Anda di halaman 1dari 4

BATTLE OF ENGINEERING PROJECTS: PENDIDIH AIR DENGAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Aloysius Damar Pranadi1, Muhammad Haidar RH, Muhammad Ammar Faiq Program Studi Fisika Teknik, Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia (danuve777@yahoo.co.id)1

-AbstrakInduksi elektromagnetik adalah salah proses penghasil arus listrik yang melewati konduktor di dalam sebuah medan magnet. [1] Medan magnet disana dihasilkan oleh sebuah lilitan kumparan yang juga dikenai tegangan dari luar. Tegangan dari luar tersebut bisa diperoleh dari baterai atau pun listrik rumah. Setelah munculnya aliran listrik terhadap konduktor tersebut, konduktor tersebut akan menerima energi kalor. Energi tersebut akan merambat pada konduktor dan konduktor akan menjadi panas. Dari situlah panas ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam hal. Dalam hal yang kompleks, induksi elektromagnetik juga dapat dikembangkan dalam pengoperasian transformer, generator, solenoida, dan sebagainya. Tetapi dalam tulisan ini akan menerangkan salah satu contoh pengaplikasian sederhana panas yang dihasilkan. Pengaplikasian sederhana tersebut adalah untuk mendidihkan air. Kata kunci : induksi elektromagnetik, energi, aplikasi sederhana.
[1]

Penerjemahan dari arti Electromagnetic Induction di Wikipedia.

I. PEMBUKAAN

Seiring dengan bergulirnya zaman, peralatan yang digunakan oleh manusia semakin berkembang. Muncul inovasi-inovasi peralatan baru yang semakin memanjakan manusia kepada teknologi. Teknologi-teknologi yang disajikan dewasa ini semakin praktis, kreatif,
1

inovatif, dan semakin ramah lingkungan tentunya. Karena ketergantungan manusia terhadap minyak bumi dan batu bara, tidak akan lama lagi berlangsung. Sebab keduanya kini sudah diperkirakan akan punah dalam puluhan dekade mendatang. Habisnya kedua tokoh utama tersebut bukanlah akhir dari kehidupan manusia. Justru itulah awal lahirnya inovasi-inovasi baru yang tidak lagi menggunakan minyak bumi, dan batu bara sebagai main character di dalamnya. Masih banyak energi-energi lainnya seperti angin, surya, dan panas bumi. Selain itu banyak peralatan juga yang mulai diciptakan dengan berbagai manfaat, salah satunya untuk meminimalisir penggunaan minyak bumi. Sebagai salah satunya yaitu alat-alat yang semakin hemat listrik, praktis, dan tidak membuang banyak energi. Contoh gas pada kompor memanglah sudah praktis, tetapi terlalu banyak energi yang terbuang dan sangat disayangkan jika energi itu terus menerus kebuang begitu saja. Maka dari itu sekarang ini diperlukan sebuah alat seperti kompor yang tidak lagi membuang energi lebih banyak. Penggunaan Induksi elektromagnetik bisa menjadi jawaban utamanya.

STUDI LITERATUR

TEORI DASAR Induksi Elektromagnetik berdasar dari penemuan terbesar Michael Faraday tentang adanya arus listrik yang dapat dihasilkan oleh Medan Magnet. Faraday mengemukakan bahwa dengan adanya beda potensial di ujung kumparan, maka GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi akan timbul begitu saja, Gaya Gerak Listrik ini. Dalam banyak literature menyatakan bahwa Faraday memiliki dasar pemikiran yakni, besarnya GGL induksi itu sebanding dengan fluks magnetic yang berada di sekitar kumparan tersebut. Sehingga inilah awal perkembangan induksi elektromagnetik. Dalam mendidihkan air, setiap orang pasti memerlukan energi berupa kalor. Kalor tersebut sebenarnya bisa dihasilkan dengan berbagai cara, bisa mengubah energi listrik menjadi kalor, atau dari energi lainnya. Dalam induksi elektromagnetik, nanti akan dapat menciptakan sebuah energi panas yang dihasilkan oleh sebatang besi yang ditaruh di dalam kumparan itu sendiri. Oleh karena induksi yang terjadi, elektron-elektron pada besi akan bergeser kian cepatnya. Getaran dari geseran itulah yang nanti akan menimbulkan sebuah panas yang bisa dimanfaatkan untuk mendidihkan air. Namun untuk membuat panasnya itu timbul dengan cepat dan mampu digunakaan untuk pendidihan air maka arus yang mengalir haruslah sangat besar. Arus yang besar akan menyebabkan GGL membesar, jika GGL membesar maka fluks magnetik di sekitar kumparan bertambah, dan elektron besi yang ada di dalam kumparan akan langsung cepat bertumbukan.
2

METODE PENGERJAAN Alat yang diperlukan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kumparan beberapa meter Kardus (sebagai alas rangkaian) Besi panjang Gelas besi Kabel penyambung Lampu (sebagai resistor) Inverter Microcontroller

Cara Kerja : 1. Buatlah rangkaian pada seperti skema dibawah ini:


SUMBER ARUS INVERTER MICROCONTROLLER

RESISTOR

INVERTER

LEMPENGAN FEROMAGNETIK

KUMPARAN

AMPLIFIER

terinduksi

GELAS BESI BERISI AIR

2. Setelah itu nyalakan sumber arus dengan mencolokkannya dengan sumber listrik rumah. Arus yang disampaikan oleh sumber akan mengarah ke inverter dan mengubahnya menjadi arus DC.
3

3. Setelah itu arus akan masuk ke Microcontroller, dan akhirnya masuk ke inverter kembali. Resistor yang tersedia pada rangkaian digunakan untuk membuat rangkaian itu tidak open circuit karena kalau terjadi open circuit listrik rumah akan mengalami konsleting, karena arus tiba-tiba menjadi nol. 4. Dengan Amplifier dayanya dikuatkan, sedemikian sehingga daya tersebut mampu menguatkan induksi yang nantinya akan terjadi di kumparan. 5. Setelah itu kumparan akan dibuat seperti lempengan yang nantinya akan mempengaruhi feromagnetik didekatnya. Dan darisitu panas akan mengalir langsung ke gelas besi dan gelas besi akan menjadi panas dan mendidih pada akhirnya jika ditunggu dalam jangka waktu yang cukup lama.

HASIL (Foto sama perhitungan)

DAFTAR PUSTAKA Berikut ini literatur-literatur yang telah diperlukan dan dipelajari oleh para penulis makalah ini: 1. Wikipedia yang diakses pada tanggal 19 September 2012 pada pukul 22.06. Keywords: DIfraksi. 2. Beberapa video di youtube yang bertemakan electromagnetic induction

Anda mungkin juga menyukai