TUGAS REFERAT PROSES KEMATIAN SEL (APOPTOSIS) DIKAITKAN DENGAN KEMATIAN PADA KASUS SUDDEN DEATH

1. Perbedaan gambaran PA pada nekrosis dan apoptosis Nekrosis dapat terjadi akibat cedera mekanik, pemaparan terhadap toksin atau anoksia akibat gangguan pasokan darah. Perubahan yang tampak meliputi pembengkakkan, penggumpalan kromatin, sitoplasma terpulas pucat, dan deteriosasi organel, diikuti lisis dengan pembebasan isi se yang kemudian difagositosis oleh makrofag Apoptosis bukan akibat cedera, tetapi merupakan bentuk kematian sel aktif, diawali oleh sel berdasarkan informasi dari lingkungan, dari riwayat perkembangan dan dari genomnya. Perubahan sitologis yang terkait dengan apoptosis berbeda dengan yang pada nekrosis. Terdapat konsendsasi dini dari kromatin dan degradasi DNA akibat aktivasi dari endonuklease. Sel-sel tidak membengkak. Sebaliknya, volme sel berkurang dan membrane sel dan organel tetap utuh. Sel pada akhirnya hancur berkeping menjadi beberapa globul bermembran yang difagositosis oleeh sel-sel sebelah. Neutrofil dan makrofag tidak terlibat dalam tahap terminal proses ini sebagaimanan pada sel-sel yang mengalamai nekrosis. Sumber: Fawcett, Don W. Buku Ajar Histologi edisi 12. Jakarta: EGC; 2002. h.48-49

2. Proses apoptosis dan nekrosis pada aterosklerosis Lesi aterosklerosis asimptomatik menjadi plak beresiko tinggi yang dapat memicu terjadinya trombosis lumen akut disebut juga plak vulnerable yang ditandai dengan inti yang nekrotik, penipisan fibrosa, peningkatan sitokin inflamasi dan matriks protease, dan apoptosis sel intima. Proses apoptosis ini penting, karena lesi lanjut apoptosis makrofag, menyebabkan nekrosis post-apoptotik. Sepertinya, apoptosis otot polos dapat menyebabkan penipisan fibrosa, dan apoptosis endotelial dapat mem-promote status protrombotik dan disfungsi vaskuler. Sumber: Thorp Edward, Li Gang, Seimon Tracie A. Reduced Apoptosis and Plaque Necrosis in Advanced Atherosclerosis Lesions of Apoe-/- and Ldlr -/- Mice Lacking CHOP. USA: Elsevier Inc; 2009