Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Menurut laporan WHO pada 2005, lembaga ini memperkirakan terdapat

kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa yang disebabkan oleh karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar, yaitu campak 540.000 (38%), Haemophilus influenzae type b 386.000 (27%), pertussis 294.000 (20%) dan tetanus 198.000 (14%) (WHO, 2006). Imunisasi merupakan salah satu hak anak yang paling mendasar sekaligus merupakan wujud kasih sayang orangtua agar anak dapat tumbuh dengan baik, sehat, cerdas, dan kuat. LIL terdiri atas imunisasi Hepatitis B, BCG, DPT, polio, dan campak yang diberikan sesuai jadwal dan umur anak. Dengan memberikan LIL berarti orangtua telah memberikan "perisai" kepada anak agar memiliki daya tahan yang baik dan tidak mudah terserang penyakit. Indonesia masih mengalami banyak masalah kesehatan yang cukup serius terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003 Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup namun, di tahun 2005 persentasenya meningkat menjadi 35,88/1.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Balita (AKABA) 46 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2007).

Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) adalah dengan program imunisasi. Banyak penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian seperti dipteri, tetanus, hepatitis B dan masih banyak penyakit lainnya (Depkes RI, 2006). Berdasarkan Depkes RI (2001) insidensi penyakit menular pada tahun 2000 yang dapat mematikan anak yaitu dipteri sebanyak 23 kasus, pertusis sebanyak 142 kasus, tetanus neonaturum sebanyak 466 kasus, polio sebanyak 48 kasus dan campak sebanyak 56 kasus. Beberapa penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian seperti tuberkulosis, hepatitis B, dipteri, tetanus, pertusis, polio, dan campak sebagaian dapat dicegah dengan pemberian imunisasi (Depkes RI, 2001). Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu propinsi dengan cakupan imunisasi di atas target nasional (>80%) dan angka drop out di bawah angka nasional (<10%). Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata sampai di tingkat desa serta sistem surveilans yang baik diharapkan dapat menekan angka kejadian luar biasa kasus-kasus PD3I termasuk kasus Campak. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan surveilans harus dilakukan untuk mempercepat tercapainya reduksi vaksin imunisasi di Indonesia mengingat hal tersebut telah menjadi salah satu kesepakatan global (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2008). Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Depkes yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Cakupan imunisasi bayi di kab. Karawang pada tahun 2008 telah mencapai 80%, dimana untuk BCG 87,30 %, DPT1+HB1 94,95 %, DPT3+HB3 87,32 %, Polio4 88,17%,Campak 89,42 % dan HB0 73,63 %. (Dinas Kesehatan Kab. Karawang,2008). Namun data imunisasi dari

puskesmas jomin menunjukan bahwa cakupan imunisasi dasar untuk hepatitis B menunjukan angka kurang yaitu sekitar 59%. Dan untuk cakupan imunisasi dasar di RB Babussalam Jomin timur 67% pada tahun 2010, hai ini di sebabkan banyak karena ibu/masyarakat enggan melakukan imunisasi dasar dengan alasan takut bayi mereka sakit setelah di imunisasi, dan kurangnya pengetahuan mereka terhadap imunisasi dasar. Dengan demikian penulis ingin melakukan penelitian terhadap pengaruh pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi ibu terhadap kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar di RB Babussalam Jomin Timur Karawang periode maret mei 2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas terdapat data yang bshwa di RB babussalam karena kebanyakan dari masyarakat di desa jomin timur enggan untuk membawa bayinya untuk di imunisasi dasar maka rumusan masalah penelitian ini adalah Pengaruh Pengatahuan, pendidikan, dan sumber informasi ibu terhadap kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar di RB Babussalam Jomin Timur Karawang periode maret - mei 2010. C. Pertanyaan Penelitian Untuk mendukung permasalahahn tersebut diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah :
1. Apakah Pengetahuan ibu mempengaruhi Kepatuhan dalam Pemberian

Imunisasi Dasar di RB Babussalam jomin timur Karawang periode maret - mei 2010.

2. Apakah Pendidikan ibu mempengaruhi Kepatuhan dalam Pemberian Imunisasi

Dasar di RB Babussalam jomin timur Karawang periode maret - mei 2010.


3. Apakah Sumber Informasi yang ibu peroleh mempengaruhi Kepatuhan dalam

Pemberian Imunisasi Dasar di RB Babussalam jomin timur Karawang periode maret - mei 2010.

D. 1.

Tujuan Tujuan Umum Mengetahui pengaruh pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi ibu

terhadap kepatuhan dalam pemberian Imunisasi Dasar di RB Babussalam Jomin Timur Karawang periode maret - mei 2010. 2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengaruh pengetahuan ibu terhadap kepatuhan dalam

pemberian Imunisasi Dasar di RB Babussalam Jomin timur Karawang periode maret - mei 2010.
b. Diketahuinya pengaruh pendidikan ibu terhadap kepatuhan dalam

pemberian Imunisasi Dasar di RB Babussalam Jomin timur Karawang periode maret - mei 2010.
c. Diketahuinya pengaruh Sumber Informasi ibu terhadap kepatuhan

dalam pemberian Imunisasi Dasar di RB Babussalam Jomin timur Karawang periode maret - mei 2010.

E.
1.

Manfaat Penelitian Bagi ibu dan bayi (Masyarakat) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada ibu

mengenai pentingnya imunisasi dasar untuk kekebalan tubuh bayinya dan mengingat pentingnya Imunisasi dasar bagi bayi usia dari 0 sampai 12 bulan dan harus diberikan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengajaran mata kuliah imunisasi serta bahan evaluasi untuk mengukur kemampuan dan wawasan mahasiswi dalam meneliti suatu permasalahan. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman dalam melakukan penelitian, dan sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah. F. Ruang Lingkup Penelitian Berkaitan dengan keterbatasan sumber daya, waktu, dan dana, penulis membatasi penelitian ini pada ibu ibu yang memiliki bayi berumur antara 0 12 bulan dan melakukan imunisasi ke RB Babussalam Jomin Timur Kec. Kota Baru Kab. Karawang periode maret s/d Mei 2010 karena cakupan imunisasi di RB Babusalam 37,1% tidak patuh terhadap pemberian imunisasi dasar dan kurang pengetahuan terhadap manfaat dan pentingnya imunisasi dasar.

Anda mungkin juga menyukai