Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN Kejayaan nenek moyang bangsa ini sebagai pelaut ulung bukanlah cerita asing di kalangan anak-anak muda.

Akan tetapi, sepertinya bangsa ini menganggap kejayaan masa lalu itu berhenti hanya sebagai sejarah. Generasi muda sekarang pun berpaling makin jauh sebagai cucu dari para pelaut mumpuni yang pernah disegani bangsa-bangsa di dunia. Kesadaran wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan, yang dua pertiga wilayahnya berupa laut, begitu jauh dari kalangan anak-anak muda. Sebut saja mahasiswa. Kenyataan itu tidaklah mengherankan karena bangsa ini memang tidak jua berpaling pada kekuatan sebagai negara maritim. Saat bicara soal lautan Indonesia yang luas, yang ada di benak anak-anak muda baru sebatas kekaguman betapa sebenarnya Indonesia ini luar biasa. Angan-angan pun melambung, membayangkan betapa Indonesia bisa jadi negara makmur jika mampu memanfaatkan sumber daya alam di laut yang belum banyak dilirik dalam pembangunan bangsa. Pengenalan dan pemahaman geografis Indonesia, yang mestinya juga tidak mengabaikan laut, belum tumbuh dengan baik. Dalam realitas kehidupan masyarakat, justru terlihat nyata betapa timpangnya pembangunan dan kemajuan antara masyarakat yang hidup di sekitar laut dan darat. Akibatnya, pengembangan laut bagi kesejahteraan bangsa pun semakin jauh. Kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang berpihak pada pengembangan potensi bahari masih minim. Pengembangan ilmu kelautan dalam berbagai aspek juga terbatas, antara lain karena bidang ini tak diminati banyak generasi muda sebagai pilihan studi. Salah satu yang berhasil berkembang adalah PULAU WAKATOBI. Pulau Sulawesi ternyata menyimpan keindahan yang tiada tara di dunia. Bukan hanya Bunaken yang tersohor itu, tapi sebuah pulau nan indah di Sulawesi Tenggara. Pulau Wakatobi namanya. Keindahan biota lautnya kini menjadi pembicaraan para pencinta diving & snorkling di seluruh dunia. Gimana tidak 750 jenis biota laut termasuk terumbu karang hidup disini. Padahal di seluruh dunia hanya ada 850 jenis biota laut

Potensi Wakatobi (Sultra)

1. ICON BARU WISATA INDONESIA Walaupun permintaan Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menjadi destinasi wisata utama Indonesia telah dilayangkan kepada Departemen Kebudayaan dan Parawisata (Depbudpar) beberapa bulan lalu , namun hingga kini belum mendapat tanggapan resmi dari pemerintah pusat. Wakatobi yang dinilai punya potensi untuk menjadi ikon baru wisata bahari Indonesia. Menurut Bupati Wakatobi, Hugua, pemerintah daerah dan masyarakat Wakatobi optimistis daerah pemilik 750 spesies terumbu karang ini bisa dinobatkan sebagai destinasi wisata andalan Indonesia seperti destinasi-destinasi lainnya. Wakatobi pun telah menunjukan kepada dunia lewat acara Wakatobi Sail Indonesia 2009 beberapa waktu lalu, bahwa pemerintah daerah serius untuk menjadikan wisata bahari sebagai prioritas pembangunan selain sektor perikanan. Bupati Wakatobi pun menekankan jangan ada keraguan untuk menetapkan Wakatobi sebagai destinasi pengembangan wisata bahari di Tanah Air. Apabila Laut Karibia memiliki 50 spesies terumbu dan Laut Merah 300 spesies maka Wakatobi dengan luas kawasan terumbu karang 1,3 juta hektare mengandung 750 spesies, namun diakuinya bahwa konsekuensi menuju penetapan Wakatobi sebagai destinasi wisata utama harus didukung oleh infrastruktur yang memadai antara lain: akomodasi perhotelan dan bandar udara. Kendari, KEPRES--Keindahan taman nasional bawah laut Wakatobi, rupanya sunguh sangat menakjubkan bagi dunia, karena sebanyak 90 persen spesis karang laut yang ada di dunia ditemukan dibawah laut Wakatobi. Yang artinya dari 850 spesies karang laut yang ada didunia sebanyak 750 spesies ditemukan ditaman bawah laut Wakatobi. Hal itu terungkap dalam sambutan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam SE dan ekspose yang disampaikan oleh Bupati Wakatobi Ir Hugua dalam cara Louncing lomba foto digital bawah laut Wakatobi tingkat internasional tahun 2008 di Restoran Fajar Kendari (1/3) Sabtu malam yang turut dihadiri Walikota Kendari, Ir Asrun, MEng Sc . Dilihat dari letaknya Wakatobi berada pada jantung segi tiga karang dunia yang saat ini berstatus taman nasional, yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina,Paua New Guiena,

Kepulauan Salamon dan Timor Leste. Waktobi masuk dalam kategori tiga pusat penyelaman kelas dunia. Namun dalam upaya meningkatkan jumlah wisatawan untuk datang di taman nasional Waktobi menikmati keindahan panorama alam yang digelari dengan surga bawah laut, yang merupakan potensi wisata yang patut dibanggakan oleh masyarakat Sultra itu, membutuhkan infrastruktur pendukung, seperti bandara yang memadai untuk memudahkan akses para wisatawan tiba di Wakatobi , demikian pula dengan sarana dan prasarana hotel dan restaurant yang bertaraf internasional. Menurut Hugua, pulau Wakatobi yang diapit oleh dua laut dalam yakni laut Banda dan laut Flores ini menjadi pertemuan dua arus laut dalam tersebut. Menurut ilmu perikanan dan kelautan, akibat pertemuan dua arus laut tersebut, terjadilah perputaran arus dari atas ke permukaan dan sebaliknya dari permukaan ke bawah. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembanga plankton dan terumbu karang menjadi sangat sehat. Menurutnya, Pulau Wakatobi memiliki potensi laut yang sangat istimewah dibanding pulau-pulau lain di Dunia. Selain memiliki ribuan keanekaragaman spesies terumbu karang, bawah laut Pulau Wakatobi juga memiliki luas pulau karang mencapai 9 ribu hektar atau 1/7 luas areal karang di Pantai Bunaken. "bawah laut Wakatobi memiliki Curing capacity (daya tampung) untuk menyelam, jutaan orang untuk satu kali penyelaman,"tandasnya. Berdasarkan potensi Wakatobi yang dinilai wajar untuk menyandang destinasi wisata utama yang akan dapat mendampingi 10 destinasi wisata lainnya yang ada di Indonesia. Namun dengan keseriusan pemerintah daerah bersama masyarakat setempat telah menggenjot pembangunan potensi wisata bahari Wakatobi ini ditandai dengan telah beroperasinya lapangan terbang Matahora. Selain melalui transportasi udara untuk menuju ke Wangi-Wangi, Bau-Bau dan Kendari, bisa juga melalui transportasi kapal laut dari Kendari menuju ke Wangi-Wangi, serta dari Bau-Bau ke Wangi-Wangi dan harga tiket pesawatnya pun tidak terlalu mahal 2. OBJEK SELAM TERINDAH DI DUNIA

Pameran bawah laut. Wakatobi tetap menjadi primadona. Wakatobi memamerkan wisata bahari menakjubkan. Gugusan pulau cantik ini punya keunggulan aset berupa hamparan karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang kompleks seperti bentuk slope, flat, drop-off, (Holi dan underwater cave dengan aneka ragam biota laut.Kedalaman airnya bervariasi. Bagian terdalam mencapai 1.044 meter dengan dasar perairan berpasir dan berkarang. Wilayah tersebut memiliki potensi yang cukup penting. Terutama keberadaan terumbu karang daii berbagai jenis biota laut yang beraneka ragam dengan nilai estetika dan-konservasi yang tinggi. Secara spesifik taman laut kepulauan Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki sekitar 25 buah gugusan terumbu karang dengan 750 species yang dikelilingi total 600 km persegi, serta obek wisata pantai yang sangat potensial dikelola, tersebar di seluruh wilayah Wakatobi.Berdasarkan potensi tersebut, menjadikan kawasan ini sangat comfortable untuk aktivitas wisata selam seperti surfing dan snorkeling, serta wisata memancing. Sehingga salah seorang jurnalis selam asing bernama Jacques Costeau menggclari Wakatobi sebagai tempat penyelaman terindah di dunia

Makalah

Potensi Budaya Bahari

A.Muhasfar D41109282

Anda mungkin juga menyukai