Anda di halaman 1dari 3

04-Jul-12

SISTEM KONTROL

Feedback path

INTRODUCTION
Enviroment : lingkungan laut dan kondisi operasi kapal a. Posisi (letak) dan gerakan kapal - Mengangkat (Heaving) - Mengoleng (Yawing) - Menggelombang (Surging) - Menggulung (Rolling) - Menggoncang (Swaying) - Mengaduk (Pitching) b. Getaran (Vibrasi) - Propeller - Pompa - Mesin - Kipas c. Kelembaban - Isolasi - Oksidasi - Penggembungan - Lembab d. Lokasi - Berbahaya - Terbuka e. Suhu - Suhu Udara : +50o C (-50o C) - Suhu Laut : +34o C (-30o C) f. Sumber Tenaga - Fluktuasi (tidak stabil) - Transien (mengalami peralihan/transisi)

Sensor : alat pendeteksi gejala-gejala atau sinyalsinyal yang berasal dari perubahan suatu energi. Transduser : alat yang bila digerakkan suatu energi dalam suatu sistem transmisi akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau berbeda ke sistem transmisi berikutnya. Transmitter : alat pengubah sinyal yang terbaca oleh sensor kemudian mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dibaca/diterjemahkan oleh kontroler. Alat ukur : alat pemberi batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi. Peranan sensor akan dilanjutkan oleh transduser.

Total Control : terpusat a. Kontrol Jembatan(Bridge Control) : memiliki umpan balik b. Alarm & Fire Protection (control room) c. Electrical Power, misal AVR d. Machinery Control Room, kontrol pada kamar mesin Control Media : transmisi dan penggerak a. Compressed Air b. Electrical c. Hydraulic Oil d. Fibre Optics (kecepatan tinggi) Regulation and Classification : inspeksi, performasi, kelembaban - IMO (International Maritime Organization) - Lloyds - Buneau Veritas Pembangkit Tegangan - Darat : 3,3 kV - Laut : 6,6 kV

PERSYARATAN UMUM SENSOR


Linieritas

Sensitivitas, menunjukkan tingkat kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Linieritas juga mempengaruhi sensitivitas. Tanggapan waktu, menunjukkam seberapa cepat tanggapan sensor terhadap perubahan masukan.

04-Jul-12

PENGGUNAAN SENSOR

KARAKTERISTIK SISTEM PENGUKURAN


Akurasi (ketelitian), ketepatan alat ukur dalam memberikan hasil pengukuran. Ada beberapa cara mengatakan akurasi, yaitu. 1. Dalam Variabel Pengukuran, contoh : 0o F - 100o F dengan akurasi 1 of, artinya jika pengukuran menunjukkan 60o F maka nilai sebenarnya 59o F 60o F 2. Dalam Presentase Range, contoh : pressure transmitter range 100 400 psi, akurasi 0,5% maka akurasi = 0,5% (400 100) = 1,5 psi. Maka jika pengukuran menunjukkan 200 psi maka sebenarnya adalah 198,5 201,5 psi. 3. Dalam Presentase Skala Maksimum, contoh : voltmeter skala maximum 200 V dengan akurasi 1% FS (full scale) akurasi = 1% 200 = 2 V. Jika pengukuran menunjukkan 180 V, maka sebenarnya adalah 178 182 V. 4. Dalam presentase pembacaan, contoh Level transmitter mempunyai akurasi 5 % output, jika sinyal menunjukkan 40 %, maka akurasi adalah 40 x 5 % = 2 %, sehingga nilai sebenarnya 38 42 %, jika sinyal menunjukkan 60 %, maka akurasi adalah 60 x 5 % = 3 %, sehingga nilai sebenarnya 57 63 %

Sensor Thermal (Panas), mendeteksi perubahan panas, temperature atau suhu pada suatu dimensi benda/ruang tertentu. Sensor Mekanis, mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti perpindahan, pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran. Sensor Optik (Cahaya), mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai benda atau ruangan.

TRANDUSER
Berdasarkan sumber energinya, transduser dibedakan menjadi : 1. Transduser Pembangkit Sendiri (Self Generating Transduser), tranduser yang hanya memerlukan satu sumber energi. Cirinya : dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan. Contoh : Thermocouple, Termistor. 2. Transduser Daya Luar (External Power Transduser), transduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contoh : Stage Gauge, LVDT, NTC. Transduser dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Transduser pasif, transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar. 2. Transduser aktif, transduser yang dapat bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri.

Akurasi, kemampuan sistem pengukuran untuk menampilkan ulang output yang sama pada pengukuran berulang singkat. Contoh : voltmeter mempunyai repeatability 0,2 %. Jika pengukuran sebenarnya 100 v, maka ketika pengukuran diulang ulang ( mis 20 kali) maka pembacaan akan berkisar 99,8 100,2 V

SISTEM PENGUKURAN
Merupakan bagian pertama dalam suatu sistem kontrol. Jika pembacaan masukan (input) sistem kontrol salah, maka keluaran (output) salah, dan jika hasil pengukuran masukan (input) salah, maka hasil sistem kontrol pasti salah walaupun sebenarnya sistem kontrol sangat baik.

Toleransi, menunjukkan kesalahan maksimum, Contoh : hidrometer mempunyai spesifikasi Range 600 650 kg/m3 scale subdivision 1 kg/m3, tolerance 0,6 kg/m3. Alat ini untuk mengukur densitas 600 650 kg/m3, skala interval 1 kg/m3, dan kesalahan maksimum 0,6 kg/m3 Range (span), selisih nilai maksimum dan minimum yang dapat diukur oleh alat. Contoh : termometer, range and subdivision = - 0,5 to + 40,5 x 0,1o C; maximum error = 0,2 o C. Artinya kisaran pengukuran 0,5 sampai 40,5 o C, skala interval 0,1 o C dan kesalahan maksimum 0,2 o C Sensitivitas, perubahan output instrumen yang terjadi ketika kualitas pengukuran berubah. Contoh : timbangan Capacity 250 g Sensitive to 1 mg. Artinya timbangan dapat digunakan sampai 250 g dan perubahan massa yang dapat dideteksi sebesar 1 mg

04-Jul-12

Linieritas, pengukuran yang baik adalah jika input pengu-kuran (nilai sesungguhnya) memberikan output (nilai yang ditunjukkan alat ukur) yang sebanding lurus.

Penyimpangan dari garis linier disebut linieritas. Sebuah alat ukur mempunyai linieritas 1 % jika kurva hubungan input (keadaan sesungguhnya) dan output (yang ditunjukkan alat ukur) berkelok menyimpang selisih 1 %. Bentuk non linier : parabola, berkelok, lengkung. Control valve linier pada 40 75 % bukaan, artinya jika hubungan sinyal input dengan aliran (flow) yang melalui control valve linier (lurus) pada 40 75 %.

Hyterisis, contoh : Suatu termometer digunakan untuk mengukur 60 o C, akan menunjukkan angka yang berbeda jika sebelumnya digunakan untuk mengukur fluida 20 o C dengan jika sebelumnya digunakan untuk mengukur fluida 100 o C. Perbedaan (kesalahan) ini disebut hyterisis.

Anda mungkin juga menyukai