Anda di halaman 1dari 7

Penyambungan Pipa Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan

bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut : 1. Socket

Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus) Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan Memakai ulir dalam 2. Elbow

Digunakan untuk membelokkan aliran Menggunakan ulir dalam 3. Bend

Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar Menggunakan ulir dalam F dan M 4. Tee Stuck

Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah 5. Reducer Elbow

Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan 6. Reducer Socket

Digunakan untuk memperkecil aliran 7. Cross Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah 8. Barrel Union Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian 9. Dop ( F )

Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pip 10. Plug Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan 11. Stop Kran ( Gate Valve ) Digunakan untuk mengatur aliran Dipasang sebelum meteran Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

12. Kran Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air 13. Bushis Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam 14. Hexagonal Nipple Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.

KATUP / VALVE Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Contoh yang mudah adalah keran air. Adalah kewajiban bagi seorang insinyur pipa untuk mengetahui setidaknya dasar-dasar dari valve ini. Bebeberapa macam katup yang sering digunakan adalah sebagai berikut. 1. Gate Valve Bentuk penyekatnya adalah piringan, atau sering disebut wedge, yang digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup. Biasa digunakan untuk posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untuk posisi sebagian terbuka. 2. Globe Valve Digunakan biasanya untuk mengatur banyaknya aliran fluida. 3. Butterfly Valve Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di tengahnya. Menurut disainnya, dapat dibagi menjadi concentric dan eccentric. Eccentric memiliki disain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebih ringan dibandingkan valve lainnya. 4. Ball Valve Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos ditengahnya.

5. Plug Valve Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur. 6. Check Valve atau Non-Return Valve Mempunyai fungsi untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. Mempunyai beberapa tipe lagi berdasarkan bagian dalamnya seperti double-plate, swing, tilting, dan axial.

Beberapa macam gambar katup / valve

SISTEM PERPIPAAN Pekerjaan pemasangan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

Di atas tanah, Di bawah tanah, Di bawah air.

Untuk pemasangan sistem perpipaan di ketiga tempat ini baik pipa proses, pipa utility, mempuyai perhitungan dan permasalan tersendiri, di sini hanya akan dibicarakan butir satu dan dua. PEMASANGAN PIPA DIATAS TANAH Pemasangan pipa diatas tanah dapat dilakukan pada rak pipa (pipa rack), diatas penyanggapenyangga pipa, diatas dudukan pipa (sleeper). Pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa equipment yaitu : 1. Pipa kolom dan vessel. 2. Pipa exchanger. 3. Pipa pompa dan turbin. 4. Pipa kompresor. 5. Pipa utilitas. Dimana masing-masing pemasangan pipa pada equipment ini mempunyai batasan-batasan khusus sebagai berikut : 1. Pipa Kolom dan Vessel Pipa yang akan dipasang pada kolom dan vessel harus ditempatkan secara radial disekitar kolom dibagian jalur pipa jalan orang platform dibagian accsess. Untuk pipa 18 ke atas bisa langsung dilas ke veseel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flens. Pengguaan vent atmosferis berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari veseel, sedangkan drain dipasang pada lokasi rendah yang akan ditentukan olej P dan ID. Katup pelepas tekanan yang membuang ke dalam sistem blowdown tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri kedalam blowndown.

Katup pelepas tekanan yang membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter di atas setiap platform radius 7,5 meter juga disediakan lubang pembuangan yang besarnya 6mm atau seperempat inch dibawah guna mencegah akumulasi cairan. 2. Pipa Exchanger Pada pemasangan pipa exchanger tidak boleh boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yang telah terpasang pada exchanger atau handling yang suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flens exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger. 3. Pipa Pompa & Turbin Pada sunction atau pipa yang mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yang dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reducer eksentris harus dipakai bilamana kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, Sehingga mudah untuk perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yang tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitas, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yang diakibatkan motor pipa serta aliran. 4. Pipa Kompresor Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flens lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaannya.

Sambungan pipa dengan menggunakan flens lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan eksibitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi dan tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yang berhubungan dengan kompresor ini karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi perhatian perencana dan divisi teknik. 5. Pipa Utilitas Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar dierencanakan sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaannya. Pipa utilitas seperti pipa yang lain haruslah direncanakan beroperasi dengan temperatur dan tekanan berapa. Perencana atau subheader haruslah dapat memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yang memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap, jangan lupa membuat kantung-kantung uap pada setiap titik-titik terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yang dihitung dalam ft. Penggunaan katup-katup blok untuk pipa cabang perlu diadakan, sehingga distribusi aliran dapat diatur dengan baik ketempat tempat yang membutuhkan. Sambungan pipa uap untuk membersihkan vessel dan saluran pipa yang berisi cairan hidrokarbon, terdiri dari dua susunan : 1) Menyediakan pipa uap permanen. 2) Menyediakan sambungan selang sementara antara sumber uap utilitas dan katup blok pada sambungan pengeluaran uap. Sambungan pipa pengeluaran uap harus dipasang pada vessel vertikal dan terdiri dari pipa 2 inch dengan katup blok yang dipasang pada nozzle vessel diikuti dengan katup check. Katup blowdown diperlukan pada titik rendah antara katup check dan katup-katup header uap.

Selain itu, digunakan pula pipa 1 inch yang dipasang dengan plug untuk pengeluaran uap dengan katup blok yang dan dilayani oleh selang yang panjangnya antara 15 sampai dengan 20 meter.

Anda mungkin juga menyukai