Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA MAHASISWA SITUS SANGIRAN SRAGEN JAWA TENGAH SABTU, 18 JUNI 2011

Rombel Kelompok Ketua Kelompok Anggota

: 1 (Satu) : 1 (Satu) : Retno Asih : Sigit Pamungkas Rizaldy Sidiq PP Andika Fikry G

I.

Stasiun Pengamatan ke : 1 (satu)

Nama wilayah/desa/dusun : Ngampon Ds. Krikilan Posisi Geografis : Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Formasi : Pucangan

Umur Geologi : 1,8 juta 900.000 tahun lalu

Karakteristik (Batuan : Beku, Sedimen, Metamorf) Geologi : Pelapisan :

Pucangan, sebagai bukti bahwa Sangiran dulunya berupa hutan payau (bakau). Lapisan pucangan ini terdiri dari lapisan breksi vulkanik (dominan) bawah, berwarna agak kecoklatan dan lapisan lempung hitam yang berwarna agak kuning karena teroksidasi oleh air hujan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lempung moluska yang menunjukkan adanya hutan bakau/ payau . Warna : hitam, kuning ( karena teroksidasi oleh air hujan) Struktur : silang siur/datar Paleontology(paleobotani, paleozoologi) Pada lapisan pucangan atas ditemukan pertama kali Meganthropus paleojavanicus, gajah purba (Stegodon trigonosephalus). Gajah purba hidup sekitar 1,7 juta tahun lalu dan punah sekitar 30.000 tahun lalu, gajah purba memiliki tinggi 6 meter dan panjang 11 meter. Biologi : - binatang reptil (buaya, kura-kura), Kepiting

Karakteristik spesifik/unik formasi Formasi Pucangan di desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen membutikan bahwa Sangiran dulunya berupa hutan bakau/rawa pantai Dokumentasi/foto

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan) Di Mandala Kendeng Barat yaitu di daerah Sangiran, Formasi Pucangan berkembang sebagai fasies vulkanik dan fasies lempung hitam.

Awal Kala Plestosen Bawah, sekitar 1,8 juta tahun lalu, terjadi letusan gunung api yang hebat. Mungkin berasal dari Gunung Lawu purba sehingga diendapkan lahar vulkanik yag mengisi laguna Sangiran. Letusan gunung api ini telah mengubah bentang alam menjadi laut dangkal, menandai dimulainya perubahan lingkungan laut ke lingkungan darat, sekaligus awal dari mundurnya laut dari Sangiran. Rawa dan hutan bakau mendominasi lanskap Sangiran hingga sekitar 0,9 juta tahun yang lalu, dicirikan oleh endapan lempung hitam yang diistilah sebagai Formasi Pucangan.
II. Stasiun Pengamatan ke-2 (dua) Nama wilayah/desa/dusun Ngampon Desa Krikilan Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Formasi Pucangan Umur Geologi 1,8 juta-900.000 tahun lalu Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf) Geologi : Pelapisan : lempung hitam Breksi vulkanik Pengendapan bertahap/pelapisan yang berbeda

Warna

: Hitam Putih seperti gamping (adanya diatomae)

Struktur

: miring (ada pengerosian pengangkatan dari tenaga endogen dan penyempitan dari tenaga eksogen

Paleontologi (paleobotani, paleozoologi)

Ada diatomae (dapat dijadikan bahan untuk membuat tir (cat). Diatomae merupakan ganggang laut yang sudah membatu, hidup pada saat Sangiran dulunya laut berubah menjadi kawasan bakau Ganggang laut Karakteristik spesifik/unik formasi Pengendapan dari lapisan Pucangan dengan jelas, bisa dibedakan diatomae dengan lempung hitam. Pengendapan terjadi secara bertahap Dokumentasi/Foto Biologi

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan)

Di bagian barat dan tengah Zona Kendeng formasi ini terletak tidak selaras di atas Formasi Sonde. Formasi ini penyebarannya luas. Di Kendeng Barat batuan ini mempunyai penyebaran dan tersingkap luas antara Trinil dan Ngawi. Ketebalan berkisar antara 61 480 m, berumur Pliosen Akhir (N21) hingga Plistosen (N22). Di Mandala

Kendeng Barat yaitu di daerah Sangiran, Formasi Pucangan berkembang sebagai fasies vulkanik dan fasies lempung hitam.

III.

Stasiun Pengamatan ke-3 (tiga)

Nama wilayah/desa/dusun Pablengan Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Formasi Kalibeng Umur Geologi 2 juta-1,8 juta tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf) Geologi : Pelapisan: Kalibeng : lapiasn laut, cirri adanya

lempung abu kebiru-biruan yang disebut merine Warna: abu kebiru-biruan Struktur: datar Paleontologi (paleobotani, paleozoologi)

Molusca, Foraminifera (terbentuk dari makhluk kecil yang membatu) Biologi

Pelecypoda, gastropoda Karakteristik spesifik/unik formasi Adanya formasi Kalibeng sebagai bukti bahwa Sangiran dulunya berupa lautan Dokumentasi/Foto

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan) Adanya air asin (air yang terhalang/terjebak), berupa cekungan, mengandung gas nitrogen dan oksigen. Pada kawasan/cekungan air asin tersebut ti dak ditumbuhi tumbuhan. Cekungan air asin tersebut memiliki pH 8 dan kadar garam 4

Lempung biru yang membentuk apa yang disebut kalangan arkeolog sebagai Formasi Kalibeng di bagian paling bawah adalah endapan paling tua. Endapan itu tercipta sejak 2,4 juta tahun lalu ketika daerah ini masih merupakan lingkungan laut dalam.

IV. Stasiun Pengamatan ke-4 (empat) Mud Vulcano Nama wilayah/desa/dusun Sangiran Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Formasi antara Pucangan bawah dan Kalibeng atas Umur Geologi 1,9 juta-1,7 juta tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf) mat volcano/batu asahan/sangir Warna: Krem (yellow) Struktur: Berserakan Paleontologi (paleobotani, paleozoologi) Geologi : Pelapisan: Kalibeng : Mud Vulcano terbentuk

dari lahar dingin yang tercampur dengan lempung dan batuan akhirnya membentuk batuan

Pada formasi ini tidak ditemukan fosil Biologi

Pada formasi ini tidak ditemukan jasad hidup Karakteristik spesifik/unik formasi Sebagai bukti dimana gunung Merapi dan Merapu purba mengeluarkan material- material batuannya (lahar) yang akhirnya mengendap dan membeku di situs Sangiran dan mengisi laguna- laguna/cekungan- cekungan Dokumentasi/Foto

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan) Kondisi lahan Mud Volcano berupa lahan yang gersang yang berisi batu batu, yang jarang ditumbuhi oleh tumbuhan. Dan kondisi cuacanya sangat panas.

V.

Stasiun Pengamatan ke-5 (lima)

Nama wilayah/desa/dusun Ngebom Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Formasi Kabuh dan Notopuro (sebagian kecil) Umur Geologi 900.000-200.000 tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf)

Geologi : Pelapisan: Kabuh : membuktikan bahwa Sangiran berupa hutan

terbuka, bukti adanya stepa dan sabana serta sungai kecil dengan pohon-pohon yang jarang Notopuro : di atas formasi Kabuh, membuktikan bahwa

Sangiran berupa daratan seutuhnya, formasi ini merupakan titik trianggulansi/titik tertinggi di situs Sangiran Warna: berkabuh) Struktur: Berlapis, datar Paleontologi (paleobotani, paleozoologi) Formasi ini merupakan gudangnya fosil seperti badak, rusa, kerbau purba, Kuning (adanya breksi vulkanik,tuva kabuh, pasir konglomerat

harimau, babi, banteng, dll. Sejenis pakis Karakteristik spesifik/unik formasi Ditemukan pertama kali alat-alat batu oleh G.H.R. von Koenigswald Sujono, dll. 1934 (artefak batu) 1936 (femur Homo erectus) 1937 (atap tengkorak Homo erectus, dilanjutkan peneliti Indonesia, Dr. Ditemukannya Pithecanthropus erectus Biologi

Dokumentasi/Foto

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan) Terjadi pengerosian lapisan tanah secara bertahap.

Situs sangiran ditemukan oleh ahli paleontologi G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1934 melalui artefak yang ditinggalkan Homo erectus di Desa Ngebung, Sangiran. Saat itu von Koenigswald ditugaskan Belanda untuk menyusun biostratigrafi Jawa berdasarkan fosil mamalia. Penggalian yang dimulai pada tahun 1936 lalu menemukan fosil-fosil Homo erectus. Penemuan demi penemuan pun terjadi terus sampai dasawarsa terakhir ini, membuktikan bahwa Sangiran adalah situs Homo erectus yang sangat penting. Sekitar 0,8 juta tahun lalu, tidak lagi dijumpai rawa di Sangiran. Juga tak lagi terdapat daerah peralihan antara laut dan darat. Manusia kekar Meganthropus paleojavanicus masih hidup dan berdampingan hidupnya dengan Homo erectus yang lebih ramping. Kemampuan membuat alat serpih tetap dilanjutkan. Pada periode berikutnya terjadi letusan gunung yang hebat di sekitar Sangiran, berasal dari Gunung Lawu, Merapi dan Merbabu purba. Letusan hebat telah memuntahkan jutaan kubik endapan pasir vulkanik, kemudian diendapkan oleh aliran sungai yang ada di sekitarnya saat itu.

Aktivitas vulkanik tersebut tidak hanya terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi susul-menyusul dalam periode lebih dari 500.000 tahun. Aktivitas alam ni meninggalkan endapan pasir fluvio-volkanik setebal tidak kurang dari 4o meter, dikenal sebagai Formasi Kabuh. Lapisan ini mengindikasikan daerah Sangiran sebagai lingkungan sungai yang luas saat itu: ada sungai utama dan ada pula cabang-cabangnya dalam suatu lingkungan vegetasi terbuka. Salah satu sungai purba yang masih bertahan adalah Kali Cemoro.

Anda mungkin juga menyukai