Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PESANTREN MENUJU PRIBADI PENDIDIK YANG PROFESIONAL

Oleh: HM Habib A Syakur

Keberanian hati tak terhingga Keberanian akal sedikit ku dapat


Ahmad Syauqi Bik

I PEMBELAJARAN DI PESANTREN

Pondok pesantren merupakan lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan mendidik masyarakat dalam bertafaqquh f ad-dn. Guna mencapai tujuan yang sangat mulia itu, antara pondok pesantren satu dengan yang lain mempunyai spesialisasi masing-masing. Hal itu terjadi karena tidak mungkin satu pondok pesantren bisa mengajarkan seluruh aspek keagamaan (Islam). Penyebab utamanya adalah karena keluasan materi keilmuan yang ada di dalam agama Islam. Ada penyebab lain, yaitu adanya kecenderungan keilmuan pengasuh pondok pesantren yang berbedabeda. Oleh karena itu, heterogenitas keilmuan pondok pesantren yang ada adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Keilmuan yang ada di pondok pesantren terbagi menjadi tiga, yaitu (1) keilmuan dasar, (2) keilmuan fakultatif, dan (3) keilmuan pendukung.

Keilmuan Dasar

Keilmuan dasar adalah berbagai materi kajian yang harus ada di pesantren dan materi itu merupakan dasar pijakan bagi setiap orang yang akan bertafaqquh f ad-dn. Sumber utama untuk tafaqquh f ad-dn adalah al-Qur'an dan al-Hadis, keduanya berbahasa Arab, di samping literatur dan kitab-kitab lainnya. Oleh karena itu, suatu keniscayaan bahwa untuk tafaqquh f ad-dn, kunci utamanya adalah bahasa Arab. Ketrampilan yang harus dimiliki oleh orang yang berbahasa, termasuk di antaranya adalah bahasa Arab, itu ada empat, yaitu: ketrampilan mendengar (mahrat al-istim'), ketrampilan berbicara (mahrat al-kalm), ketrampilan membaca (mahrat al-qir`ah), dan ketrampilan menulis (mahrat al-kitbah). Dari keempat ketrampilan diambil ketrampilan yang paling dasar, yaitu baca-tulis Arab yang paling sederhana. Kenapa baca-tulis Arab yang menjadi ketrampilan yang paling dasar? Jawabannya adalah seseorang yang mempunyai ketrampilan baca-tulis Arab tentu saja dia juga bisa mengucapkan yang ditulis, dan bisa membedakan ucapan berbagai huruf yang ditulis ketika mendengarkan. Oleh karena itu, ketrampilan baca-tulis Arab adalah ketrampilan yang harus menjadi perhatian utama dari pondok pesantren. Selanjutnya, setelah mampu baca-tulis Arab, tentu saja perlu aplikasi pada obyek kajian-kajian berikutnya, terutama dalam membaca al-Qur'an.

1.

2.

3.

Kemampuan dasar berikutnya adalah kemampuan terhadap 'ilm al-hl (ilmu terapan). 'Ilm al-hl adalah kemampuan dasar dalam melaksanakan pokok-pokok ajaran-ajaran Islam, yang terdiri dari aqidah, akhlaq dan syari'ah. Dalam bidang aqidah, kemampuan dasar yang harus dimiliki santri, paling tidak, adalah berakidah tauhid yang benar sesuai rukun iman yang enam. Dalam bidang akhlaq, kemampuan dasar yang harus dimiliki santri adalah sikap yang mulia dalam pergaulan, baik bergaul dengan keluarganya, guru-gurunya, temantemannya, tetangganya dan masyarakat pada umumnya, juga bergaul dengan alam sekitarnya. Dalam bidang syari'ah, kemampuan dasar yang harus dimiliki santri adalah kemampuan untuk melaksanakan rukun Islam yang lima dengan benar. Namun, untuk kemampuan pelaksanaan rukun Islam yang bersifat temporal, haji misalnya, tentu saja perhatiannya tidak lebih besar daripada kemampuan pelaksanaan rukun Islam yang dilakukan harian.

Selain kedua kemampuan dasar di atas, perlu kiranya pondok pesantren memberikan kemampuan-kemampuan pendukung yang bersifat akademis dan yang bersifat praktis. Kemampuan yang bersifat akademis bisa berupa sejarah Islam, kisah-kisah para Nabi dan tokoh-tokoh terkemuka yang bisa menjadi teladan. Kemampuan yang bersifat praktis bisa berupa amaliah-amaliah praktis yang bisa dipakai di masyarakat pada saat santri sudah kembali ke masyarakatnya. Berikutnya adalah kemampuan-kemampuan yang bersifat fakultatif. Kemampuan ini disesuaikan dengan spesialisasi masingmasing pondok pesantren.

II TUJUAN PENDIDIKAN

TUJUAN PENDIDIKAN HARUS BERPANGKAL PADA TUJUAN HIDUP MANUSIA


karena pendidikan merupakan alat yang digunakan manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat.

IMPLIKASI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


1. 2. 3.

Secara umum adalah mempersiapkan manusia menjadi hamba Allah SWT yang baik. Secara khusus membentuk pribadi yang mempunyai tiga hal pokok, yaitu: Keimanan kepada Allah SWT dengan sebenarbenarnya. Akhlak yang mulia, baik akhlak kepada Allah SWT maupun akhlak kepada sesama makhluk. Ibadah dalam arti luas, mencakup penyembahan kepada Allah SWT dan perilaku yang memanifestasikan diri sebagai hamba.

UNTUK HAL INI COBA LIHAT NASEHAT LUQMAN AL-HAKIM KEPADA ANAKNYA )91 31:13 ,(Q.S. LUQMAN
(31) (41) (51) (61) (71) (81) (91)

III PENDIDIK

KEUTAMAAN PENDIDIK
Ilmuwan ibarat hartawan 1. mencari 2. mengumpulkan 3. memanfaatkan untuk dirinya 4. memanfaatkan untuk orang lain Pendidik ada pada poin ke-4 dan merupakan tahapan yang paling berat Pendidik ibarat Rasul

KODE ETIK PENDIDIK


1. 2. 3.

1. 2. 3. 4.

Secara umum1: Memiliki pengetahuan lebih Mengimplikasikan nilai dalam pengetahuannya Bersedia menularkan pengetahuan yang dimiliki beserta nilainya kepada orang lain Secara umum2: Sebagai kepanjangan tangan Rasul harus memiliki sifat-sifat kerasulan: Sidiq Amanah Tabligh Fathanah

KODE ETIK PENDIDIK SECARA KHUSUS


1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

8. 9.

Mempunyai rasa kasih sayang kepada peserta didik seperti orang tua kepada anaknya Bukan mencari upah duniawi (lillahi taala) Selalu menasehati dan memberi jalan keluar terhadap kesulitankesulitan peserta didik dalam bidang ilmu yang dipelajari Mempunyai kepekaan dan kejelian (empati psikologis) terhadap kondisi peserta didik. Selalu memantau perkembangan perilaku peserta didik. Jika terjadi kebengkokan segera diluruskan dengan cara yang bijaksana Memotivasi kepada peserta didik untuk selalu memperdalam ilmu dan menanamkan kecintaan semua bidang ilmu Memperhatikan tingkat kemampunan peserta didik Mengajarkan ilmu dari yang mudah menuju yang sulit, dari yang konkrit menuju yang abstrak, dan dari yang sederhana menuju yang kompleks Mengamalkan ilmunya (ucapannya sesuai dengan perbuatannya) Tidak pelit mengajarkan yang baik bagi peserta didik. Ada dua manfaat dari proses pengajaran yang dilakukan guru: - mendapat pahala dari Allah SWT - menambah ilmu dan memperkuat hafalan

SELANJUTNYA DISKUSI TENTANG MODIFIKASI METODE PENGAJARAN

Anda mungkin juga menyukai