Alfa Rianul Setiawan 082010101064

Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2012

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Shigellosis Biji Kakao

S. dysentriae

Polifenol

Antibakteri
Resistensi

RUMUSAN MASALAH

Apakah ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) dapat menghambat pertumbuhan S. dysentriae?

Berapakah Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) terhadap pertumbuhan bakteri S. dysentriae?

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya efek antibakteri ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) terhadap hambatan pertumbuhan S. dysentriae Untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) terhadap pertumbuhan bakteri S. dysentriae

Tujuan Khusus

MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai tambahan pengetahuan mengenai efek antibakteri biji kakao terhadap S. dysentriae. 2. Sebagai sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran tentang efek antibakteri ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao). 3. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut.

TINJAUAN PUSTAKA

KAKAO

Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies

: Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Dialypetalae : Malvales : Sterculiaceae : Theobroma : Theobroma cacao

BIJI KAKAO

Katekin

Asam Fenol Tannin

Polifenol
Flavonoid

Shigella dysentriae

Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Procaryotae : Proteobacteria : Gamma proteobacteria : Proteobacterialis : Enterobacteriaceae : Shigella : Shigella dysentriae

Shigella dysentriae
Batang, Gram Negatif, Tidak berflagel

Ukuran 0.5 0.7 m x 2 - 3 m

Sifat koloni: kecil, halus, konveks, bulat,

transparan dengan pinggiran utuh, tidak

berwarna pada media agar SS, EMB,

dan Mac Conkey, dan diameter mencapai 2 mm dalam 24 jam
Fakultatif aerob, pH 6.4-7.8,

pertumbuhan optimal pada suhu 37OC

Eksotoksin dan endotoksin

Shigella dysentriae

Infeksi enterik invasif

Batang Gram negatif Fakultatif aerob Eksotoksin dan

Inkubasi 1 2 hari Nyeri perut, demam, tinja yang encer, dan

diare berdarah
Eksotoksin dan endotoksin mengiritasi

mukosa usus halus

Dehidrasi, asidosis, kematian

endotoksin

HIPOTESIS PENELITIAN

Ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan S. dysentriae.

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Rancangan Penelitian Metode Uji Kepekaan Antibakteri
Penelitian Eksperimental Semu (Quasi Experimental Design) Posttest Only Control Group Design

Metode difusi sumuran Koloni bakteri S. dysentriae Laboratorium Pasca Panen Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember Bulan Januari sampai dengan Februari 2012

Sampel Tempat Penelitian Waktu Penelitian

VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas Variabel Terikat

Konsentrasi ekstrak polifenol biji kakao

Diameter zona hambat pertumbuhan S. dysentriae

Variabel Terkendali

Pembuatan biakan bakteri S. dysentriae, pembuatan ekstrak polifenol biji kakao, media Mueller Hinton, suspensi siprofloksasin, dan aquadest steril Suhu inkubasi 37 C dan lama inkubasi 24 jam Cara pengukuran zona hambat pertumbuhan bakteri S. dysentriae

DEFINISI OPERASIONAL

ALAT DAN BAHAN

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Alat Pembuatan Media Agar Mueller Hinton

Pembuatan Ekstrak Polifenol Biji Kakao

Pembuatan Suspensi Siprofloksasin

Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Polifenol Biji Kakao

Tahap Perlakuan

Pembuatan Larutan 0,5 Mc Farland

Tahap Pengamatan

Pembuatan Suspensi S. dysentriae

ANALISIS DATA

KolmogorovSmirnov
Regresi Linier

Levene

Kruskal-Wallis

Post Hoc multiple comparisons

ALUR PENELITIAN
Pengenceran Ekstrak
2 ml ekstrak 1 ml
1 ml Aquadest

1 ml Aquadest 1 ml 1 ml

1 ml Aquadest

1175 mg/ml 1 ml Aquadest 1 ml

587,5 mg/ml 1 ml Aquadest 1 ml

293,7 mg/ml 1 ml Aquadest 1 ml

146,9 mg/ml 1 ml Aquadest

73,44 mg/ml

36,72 mg/ml

18,36 mg/ml

9,18 mg/ml

Alur Penelitian

Aquadest steril (K-)

Suspensi siprofloksasin (K+)

Ekstrak polifenol biji kakao konsentrasi 9,18 mg/ml 1175 mg/ml 100 l tiap konsentrasi ke dalam sumuran

100 l ke dalam sumuran

Inkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam

Media Mueller Hinton yang mengandung bakteri S. dysentriae

Mengukur diameter zona hambat pertumbuhan S. dysentriae pada setiap sumuran dengan menggunakan jangka sorong

Analisis data

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

3
6 5 8 9 10

Zona hambat berbagai tingkat konsentrasi ekstrak polifenol biji

kakao ( Theobroma cacao) terhadap pertumbahan S. dysentriae

Hasil pengukuran zona hambat berbagai konsentrasi ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) terhadap pertumbuhan S. dysentriae
Serial Konsentrasi (mg/ml) Diameter Zona Hambat (mm) Replikasi I II III

Rata-rata (mm)

K(+)
1000 500 250

20
21 19.5 19.3

21
20.9 20.3 19

20,45
21.5 20.6 18.8

20,48
21.13 20.13 19.03

125
62,5 31,2 15,6

18.3
15.3 12.6 10.6

18.5
14.9 11.8 10.5

17.4
15 12.4 11

18.07
15.07 12.27 10.7

7,8
K(-)

10
10

10
10

10
10

10
10

ANALISIS DATA

Kolmogorov-Smirnov p = 1,000 (terdistribusi normal)

Levene sig. = 0,023 (variansi data tidak homogen)

Regresi Linier sig. = 0,000 (ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat)

Kruskal-Wallis sig. = 0,001 (variansi zona hambat yang terbentuk memiliki perbedaan yang bermakna)

Post Hoc multiple comparisons

PEMBAHASAN
Ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) terbukti memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan S. dysentriae.
Terbentuk zona hambat Berdasarkan statistik

Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) terhadap pertumbuhan S. dysentriae
KHM kualitatif = 15,6 mg/ml KHM kuantitatif = 9,01 mg/ml

Y 10 5,574 X Antilog X

= 4,426 + 5,837x = 4,426 + 5,837x = 5,837x = 0,95 = 9,01

Konsentrasi ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) 1000 mg/ml dan 500 mg/ml memiliki efek antibakteri yang setara dengan kontrol positif (suspensi siprofloksasin).
Rata-rata zona hambat tidak jauh berbeda Berdasarkan statistik

KESIMPULAN
Ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) memiliki efek antibakteri

terhadap pertumbuhan S. dysentriae.

KHM ekstrak polifenol biji kakao (Theobroma cacao) secara kualitatif

adalah pada konsentrasi 15,6 mg/ml dan secara kuantitatif pada konsentrasi diatas 9,01 mg/ml.

SARAN
Perlu penelitian lanjutan Perlu penelitian terhadap bagian-bagian lain dari tanaman kakao Perlu penelitian terhadap mikroba lain