Anda di halaman 1dari 4

i.

Terjemahan Case Report

Laki-laki 20 tahun, olahragawan dengan keluhan pengeluaran urinnya berkurang sejak 4 hari yang lalu dan warna urin pekat sejak 4 hari yang lalu dalam 2 kali berkemih. Gejala ini muncul 1 hari setelah 2 jam sibuk dan mengikuti latihan di perkemahan NCC (kesatuan calon perwira nasional). Dia juga mengatakan kurang minum air selama dan sesudah latihan. Setelah latihan dia mulai merasa badannya pegel semua. Keesokan harinya warna urinnya pekat sampai 2 kali. Pengeluaran urinnya biasanya 250 cc dan setelah 4 hari berkurang sampai < 100 cc. Tidak ada riwayat demam, luka-luka, minum alcohol, gigitan ular, atau kelemahan di anggota badan. Tidak ada riwayat seperti ini sebelumnya dan keluarga tidak ada keluhan serupa seperti ini.

Suhu tubuhnya mencapai 390 F, N 88x/menit, TD 140/80 mmHg, kelemahan otot terutama di paha dan tangan. Pemeriksaan sistemik normal. Hasil labboratorium : analisis urin peningkatan warna, protein +, tidak ada RBCS, sel epitel - 2-3/LP. SGOT 80 IU/L, SGPT 300 IU/l, kadar kreatinin 8.25 mg%, kadar BUN 162 mg%, pemeriksaan urin (kualitatif) untuk myoglobin positif. LDH 600 U/L kadar, kalsium 7.8 mg%, kadar phospat 6.8 mg%, kadar asam urat 5.0 mg%, kadar potassium 6.2 mEq/L, kadar kretinin kinase 17900 U/L. ABG menyatakan pO2 92 mmHg, p CO2 28 mmHg, pH 7.16, HCO3 13. Pasien dirawat dengan cairan yang cukup dan hemodialisis bikarbonat. Selama pengobatan kadar kreatinin dimulai berkurang dan menjadi normal setelah 4 sesi hemodialisis bikarbonat. Pemeriksaan urin diulang setelah seminggu dan hasilnya normal. Parameter ginjal berubah normal dalam 10 hari. Keadaan pasien secara dramatis meningakat dalam jangka waktu 2 minggu dan dihentikan.

ii.

Resume Case Report 1. Resume Identitas Pasien Nama : Tn. X Umur : 20 tahun Pekerjaan : Olahragawan Alamat :Pada kasus ini pasien adalah seorang laki-laki berusia 20 tahun dan seorang olahragawan. Biasanya gagal ginjal jarang terjadi pada usia muda tanpa faktor pencetus. Gagal ginjal biasa diderita para lansia karena saat itu organ tubuh sudah rentan dan berkurang keefektifitasan kerja organ tubuh. Jadi umur pasien tidak menjadi faktor pendukung terjadinya gagal ginjal pada pasien. Selanjutnya, pasien adalah seorang olahragawan yang yang masih aktif. Saat berolahraga tentunya menjadi aktifitas yang cukup berat untuk tubuh jika tidak diimbangi dengan makanan dan minuman yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang dari tubuh yang keluar melalui keringat. Tubuh saat berolahraga mengalami peningkatan metabolisme untuk menghasilkan energi, sehingga jika kita kurang asupan cairan maka dapat mengganggu keseimbangan cairan ditubuh karena air merupakan komponen yang paling penting dalam tubuh kita. Jika keseimbangan cairan ditubuh berkurang, tubuh akan menimbulkan kompensasi untuk mempertahankan homeostasis tubuh yang jika lama kelamaan dibiarkan dapat menyebabkan gagal jantung, syok hipovolemik, gagal ginjal, dan banyak lagi. Jadi, pekerjaan pasien ini dapat menunjang penyakit gagal ginjal jika pasien kurang mengkonsumsi cairan cairan. 2. Resume RPS dan RPD Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluhkan pengeluaran urinnya berkurang sejak 4 hari yang lalu dan warna urinnya menjadi lebih pekat sejak 4 hari yang lalu dalam 2 kali berkemih. Gejala ini muncul 1 hari setelah 2 jam sibuk mengikuti latihan di perkemahan NCC (kesatuan calon perwira nasional). Pasien juga mengatakan bahwa ia kurang minum air selama dan sesudah latihan. Setelah latihan, dia mulai merasa seluruh badannya terasa lemas. Keesokan harinya warna urinnya pekat sampai 2 kali. Pengeluaran urinnya biasanya 250 cc dan setelah 4 hari berkurang sampai < 100 cc. Dari keterangan diatas, kemungkinan pasien ini mengalami oliguria. Oliguria adalah berkurangnya sekresi urin. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan cairan atau yang sering kita sebut dengan dehidrasi. Pasien seharusnya menjaga keseimbangan cairan ditubuhnya dengan mengkonsumsi air dalam jumlah yang banyak karena pasien sedang melakukan aktifitas yang berat dan cukup lama. Cairan yang tadinya didalam tubuh pasien keluar melalui keringat selama aktifitas pasien berlangsung, seharusnya diganti dengan mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang banyak agar cairan yang hilang dapat tergantikan. Jika cairan ditubuh tidak diganti, maka dapat mengakibatkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi sehingga proses filtrasi diginjal menurun yang mengakibatkan ekskresi urin berkurang(oliguria). Dehidrasi yang berat dapat menyebabkan kekentalan didalam darah yang

dapat menurunkan kardiak output dan sirkulasi diginjal menjadi menurun. Jika hal ini dibiarkan berlangsung lama dapat menyebabkan gagal ginjal karena kurangnya sirkulasi darah keginjal. Riwayat Penyakit Dahulu - Tidak ada riwayat demam - Tidak ada riwayat luka-luka - Tidak ada riwayat minum alcohol - Tidak ada riwayat gigitan ular berbisa - Tidak ada riwayat kelemahan di anggota badan Dari data diatas, disebutkan bahwa pasien tidak memiliki riwayat demam, luka-luka, minum alcohol, gigitan ular berbisa, dan kelemahan dianggota badan. Demam mengindikasikan bahwa ada inflamasi atau infeksi didalam tubuh pasien. Luka-luka bisa diindikasikan dehidrasi karena banyak kehilangan cairan pada luka tersebut. Alkohol merupakan faktor yang dapat merusak organ. Bisa ular bersifat toksik didalam darah yang dapat menyebabkan merusak kerja organ karena masuk melalui aliran darah. Kelemahan anggota badan merupakan salah satu manifestasi dari gagal ginjal kronis. Hal ini bisa disebabkan karena pada pasien gagal ginjal, viskositasnya meningkat dan menyebabkan kardiak output menurun sehingga anggota tubuh terasa lemas karena kekurangan pasokan oksigen yang dibawa oleh aliran darah.

3. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Pemeriksaan Fisik : Suhu 8 0F, Nadi 88/min, TD 140/80 mmHg Pemeriksaan penunjang : a. Urinalisis : warna urin pekat, proteinuria overload, tidak ada sel darah merah, b. Mikroskopik urin : sel epitel 2-3/LPB. c. Fungsi Hati : SGOT 80 IU/L, SGT 300 IU/L, Fosfat 6,8 mg%, Kalsium 7,8 mg%, Kalium 6,2 mEq/L d. Fungsi Ginjal : Kreatinin 8,25 mg%, BUN 162 mg%, Asam Urat 5.0 mg% e. Fungsi Jantung : LDH - 600 U/L, Kreatinin kinase (CPK) 17900 U/L. f. ABG : PO2 92 mmHg, PCO2 - 28 mmHg, , HCO2 13, pH 7.16. Dari hasil pemeriksaan diatas menunjukkan ke arah gejala dari Gagal Ginjal Akut, karena adanya warna urin pekat, proteinuria overload, hematuria, dan terjadi peningkatan kreatinin dan ureum (khas pada Gagal Ginjal Akut). Serta disini pasien mengalami ketidakseimbangan asam basa karena terjadi penurunan kadar dari pH 7.16 (7, 35-7, 45), PCO2 28 mmHg (35-45 mmHg), HCO2 13 (22-26 mEq/L). Pada pemeriksaan kimia darah,

untuk fungsi hati didapatkan SGOT 80 IU/L (<37 U/L), SGT 300 IU/L (<47 U/L), Fosfat 6,8 mg% ( 2 4.5 mg/dl), Kalsium 7,8 mg% ( 8.5 10.5 mEq/L), Asam Urat 5.0 mg% ( 3 7 mg/dl), Kalium 6,2 mEq/L (3.5 5.1 mEq/L). Untuk pemeriksaan fungsi jantung didapatkan LDH - 600 U/L (40 60 mg/dl), Kreatinin kinase (CPK) 17900 U/L (<167 U/L). Sedangkan pada pemeriksaan fungsi ginjal didapatkan Kreatinin 8,25 mg% (0.5 1.5 mg/dl), BUN 162 mg% (17-43 mg/dl), Asam Urat 5.0 mg% (3 7 mg/dl).
Pemeriksaan Penunjang

iii.

Analisis Case Report

Anda mungkin juga menyukai