Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan Dari uraian-uraian pada bab-bab terdahulu dan berdasarkan perumusan masalah dalam disertasi ini, dapat disimpulkan

poin-poin berikut ini. 1. Pemikiran keagamaan K.H. Imam Zarkasyi dalam bidang akidah bercorak integral, yaitu gabungan antara pemikiran keagamaan rasional dan pemikiran tradisional. Hal tersebut dapat dilihat pada pemikiran akidahnya yang menempatkan akal pada posisi tengah yaitu menganggap akal dapat memecahkan problem (kebenaran) sehingga dapat memberikan interpretasi baru kepada ajaran-ajaran dasar keagamaan, tetapi dia juga tidak sepenuhnya melepaskan diri tradisi-tradisi yang sudah ada sebelumnya yang biasanya bersifat tekstual dan kurang berani memberi interpretasi-interpretasi baru kepada ajaran atau pendapat yang sudah ada sebelumnya. Dalam pemikiran akidah (teologinya), Imam Zarkasyi menampilkan pemikiran yang inovatif dan mempunyai nuansa-nuansa yang mengedapankan pemikiran rasional dan berbeda dari tradisitradisi yang sudah ada dan berkembang sebelumnya di kalangan masyarakat Islam, tetapi dia juga tidak menafikan pemikiran yang sudah ada dan berkembang di lingkungan masyarakat Islam. Dalam bidang akidah, pemikiran Imam Zarkasyi dapat dikatakan lebih dekat kepada teologi alMturdiyah yang merupakah moderasi dan integrasi antara teologi Mutazilah yang rasional dan teologi Asyariyah yang tradisional. Dalam pemikiran akidah, K.H. Imam Zarkasyi cenderng menampilkan pemikiran yang moderat atau jalan tengah, tidak menonjolkan suatu aliran tertentu, tetapi juga tidak mencelaapalagi mengafirkanaliran-aliran lain yang ada. 2. Pemikiran keagamaan Imam Zarkasyi yang bersifat integral itu sangat relevan dengan praksis pendidikan di Pondok Modern Gontor. Ia menggagas dan menampilkan model pesantren modern dengan sistem klasikal yang berbeda dari pesantren-pesantren yang sudah ada sebelumnya, tetapi tetap melestarikan ciri khas kehidupan pesantren dengan sistem asrama sebagai cirri khas keunggulannya. Pendidikan di pesantren modern yang ia gagas dan kembangkanbersama kedua kakaknya--tidak sama dengan model-model pendidikan pesantren yang telah ada pada masanya, tetapi ia berusaha menyesuaikan pendidikan pesantren dengan perkembangan dan tuntutan zaman modern saat itu. Dia melakukan pembaharuan dalam sistem pengajaran bahasa Arab dan Inggris dengan mengedepankan metode langsung (al-tharqah al-mubsyirah atau direct method). Dia berpendapat bahwa pengajaran bahasa asing harus dilakukan dengan tujuan menggalakkan keterampilan berbahasa secara aktif dan bukan mengajarkan pengetahuan tentang kedua bahasa tersebut secara pasif. K.H. Imam Zarkasyi juga berpendapat bahwa di pesantren modern harus diajarkan pengetahuan umum dan pengetahuan agama secara seimbang, dan bukan hanya diajarkan agama dan bahasa Arab seperti di pesantrenpesantren salafi saat itu. Imam Zarkasyi juga mengubah model pendidikan pesantren yang biasanya berafiliasi kepada aliran atau madzhab tertentu, menjadi pesantren yang bebas dari afiliasi terhadap aliran keagamaan atau partai politik tertentu. Dalam rangka itu, Imam Zarkasyi menekankan pentingnya pendidikan toleransi dalam masalah khilafiah dan pentingnya akhlak (etika) dalam kehidupan santri dan kehidupan masyarakat secara luas, agar para lulusan pesantren dapat menjadi perekat umat, bahkan pemimpin umat pemersatu bangsa meskipun mereka berbeda aliran keagamaan atau partai politik. Oleh karena itu, untuk menanamkan sikap saling menghargai antara sesama santri yang sangat metropolis karena datang dari berbagai daerah di Indonesia bahkan manca negara, Imam Zarkasyi menerapkan penempatan santri dalam satu kamar

atau satu asrama terdiri atas santri dari berbagai daerah asal, dan tidak menempatkan santri dari satu daerah tertentu di satu kamar atau asrama. Dalam hal kurikulum pesantren modern, Imam Zarkasyi menekankan pentingnya tafaqquh f al-dn dalam arti luas, sehingga kurikulum pesantren modern harus mencakup pengetahuan agama dan umum yang teraplikasikan dalam intra kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler yang lebih menekankan pada mental skills, dan bukan sekedar ketramplan secara pisik. Dengan demikian, pemikiran Imam Zarkasyi dan praksis pendidikannya diakui oleh berbagai kalangan, bukan saja di dalam negeri, tetapi juga di beberapa negara Islam di dunia beberapa dasa warsa setelah pemikiran itu lahir dan diterapkan. Oleh karena itu, K.H. Imam Zarkasyi dapat dikategorikan sebagai tokoh pembaharu yang berpikir integralistik dan futuristik, artinya berpikir dan berwawasan jauh ke masa depan.

B. Saran-Saran Dari uraian dan kesimpulan disertasi ini, penulis memberikan saran sebagai berikut. 1. Pada umumnya, generasi penerus atau kader Pondok Modern Gontor tidak seluruhnya memiliki pemahaman yang memadai tentang pemikiran keagamaan K.H. Imam zarkasyi. Oleh karena itu, sebaiknya mereka terus-menerus melakukan penelitian dan pengkajian secara akdemis terhadap pemikiran-pemikiran K.H. Imam Zarkasyi untuk selanjutnya meneladani dan mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global. 2. Pemikiran-pemikiran K.H. Imam Zarkasyi masih sangat terbuka untuk dikembangkan dan diteliti lebih lanjut. Tidak tertutup kemungkinan, pemikiran-pemikiran tersebut juga mengandung sisisisi kelemahan. Oleh karena itu, tidaklah tepat bila ada glorifikasi. Para generasi penerusnya hendaklah lebih arif dalam mengaplikasikan pemikiran-pemikiran tersebut. 3. Banyak tokoh umat Islam dan pimpinan pondok pesantren kurang berani melakukan ijtihadijtihad atau inovasi-inovasi dalam berbagai bidang karena terpaku pada pemikiran dan hasil ijtihad sebelumnya yang dipandang telah baku dan tidak dapat berubah lagi, meskipun kurang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, seharusnya para tokoh umat Islam dan para alim ulamatermasuk para pimpinan pondok pesantrenberani melakukan terobosanterobosan yang realistis untuk membangun kesejahteraan umat lahir dan batin, dan tidak terpaku pada hasil-hasil ijtihad ulama masa lalu yang tampak absolut, padahal hanya bersifat nisbi, karena setiap zaman memerlukan perubahan dan inovasi.

Anda mungkin juga menyukai