Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN Styrene (C6H5C2H5) adalah salah satu senyawa kimia yang mempunyai kegunaan yang sangat besar terutama dalam industri plastik, dan sebagai zat antara untuk pembuatan senyawa kimia lainnya. Dari tahun ketahun kebutuhan styrene di Indonesia makin meningkat, hal ini terlihat dengan meningkatnya impor styrene di Indonesia. Diperkirakan kebutuhan tersebut akan meningkat pada tahun-tahun mendatang dengan makin berkembangnya industri pengolahan styrene.
BAB II
SIFAT FISIK DAN KIMIA PRODUK
BAHAN BAKU ETHYLENE -Berat Molekul : 28.05 g/mol
: 78.1121g/mol
: : : :
5.5 oC 80.1 oC
0,8786 g/mL, zat cair 0,652 Cp pada 20 C
PRODUK UTAMA STYERENE -Berat Molekul -Berat produk -Titik Leleh -Titik Didih -Density
: 104.15 g/mol
BAHAN TAMBAHAN Aluminium klorida (AlCl3) -Berat Molekul -Titik Leleh -Titik Didih -Density
: 241.43 g/mol
Natrium Hidroksida (NaOH) -Berat Molekul -Titik Leleh -Titik Didih - Sifat
Air (H2O) : 39,9971 g/mol : 318C (591 K)
: 18 g/mol
A. Dehydrogenasi Ethylbenzene B. Hydrogenasi dari acetophenone A. Proses Dehydrogenasi Ethylbenzene Sebagian besar pabrik styrene monomer di dunia memakai proses dehydrogenasi ethylbenzene dalam memproduksi styrene yaitu proses dehigrodenasi dengan menggunakan katalis campuran Fe2O3 yang dijalankan pada fase gas dan temperatur tinggi. Dalam perkembangannya dalam cara memenuhi kebutuhan panas reaksi dehidrogenasi yang bersifat endothermis ada 2 jenis proses yang dikenal di dunia yaitu :
Proses Isothermal/Proses BASF Pada proses ini reaktan dipanaskan sampai suhu reaksi yaitu 585 C
kemudian untuk menjaga suhu reaksi agar tetap stabil reaktor dibuat seperti alat penukar panas (fixed bed multitube) dengan pemanas pada bagian shell.
Dengan pemanasan tidak langsung mempergunakan flue gas suhu reaktor bisa dijaga antara suhu 585 C, hasilnya thermal cracking hidrokarbon dapat ditekan. Pada proses ini dapat ditekan pemakaian steam sampai setengah dibandingkan dengan proses dehidrogenasi secara adiabatis. Steam yang masuk reaktor bersama reaktan lain selain berfungsi memperbesar konversi (menggeser kesetimbangan reaksi), juga berfungsi menghilangkan coke pada permukaan katalis sehingga tidak diperlukan regenerasi katalis. Yield reaksi mencapai 92-94%, dan kemurnian produk styrene 99,2%.
Proses Adiabatis Proses ini dikembangkan oleh Dow Chemical Co. dan Badger Company, Inc. Pada proses ini reaktan dipanaskan sampai suhu di atas suhu reaksi yaitu 645-650 C dengan mencampurkan feed ethylbenzene dengan superheated steam suhu 720 C. Superheated steam yang ditambahkan ini berfungsi sebagai pensuplai panas reaksi
dehydrogenasi dengan perbandingan 2-3 lb superheated steam tiap lb, konversi 35 % pada bed I dan 65 % secara over all pada bed II, yield 91-92 %. Pada proses ini dapat ditekan biaya investasi
Proses Oksidasi Ethyl benzene. Proses oksidasi Ethylbenzene dari Union Carbide dapat
menghasilkan 2 produk yaitu styrene dan acetophenon. Pada proses ini ethylbenzene dioksidasi menjadi acetophenon .Reaksi : C6H5CH2CH3 + O2 C6H5COCH3 + H2O tahap selanjutanya dilakukan reduksi ketone menjadi 2-phenilethylalcohol dengan hidrogen menggunakan katalis Cu-Cr-Fe pada suhu 150 C dan tekanan 150 psig. Reaksi : C6H5COCH3 C6H5CH(OH)CH3
Dehydrogenasi etylbenzene
Flowsheet
BAB VI
URAIAN PROSES Operasi dan tahap yang di lakukan dalam proses pembuatan styrene dari bahan baku ethylene dan benzene.Benzene dialkilasi dengan metode Friedel Craft menggunakan aluminium klorida dengan katalis asam.Hasilnya adalah ethyl benzene yang akan diproses pada tahap berikutnya yaitu Dehydrogenasi. Operasi alkali harus di bawah kondisi yang sangat kering dengan kemurniaan yang tinggi untuk menghindari effektivitas katalis.Semua umpan benzene harus di keringkan dengan Destilasi Azeotropic.Etilklorida sebagai sumber hydrogen dan klorine adalah merupakan radikal bebas untuk katalis,di tambahkan ke dalam etilen yang di umpan secara kontinyu ke dalam tower alkilasi pada 95 Oc dan 1 atm.Butir-butir ALCl 3 di umpankan secara kontinyu pada bagian atas reactor dengan ratio mol reaktan adalah 0.6 C2H4/ 1.0 C6H6 dan etylen tidak di recycle. Tower alkylasi dialiri dengan air dingin untuk mengontrol reaksi eksothermal.produk alkilasi di pompakan ke cooler pada 40oc dimana aluminium klorida di pisahkan dan sebuah aliran silit akan di umpakan menuju alkylator.fraksi Bleed-off di pompakan menuju dealkilator dengan temperature tinggi 200
o
untuk
memisahkan
polyetylbenzen
dan
etilbenzen,selanjutnya residu AlCl3 di ekstraksi untuk mendapatkan kembali 80-85 % AlCl3. Ethyl benzene mentah dari pendingin di netralisasi dengan 50 % NaOH, untuk menghilangkan polyehylbenzen dan memisahkan benzene basah dari etylbenzene.Distilasi akhir produk ethylbenzene lalu di cuci dengan kaustik soda 20%,kemudian di lakukan pengeringan dalam sebuah caustic bed,hasil 99 % etilbenzen selama dhydrogenasi dengan 95% yield.
Polyalkyl benzene mentah dari pendingin akan dinetralisasi dengan 50% NaOH,untuk menghindari pembentukan polyfungsional,produk yang reaktif selama tahap dehydrogenasi.Fraksi bagian bawah stripper didistilasi pada tekanan 50 mm Hg. Dehydrogenasi ethylbenzen adalah tahap untuk produksi styene.Steam di masukkan bersama hidrokarbon dengan ratio 15 H2O / 1 C6H5C2H5.Umpan diaduk dalam prehcater agar temperature mencapai 500 oc untuk di masukkan ke dalam reactor dimana kondisi operasi di reactor adalah temperature 800
o
karbon aktif,alumina dan bauksif.Konversi reaksi adalah 35-40% dengan % yield rata 91%. Produk didinginkan dalam preheater umpan,kemudian dengan quenching steam.hasil yang di dapat yaitu crude styrene-ethlbenzen dengan impurities 1 % toluene 0.7 % benzene dan 0.3 % tar.Sulfur stabilizer di tambahkan pada keadaan ini dan campuran hydrocarbon di lewatkan ke sejumlah destilasi vacuum untuk memisahkan impuritisnya pada temperature rendah untuk mencegah terjadinya polymerisasi styrene.Benzen dan toluene di pisahkan pada tekanan 160 mm dan temperature 90 oc.Temperatur yang lebih tinggi menyebabkan terjadinya autopolymerisasi terhadap benzene.Kolom kedua pada tekanan 35 mm dan temperature 90oc untuk memisahkan styrene Dario ethyl benzene.styrene distabilkan pada keadaan ini dengan menggunakan p-tertiary catechol,destilasi vakum untuk menghilangkan tar dan sulfur.Hasil akhir 99.8 % atau lebih styrene dan didinginkan pada temperature 10 oc atau kurang dan di simpan dalam tangki terisolasi atau di gunakan untuk polymerisasi. FUNGSI ALAT
Azeotropic Dryer Azeotropic Dryer berfunngi untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam benzene atau untuk mengeringkan benzene yang bercampur dengan air Stripper Stripper berfungsi untuk menyerap kadar H2 Benzene column Benzene column berfungsi untuk memisahkan benzene Alkylator Alkylator berfungsi sebagai tempat terjadinya proses alkylasi Polyalkyl still PolyAlkyl Berfungsi sebagai Dryer Dryer berfungsi sebagai tempat pengeringan Etyl benzene Coloum Etyl benzene Coloum berfungsi sebagai tempat pemisahan Eehyl benzene
Catalytic Dehydrogenasi
Catalytic Dehydrogenasi berfungsi sebagai tempat pencampuran larutan katalic Quench Tower Quench Tower berfungsi sebagai menara untuk pendinginan secara cepat
Finishing Coloum Finishing Coloum berfungsi sebagai tempat pemisahan terakhitr dari styrene Batch tar Still Batch tar still sebagai tempat separator memisahkan tar dari styrene
BAB VII
KESIMPULAN
Styrene (C6H5C2H5) adalah salah satu senyawa kimia yang mempunyai
kegunaan yang sangat besar terutama dalam industri plastic. Klasifikasi atau metode proses nya ada 2 macam yaitu -Dehydrogenasi Ethylbenzene - Hydrogenasi dehydat acetophenone
Bahan-bahan yang di gunakan pada pembuatan styrene adalah benzene
dan ethylene sebagai bahan baku.Aluminium klorida,Natriun hidroksida sebagai bahan tambahan.
Pertanyaan dari Wahyu Nugra Prakasa Apa itu indusrti styrene? Jawabannya : Industri styrene adalah industri yang mempunyai rumus kimia C6H5C2H5 dan merupakan zat antara untuk pembuatan senyawa kimia lainnya. Apa kegunaan dari industri styrene? Jawabannya : Kegunaan dari industri styrene adalah salah satu senyawa kimia yang mempunyai kegunaaan yang sangat besar dalam pembutan berbagai macam plastic yang sangat di gunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan dari Trievita Annafuri Zat apa yang keluar dari kolom Benzene Column? Jawabannya : Zat yang keluar dari kolom benzene coloum yaitu toluene dan benzene Zat apa yang keluar dari kolom benzene? Jawabannya : Zat yan keluar dari kolom benzene yaitu Toluene dan Ethylene Pertanyaan dari Alia Sahab Apa kegunaan dari Quench Tower yang terdapat pada proses pembuatan styrene? Jawabannya : kegunaan dari Quench Tower yaitu untuk pendinginan secara mendadak.