Anda di halaman 1dari 9

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi

Disusun Oleh :

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah Makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah Makalah dengan judul " HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM ", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang Hakikat dan jari diri manusia. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi Makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan Makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi Makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Panai Hulu, Penulis

Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara ciptaan Tuhan lainnya. Manusia memiliki sifat hakekat yang merupakan karakteristik manusia yang membedakan dengan mahluk hidup lainnya. Sifat hakekat inilah yang merupakan karakteristik manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Sifat hakekat inilah yang merupakan landasan dan arah dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksional di dalam interaksi edukatif. Oleh karena itu sasaran pendidikan adalah manusia dimana pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan fotensi kemanusiaannya. Agar pendidikan dapat dilakukan dengan tepat dan benar, pendidikan harus memiliki gambaran yang jelas siapa manusia sebenarnya. Karenanya adlah sangat strategis, pembahasan tentang hakekat manusia bagi pengkajian seluruh upaya pendidikan.

1.2 Tujuan Makalah ini ditulis dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran umum kepada masyarakat luas tentang sifat hakekat manusia yang sebenarnya, sehingga pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan mampu menambah kepustakaan tentang pendidikan.

1.3 Rumusan Masalah Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas lebih jauh, antara lain: 1. Konsep tentang manusia? 2. Bagaiman sifat hakekat manusia ? 3. Eksistensi manusia? 4. Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah ?

1.4 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan yaitu mencari serta mengumpulkan data dan sumber-sumber tertulis dari buku-buku kepustakaan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. KONSEP TENTANG MANUSIA 2.1.1 Siapakah manusia itu Dari dulu manusia tidak pernah kehabisan akal membicarakan dirinya sendiri, filsuf dan ulama telah banyak berbicara dan berdiskusi mengenai manusia. Dan menghasilkan berbagai pendapat tentang manusia tentang sudut pandangyang berbeda-beda. Ibnu Sina yang terkenal dengan filsapat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang sekaligus sebagai mahluk ekonomi, sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup dengan baik tanpa ada orang lain, ini sebagai penyempurna jiwa manusia demi kebaikan hidupnya. Sebagai mahluk ekonomi manusia selalu memikirkan dan menyiapkan segala sesuatu untuk masa depannya, terutama mengenai materi sebagai kebutuhan jasmannya. Manusia adalah mahluk multi dimensi. Dimensi pertama, secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, kawin. Dimensi kedua manusia memiliki sejumlah emosi. Dimensi ketiga manusia mempinyai perhatian terhadap keindahan. keempat manusia memiliki naluri Untuk menyembah kepada Tuhannya. Dimensi kelima manusia di karuniai akal pikiran dan kehendak bebas, sehingga mampu menciptakan keseimbangan dalam kehidupan. Dimensi keenam manusia mampu mengenal dirinya, bagaimana historis penciptanya, mengapa ia di ciptakan dan untuk apa ia di ciptakan. ( Murteza Mutahhari 2003 Hamdan Mansoer ) Di dalam Al-Quran, Allah sebagai dzat pencipta manusia, menyebutkan beberapa istilah yang menunjuk kepada manusia, menyebutkan beberapa istilah yang menunjuk kepada manusia. a. Bani Adam ( Qs. Al Arof : 31 ), manusia di sebt bani adam, karena di lihat dan aspek historis penciptanya, yaitu mahluk pencipta Allah yang merupakan keturunan nabi Adam. b. Basyar ( Qs. Al Mukminun : 33 ), penyebutan ini sesuai dengan sifat-sifat biologis manusia, yaitu mahluk Allah yang memiliki sifat-sifat fisik, kimia, biologis, dalam kehidupan, yang membutuhkan makan, minum, c. Insan ( Qs. Al Ala : 5 ), ini manusia memiliki sifat-sifat psikologis dan kecaedasan, yaitu mahluk yang berpikir dan mampu menyerap ilmu pengetahuan. d. An Nas (Qs. Al. Baqorah : 21 ). Dari aspek sosiologis, manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yang mempunyai sifat-sifat dan kecendrungan untuk hidup berkelompok dengan sesamanya, sehingga di sebut mahluk sosial. Jadi, Alquran telah menjelaskan , bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang memiliki aspek-aspek biologis, psikologis dan sosial.

2.1.1 Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Mahluk lain Di banding mahluk lain manusia mempunyai kelebihan, kemampuan untuk bergerak dalam segala ruang, baik darat, laut maupun udara, sedangkan binatang mampu bergerak di ruang terbatas, ini semua karunia Allah, berupa akal dan hati nurani, sehingga manusia dapat memahami ilmu yang di turunkan Allah. Dengan ilmu itu, manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan ciptaan terbaik, karena ada kelebihan yang di milikinya. Manusia akan tetap bermartabat mulia, kalau mereka tetap hidup dengan ilmu dan ajaran Allah, yaitu tidak beriman dan amal saleh ( takwa ), manusiapun tidak bermartabat lagi. Karena dalam keadaan demikian manusia bermartabat sangat rendah ( Qs. At. Tin : 4-6 )

2.2 EKSISTENSI MANUSIA 2.2.1 Tujuan Penciptaan Manusia Tujuan penciptaan manusia adalah penyembahan ( ibadah ) kepada penciptanya, yaitu Allah. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak boleh di artikan secara sempit. Dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam salat saja. Penyebahan berarti kenundukan manusia dengan ajaran Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yang menyangkut hubungan vertikal ( manusia dengan Allah ) maupun Horizontal ( manusia dengan manusia dalam semesta ). Ibadah ini harus di lakukan secara tulus dan murni karena Allah semesta ( Qs. Al Bayyinah : 5 ) Ibadah manusia kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang baik dan benar. Oleh karena itu ibadah harus di lakukan secara suka rela, karena Allah tadak membutuhkan sedikitpun dari manusia termasuk ritual-ritual ibadahnya. Melainkan seluruh mahluk termasuk manusia yang selalu membutruhkan Rahmat dan karunia Allah ( Qs. Adz Dzariyat : 56-58 )

2.2.2 Peranan Manusia Masalah fungsi dan peranan manusia tidak lepas dari status manusia sebagai khalifah. Manusia berperan sebagai penerima ajaran Allah, oleh karena itu, peran yang harus di lakukan adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus sebagai pelopor dalam membudayakan ajaran Allah. Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, dan sekaligus pelopor pembudayaan, seseorang di tuntut memulai dari diri sendiri dan keluarganya. Setelah itu baru menyampaikan kepada orang lain. Dan yang harus di lakukan manusia dalam hal ini yaitu : 1. Mempelajari dan memahami ilmu Allah 2. Mengamalkan dan membudayakan ilmu Allah 3. Mengajarkan Ilmu Allah.

2.3 MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH 2.3.1 Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah Esensi kata Abdun ( hamba ) adalah ketaatan dan ketundukan. Ketaatan dan

ketundukan yang terwujud dari sikap penghambaan diri, ini merupakan konsekuensi dari manusia sebagai Abdun atau hamba Allah. Maka, manusia harus menghambakan dirinya hanya kepada Allah dan di larang menghambakan yang selain Allah. Ada tanggung jawab yang di pikul manusia sebagai hamba Allah. Yaitu memelihara iman dan taqwa, karena ketaatan dan ketundukan itu ada jika ada iman dalam hati. Iman baru di pelihara karena iman itu bersifat fluktuatif, dan taqwa juga harus di pelihara karena taqwa merupakan aplikasi dari iman. Seseorang harus senantiasa kontinuitas ibadahnya, terutama salat, agar dapat menghindari diri dari kekejian dan kemungkaran. Oleh karena itu, amar makruf nahi mungkar harus di lakukan mulai dari diri sendiri , keluarga, dan selanjutnya kepada orang lain. ( Qs. At. Tahrim : 6 )

2.3.2 Tanggung Jawab Manusia sebagai Kalifafah Allah Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat dari Allah untuk mewujudkan kemakmuran di bumi ( alam ). Kekuasaan yang di berikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya mengelola, mendayagunakan dan memelihara apa yang ada di alam ini untuk kepentingan hidupnya. Kreatifitas menusia dengan kehalifahannya merupakan implementasi dari ketaatan dan ketundukan. Ia tidak tunduk kepada siapapun kecuali kepada Allah yang telah memberikan mandat dan amanat sebagai khalifah ( Qs. Al Anam : 65 ) Kekuasaan yang di pegang manusia di batasi oleh hukum Allah, baik yang tertulis dalam kitab suci ( Al- Quran ) , maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta ( Al kaum ). Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang di wakilinya adalah wakil yang diwakilinya adalah wakil yang menginkari kedudukan dan kewenangan nya, serta menghianati amanat yang di wakilinya. Oleh karena itu, bertanggung jawab atas mandat yang diemban adalah suatu keharusan ( Qs. Al Arof : 56 dan Qs. Fathir : 39 )

BAB III KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN Manusia adalah mahluk multi dimensi. Dimensi pertama, secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, kawin. Dimensi kedua manusia memiliki sejumlah emosi. Dimensi ketiga manusia mempinyai perhatian terhadap keindahan. keempat manusia memiliki naluri Untuk menyembah kepada Tuhannya. Dimensi kelima manusia di karuniai akal pikiran dan kehendak bebas, sehingga mampu menciptakan keseimbangan dalam kehidupan. Dimensi keenam manusia mampu mengenal dirinya

3.2 SARAN Kita sebagai Manusia harus ingat siapa jati diri kita dan untuk apa kita diciptakan.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen RI, 2001, Pendidikan Agama Islam pada Perguruan tinggi umum, Jakart, Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam. , 2003. Materi Intruksional Pendidikan Agama Islam Di Perguruan TInggi Umum, Jakarta, Direktorat Perguruan TInggi Agama Islam. Nurdin, Muslim, Dkk. Moral dan Kognisi Islam, Bandung, CV. Alfabeta Suryana, A. Toto Dkk, 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung Tiga Mutiara

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................i Daftar Isi .................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 1.1 Latarbelakang................................................................................................................ 1 1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 1 1.3 Rumusan masalah ......................................................................................................... 1 1.4 Metode Penulisan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2 2.1 Konsep Tentang Manusia .............................................................................................. 2 2.1.1 Siapakah Manusia itu ............................................................................................ 2 2.1.2 Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain ................................... 3 2.2 Eksistensi Manusia ........................................................................................................ 3 2.2.1 Tujuan Penciptaan manusia................................................................................... 3 2.2.3 Peranan Manusia ................................................................................................... 3 2.3 Manusia Sebagai Hamba dan Khalifah Allah ................................................................ 4 2.3.1 Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah ................................................. 4 2.3.2 Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah ............................................... 4 BAB III KESIMPULAN........................................................................................................... 5 Kesimpulan ......................................................................................................................... 5 Saran ................................................................................................................................... 5 Daftar Pustaka ............................................................................................................................. 6

Anda mungkin juga menyukai