Anda di halaman 1dari 2

NAMA :MUHIBULLAHA.S.

A NIM :09/281899/PA/12435

TUGASRADIOKIMIA

PENANAMAN BIJI RADIOAKTIF UNTUK PENGOBATAN KANKER


Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat menakutkan bagi semua orang, karena penyakit tersebut sampai saat ini belum bisa di obati secara tuntas atau sembuh total. Salah satu cara pengobatan penyakit tersebut adalah dengan menggunakan teknologi nuklir yaitu digunakannya zat radioaktif untuk pengobatannya. Penyakit kanker merupakan momok masyarakat terutama kaum hawa yang disebut kanker payu dara. Pengobatan yang dilakukan selama ini untuk kanker payu dara, dilakukan dengan cara operasi dan kemoterapi yang dapat mengakibatkan kerontokan rambut bagi pasien. Untuk meringankan beban tersebut kini telah ditemukan cara pengobatan kanker dengan teknologi nuklir melalui teknik penanaman biji radioaktif. Ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh pasien dalam menjalani pengobatan dengan teknik penanaman biji radioaktif. Contoh cara pengobatan kanker yang dikemukakan disini adalah pengobatan yang dilakukan kepada seorang pasien wanita asal Filipina yang bekerja di Indonesia berusia 35 tahun pada 5 tahun yang lalu dia didiagnosis dokter terkena penyakit kanker payudara. Ia sudah di operasi dan dikemoterapi. Tapi kini kanker payudara tersebut kambuh lagi dan mengenai kedua payudaranya serta sudah menyebar ke paru-paru. Untuk kasus ini pasien tersebut menerima pengobatan dengan teknik penanaman biji radioaktif untuk payudara sebelah kanan. Sedangkan untuk payudara kiri dengan teknik pembekuan atau cryoablation. Hal ini karena ukuran kanker di payudara sebelah kanan lebih besar dibanding yang kiri. Cara pengobatan dengan metode penanaman biji radiaoaktif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pertama-tama pasien akan diberikan bius lokal sehingga dari awal sampai akhir penanganan ia dalam keadaan sadar. 2. Lalu dokter akan mencari dimana titik untuk memasukkan jarum dan melihat seberapa besar tumor melalui alat CT scan, kondisi ini membutuhkan waktu yang kadang tidak sebentar agar jarum tepat sasaran dan efektif. 3. Setelah ditemukan lokasinya, maka daerah tersebut disterilkan lalu jarum dimasukkan tapi belum ada biji partikel radioaktif karena harus dilihat terlebih dahulu melalui CT scan apakah posisinya sudah tepat. Jika sudah tepat maka baru dikerjakan denganmemasukkan partikel ke dalam jarum. Posisi jarum harus masuk ke dalam tumor sehingga partikel bisa menyebar di semua tumor,karenanya harus dipantau terus melalui CTscan. Satu jarum bisa diisi oleh 20 biji partikel, namun karena pasien ini membutuhkan 60 bijipartikel sehingga tidak bisa dimasukkan dalam 1 jarum saja dan butuh 3 jarum. 4. Ukuran dari biji radioapartikel ini sepertiga dari ukuran 1 biji beras. Jumlah dari radiopartikel yang ditanamkan sudah dikalkulasikan tersendiri. Sebelum tindakan semua foto CT scan dan pemeriksaan lain dimasukkan dalam alat dan ia akan mengkalkulasi sendiri berapa jumlah biji partikel yang dibutuhkan, dapat diketahui bahwa 1 biji partikel bisa menyebarkan radiasi hingga 1,78 cm. 5. Jika semua biji partikel sudah dimasukkan dalam tumor, maka jarum akan dicabut dan biasanya ada pendarahan. Namun pendarahan yang muncul hanya sedikit sehingga bisa dihentikan dengan cara menekan menggunakan kain kasa atau menggunakan infus melalui vena. Risiko dari prosedur ini adalah pendarahan tapi tidak perlu dijahit atau pasien merasakan sakit sekali sehingga harus diberikan bius total. 6. Pada prosedur kali ini pasien merasakan sakit sampai selesai penanaman jarum pertama, pasien diberikan bius total dan akan tersadar pada saat prosedur selesai.

7. Setelah penanaman partikel di payudara kanan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan pembekuan atau cryoablation untuk payudara kirinya. 8. Untuk teknik pembekuan ini pasien akan dimasukkan jarum yang sudah terhubung dengan mesin cryo, selang ini akan mentrasfer gas dingin yang bersuhu hingga minus 160 derajat celsius lalu diganti dengan suhu panas. Hal ini dilakukan berulang-ulang atau selang seling selama 30 menit. Setelah kedua prosedur ini selesai dilakukan maka pasien sudah sadar. Setelah sekitar 2 bulan ditanam, di review lagi untuk melihat apakah perlu tindakan lain atau tidak. Setelah 6 bulan posisi biji yang ditanam tidak berubah dan bentuknya tetap, hanya saja sudah tidak aktif. Setelah penanaman biji radioaktif ini pasien dapat beraktivitas seperti biasanya (normal). Penggunaan biji radioaktif sebaiknya setelah diproduksi, langsung digunakan karena ia sudah langsung aktif. Teknik pengobatan ini cocok untukkanker nasofaring, lidah, tiroid, paru, liver, pankreas, prostat, ovarium dan juga serviks. Radiasi dari biji partikel ini tidak berbahaya bagi diri pasien maupun orang-orang disekitarnya, karena jarak radiasinya hanya 1,78 cm saja.

Anda mungkin juga menyukai