PAPER Revisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

BAB I PENDAHULUAN

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Perusahaan manufktur adalah perusahaan yang di dalamnya terjadi proses industry untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang layak untuk dipasarkan. Manufaktur itu sendiri merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah suatu bahan mentah menjadi barang jadi melalui proses tahapan teknologi. Sementara secara gramatikal, arti kata manufaktur sendiri berarti membuat barang dengan menggunakan tangan. Pada perkembangannya, perusahaan manufaktur adalah yang menyangkut

pengubahan bahan mentah tadi melalui suatu tahapan proses material, shaping dan cutting. Produk-produk manufaktur akan terus berubah spesifikasi atau sifatnya seiring dengan makin berkembangnya kebutuhan dalam pemakaian. Pemakaian dalam bentuknya yang beraneka ragam merupakan keinginan dari manusia yang setiap saatnya selalu menuntut perubahan dan perkembangan. Laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan perusahaan pada umumnya. Perbedaan yang paling terlihat hanyaah terdapat dalam rekening-rekeningnya saja. Perbedaan rekening tersebut terutama karena perusahaan manufaktur melakukan proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi, sedangkan perusahaan dagang tidaklah demikian. Laporan keuangan biasanya dibuat minimal satu tahun sekali di akhir periode akuntansi. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari tiga laporan, yaitu neraca atau balance sheet, laporan laba rugi, dan laporan modal atau laporan perubahan posisi keuangan. Di dalam laporan keuangan manufaktur, neraca dan laporan laba rugi lebih digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan. sementara laporan posisi keuangan digunakan oleh pemilik perusahaan manufaktur dan atau para pemegang saham.

Dari beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), kami memilih 5 perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang makanan dan minuman. Kelima perusahaan itu adalah PT ULTRAJAYA MILK INDUSTY & TRADING COMPANY Tbk, PT MAYORA INDAH Tbk, PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk, PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk, dan PT NIPPON INDOSARI CORPORINDO Tbk.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Dalam menganalisis suatu laporan keuangan diperlukan pemahaman yang cukup mengenai cara dan tekhnik-tekhnik untuk menganalisis laporan keuangan tersebut. Hal ini dikarenakan laporan keuangan tersebut dapat menjadi indikator dalam mencapai beberapa tujuan dan dapat pula digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kinerja perusahaan.

2.2 Pentingnya Analisa Laporan keuangan Laporan keuangan yang disususn oleh suatu perusahaan itu pada pokoknya ditujukan kepada pihak-pihak diluar perusahaan, sehingga yang bersanggkutan dapat menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai perusahaan tadi. Pada umumnya pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan tersebut, perlu melakukan analisa-analisa tertentu terhadap laporan agar dapat memperoleh informasi yang diperlukan, bahkan kadangkadang perusahaan sudah menyajikan analisa-analsa tadi. Analisa-analisa tersebut penting, oleh karena hanya dengan melihat laopran keuangan itu saja akan tidak dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan atau neraca dan laporan hasil prestasi operasi atau laporan laba rugi, disamping itu ada satu jenis laporan keuangan yang lainnya yaitu laporan Sumber Dana atau Laporan Arus Dana dalam perusahaan. Bagi pemegang saham (pemilik perusahaan), laporan keuangan penting untuk melihat posisi Rentabilitas atau Profitabilitas yaitu kemampuan Manajemen Perusahaan untuk menghasilkan Laba. Bagi kreditur laporan keuangan mempunyai kegunaan untuk melihat posisi likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban jangka pendeknya. Bagi penguasa negara (pemerintah) laporan keuangan perusahaan mempunyai kegunaan untuk menentukan besarnya pajak perseroan (penghasilan) yang akan ditarik. Bagi manajemen perusahaan yang bersangkutan, laporan keuangan mempunyai kegunaan untuk menilai hasil kerja manajemen, baik dipandang dari sudut likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas, maupun aktivitas. Bagi karyawan, laporan keuangan mempunyai kegunaan untuk perbaikan nasib hidupnya.

2.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Pengertian kinerja keuangan menurut Jumingan (2006:239) adalah sebagai berikut: Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Menurut Sutrisno (2009:53) menjelaskan tentang kinerja keuangan sebagai berikut: Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Dari definisi kinerja keuangan yang dipaparkan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil atau prestasi yang dicapai perusahaan mengenai posisi keuangan perushaan, informasi dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Untuk keperluan evaluasi maka perlu menganalisis laporan keuangan dengan cara menghubungkan elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan atau sering disebut analisis rasio keuangan. Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan , faktor yang paling utama untuk mendapat perhatian oleh penganalisa adalah : a. Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih.

b. Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. c. Rentabilitas atau profitability adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. d. Stabilitas Usaha adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang hutang tersebut tepat pada waktunya.

2.4 Alat Analisis Laporan Keuangan Alat analisis keuangan keuangan dapat membantu para pengguna dalam menganalisis laporan keuangan, diantaranya ialah: 1. Analisis laporan keuangan komparatif Analisis laporan keuangn komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Perbandingan laporan selama beberapa periode dapat menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah tren. Analisis keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal karena saat kita menelaah komparatif kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 2. Analisis laporan keuangan common-size Analisis laporan keuangan common-size disebut analisis vertikal. Karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau sebaliknya) dalam laporan common size. Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. 3. Analisis rasio Analisis rasio merupakan sala h satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan

gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period ke periode berikutnya. Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan. 4. Analisis arus kas Analisis arus kas merupakan alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentan bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam pramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas. 5. Valuasi Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang.teori ini menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalh ini, semua aset)sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat.

BAB III ANALISA LAPORAN KEUANGAN

3.1 Analisa Kredit (Risiko) 3.1.1 Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan sebuah perusahaan utuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ratio ini membandingkan antara harta lancar dan hutang lancar. Bila harta lancar lebih besar daripada hutang lancar, disebut likuid dan sebaliknya disebut ilikuid atau tidak mampu. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Ratio ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis ratio yakni: a. Rasio Lancar (Current Ratio) Current ratio adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang mebandingkan antara aset lancar dengan hutang jangka pendek. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Rasio Lancar (Current Ratio) antara lima perusahaan makanan:

Rasio Lancar = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

3 4 5

PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari perhitungan tersebut, perusahaan yang nilai rasio lancarnya lebih tinggi dari perusahaan lain adalah PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 3,94 aset lancar. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dikategorikan sbagai perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik, karena semakin tinggi nilai current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Sedangkan PT Ultra Milk Industri Tbk memiliki nilai rasio yang paling rendah di antara 4 perusahaan lainnya. Dimana perusahaan hanya memiliki Rp 1,52 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap Rp 1,00 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Hal tersebut berarti perusahaan itu masih kurang modal dalam melunasi hutangnya. b. Rasio Cepat (Quick Ratio/Acid Test Ratio) Rasio lain yang digunakan untuk mengukur likuiditas sebuah perusahaaan adalah rasio cepat (quick ratio), juga dikenal sebagai acid-test ratio. Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan. Quick ratio menunjukkan seberapa baik sebuah perusahaan memenuhi kewajibankewajiban jangka pendek yang tengah ada dengan aset yang dapat diubah menjadi kas tanpa kesulitan. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Rasio Cepat (Quick Ratio/Acid Test Ratio) antara lima perusahaan makanan:

Rasio Cepat = No 1 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk

PT Ultra Milk Industri Tbk

3 4

PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki rasio cepat yang tertinggi. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,29 aset lancar. Di mana perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melunasi hutang lancarnya dibandingkan ke-empat perusahaan lainnya. Namun, PT Ultra Milk Industri Tbk memiliki rasio cepat yang lebih rendah yaitu hanya Rp 0,85. Hal tersebut berartikan bahwa PT Ultra Milk Industri Tbk masih terlalu kurang modal dalam melunasi hutangnya. c. Waktu penagihan ( collection periode ) Waktu penagihan (collection period) adalah rasio yang menunjukkan berapa lama ratarata jangka waktu penerimaan hasil penjualan sejak penjualan terlaksana. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Waktu penagihan ( collection periode ) antara lima perusahaan makanan:

Waktu penagihan = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

3 4 5

PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari perhitungan ke-5 perusahaan tersebut di atas, terlihat bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki waktu penagihan yang paling sedikit, yaitu selama 21,09 hari. Hal itu berarti bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk lebih efektif karena mampu mengubah piutang menjadi kas dalam waktu yang lebih cepat. Sedangkan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk tidak dapat dikatakan efektif karena PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubah piutang menjadi kas, yaitu selama 65,06 hari. d. Jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory) Rasio jumlah hari untuk menjual persediaan adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menjual persediaannya dalam waktu yang cepat. Teknik perhitungan:

Berikut ini merupakan perbandingan Jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory) lima perusahaan makanan:

Jumlah hari untuk menjual persediaan = No 1 2 3 4 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

10

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan hasil perhitungan lima perusahaan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwasanya PT Ultra Milk Industri Tbk tidaklah efektif bila dibandingkan perusahaan lainnya. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki waktu yang sangat lama dalam menjual persediaannya yaitu selama 88,52 hari. Hal ini akan mendekatkan perusahaan kepada risiko, yaitu risiko mengeluarkan biaya terlalu banyak untuk pemeliharaan persediaan serta risiko bila persediaan yang ada rusak atau sudah tak layak lagi untuk dijual. Dibandingkan dengan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk, perusahaan ini mampu menjual persediaannya dalam waktu 10,7 hari. Hal ini berarti perusahaan ini jauh dari risiko pengeluaran biaya yang berlebihan.

3.1.2 Struktur Modal dan Solvabilitas Ratio ini menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya pada saat perusahaan di likuidasi. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai harta yang cukup untuk memenuhi total tuntutan dari pihak ke III (claim). Ratio ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis ratio yakni: a. Total Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt To Equity) Yaitu rasio hutang dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Rasio total utang terhadap ekuitas berfungsi untuk mengukur persentasi dana pembiayaan perusahaan yag disediakan oleh kreditor. Rasio ini menggambarkan bagaimana perusahaan mengatur komposisi antara hutang dengan ekuitas. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Total Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt To Equity) lima perusahaan makanan:

11

Total Utang terhadap ekuitas = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

3 4 5

PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari hasil perbandingan lima perusahaan tersebut PT Mayora Indah Tbk memiliki rasio yang paling tinggi yaitu . Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut memiliki risiko yang lebih besar. Karena total kewajiban perusahaan tersebut lebih besar daripada ekuitasnya. Posisi perusahaan yang baik yaitu besarnya hutang tidak melebihi modal sendiri supaya beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Dari lima perusahaan tersebut posisi yang paling baik adalah PT Nippon Indosari Corporindo Tbk yang memiliki angka rasio hanya ini lebih kecil dari ekuitas pemegang saham. dan total kewajiban perusahaan

b. Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (Long Term Debt To Equity) Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan terhadap hutang jangka panjang. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (Long Term Debt To Equity) lima perusahaan makanan:

12

Utang Jangka Panjang terhadap ekuitas No 1 2 3 4 5 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari hasil perhitungan tersebut di atas, bahwasanya PT Mayora Indah Tbk memiliki pendanaan jangka panjang oleh kreditor yang lebih tinggi dibandingkan empat perusahaan lainnya. Yaitu untuk setiap pendanaan ekuitas terdapat Rp 0,96 pendanaan jangka panjang dari kreditor. c. Kelipatan Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned) Besarnya jaminan laba operasi yang digunakan untuk menjamin beban bunga hutang jangka panjang atau setiap rupiah bunga hutang jangka panjang dijamin oleh laba operasi. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Kelipatan Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned) lima perusahaan makanan:

Kelipatan bunga = No 1 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk

13

PT Ultra Milk Industri Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan hasil perhitungan lima perusahaan tersebut terlihat bahwa PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki nilai rasio 0 (nol). Dimana kondisi ini sangat berisiko bagi perusahaan karena semakin kecil timed interest earned ratio, semakin besar ketidakmampuan perusahaan dalam membayar bunga hutang. Kemampuan yang paling baik dalam membayar bunga utang adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang mampu menutup beban bunga sebanyak 7,78 kali. 3.2 Analisa Profitabilitas Ratio Profitabilitas merupakan ratio hasil operasi perusahaan. Ratio ini dapat disajikan secara vertikal yang menunjukan saling hubungan antara laba dengan penjualan maupun secara membandingkan antara laporan rugi laba dengan neraca. 3.2.1 Tingkat Pengembalian Investasi (return on investment) Tingkat Pengembalian Investasi (return on investment) adalah untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan hutang. Rasio ini terdiri dari: a. Tingkat pengembalian asset (return on assests) Return on asset sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis yang merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba dengan semua aset yang dimiliki perusahaan. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Tingkat pengembalian asset (return on assests) lima perusahaan makanan:

14

Tingkat pengembalian aset


=

No 1

Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk

2 3 4 5

PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki persentase pengembalian aset yang paling tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 investasi aset akan menghasilkan 17,46% laba tahunan sebelum dikurangi bunga setelah pajak. Dengan kata lain, perusahaan memiliki kemampuan yang lebih dalam menghasilakan laba dengan semua aset yang dimiliki perusahaan. Dibandingkan dengan PT Ultra Milk Industri Tbk, perusahaan ini hanya mampu menghasilkan 5,83% laba tahunan sebelum dikurangi bunga setiap Rp 1 investasi aset. b. Tingkat pengembalian ekuitas (return on common equity) Besarnya laba bersih perusahaan dibanding dengan total modal sendiri.

Ratio ini dipengaruhi oleh perubahan modal saham, surplus modal (Agio Sero), laba ditahan dan perubahan laba bersih. Ratio ini juga disebut rentabilitas usaha atau rentabilitas modal sendiri. Ratio ini menunjukan besarnya laba bersih yang diperoleh dari setiap rupiah modal sendiri yang ditanam dalam perusahaan. Teknik perhitungannya:

15

Berikut ini merupakan perbandingan Tingkat pengembalian ekuitas (return on common equity) lima perusahaan makanan:

Tk Pengembalian Ekuitas = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Perusahaan dengan tingkat pengembalian ekuitas yang relatif lebih tinggi biasanya menjual dengan perkalian nilai buku yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan yang pengembaliannya rendah. Berdasarkan tabel tabel di atas, dapat dilihat bahwa PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dengan tingkat pengembalian ekuitasnya
atau 23,14%,

dapat menjual barangnya dengan perkalian nilai buku yang lebih tinggi, sedangkan PT Ultra Milk Industri Tbk, memiliki tingkat pengembalian ekuitas yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yaitu senilai
atau 7,49%. Dengan peningkatan ROE dapat

membuat manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk meningkatkan pendanaan melalui ekuitas pemegang saham dengan cara menaikkan harga saham perusahaan

3.2.2 Kinerja Operasi Analisis profitabilitas lainnya adalah evaluasi kinerja operasi. Kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi. Rasio ini terdiri dari : a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Besarnya laba kotor atas penjualan dibanding dengan penjualan. Jika penjualan naik pada biaya harga pokok penjualan yang tetap, maka ratio ini membaik. Ratio ini
16

ditentukan oleh perubahan harga pasar, volume penjualan, dan perubahan biaya produksi. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) lima perusahaan makanan:

Margin Laba Kotor = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Semakin besar margin laba kotor, maka semakin baik bagi perusahaan, karena margin laba kotor ini melihat seberapa baik sebuah perusahaan mengontrol biaya persediaan dan pembuatan produk dan kemudian meneruskan biaya kepada nasabah. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang memiliki tingkat margin laba kotor terbaik yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk karena memiliki nilai margin laba kotor tertinggi yaitu atau disbanding perusahaan atau . Sedangkan perusahaan yang memiliki margin laba kotor terendah lain yaitu PT Mayora Indah Tbk yang nilainya

. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan, semakin bagus,

karena itu artinya biaya produksi perusahaan itu rendah. Sebaliknya, semakin rendah margin laba kotor semakin tinggi biaya produksi yang ditanggung perusahaan.
17

b. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) Besarnya laba operasi perusahaan dibanding dengan penjualan bersih. Ratio ini dipengaruhi oleh perubahan harga pasar, volume penjualan, biaya produksi per unit dan perubahan biaya usaha. Teknik perhitungannya: laba operasi penjualan Berikut ini merupakan perbandingan Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) lima perusahaan makanan:
Margin Laba operasi = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Bersadarkan tabel diatas, perusahaan yang memiliki tingkat kemampuan rasio laba operasi terbaik yaitu perusahaann PT Nippon Indosari Corporindo Tbk, karena perusahaan ini memiliki jumlah margin laba operasi lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain, yaitu senilai atau . Sedangkan perusahaan yang memiliki margin laba atau .

opersai nya rendah yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food yaitu Semakin tinggi margin laba operasi perusahaan, semakin bagus perusahaan itu. c. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Besarnya laba bersih perusahaan atau earning after tax dibanding dengan pejualan bersih. Ratio ini dipengaruhi oleh perubahan harga pasar, volume penjualan, biaya

18

produksi per unit, biaya usaha, bunga dan tingkat pajak perseroan (pajak keuntungan atau pajak penghasilan). Teknik perhitungannya: aba ersih Penjualan

Berikut ini merupakan perbandingan Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) lima perusahaan makanan:
Margin Laba bersih = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Margin ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih (penjualan dikurangi semua biaya dan pajak). Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan rasio marjin laba bersih terbaik yaitu perusahaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk karena perusahaan ini memiliki margin laba bersih yang tinggi yaitu atau atau dibandingkan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang

memiliki margin laba bersih terendah yaitu perusahaan PT Ultra Milk Industri Tbk dengan nilainya . Semakin tinggi margin laba bersih semakin bagus karena

itu berarti perusahaan mampu mencetak tingkat keuntungan yang tinggi. Dan nanti nya perusahaan tersebut juga bisa membagikan dividen yang tinggi untuk pemegang saham.

19

3.2.3 Pemanfaatan Aset (Asset Utilization) Ratio ini mengukur efektifnya perusahaan dalam menggunakan sumber daya perusahaan. Ratio ini mencerminkan perbandingan antara penjualan dengan berbagai investasi dalam harta. Rasio ini juga untuk melihat kewajaran nilai aset pada neraca, sehingga nilai aset yang disajikan tidak terlalu tinggi, terlalu rendah. Rincian ratio ini adalah sebagai berikut: a. Perputaran Kas (cash turnover) Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Teknik

perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Kas (cash turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran kas = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Semakin tinggi perputaran kas, maka semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya, ini berarti ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihan. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang memiliki perputaran kas tinggi yaitu PT Mayora Indah Tbk senilai , sebaliknya apabila rasio perputaran kas

rendah dapat diartikan kas yang tertanam pada aset yang sulit dicairkan dalam waktu

20

singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas lebih sedikit. Perusahaan yang memiliki perputaran kas yang lebih rendah senilai INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. b. Perputaran piutang usaha (account receivable turnover) Perputaran piutang merupakan ukuran pengelolaan piutang. Perputaran piutang, yakni realisasi term of sales perusahaan atau hubungan penjualan bersih dengan rata-rata piutang perusahaan. Semakin cepat perputaran piutang semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya. Teknik perhitungannya: , yaitu PT

Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran piutang usaha (account receivable turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran piutang usaha = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang lebih tinggi adalah PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK dengan nilai karena rasio perputaran yang tinggi mencerminkan

kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang
21

suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang, sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti makin efisien modal yang digunakan. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang yang lebih rendah adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food yaitu . c. Perputaran Persediaan (inventory turnover) Rasio perputaran persediaan yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. perhitungannya adalah: Teknik

Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Persediaan (inventory turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran persediaan = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisa: Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) digunakan untuk mengukur berapa kali persediaan telah terjual dan digantikan dalam setahun. Berdasarkan tabel

22

di atas, rasio perputaran persediaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk yaitu senilai merupakan tingkat perputaran piutang terbaik, karena Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, menunjukkan perusahaan bekerja semakin efisien dan likuid persediaan semakin baik. Sedangkan PT Tiga Pilar Sejahtera Food memiliki rasio perputaran persediaan terendah dibandingkan perusahaan lain yaitu

, ini berarti perusahaan ini bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk, hal ini akan mengakibatkan investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah. d. Perputaran Modal Kerja (working capital turnover) Kemampuan modal kerja menghasilkan penjualan bersih. Yang dimaksud dengan modal kerja disini adalah selisih antara harta lancar atas hutang lancar. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Modal Kerja (working capital turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran modal kerja = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PT Tiga Pilar Sejahtera Food

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat perputaran modal kerja terbaik dimiliki oleh perusahaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk yaitu senilai
23

10,01841212. Sedangkan perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food memiliki perputaran modal kerja sebanyak 3,642337344 dalam 1 tahun. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan perusahaan sedang kelebihan modal kerja.Sebaliknya perputaran modal kerja yang tinggi menunjukkan perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil. e. Perputaran Aset Tetap (PPE turnover) Kemampuan harta tetap bersih perusahaan menghasilkan penjualan bersih. Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada aset tetap dalam rangka menghasilkan pendapatan. Rasio ini menggambarkan berapa rupiah pendapatan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam aset tetap. Kalau perputaran lambat, kemungkinannya adalah: kapasitas terlalu besar atau banyak aset tetap yang kurang bemanfaat. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Aset Tetap (PPE turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran asset tetap = No 1 2 3 4 5 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan perhitungan diatas, didapati bahwa perputaran aktiva tetap, memperoleh informasi bahwa tingkat kemampuan perputaran aktiva tetap terbaik posisi pertama
24

yaitu PT Mayora Indah Tbk dengan angka 5,35, posisi kedua yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan angka 3,67, posisi ketiga yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food dengan angka , posisi keempat yaitu PT Ultra Milk Industri Tbk dengan

angka 2,09 dan posisi terakhir yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dengan angka 1,82. Semakin besar aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar pula pendapatan yang akan dihasilkan. Hal ini berarti PT Mayora Indah Tbk memiliki aset tetap yang banyak untuk diinvestasikan maka pendapatannya pun semakin besar.

f. Perputaran Total Aset (total asset turnover) Rasio perputaran total aset merupakan rasio pengelolaan aset yang terakhir, mengukur perputaran, atau pemanfaatan dari semua aset perusahaan. Rasio yang tinggi menunjukkan manajemen yang baik. Rasio ini mengukur efisiensi penggunaan dana yang tertanam pada total aset dalam rangka menghasilkan pendapatan. Kalau perputaran lambat menunjukkan bahwa aset dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk memperoleh pendapatan. Teknik perhitungannya:

Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Total Aset (total asset turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran total asset = No 1 2 3 4 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food

25

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Berdasarkan perhitungan diatas, didapati bahwa perputaran total aset, bahwa tingkat kemampuan perputaran total aset terbaik posisi pertama yaitu PT Mayora Indah Tbk dengan angka 1,71, posisi kedua yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dengan angka 1,22, posisi ketiga yaitu PT Ultra Milk Industri dengan angka , posisi keempat

yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan angka 0,89 dan posisi terakhir yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan angka 1,82. Apabila rasio ini tinggi berarti

manajemen perusahaan yang bersangkutan baik. Dalam hal ini manajemen PT Mayora Indah Tbk telah bekerja secara optimal dengan menunjukkan bahwa pendapatan mereka semakin tahun semakin naik.

3.3 Valuasi Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang.teori ini menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalh ini, semua aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat. 3.3.1 Ukuran Pasar (market measure) 1. Rasio harga terhadap laba ( price-to-earning ratio)
Price Earning Ratio mengukur kesediaan investor untuk membayar setiap uang (dollar) laba yang diperoleh perusahaan. Makin tinggi nilai PER makin tinggi kepercayaan investor pada perusahaaan atas kinerja yang akan datang. PER juga merupakan indicator atas nilai saham perusahaan.

Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) rasio harga terhadap laba hasil perhitungannya sebagai berikut :
26

Rasio harga terhadap laba = No 1 2 3 4 5 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari perhitungan di atas, didapati informasi bahwa rasio harga terhadap laba PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 6,39. Hal ini merefleksikan pandangan pasar yang baik terhadap PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Oleh karena nilai PER yang dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk tinggi maka para investor percaya untuk menanamkan modalnya pada perusahaan mereka. 2. Hasil laba (earning yield) Rasio hasil laba memperlihatkan untuk setiap rupiah laba yang akan dibayarkan ke investor untuk setiap rupiah periode berjalan.

Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya sebagai berikut :

27

Hasil laba = No 1 2 3 4 5 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari perhitungan di atas, didapati informasi bahwa rasio harga terhadap laba PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 0,15. Hal dapat dilihat bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera Food dapat memberikan laba kepada para investor dibandingan dengan keempat perusahaan lainnya.

3. Hasil dividen (dividend yield)

Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya sebagai berikut :

Hasil dividen = No 1 2 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk

28

3 4 5

PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Dari perhitungan di atas rasio hasil dividen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk adalah sebesar 0,08.

4. Tingkat pembayaran dividen (dividend payout rate)

Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya sebagai berikut :

Tingkat pembayaran dividen = No 1 2 3 4 5 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Dari perhitungan di atas, didapati informasi bahwa rasio tingkat pembayaran dividen terbaik diposisi pertama yaitu PT. Mayora Indah Tbk sebesar 0,21 dan diposisi kedua yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 0,08.

29

5. Harga terhadap nilai buku (price-to-book) Rasio ini untuk mengetahui besarnya harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan semakin dipercaya dan nilai perusahaan menjadi lebih tinggi. Rumusnya adalah:

Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya sebagai berikut :

Harga terhadap nilai buku = No 1 2 3 4 5 Nama Perusahaan PT Mayora Indah Tbk PT Ultra Milk Industri Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

Analisis: Dari perhitugan di atas, rasio harga terhadap nilai buku (price to book) sebesar 9,5. Ini berarti bahwa investor akan bersedia membayar lebih besar 9,5 kali untuk setiap rupiah dari nilai buku. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan semakin dipercaya dan nilai perusahaan menjadi lebih tinggi.

30

BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan analisis rasio laporan keuangan di lima perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, dapat disimpulkan bahwa: 1. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Berdasarkan pembahsan analisis lima perusahaan tersebut, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk adalah perusahaan yang likuiditasnya paling baik. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk mempunyai nilai rasio lancar yang tertinggi dibandingkan lainnya, hal ini berarti kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya adalah tinggi. Selain itu, dalam halmenjual persediaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk tidak membutuhkan waktu yang lama. Sehingga dalam hal ini PT Nippon Indosari Corporindo Tbk tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menanggung jika ada barang yang rusak karena terlalu lama di gudang. Selanjutnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang mempunyai rasio cepat yang tertinggi sehingga perusahaan juga dikategorikan perusahaan yang likuid. Tidak hanya dari informasi rasio cepat, dari segi informasi waktu penagihan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki waktu yang paling singkat dalam mengubah piutang menjadi kas. Secara keseluruhan, likuiditas menunjukkan bahwa meskipun komposisi PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dalam aset dan kewajiban agak mengkhawatirkan, tetapi periode piutang dan persediaan bersama-sama dengan arus kas operasional yang sangat baik menunjukkan bahwa tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. 2. Struktur Modal dan Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dari hasil pembahasan analisis lima perusahaan tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Karena perusahaan ini tidak memiliki nilai yang tinggi pada rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang, karena apabila kedua rasio ini tinggi maka akan menimbulkan risiko sovabilitas. Sedangkan nilai kelipatan bunga yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki nilai yang tinggi. Dalam hal ini berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh perusahaan untuk memenuhi dan membayar utangnya dalam jangka panjang. Karena secara keseluruhan terlihat bahwa perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, sehingga risiko solvabilitasnya kecil.

31

3. Profitabilitas Analisis rasio profitabilitas dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan. analisis rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari tiga bagian, yaitu tingkat pengembalian investasi, kinerja operasi dan pemanfaatan aset. Dilihat dari tingkat pengembalian investasi, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki return on common equity dan return on assets yang lebih tinggi dibandingkan dengan keempat perusahaan manufaktur lainnya. Return on common equity dan return on assets perusahaan ini dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan ROE dapat membuat manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk meningkatkan pendanaan melalui ekuitas pemegang saham dengan cara menaikkan harga saham perusahaan, selain itu perusahaan juga dapat mengambil keputusan untuk memberikan insentif kompensasi kepada manajemen. Sedangkan dengan adanya peningkatan ROA, maka manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan untuk mengelola aset perusahaan dengan lebih efisien sehingga mendorong efisiensi biaya dengan cara mengurangi investasi yang berlebihan pada aset operasi dan melepaskan aset yang tidak bisa digunakan (usang) dalam proses produksi. Dilihat dari kinerja operasi, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki margin laba kotor, margin laba operasi dan margin laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan ke empat perusahaan manufaktur lainnya. Dengan tingginya margin laba kotor, margin laba operasi dan margin laba bersih tersebut, keadaan perusahaan ini semakin baik dan perusahaan mampu mencetak tingkat keuntungan yang tinggi. Dilihat dari pemanfaatan aset, PT Mayora Indah Tbk memiliki perputaran kas, perputaran aset tetap dan perputaran total aset yang lebih tinggi dibandingkan dengan keempat perusahaan lainnya. Ini berarti perusahaan ini penggunaan kasnya banyak yang akan mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihan. PT INDF memiliki perputaran piutang usaha yang lebih tinggi dibandingkan keempat perusahaan lainnya, ini sangat baik bagi perusahaan karena semakin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Sedangkan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki perputaran persediaan dan perputaran modal kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keempat
32

perusahaan lainnya, Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, menunjukkan perusahaan bekerja semakin efisien dan likuid persediaan semakin baik. Sedangan jika perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan perusahaan sedang kelebihan modal kerja, sebaliknya perputaran modal kerja yang tinggi menunjukkan perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil. 4. Valuasi Rasio ukuran pasar adalah bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki prospek kelangsungan usaha yang lebih baik dibandingkan dengan 4 perusahaan lainnya dan memiliki kepercayaan yang tinggi dari investor. Hal ini dikarenakan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki rasio nilai pasar yang tinggi. Sehingga harga saham perusahaan ini pun akan setinggi nilai yang diharapkan.

33

DAFTAR PUSTAKA

Stice, Skousen. (2006). Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Penerbit Dian Mas Cemerlang Subramanyam, K.R., J.Wild, John. (2010). Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/12/09/analisa-laporan-keuangan/ http://ekonomiunair.files.wordpress.com/2009/04/modulfsa.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/RINI_AND ARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/Bab_11_LAPORAN_KEUANGA N_PERUSAHAAN.pdf

34

Anda mungkin juga menyukai