Anda di halaman 1dari 9

Thermodinamika

Di susun oleh:

Nama : Istnie Nur Khoirunnisa Nim : 21030111060026

KELAS : 2011 A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan thermodinamika makroskopik dan mikroskopik? 2. Apa yang dimaksud dengan system terbuka, tertutup dan terisolasi? Berikan contohnya! 3. Carilah arti besaran thermodinamika 4. Konversi skala temperature

JAWABAN : 1. Thermodinamika makroskopik adalah suatu pendekatan yang mempunyai sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang juga disebut thermodinamika klasik. pendekatan

Thermodinamika

mikroskopik

adalah

Pendekatan

tentang

sifat

thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel, yang juga disebut pendekatan thermodinamika modern atau statistic. 2. Sistem terisolasi, tertutup dan terbuka a. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh : wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
( MM.ABBOTY , H.C. Vann Ness , Thermodinamika Edisi Kedua , Erlangga : Jakarta )

b. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Contoh: balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.

Rumah hijau, di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.

Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
( F David Woxroby , HP Gills , Norman H , Nach Trieb , Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi ke 4 , Erlangga : Jakarta )

c. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Contoh: Samudra.
(F David Woxroby , HP Gills , Norman H , Nach Trieb , Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi ke 4 , Erlangga)

3.

a. Energi Internal(E/U) adalah Jumlah energi total dari sistem yang disebabkan oleh energi potensial antara molekul-molekul , energi kinetik akibat gerakan-gerakan molekul , dan energi kimia yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia. ( Prinsip-Prinsip Kimia Modern David Woxtobby , HE Gillis , Norman H Nachtrieb , Edisi Keempat , Erlangga : Jakarta

b. Entalpi(H) adalah Suatu sifat dan mempunyai satuan energi , ia dapat atau tidak dapat diperlukan sebagai energi. ( Prinsip-Prinsip Kimia Modern David Woxtobby , HE Gillis , Norman H Nachtrieb , Edisi Keempat , Erlangga : Jakarta )

c. Entropi(S) adalah Fungsi koordinat termodinamik yang perubahannya sama dengan integral doR/T antara keadaan awal dan akhir , diintegrasi sepanjang lintasan terbalikkan sekehendak yang menghubungkan kedua keadaan itu. ( Mark W Zemansky , Richard H. Diffman , Kalor dan Termodinamika ) atau Entropi yang merupakan sifat sebuah sistem yang

hakiki , yang secara fungsional dihubungkan dengan koordinat-koordinat terukur yang mengkarakterisasikan sistem tersebut. Untuk sebuah proses yang reversibel perubahan-perubahan sifat ini diberikan oleh : ds = SQ/T ( MM.ABBOTY , H.C. Vann Ness , Thermodinamika Edisi Kedua , Erlangga : Jakarta d.Energi Gibs(G) adalah Fungsi keadaan yang membahas suatu proses pada suhu dan tekanan tetap. Energi Gibs adalah dasar untuk memprediksi komposisi kesetimbangan dari campuran reaksi. ( MM.ABBOTY , H.C. Vann Ness , Thermodinamika Edisi Kedua , Erlangga : Jakarta ) e.Energi Helmholts(A) adalah kerja maksimal dari sistem yang mana selisih dari fungsi kerja maksimal pada dua keadaan ( keadaan akhir dan awal dari sistem ). f.Kalor(Q) adalah Jumlah energi yang dipindahkan antara dua benda yang pada awalnya mempunyai suhu yang berbeda. ( Prinsip-Prinsip Kimia Modern David Woxtobby , HE Gillis , Norman H Nachtrieb , Edisi Keempat , Erlangga : Jakarta ) g.Kerja(W) adalah Interaksi antara 2 sistem sedemikian sehingga apa yang terjadi pada setiap permukaan batas interaksinya dapat diulangi dengan efek tunggal diluar tiap sistem berupa perubahan tinggi suatu beban dalam medan potensial gravitasi. ( Djojodihardjo Harijono , Dasar-Dasar Termodinamika Teknik , PT Gramedia Jakarta )

h.Energi kinetik(EK) adalah Energi yang berasal dari gerakan translasi dan gerakan internal dari masing-masing molekul. i.Energi Potensial(EP) adalah Energi yang berasal dari energi kisi-kisi zat padat dan gaya tarik menarik serta tolak menolak antara molekulmolekul gas dan zat cair.

4.

Konversi skala temperature

Kriteria

kelvin

Celsius

Fahrenheit

Rankine

Delisle

Newton

Raumur

Rmer

Nol absolut

0K

-273,15 C

-459,67 F

0 Ra

559.73 De

-90,14 N -218,52 R -135,9 R

Titik beku air

273,15 K

0 C

32 F

491,67 Ra

150 De

0 N

0 R

7,5 R

Suhu badan ma nusia 310,15 K 37 C 98,6 F 558,27 Ra 94,5 De 12,21 N 29,6 R 26,93 R

Titik didih air

373,15 K

100 C

212 F

671,67 Ra

0 De

33 N

80 R

60 R

Dari kelvin
Skala yang diinginkan Celsius Fahrenheit Rankine Delisle Newton Raumur Rmer Formula C = K 273,15 F = K 1,8 459,67 Ra = K 1,8 De = (373,15 K) 1,5 N = (K 273,15) 33/100 R = (K 273,15) 0,8 R = (K 273,15) 21/40 + 7,5

Dari Celsius
Skala yang diinginkan Kelvin Fahrenheit Rankine Delisle Newton Raumur Rmer Formula K = C + 273,15 F = C 1,8 + 32 Ra = C 1,8 + 491,67 De = (100 C) 1,5 N = C 33/100 R = C 0,8 R = C 21/40 + 7,5

Dari Fahrenheit
Skala yang dinginkan Kelvin Celsius Rankine Delisle Newton Raumur Rmer Formula K = (F + 459,67) / 1,8 C = (F 32) / 1,8 Ra = F + 459,67 De = (212 F) 5/6 N = (F 32) 11/60 R = (F 32) / 2,25 R = (F 32) 7/24 + 7,5

Dari Rankine
Skala yang diinginkan Kelvin Celsius Fahrenheit Delisle Newton Raumur Formula K = Ra / 1,8 C = Ra / 1,8 + 273,15 F = Ra - 459,67 De = (671,67 Ra) 5/6 N = (Ra 491,67) 11/60 R = (Ra / 1,8 + 273,15) 0,8 R = (Ra 491,67) 7/24 + 7,5

Rmer

Dari Delisle
Skala yang diinginkan Kelvin Celsius Fahrenheit Rankine Newton Raumur Rmer Formula K = 373,15 De 2/3 C = 100 De 2/3 F = 212 De 1,2 Ra = 671,67 De 1,2 N = 33 De 0,22 R = 80 De 8/15 R = 60 De 0,35

Dari Newton
Skala yang diinginkan Kelvin Celsius Fahrenheit Rankine Delisle Raumur Rmer Formula K = N 100/33 + 273,15 C = N 100/33 F = N x 60/11 + 32 Ra = N 60/11 + 491,67 De = (33 N) 50/11 R = N 80/33 R = N 35/22 + 7,5

Dari Raumur
Skala yang diinginkan Kelvin Celsius Fahrenheit Rankine Delisle Newton Rmer Formula K = R / 0,8 + 273,15 C = R / 0,8 F = R 2,25 + 32 Ra = R 2,25 + 491,67 De = (80 R) 1,875 N = R 33/80 R = R 21/32 + 7,5

Dari Rmer

Skala yang diinginkan Kelvin Celsius Fahrenheit Rankine Delisle Newton Raumur

Formula K = (R 7,5) 40/21 + 273.15 C = (R 7,5) 40/21 F = (R 7,5) 24/7 + 32 Ra = (R 7,5) 24/7 + 491,67 De = (60 R) 20/7 N = (R 7,5) 22/35 R = (R 7,5) 32/21

Anda mungkin juga menyukai