Anda di halaman 1dari 1

Untuk mengangkut hemoglobin agar berkontak erat dengan jaringan dan agar pertukaran gas berhasil, eritrosit yang

berdiameter 8 m harus dapat secara berulang melalui mikrosirkulasi yang diameter minimumnya 3,5 m, untuk mempertahankan hemoglobin dalam keadaan tereduksi (ferro) dan untuk mempertahankan keseimbangan osmotic walaupun kensentrasi protein (hemoglobin) tinggi didalam sel (Hoffbrand, A. V, 2005). Perjalanan secara keseluruhan selama masa hidupnya yang 120 hari diperkirakan sepanjang 480 km (30 mil). Untuk memenuhi fungsi ini, eritrosit adalah cakram bikonkaf yang fleksibel dengan kemampuan menghasilkan energi sebagai adenosine trifosfat (ATP) melalui jalur glikolisis anaerob (Embden-Meyerhof) dan menghasilkan kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui jalur ini serta sebagai nikotinamida adenine dinukleotida fosfat tereduksi (NADPH) melalui jalur pintas heksosa monofosfat (hexose monophosphate shunt) (Hoffbrand, A.V, 2005). ERITROPOIESIS Eritrosit berasal dari sel precursor eritroid yang sudah committed, sperti dijelaskan diatas, melalui suatu proses pertumbuhan mitotic dan pematangan. Tingkat oksigenasi jaringan mengatur pembentukan sel sel darah merah yang mengangkut oksigen kejaringan (eritpoiesis efektif). Eritropoietin adalah suatu hormone yang terutama dihasilkan oleh sel-sel interstisium peritubulus ginjal. Hormon ini merangsang sel-sel progenitor CFU-E untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan pematangan. Jalur yang spesifik yang mengatur fluktuasi oksigen jaringan dengan perubahan kadar eritpoietin belum dipahami sepenuhnya. Walaupun eritropoietin tidak disimpan diginjal, fungsi ginjal dan kadar oksigen merupakan faktor utama yang mengontrol pengeluaran eritropoietin. Dalam keadaan normal, hanya sejumlah kecil (pikomolar) eritropoietin yang dijumpai didarah perifer. Rentang eritpoietin normal adalah 9 sampai 26 unit/mL.

Anda mungkin juga menyukai