,

lalu dilanjutkan dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden oleh orang tua. I. Rencana Analisa Data Penelitian ini menggunakan analisa data uji t-test untuk mengetahui keefektifitas perbandingan dalam memberikan terapi

bermain.Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis. uji-t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel berpasangan (paired). Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis 2-sampel bebas, maka ada 1 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi (ingat: ragam populasi, bukan ragam sampel) diasumsikan homogen (sama) atau tidak. Bila ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang digunakan adalah uji-t dengan asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam populasi dari 2-sampel tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah menggunakan uji-t dengan asumsi ragam tidak homogen. Uji-t dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Oleh karena itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis terhadap 2sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai asumsi kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu dengan menggunakan uji-F.

J. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Tahap Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan di Ruang Melati 4 RSUP Dr.Sardjito. Tujuan dari studi pendahuluan tersebut adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak akibat hospitalisasi 1) Pembuatan Proposal 2) Penyelesaian administrasi dan perijinan penelitian. b. Tahap Pelaksanaan 1) Pengambilan Data Pengumpulan data akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober sampai tanggal 31 Oktober 2012. Informasi mengenai pasien

anak di dapatkan dari data rekam medik pasien di Ruang Melati 4 RSUP Dr.Sardjito. Peneliti atau asisten peneliti akan terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari penelitian yang akan dilakukan kepada calon responden. Bagi calon responden yang bersedia menjadi responden, terlebih dahulu diminta untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden penelitian. Kemudian baru di lakukan observasi. c. Editing Data Memeriksa data-data yang terkumpul, baik kelengkapan dan

konsistensi dari setiap hasil observasi. d. Pengolahan Data Pengolahan data akan dilakukan dengan komputer.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta: Rineka Cipta Hidayat, A.A.A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika Jovan. (2007). Hospitalisasi, Diambil pada tanggal 25 Februari 2008, Available: http://jovandc.multiply.com Martin. (2008). Bermain Sebagai Media Terapi, Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, Available: http://www.tabloid-nakita.com Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC Wong. 2004. Pedoman Klinis Perawatan Pediatrik Edisi Buku Kedokteran. Jakarta : EGC

LEMBAR CHECK LIST OBSERVASI NAMA PASIEN : NO. RM RUANG NO ITEM 1 Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung. 2 Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu. 3 Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar. 4 Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk 5 Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi. 6 Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari. 7 Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot. 8 Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah. 9 Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap. 10 Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek. 11 Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan : : SCORE TANGGAL : : NAMA PENELITI

sesudah makan, perasaan panas di perut. 12 Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi. 13 Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala. 14 Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.

Keterangan score : 0 = tidak ada gejala sama sekali 1 = Satu dari gejala yang ada 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada 3 = berat/lebih dari gejala yang ada 4 = sangat berat semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil: 1. Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan. 2. Skor 7 14 = kecemasan ringan. 3. Skur 15 27 = kecemasan sedang. 4. Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

Anda mungkin juga menyukai

  • ASUHAN ANSIETAS
    ASUHAN ANSIETAS
    Dokumen31 halaman
    ASUHAN ANSIETAS
    Hafiza Elvira
    Belum ada peringkat
  • Punya Dian. .
    Punya Dian. .
    Dokumen8 halaman
    Punya Dian. .
    Aprilianti Pratiwi Fauziah
    Belum ada peringkat
  • TBC
    TBC
    Dokumen16 halaman
    TBC
    Aprilianti Pratiwi Fauziah
    Belum ada peringkat
  • Resume RJ
    Resume RJ
    Dokumen2 halaman
    Resume RJ
    Aprilianti Pratiwi Fauziah
    Belum ada peringkat
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Dokumen10 halaman
    Askep Asma
    Ari Soelistianto
    100% (1)