Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arini Ayu NPM : 16809025

1. Contoh Manajemen Krisis Kasus penyedap makanan Ajinomoto.MUI menetapkan bahwa penyedap makanan Ajinomoto terbuat dari bahan berasal dari babi.Sedangkan menurut orang nomor satu di Indonesia pada waktu itu presiden Abdurrahman Wahid menyatakan halal.Respon yang lambat membuat masyarakat bingung.Karena terlebih dahulu MUI menyatakan haram baru sebulan kemudian presiden mengatakan halal.Ajinomoto menggunakan bahan pendukung bacto soytone yang mengandung enzim babi.Prof.Dr.Umar Anggara Jenie pada konferensi pers di BBPT, proses pembuatan produksi MSG tersebut tidak mengandung babi.Bactosoytone pembuatan nya dilakukan di Amerika Serikat, proses itu dengan hidrolisis enzimatik dari protein kedelai.Kemudian protein dipecah kecil-kecil. Dalam proses pemecahan nya, digunakan katalis yang disebut enzim procine. Enzim ini adalah campuran dari ekstrak pankreas babi, ekstrak tanaman, dan enzim lain. Jadi bukan murni ekstrak pankreas babi. Enzim ini digunakan sebagai media pertumbuhan dari bakteri yang akan dibuat MSG.

2. Contoh Manajemen Konflik Konflik antara KPK dan Polri terus berlanjut.Polri diperiksa terkait korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Porli.Ketua Mahkamah Konstitusi menegaskan bahwa kasus ini tidak bisa dibawa ke MK. Karena lembaga negara yang bersengketa yang bisa dibawa ke MK adalah lembaga yang diatur dalam UUD.Sedangkan KPK belum ada di UUD. Hal penting dalam penyelesaian kasus ini adalah presiden diharap untuk turun tangan. Dengan mengharapkan Menko Pulhukam menjadi mediator dalam pertemuan antara KPK dan Polri.Bersepakat adalah hal terbaik. Karena kalau saling bersitegang, tidak akan selesai karena semua mempunyai pasal yang benar. Presiden diharapkan mengambil posisi yang jelas dalam kasus tersebut.Presiden sebagai kepala negara harus bersikap jelas, tegas, untuk menyelesaikan kasus ini. Presiden akan dipandang menerapkan manajemen konflik jika tidak menggunakan wewenang nya.

KPK sebagai pemberantas korupsi sudah seharusnya menjalankan tugasnya.Dan Polri juga seharusnya menjalankan tugas nya untuk memberi sanksi kepada yang berbuat salah.

3. Contoh Manajemen Risiko Dalam proyek pembangunan jalan tol. Yang diperlukan dalam pembangunan jalan tol ialah lokasi jalan tol yang akan dibuat, berapa panjang, penentuan letak awal dan akhir jalan tol, membuat gerbang tol, membuat flyover atau underpass, menyiapkan tenaga kerja dan alat-alat berat yang akan dipakai, membuat planning akan pelaksanaan, lama perjalanan dan kapan jalan tol itu selesai. Kemudian modal yang berasal dari APBD, Dilantas, kemudian biaya jasa pembuatan jalan tol termasuk pekerja dan belanja alat-alat. Masalah yang kemungkinan timbul adalah jalan rusak, fasilitas pendukung rusak, kemacetan apabila volume kendaraan meningkat, dan kecelakaan pekerja dan pemakai jalan. Cara penyelesaian nya diadakan pemeriksaan jalan tol berkala, persiapkan pengalihan jalan untuk mengurangi kemacetan, dan persiapkan asuransi untuk pekerja dan pemakai jalan.

Anda mungkin juga menyukai