TITRASI
Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya
LOGO
Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai analit dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai larutan standart atau titer dan diletakkan di dalam buret.
LOGO
www.themegallery.com
PERALATAN
Buret Untuk tempat larutan standar, yang dipakai biasanya yang memiliki skala 50 mL, skala 0 terletak diatas dan 50 dibawah, sebelum dipakai ada baiknya buret dibersihkan dengan larutan K2Cr2O7, kemudian bilas dengan aquades. Erlenmeyer Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuran sedang 250 mL untuk proses titrasi sebab Erlenmeyer ukuran ini enak dipegang dang kita lebih leluasa untuk megocok Erlenmeyer. Pipet Alat untuk mengambil indicator, ingat 1 pipet volumenya kira-kira 1 mL Statif Alat untuk meletakkan burette agar bisa berdiri tegak, sebelum meletakkan buret ke statis ada baiknya anda melapisi dengan kertas atau tisu agar pegangan statis tidak langsung kena dinding luar buret,
Company Logo
www.themegallery.com
PERALATAN
Labu Ukur Digunakan pada untuk membuat larutan standar. ingat waktu menambahkan pelarut Pipet Ukur Ingat untuk mengambil larutan analit dengan volume tertentu misalnya 10 mL, 20 mL Karet Penghisap Alat ini digunakan untuk menghisap larutan pada waktu kita mengambil larutan dengan menggunakan pipet ukur
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
LARUTAN STANDAR
adalah larutan yang disiapkan dengan cara menimbang secara akurat suatu zat yang memiliki kemurnian tinggi dan melarutkannya dengan sejumlah tertentu pelarut dalam labu ukur
Company Logo
www.themegallery.com
Harus 100% murni Zat tersebut harus stabil baik pada suhu kamar ataupun pada waktu dilakukan pemanasan, standart primer biasanya dikeringkan terlebih dahulu sebelum ditimbang. Mudah diperoleh Biasanya zat standart primer memiliki Masa molar (MR) yang besar hal ini untuk memperkecil kesalahan relative atau eror pada waktu proses penimbangan. Menimbang zat dalam jumlah besar memiliki kesalahan relative yang lebih kecil dibanding dengan menimbang zat dalam jumlah yang kecil. Zat tersebut juga harus memenuhi persyaratan teknik titrasi
Company Logo
www.themegallery.com
larutan standart sekunder Adalah larutan dengan konsentrasi tertentu dan kemudian kita menitrasinya dengan larutan standart primer
Contoh : NaOH NaOH tidak bisa dipakai sebagai larutan standart primer disebabkan sifatnya yang higroskopis. Jadi NaOH menyerap uap air dari lingkungan disekitarnya
Company Logo
www.themegallery.com
Syarat-syarat titrasi:
Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui dengan pasti dan jelas produk-produk apa yang akan dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan produk apa yang akan dihasilkan harus jelas dan pasti Reaksi harus berjalan dengan cepat
Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau mengindikasikan bahwa reaksi antara analit dengan titrant sudah equivalent secara stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna, perubahan arus listrik, perubahan pH, dengan penambahan indicator atau apapun yang bisa digunakan untuk mengamati perubahan tersebut.
Company Logo
www.themegallery.com
Syarat-syarat titrasi: Tidak ada hal lain yang mengganggu reaksi antara analit dengan titrant Reaksi antara analit dengan titrant harus memiliki kesetimbangan jauh kearah kanan (artinya kesetimbangannya mengarah kearah pembentukan produk) hal ini untuk memastikan secara kuantitatif reaksi bisa dihitung, dan memastikan titik akhir titrasi bisa diamati.
Company Logo
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Titik equivalen Adalah keadaan dimana konsentrasi titran tepat sama secara stoikiometri dengan analit Menemukan titik equivalen adalah tujuan akhir titrasi.
Contoh : jika kita mempunyai senyawa basa yang mengandung 0,250 mol OH- , kemudian dititrasi dengan H+, titik equivalen tercapai ketika 0,250 mol H+ ditambahkan.
www.themegallery.com
Titik akhir titrasi Titik akhir titrasi tercapai ketika titik equivalen telah terlewati. Biasanya terjadi setelah terdapat sedikit titran yang tidak lagi bereaksi (berlebih). Pada sebagian besar kasus, perbedaan antara titik akhir titrasi dan titik equivalen tidak signifikan dan dapat diabaikan.
Company Logo
www.themegallery.com
Indikator Adalah senyawa yang sensitif (berubah warna) pada saat analit habis atau pada saat titran berlebih
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Titrasi Balik Titrasi balik digunakan ketika reaksi anatara analit dan titran berjalan lambat, atau apabila tidak ada indikator yang cocok. Caranya : Tambahkan titran secara berlebih sehingga semua analit habis bereaksi dan ada sedikit titran berlebih. Titrasi kembali kelebihan titran dengan titran kedua untuk memperoleh titik equivalen.
Company Logo
www.themegallery.com
Carbonate
OH-
H+ Equivalence Point Amount of H+ needed to reach the equivalence point = moles of H+ added moles of OH- added
Company Logo
LOGO
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Indikator adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekulmolekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa Asam kuat - Basa kuat Asam kuat - Basa lemah Asam lemah - Basa kuat Asam kuat - Garam dari asam lemah Basa kuat - Garam dari basa lemah
Company Logo
www.themegallery.com
Remember. ? Apa itu asam kuat dan asam lemah? Bagaimana cara menghitung equivalensi? Bagaimana cara menghitung molaritas dan normalitas? Pertanyaan yang sama untuk basa
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
SAMPLE PROBLEM
In an acid-base titration, 17.45 mL of 0.180 M nitric acid, HNO3, were completely neutralized by 14.76 mL of aluminium hydroxide, Al(OH)3. Calculate the concentration of the aluminium hydroxide.
Company Logo
www.themegallery.com
SAMPLE ANSWER
The balanced equation for the reaction is: 3HNO3(aq) + Al(OH)3(aq) Al(NO3)3(aq) + 3H2O(l) The number of moles of nitric acid used is: y mol = 0.180 mol/L x 0.01745 L = 3.14 x 10-3 mol HNO3 From the stoichiometry of the reaction, the number of moles of aluminium hydroxide reacted is: 3.14 x 10-3 mol HNO3 x 1 mol Al(OH)3 = 1.05 x 10-3 mol 3 mol HNO3 Therefore, the concentration of the aluminium hydroxide is: 1.05 x 10-3 mol Al(OH)3 = 0.0711 M 0.01476 L
Company Logo
www.themegallery.com
Contoh lain 1. Untuk mentitrasi Asam sulfat sebanyak 25,00 mL diperlukan titran NaOH 0,10 M sebanyak 26,50mL. Berapakah konsentrasi asam? 2. Pada pembakuan NaOH titrasi titik akhir titrasi diperoleh pada 20,35mL. Baku primer yang dipakai asam oksalat yang dibuat dengan menimbang 1,250 g dan dilarutkan sampai 100mL, indikator yang dipakai fenoftalein. Hitung konsentrasi NaOH.
Company Logo
Secara Kelompok
tentukan reaksi dan kurva titrasi untuk titrasi: Asam kuat - Basa lemah Asam lemah - Basa kuat Asam kuat - Garam dari asam lemah Basa kuat - Garam dari basa lemah
www.themegallery.com
Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah contoh : Asam kuat : HCl Basa lemah : NH4OH Persamaan Reaksi : HCl + NH4OH NH4Cl + H2O Reaksi ionnya : H+ + NH4OH H2O + NH4+
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah contoh : - Asam kuat : HCl - Garam dari asam lemah : NH4BO2 Persamaan Reaksi : HCl + NH4BO2 HBO2 + NH4Cl Reaksi ionnya : H+ + BO2- HBO2
Company Logo
www.themegallery.com
contoh : - Basa kuat : NaOH - Garam dari basa lemah : CH3COONH4 Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4
CH3COONa + NH4OH
NH4OH
Company Logo
www.themegallery.com
LOGO